Hal hal apa saja yang harus kita hindari saat melakukan wawancara?

KOMPAS.com - Ketika melakukan wawancara kerja, perekrut atau calon bos pasti akan sangat memerhatikan dan memperhitungkan setiap perilaku yang Anda lakukan, mulai dari bahasa tubuh hingga intonasi suara.

Dalam waktu 15 menit, prioritas mereka adalah mempertimbangkan apakah Anda bisa menjaga hubungan kerja yang positif juga menjadi pemain dalam salah satu tim.

Pengalaman dan keterampilan adalah hal penting, namun bagaimana Anda berinteraksi dengan rekan kerja dan tanggung jawab Anda sebagai karyawan bisa berkontribusi terhadap suksesnya sebuah perusahan, pencapaian karier, kepuasan bekerja juga kondisi mental Anda juga menjadi faktor penting lainnya.

Baca juga: Simak, 5 Sikap Tubuh yang Harus Dihindari saat Wawancara Kerja

Untuk memastikan bahwa Anda sukses dalam proses wawancara kerja, pastikan Anda menghindari perilaku yang akan dinilai negatif oleh perekrut seperti dikutip dari CNBC, Minggu (17/3/2019).

1. Terdengar terlalu sombong dan percaya diri

Anda merasa diri Anda sebagai seorang jenius, namun perekrut akan menilai Anda sebagai sosok yang sombong.

Berbicara soal setiap ide cemerlang yang Anda miliki selama di perusahaan lama Anda memang baik, namun berendah hatilah soal itu dan jangan menganggap semua hal baik tersebut Anda yang melakukan.

Ketika Anda sulit untuk mengenali orang yang telah membantu dan bekerja sama dengan Anda, perekrut akan menilai Anda sebagai orang yang memiliki ego besar, bukan pekerja tim yang baik. Kualitas terbaik yang paling bernilai di mata perusahaan adalah seseorang yang bisa memberikan motivasi kepada lingkungan sekitarnya, jadi berilah contoh mengenai hal itu.

Baca juga: Sempat Nyaris Gagal, Ini Cara CEO Google Lolos Wawancara Kerja

2. Berbicara tentang hal negatif

Anda menganggap hal tersebut sebagai alasan, namun calon bos Anda akan menilai Anda sebagai seorang yang selalu berpikir negatif.

Jangan terlalu menekankan kekurangan dari pekerjaan Anda yang telah lalu, juga dengan mantan rekan kerja Anda. Carilah hal-hal positif dalam setiap pengalaman Anda.

Jika Anda merasa terlalu banyak bekerja di pekerjaan sebelumnya, misalnya, bicarakan bagaimana hal tersebut mengajarkan Anda untuk mengelola waktu dengan lebih baik dan menetapkan batasan.

Baca juga: Awas! 11 Hal Ini Jangan Anda Katakan Saat Wawancara Kerja

3. Tidak memiliki pendapat yang kuat

Anda melihat diri Anda sebagai sosok yang cinta damai, namun perekrut akan menganggap Anda sebagai seseorang yang tak bisa menolah berbagai tawaran.

Anda ingin calon bos menyukai Anda, tetapi itu tidak berarti setuju dengan setiap hal kecil yang dia katakan. Pengusaha ingin mempekerjakan orang yang berani dan memiliki pendapat yang mengarah pada ide-ide baru yang inovatif.

Mereka adalah orang-orang yang tidak takut untuk tidak setuju atau mengangkat tangan dan mengajukan pertanyaan yang tidak akan dilakukan orang lain.

Baca juga: Tips agar Bisa Jawab Pertanyaan saat Wawancara Kerja

4. Membanggakan diri yang selalu bekerja keras

Anda menilai diri Anda sebagai sosok pahlawan, namun perekrut akan menilai diri Anda sebagai kuman bagi perusahaan.

Kehadiran di tempat kerja itu penting, tetapi perusahaan ingin memastikan karyawan mereka cukup pintar untuk memprioritaskan kesehatan mereka - karena biaya berobat sangat mahal.

Berbicara terus menerus soal bagaimana Anda "tidak pernah melewatkan satu hari pun di tempat kerja" menyiratkan bahwa Anda memiliki kecenderungan untuk menyeret diri Anda untuk bekerja pada hari-hari ketika Anda merasa sakit.

Baca juga: Di Netflix, Karyawan Malah Didorong untuk Wawancara Kerja dengan Perusahaan Lain

5. Berbicara terlalu banyak soal hal personal

Anda melihat diri Anda sebagai seseorang yang mudah berbagi, namun perusahaan akan menilai Anda sebagai sosok yang suka cari perhatian.

Ada yang namanya berbagi "terlalu banyak" tentang kehidupan pribadi Anda, dari kencan mengerikan Anda tadi malam hingga memutar ulang rincian janji dokter baru-baru ini dengan sangat terperinci.

Berbicara melalui tantangan pribadi dengan teman kantor Anda membantu Anda berproses. Terkadang tangisan atau tempat berbagi yang baik bisa membantu Anda merasa lebih baik. Tetapi hindari membawa semua itu ke dalam wawancara kerja.

Baca juga: Kiat agar Anda Sukses dalam Wawancara Kerja

6. Tidak fokus atau sok sibuk

Anda akan memandang diri Anda sebagai seseorang yang penting, namun perekrut akan menilai Anda sebagai seseorang yang tidak sopan.

Selain terlambat untuk wawancara (yang merupakan bendera merah terbesar), jangan berisiko membiarkan manajer perekrutan Anda melihat telepon di tangan Anda, terutama tepat sebelum dia keluar untuk menyambut Anda. Dan bahkan tidak berpikir untuk mengeluarkannya selama wawancara.

Muncul lebih awal dan fokuslah. Biarkan mereka tahu bahwa wawancara kerja ini adalah prioritas terpenting Anda saat ini.

Terlihat "terlalu sibuk" bukan lencana kehormatan, hal tersebut hanya memperlihatkan bahwa diri Anda berperilaku tidak sopan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Liputan6.com, Jakarta Ada beberapa kesalahan yang biasanya dilakukan yang justru akan menyingkirkan atau membuat pewawancara berpikir dua kali untuk memilih atau menawarkan Anda pekerjaan.

Sayangnya, sangat mudah untuk membuat kesalahan tersebut bahkan tanpa menyadarinya. Luangkan waktu untuk mempersiapkan diri sebelum melakukan wawancara kerja sehingga Anda dapat meminimalisir terjadinya kesalahan.

Melansir dari laman the balance careers, berikut adalah beberapa kesalahan yang terjadi saat wawancara kerja yang harus dihindari.

1. Tidak Mempersiapkan Diri

Tidak dapat menjawab pertanyaan tentang perusahaan mungkin saja akan mengakhiri pencarian Anda untuk pekerjaan. Informasi tentang latar belakang termasuk sejarah perusahaan, lokasi, divisi, dan lainnya harus paham sebelumnya.

Tinjau terlebih dahulu, lalu bacalah sebelum wawancara dimulai untuk menyegarkan ingatan. Anda harus siap menjawab pertanyaan wawancara yang paling umum dan mengetahui kualifikasi dan pengalaman mana yang paling relevan dengan posisi tersebut.

2. Berpakaian Tidak Pantas

Berpakaian tidak tepat misalnya pakaian bisa terlalu kasual atau terlalu formal untuk suatu posisi tertentu. Kalibrasi pakaian wawancara dengan gaya industri dan perusahaan. Kenakan pakaian yang rapi dan kasual.

Jika Anda tidak yakin apa yang akan dikenakan, kunjungi organisasi dan perhatikan karyawan yang keluar masuk kantor untuk melihat apa yang mereka kenakan.

3. Keterampilan Komunikasi yang Buruk

Penting untuk berkomunikasi dengan baik dengan semua orang yang Anda temui dalam mencari pekerjaan. Namun, yang paling penting adalah terhubung secara positif dengan orang yang mungkin mempekerjakan Anda.

Jabat tangan, lakukan kontak mata, tunjukkan kepercayaan diri, libatkan orang yang diajak bicara, dan itu akan memberi tahu pewawancara bahwa Anda adalah kandidat yang sangat baik untuk posisi tersebut bahkan sebelum menjawab pertanyaan dari pewawancara.

4. Asal Menjawab

Pastikan Anda mendengarkan pertanyaan dan mengambil waktu sejenak untuk mengumpulkan pemikiran sebelum menjawabnya. Jangan asal menjawab pertanyaan yang tidak dipahami. Jika tidak mengerti, jujurlah pada pewawancara agar jawaban Anda tidak sembarangan.

Menjawab dengan sembarangan atau jawaban yang tidak sesuai justru akan menjadi hal yang bahaya untuk Anda.

5. Jangan Cukup Berbicara

Sangat sulit untuk berkomunikasi dengan seseorang yang menjawab pertanyaan dengan satu atau dua kata. Jadi, meskipun tidak boleh terlalu banyak bicara, Anda tetap harus responsif dan menjawab pertanyaan sebaik mungkin saat wawancara kerja.

VEMALE.COM - Ladies, first impression saat jalani interview pekerjaan adalah hal yang vital. Simak cara menguasainya agar interview kerjamu berhasil, yuk! Creative: Tita Chamberlin instagram.com/titachamberlin Editing: Abel Risang instagram.com...

Hal hal apa saja yang harus kita hindari saat melakukan wawancara?

Diundang untuk tahap wawancara merupakan momen membahagiakan sekaligus mendebarkan bagi para pelamar. Setelah berhasil melewati persaingan dengan ratusan bahkan ribuan berkas lamaran lainnya, kini kandidat harus menghadapi tahap yang disebut-sebut paling berperan besar sebagai penentu utama mendapatkan posisi yang diimpikan.

Dahulu kandidat yang akan diwawancarai pasti diminta hadir secara langsung ke perusahaan untuk bertemu HR. Saat ini, hadirnya Pandemi COVID-19 dan beragam kemudahan yang ditawarkan oleh perkembangan teknologi akhirnya mengubah cara konvensional ini. Selain hadirnya rekrutmen online melalui job portal terpercaya seperti JobStreet, banyak perusahaan juga beralih untuk melakukan wawancara dengan menggunakan aplikasi konferensi video online seperti Google Meet dan Zoom Meeting.

Bagi pihak perusahaan, interview online dapat meningkatkan efisiensi waktu karena perpindahan proses interview dari kandidat satu ke lainnya hanya perlu waktu beberapa menit saja. Bagi kandidat, cara ini juga memiliki keuntungan tersendiri karena tidak perlu keluar biaya transportasi dan hemat waktu karena dapat dilakukan di mana saja. Namun, meskipun terkesan lebih fleksibel, wawancara secara online memiliki tantangan tersendiri. 

Kalau saat ini kamu sedang aktif melamar pekerjaan atau bahkan sudah mendapatkan undangan untuk wawancara online, berikut adalah hal yang harus kamu hindari dan perbaiki jika ingin kesempatan kamu untuk lolos di tahap ini semakin besar.

Bukan hanya saat wawancara berlangsung, membangun kesan baik di hadapan perekrut dimulai sejak kamu mendapatkan pemberitahuan lolos untuk tahap wawancara. Jika kamu dirasa cocok untuk tahap selanjutnya, perekrut akan menghubungi kamu melalui job portal, email, atau bahkan aplikasi pesan singkat untuk menyampaikan undangan wawancara. Pada tahap komunikasi awal inilah sangat penting untuk memberikan respons yang baik. Pastikan kamu membalas dan mengonfirmasi kehadiranmu untuk wawancara sesuai dengan waktu yang dijadwalkan. 

Jika ternyata waktu yang ditawarkan tidak memungkinkan, kamu boleh saja meminta jadwal ulang. Tentunya, kamu harus ingat bahwa pewawancara juga perlu mengatur ulang jadwalnya. Karena itu, pastikan menulis email memohon reschedule dengan sopan dan profesional. Jika ternyata kamu sudah menandatangani kontrak dengan perusahaan lain sehingga harus menolak undangan interview, pastikan mengirimkan email menolak tawaran dengan tepat sehingga kamu tetap bisa menjaga integritas dan reputasi dirimu sebagai seseorang yang fair dan profesional. Selain itu, kamu tidak pernah tahu kemungkinan di masa depan untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan tersebut. Karena itu menjaga hubungan baik adalah sebuah keharusan.

Hal hal apa saja yang harus kita hindari saat melakukan wawancara?

Pewawancara pastinya ingin tahu sejauh mana kamu mempersiapkan diri untuk bekerja. Jika kamu benar-benar berniat untuk bekerja di sana, tentunya kamu ingin belajar lebih banyak mengenai perusahaan tempatmu berkontribusi nanti. Dengan menunjukkan bahwa kamu punya wawasan tentang perusahaan tersebut, pewawancara pastinya akan lebih yakin bahwa kamu sangat berminat dan merupakan salah satu kandidat terbaik.

Karena itu, mulailah mempelajari visi, misi, bidang industri yang dikembangkan perusahaan, portofolio, serta tujuan jangka pendek dan panjang yang ingin dicapai oleh perusahaan. Semua informasi mengenai hal tersebut biasanya dapat ditemukan dalam website atau sosial media milik perusahaan. Pelajari informasi tersebut lalu pikirkan apakah akan cocok dengan perencanaan karir yang kamu miliki. Selain untuk lebih mempersiapkan diri, mencari tahu hal seperti ini akan membantu kamu mendapat gambaran untuk beradaptasi jika nantinya diterima.

Selain memiliki kualifikasi yang dibutuhkan, memberikan jawaban-jawaban yang tepat juga menjadi faktor yang meyakinkan perekrut bahwa kamu adalah kandidat terbaik bagi posisi tersebut. Karena itu, kamu harus mengantisipasi pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul saat wawancara dan mempersiapkan jawabannya. Untuk mempersiapkan contoh jawaban yang akan diberikan, kamu juga akan belajar lebih banyak tentang dirimu. 

Mulai dari menyusun deskripsi singkat diri, pelajaran dan pengalaman yang kamu dapatkan dari pekerjaan sebelumnya, motivasi diri yang menjadi penentu apakah kamu akan bertanggungjawab dengan pekerjaan, hingga tujuan karirmu. Agar semakin mudah, kamu bisa memanfaatkan fitur Simulasi Wawancara dari JobStreet. Melalui fitur ini, kamu bisa merekam dan mendengarkan ulang caramu menjawab pertanyaan yang muncul. Dengan latihan berulang, kamu bisa mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan saat interview nantinya.

Karena interview dilaksanakan secara online, kesuksesan tahap ini juga sangat ditentukan dengan kondisi gadget dan kestabilan koneksi internet yang tersedia. Meskipun kamu sudah sering berlatih hingga sangat yakin bahwa jawabanmu pasti mendapat kesan baik dari perekrut, jika koneksi internet buruk atau mic gadgetmu tidak berfungsi, maka percuma saja. Setelah mempersiapkan jawaban, berlatihlah menjawab dengan menggunakan gadget yang nantinya akan dipakai.

Pastikan kamu mengecek bahwa mic, kamera, dan speaker berfungsi. Siapkan juga tempat yang memiliki pencahayaan yang baik dan tidak berisik. Selain itu, jika kamu tidak familiar dengan aplikasi konferensi video yang digunakan oleh perusahaan perekrut, kamu tentunya harus mempelajari dan mencoba fitur dasar dari aplikasi tersebut. Jangan sampai nanti ketika wawancara akan mulai, kamu membuat interviewer menunggu karena kamu bingung dengan cara masuk ke ruang meeting virtual yang telah diberitahukan dari jauh-jauh hari.

Bagi sebagian orang yang telah biasa bekerja remote, sering kali berpakaian seadanya dan senyamannya saat hadir dalam ruang virtual telah menjadi kebiasaan. Meskipun begitu, pakaian interview kerja online tetap harus sopan dan profesional secara menyeluruh. Hal ini penting untuk menghindari impresi buruk yang mungkin secara tidak sadar disebabkan oleh penampilanmu. 

Misalnya, kamu memang menggunakan kemeja rapi dan bawahan formal tetapi rambut dan wajahmu terlihat berantakan karena benar-benar dalam kondisi baru bangun tidur 10 menit sebelum wawancara dimulai. Hal sederhana semacam ini dapat terlihat secara jelas dan bisa menjadi bahan penilaian perekrut tentang manajemen diri dan waktu yang kamu miliki. Karena itu, sebaiknya kamu bangun maksimal 1 jam sebelum wawancara dimulai dan sudah benar-benar bersih, rapi, dan siap untuk fokus memulai wawancara 30 menit sebelum waktu yang dijadwalkan. Ada baiknya juga kamu sudah bergabung ke dalam ruang meeting virtual 10-15 menit lebih awal.

Gestur tubuh saat interview sering kali digunakan untuk mengetahui kepribadian yang dimiliki oleh seseorang. Meski melalui kamera gadget perekrut hanya bisa melihat setengah bagian tubuhmu dari kepala sampai dada saja, bukan berarti bahasa tubuh tidak akan menjadi faktor penilaian saat wawancara. Karena itu, pastikan kamu duduk dengan tegak, tidak membungkuk, dan tidak bersandar santai di kursimu. Hal ini menunjukkan keseriusanmu menghadapi proses wawancara dan sikap menghormati lawan bicaramu. 

Selain itu, tunjukkan ekspresi yang antusias, dengarkan dengan seksama pertanyaan yang diberikan perekrut sebelum menjawab, dan jangan sampai kamu memotong penjelasan interviewer. Karena tidak bisa secara langsung menjaga kontak mata dengan interviewer secara online, kamu dapat fokus menatap kamera atau layar gadget untuk menunjukkan bahwa kamu fokus dan sepenuhnya hadir terlibat dalam proses wawancara ini. Hindari membuat catatan contoh jawaban wawancara untuk dibaca saat baca wawancara berlangsung karena  perekrut tentunya dapat melihat hal ini. Selain itu, jawabanmu akan terkesan tidak natural karena kamu terpaku pada catatan tersebut. 

Proses wawancara adalah sebuah diskusi dua arah. Ingatlah bahwa proses wawancara dapat menjadi awal langkahmu mencapai tujuan karir yang kamu inginkan. Karena itu, jangan lewatkan kesempatan penting untuk tahu lebih banyak informasi langsung dari perekrut yang mengenal seluk-beluk perusahaan. Informasi ini dapat kamu gunakan untuk menentukan apakah perusahaan ini memberi kemudahan dalam penyusunan perencanaan karirmu, dan sesuai dengan tujuan karir ideal yang diinginkan. 

Jadikanlah momen ini untuk menunjukkan semangat dan ketertarikanmu untuk mempelajari banyak hal tentang perusahaan tersebut dengan mengajukan berbagai pertanyaan penting untuk membangun impresi baik di hadapan perekrut

Sering kali kandidat menganggap berakhirnya wawancara berarti berakhir juga komunikasi antara kandidat dan pewawancara, sehingga mereka tidak mengirim apa-apa setelah wawancara selesai. Padahal, follow-up sangat penting untuk menunjukkan perekrut bahwa kamu benar-benar berniat melamar di perusahaan tersebut. Isi dari email follow-up pun tidak perlu terlalu rumit. 

Kamu cukup mengucapkan terima kasih atas kesempatan wawancara yang telah diberikan, penjelasan singkat tentang wawasan baru yang kamu dapatkan dari perekrut melalui wawancara tersebut, serta harapanmu untuk ke depannya–apabila diterima bekerja di perusahaan tersebut. Jangan lupa untuk mencantumkan nama lengkap dan kontak yang bisa dihubungi untuk berjaga-jaga jika perekrut memerlukan informasi tambahan. 

Dengan menghindari berbagai hal di atas, pastinya kamu dapat menghadapi tahap wawancara kerja dengan lancar dan penuh percaya diri. Jadi, tidak perlu takut lagi untuk unjuk diri di hadapan perekrut, ya! 

Mari mulai perjalananmu meraih kesuksesan karir bersama JobStreet sekarang juga! Jika kamu sudah memiliki profil, jangan lupa untuk memperbarui profil kamu setiap kali mendapatkan pengalaman atau keterampilan baru dari mengikuti berbagai pelatihan dan kursus. Pelajari juga  langkah terbaik memaksimalkan profil JobStreet agar dapat semakin dekat dengan pekerjaan impianmu.

Informasi dan berita terkini mengenai tren industri, saran para ahli, hingga upskilling event dapat kamu akses di laman Tips Karir. Cari tahu juga kemungkinan nominal gaji yang bisa didapatkan untuk posisi yang diinginkan dengan fitur Kalkulator Gaji. Kamu juga bisa mendapatkan informasi tentang profil, kultur kerja, testimoni pegawai, dan kredibilitas berbagai perusahaan melalui Company Review

Tetap terkoneksi bersama kami kapan saja dan di mana saja dengan mengunduh aplikasi JobStreet melalui Google Play Store atau Apple App Store.

Di JobStreet kami selalu berupaya mengantarkan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Sebagai Partner Karir, kami berkomitmen membantu pencari kerja menemukan passion dan tujuan dalam setiap langkah karir. Sebagai Partner Talent nomor 1 di Asia, kami menghubungkan perusahaan dengan kandidat tepat yang dapat memberikan dampak positif dan berkualitas kepada perusahaan.

Temukan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Kunjungi JobStreet hari ini.

Tentang SEEK Asia

SEEK Asia, gabungan dari dua merek ternama Jobstreet dan jobsDB, adalah portal lowongan pekerjaan terkemuka dan destinasi pilihan untuk pencari dan pemberi kerja di Asia. Kehadiran SEEK Asia menjangkau 7 negara yaitu Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina dan Vietnam. SEEK Asia adalah bagian dari SEEK Limited Company terdaftar di Bursa Efek Australia, portal lowongan pekerjaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. SEEK Asia dikunjungi lebih dari 400 juta kali dalam setahun.

Tentang SEEK Limited

SEEK adalah grup perusahaan yang beragam, dengan portofolio yang kuat  yang mencakup usaha lowongan pekerjaan daring , pendidikan, komersial dan relawan. SEEK hadir secara global (termasuk di Australia, Selandia Baru, Cina, Hong Kong, Asia Tenggara, Brazil dan Meksiko), yang menjangkau lebih dari 2,9 miliar orang dan sekitar 27 persen PDB global. SEEK memberikan kontribusi positif kepada orang-orang dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Bursa Efek Australia, yang menempatkannya sebagai 100 perusahaan teratas dan telah diperingkat sebagai 20 Perusahaan Paling Inovatif oleh Forbes.