Hewan yang melindungi diri dengan cara berpura-pura mati adalah

Ketika predator datang mendekat, sejumlah hewan punya trik masing-masing untuk bertahan hidup. Ada yang berusaha lari, melakukan penyamaran, mengeluarkan senjata rahasia, bahkan terang-terangan melakukan perlawanan. Tapi bagaimana jika hewan merasa tak berdaya dan justru pura-pura mati?

Ternyata, sejumlah hewan melakukannya lho! Agar predator kehilangan minat dan akhirnya pergi, beberapa hewan akan berakting mati selama beberapa waktu!

Hewan yang biasanya ditakuti ini terkadang justru berpura-pura mati saat merasakan bahaya. Yang biasa melakukannya adalah ular hognose timur, demi mengelabui musuh. Umumnya ular hognose timur akan mendesis, mengembungkan kulit di sekitar kepada dan leher agar terlihat kaku. Semakin meyakinkan, ular hognose timur akan menjulurkan lidah, membuka mulut dan mengeluarkan cairan berbau busuk dari kelenjar untuk menghalangi predator mendekat.

Hewan yang satu ini akan mengalami syok saat berada dalam ancaman. Detak jantung dan pernapasannya akan berkurang saat mereka pingsan dan otomatis tubuhnya menjadi kaku. Tak heran, banyak predator yang justru mengira opossum mati saat dalam kondisi seperti itu. Selain tubuhnya yang menjadi kaku, opossum akan mengeluarkan cairan dari kelenjar anal berbau busuk yang mirip aroma kematian. Terlebih lagi, opossum akan bertahan dalam kondisi itu selama empat jam lamanya.

3. Burung puyuh dan burung blue jay

Sejumlah spesies burung pun tak ragu mengeluarkan akting seolah telah mati. Biasanya, spesies burung ini akan menunggu sampai predator tak lagi berminat dan akhirnya pergi. Setelah itu, mereka akan hidup kembali dan langsung melarikan diri.

Semut. Foto: NguyenBinh735 from Pixabay

Ketika diserang, semut api dari spesies Solenopsis invicta akan berpura-pura mati karena tidak berdaya untuk melawan atau melarikan diri. Hal ini akan dilakukan oleh semut-semut berumur beberapa minggu. Tetapi semut yang sudah berusia beberapa bulan akan tetap hidup dan memilih bertarung.

Kumbang menjadi satu di antara hewan yang jago akting mati sebagai bentuk pertahanan. Semakin lama pura-pura mati, semakin besar peluang hidup.

Siapa sangka, beberapa jenis laba-laba seperti laba-laba pemburu, laba-laba rumah, Laba-laba penuai, Laba-laba huntsman, dan black widow spiders ketika merasa terancam akan pura-pura mati.

Hewan yang melindungi diri dengan cara berpura-pura mati adalah

Hewan yang melindungi diri dengan cara berpura-pura mati adalah
Lihat Foto

Joe McDonald/Corbis Documentary/Getty Images

Perilaku thanatosis Virginia Opossum yang berpura-pura mati agar tidak dimangsa predator.

KOMPAS.com - Setiap spesies di Bumi memiliki sifat, perilaku dan mekanisme pertahanan yang unik. Salah satu aspek yang paling menarik dalam dunia hewan yaitu pura-pura mati.

Tahukah kamu mengapa hewan punya kemampuan pura-pura mati atau tampak mati dalam keadaan tertentu?

Thanatosis

Mengutip World Atlas, perilaku pura-pura mati dikenal dengan istilah thanatosis atau imobilitas tonik. Thanatosis adalah perilaku adaptif yang unik pada hewan sebagai mekanisme pertahanan dalam menjaga kelangsungan hidupnya.

Dalam Kerajaan Hewan, perilaku adaptif tersebut terjadi pada berbagai jenis hewan mulai dari mamalia, serangga hingga reptil.

Berpura-pura mati tidak hanya dilakukan sebagai mekanisme bertahan saja. Melainkan juga menjadi trik untuk menangkap mangsa bahkan sarana untuk berkembangbiak.

Baca juga: Benarkah Hewan Peliharaan Punya Kepribadian Seperti Manusia?

Dilansir dari Thought Co., biasanya perilaku thanatosis umum terlihat pada hewan yang lebih rendah pada rantai makanan untuk ditunjukkan pada spesies yang lebih tinggi.

Ketika dihadapkan pada situasi mengancam, hewan dapat berpura-pura mati, bahkan mengeluarkan bau yang menyerupai bau daging membusuk. Predator yang mencari mangsa hidup akan kehilangan minat karena mengira mangsanya adalah mayat yang berpenyakit.

Ada hewan yang berpura-pura mati untuk mengelabui pemangsa tidak saja dengan menjatuhkan diri ke tanah. Contoh hewan opossum saat thanatosis mengeluarkan bau busuk seolah tubuhnya sudah membusuk selama berhari-hari.

Ular berhidung babi selatan juga mempraktikkan mekanisme bertahan yang sama. Mengeluarkan bau sambil berbaring tak bergerak bahkan memuntahkan darah.

Baca juga: Mengapa Ada Hewan yang Menjadi Simbol Kejahatan?

Mendekati mangsa

Thanatosis juga digunakan sebagai cara untuk mendekati mangsa, meski kasus seperti ini jarang terjadi.

Hewan yang melindungi diri dengan cara berpura-pura mati adalah

Hewan yang melindungi diri dengan cara berpura-pura mati adalah
Lihat Foto

BLICKWINKEL/Alamy/NEWSCIENTIST

Serangga antlion bisa selamat dari predator karena pura-pura mati.

KOMPAS.com - Bagi hewan, berbagai cara dilakukan agar bisa lepas dari jeratan predator, misalnya pura-pura mati. Taktik ini juga digunakan pada serangga.

Salah satu hewan yang menggunakan taktik tersebut adalah kumbang mirip larva bernama antlion terbang (Euroleon nostras).

Perilaku tersebut terungkap saat peneliti dari University of Bristol, Inggris, Nigel R Franks bersama rekan-rekannya mencoba mengukur berat badan dan menempatkan serangga itu di timbangan mikro.

Seperti dikutip New Scientist, Senin (8/3/2021), saat serangga itu diletakkan di timbangan, peneliti melihatnya kaku, seperti telah mati.

Baca juga: Perilaku Unik Serangga, Capung Betina Pura-pura Mati Hindari Jantan

Mereka kemudian mencatat bahwa serangga tetap tak bergerak selama beberapa detik hingga lebih satu jam.

Para peneliti menduga, perilaku itu adalah mekanisme bertahan hidup terakhir, ketika berbagai jenis burung pemangsa, seperti dunnock (Prunella modularis), secara tak sengaja menjatuhkan antlion setelah menangkapnya dari lubang pasir.

Peneliti lantas memodelkan perilaku antlion menggunakan komputer untuk lebih memahami perilaku pura-pura mati yang disebut sebagai post-contact immobility (PCI) ini.

Beberapa faktor digunakan sebagai pertimbangan dalam studi, misalnya aspek perilaku burung atau berapa lama waktu serangga antlion untuk pura-pura mati.

Baca juga: Usai Bunuh Mangsa, Serangga Ini Gunakan Korbannya untuk Aksesoris

Pemodelan juga menggunakan marginal value theorem yang menggambarkan cara optimal hewan harus makan untuk memaksimalkan efisiensi.

Hal tersebut untuk mengukur biaya dan manfaat hewan yang tinggal di satu tempat untuk makan atau memilih untuk pindah ke tempat lain yang lebih kaya sumber daya makanan.

Hasil analisis menunjukkan bahwa pura-pura mati benar-benar dapat membantu seekor serangga bertahan hidup.

Baca juga: Serangga Diambang Punah, Apa Dampaknya bagi Manusia?