Hormon yang berfungsi menaikkan kadar glukosa dalam darah adalah

Semua sel dalam tubuh membutuhkan glukosa untuk memenuhi kebutuhan energi mereka. Tubuh harus mempertahankan tingkat gula darah dalam ambang normal, karena jika terlalu rendah atau tinggi dapat merusak sel yang ada dalam tubuh. Akibatnya, tubuh tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik.

Secara alami tubuh menghasilkan hormon yang bisa mengontrol kadar gula darah. Pankreas lah memainkan peran utama untuk menjaga keseimbangan hormon tersebut. Untuk lebih mengenal hormon pengontrol gula darah tersebut, simak penjelasan Mike Goel, Ahli Biomedik Amerika Serikat, berikut ini ya. 

Insulin

Insulin adalah hormon alami yang diproduksi oleh organ pankreas [sel-sel beta], yang berfungsi untuk mengatur metabolisme karbohidrat dan tingkat gula darah [glukosa] dalam tubuh. Insulin membantu tubuh untuk mempertahankan tingkat glukosa darah dalam keadaan normal. Selain itu, hormon ini juga mendorong proses pembentukan energi dalam tubuh.

Glukagon

Berkebalikan dengan fungsi insulin, glukagon adalah hormon penting yang beraksi ketika tubuh memerlukan lebih banyak kadar gula. Dengan memproduksi glukagon, tubuh mengubah glikogen menjadi molekul glukosa yang digunakan oleh sel-sel dalam jaringan lain. Jadi, ketika kadar glukosa darah menurun, glukagon akan melepaskan glikogen ke dalam darah.

Hormon lain

Pada sebuah artikel yang diterbitkan dalam American Journal of Psysiology Endocrinology and Metabolism pada tahun 2009 menyatakan bahwa katekolamin, kortisol dan hormon pertumbuhan dapat berfungsi untuk mengontrol kadar gula dalam tubuh ketika insulin dan glukagon sudah tidak berfungsi lagi.

Bagaimana, Anda sudah lebih mengenal tentang hormon pengontrol gula darah ini kan. Walaupun sudah ada hormon tersebut yang mengontrol kadar gula darah dalam tubuh, bukan berarti Anda dapat bebas memakan makanan yang tinggi kadar gulanya ya. Lebih baik menjaga pola makan agar insulin dan glukagon tidak bekerja terlalu keras.

Glukagon adalah antagonis dari insulin, yang disekresikan pada saat kadar gula darah dalam darah rendah. Pada prinsipnya peran glukagon yaitu menaikkan kadar gula di dalam darah. Glukagon diproduksi di sel alfa dari pankreas. Glukagon dihasilkan dari proglukagon, disandi oleh gen GCG.

Pankreas melepaskan glukagon ketika jumlah glukosa dalam aliran darah terlalu rendah. Glukagon menyebabkan hati melakukan glikogenolisis: mengubah glikogen yang disimpan menjadi glukosa, yang kemudian dilepaskan ke dalam aliran darah.[1] Kadar glukosa darah yang tinggi, di sisi lain, merangsang pelepasan insulin. Insulin memungkinkan glukosa untuk diambil dan digunakan oleh jaringan yang bergantung pada insulin. Dengan demikian, glukagon dan insulin adalah bagian dari sistem umpan balik yang menjaga kadar glukosa darah tetap stabil. Glukagon meningkatkan pengeluaran energi dan meningkat pada kondisi stres.[2] Glukagon termasuk dalam keluarga hormon sekretin.

Struktur primer dari glukagon terdiri dari 29 asam amino dan mempunyai massa molekul 3483 Da. Urutan tersebut yaitu: His-Ser-Gln-Gly-Thr-Phe-Thr-Ser-Asp-Tyr-Ser-Lys-Tyr-Leu-Asp-Ser-Arg-Arg-Ala-Gln-Asp-Phe-Val-Gln-Trp-Leu-Met-Asn-Thr.

1. Stimulus sekresi glukagon adalah kondisi hipoglisemia atau jika konsentrasi asam amino turun di dalam darah setelah konsumsi makanan yang kaya protein. Walaupun begitu konsumsi makanan yang kaya mengandung protein tidak hanya menstimulasi pengeluaran hormon glukagon tetapi juga hormon insulin. Aksi dari neurotransmiter sistem saraf autonom seperti asetilkolin dan adrenalin juga menstimulasi pengeluaran hormon glukagon.

2. Inhibitor atau yang menghambat sekresi glukagon adalah kondisi hiperglisemia atau jika konsentrasi gula darah naik. Hormon lain yang berperan sebagai antagonis glukagon yaitu: GHIH, GLP-1, GABA, sekretin.

Glukagon mempunyai efek yang berlawanan dengan insulin, yakni:

  1. Lipolisis; penguraian lemak. Ini terjadi pada jaringan lemak
  2. Proteolisis; penguraian protein. Ini terjadi pada otot
  3. Glukoneogenesis dan glikogenolisis; membuat glukosa. Ini terjadi pada hati
  4. NaCl-, kalsium-, dan magnesium. Ini terjadi pada Henle tubulus ginjal.

Ikatan glukagon pada reseptornya akan meningkatkan konsentrasi cAMP, suat kurir kedua di dalam sel. Di adiposit atau sel lemak, adrenalin atau noradrenalin juga menstimulasi lipolisis lewat reseptor ß3. Pada individu yang kekurangan hormon insulin seperti pada keadaan lapar atau diabetes melitus, jaringan lemak menjadi lebih sensitif dengan rangsangan hormon adrenalin dan juga hormon kortisol. Artinya jaringan lemak mengekspresikan reseptor ß3 lebih banyak pada permukaan sel, begitu pula dengan reseptor untuk hormon kortisol.

Kelebihan hormon glukagon bisa disebabkan walaupun sangat jarang oleh tumor dari sel pankreas. Gambaran gangguan adalah tingginya tingkat glukosa dalam darah dan dapat menimbulkan diabetes mellitus akibat kekurangan insulin.

  1. ^ Ramnanan, C. J.; Edgerton, D. S.; Kraft, G.; Cherrington, A. D. [2011-10]. "Physiologic action of glucagon on liver glucose metabolism". Diabetes, Obesity & Metabolism. 13 Suppl 1: 118–125. doi:10.1111/j.1463-1326.2011.01454.x. ISSN 1463-1326. PMC 5371022  . PMID 21824265.  Periksa nilai tanggal di: |date= [bantuan]
  2. ^ Jones, B. J.; Tan, T.; Bloom, S. R. [2012-03]. "Minireview: Glucagon in stress and energy homeostasis". Endocrinology. 153 [3]: 1049–1054. doi:10.1210/en.2011-1979. ISSN 1945-7170. PMC 3281544  . PMID 22294753.  Periksa nilai tanggal di: |date= [bantuan]

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Glukagon&oldid=21020986"

Diabetes tipe 1 adalah penyakit autoimun. Kondisi ini terjadi karena sistem imun keliru menyerang sel-sel penghasil insulin dalam pankreas. Akibatnya, pankreas tidak dapat menghasilkan hormon yang memadai.

Kondisi autoimun yang menjadi penyebab diabetes tipe 1 tidak diketahui secara pasti. Namun, ahli kesehatan percaya bahwa sistem imun yang keliru dan menyerang sel penghasil hormon pengatur gula darah bisa disebabkan oleh masalah pada gen, infeksi, dan paparan virus di lingkungan.

2. Diabetes tipe 2

Pada diabetes tipe 2, tubuh seolah tak lagi peka terhadap insulin. Akibatnya, gula darah yang tinggi tidak dapat terserap dengan baik oleh sel tubuh dan menyebabkan kadar gula darah tetap tinggi. Kondisi ini dikenal dengan resistensi insulin.

Pada kasus ini dokter akan menganjurkan perubahan gaya hidup atau mungkin konsumsi obat diabetes untuk membantu mengendalikan kadar gula darah.

Fungsi insulin suntik untuk diabetes

Gangguan yang terjadi mungkin membuat Anda harus mendapatkan bantuan hormon buatan. Pengobatan ini membantu pasien agar tubuh bisa menggunakan glukosa dengan baik sebagai energi. Selain itu, juga bermanfaat untuk mencegah terjadinya komplikasi diabetes yang berbahaya.

Terdapat beberapa kondisi yang membuat seseorang harus mendapatkan insulin tambahan, seperti:

1. Sensitivitas terhadap insulin yang rendah

Hormon insulin dapat memengaruhi berat badan. Gangguan fungsinya dapat menyebabkan penumpukan lemak di dalam tubuh yang mana mengarah pada kenaikan berat badan.

Kelebihan berat badan akan membuat tubuh Anda semakin tidak peka untuk menggunakan hormon ini. Akibatnya, kadar gula dalam darah semakin tinggi dan sulit dikendalikan.

2. Rusaknya sel beta di pankreas

Resistensi insulin membuat tubuh Anda membutuhkan lebih banyak hormon terkait untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Produksi hormon yang terus-terusan membuat pankreas bekerja lebih keras. Akibatnya, seiring berjalannya waktu pankreas akan berhenti menghasilkan hormon ini.

Pada kondisi ini, tubuh yang tidak menghasilkan hormon pengatur kadar gula darah perlu mengikuti terapi untuk mencegah kadar gula darah melonjak tinggi.

Kesimpulan

Insulin berperan penting dalam penyerapan glukosa sekaligus menjaga kadar gula darah tetap normal. Agar terhindar dari penyakit yang berhubungan dengan hormon ini, Anda bisa melakukan pencegahan dengan deteksi dini lewat mengecek gula darah secara rutin.

Hormon insulin mengatur banyak proses metabolisme yang menyediakan sel dengan kebutuhan energi. Memahami insulin, peranan insulin, dan bagaimana pengaruhnya terhadap tubuh, penting untuk kesehatan Anda secara keseluruhan.

Apa itu hormon insulin?

Insulin adalah hormon yang terbuat oleh organ yang terletak di belakang lambung yaitu pankreas. Ada daerah khusus di dalam pankreas bernama pulau Langerhans [istilah insulin berasal dari bahasa Latin insula yang berarti pulau]. Pulau Langerhans terdiri dari berbagai jenis sel yang membuat hormon, yang paling umum adalah sel beta, yang memproduksi insulin.

Pankreas melepaskan insulin ke dalam aliran darah sehingga dapat mencapai berbagai bagian tubuh. Insulin memiliki banyak efek, tetapi terutama mengontrol bagaimana tubuh menggunakan karbohidrat yang terdapat dalam jenis makanan tertentu. Tubuh manusia memecah karbohidrat untuk menghasilkan sejenis gula bernama glukosa.

Glukosa adalah sumber energi utama yang sel gunakan. Insulin berperan untuk sel-sel di otot, hati dan lemak [jaringan adiposa] agar dapat mengambil glukosa dan menggunakannya sebagai sumber energi. Jika tidak ada insulin, sel tubuh tidak bisa menggunakan glukosa sebagai bahan bakar.

Glukosa ekstra yang sel tidak gunakan akan berubah dan tersimpan sebagai lemak sehingga dapat berguna untuk menyediakan energi ketika kadar glukosa terlalu rendah.

Hubungan hormon insulin dengan gula darah

sumber: commons.wikimedia.org

Insulin membiarkan glukosa memasuki sel yang berfungsi sebagai energi dan mempertahankan jumlah glukosa di aliran darah dalam tingkat normal. Ketika kita mengonsumsi makanan, usus menyerap glukosa ke dalam aliran darah, meningkatkan kadar glukosa darah. Kenaikan glukosa darah ini menyebabkan pankreas melepaskan insulin sehingga glukosa dapat bergerak di dalam sel dan digunakan.

Saat glukosa bergerak di dalam sel, kadar glukosa di aliran darah menjadi normal dan pelepasan insulin melambat. Protein dalam makanan dan hormon lain yang usus produksi sebagai respons terhadap makanan juga merangsang pelepasan insulin.

Baca Juga:   Cara Mendapatkan vaksin Covid Moderna Untuk Masyarakat Umum

Saat sedang stres, hormon yang terlepas seperti adrenalin, menghentikan pelepasan insulin. Hal ini menyebabkan menyebabkan kadar glukosa darah lebih tinggi untuk membantu mengatasi peristiwa stres.

Insulin bekerja bersama-sama dengan glukagon, hormon lain yang pankreas produksi. Peran insulin adalah menurunkan kadar gula darah, sedangkan peran glukagon adalah meningkatkan kadar gula darah jika turun terlalu rendah. Dengan menggunakan sistem ini, tubuh memastikan bahwa kadar glukosa darah tetap dalam batas yang normal, yang memungkinkan tubuh berfungsi dengan baik.

Apa efeknya jika tubuh kekurangan insulin?

Dengan tidak adanya insulin, tubuh tidak dapat memanfaatkan glukosa sebagai energi dalam sel. Akibatnya, glukosa tetap berada dalam aliran darah dan dapat menyebabkan hiperglikemia. Hiperglikemia kronis merupakan karakteristik diabetes mellitus dan, jika tidak diobati, berhubungan dengan komplikasi berat, seperti kerusakan pada sistem saraf, mata, ginjal, dan ekstremitas.

Dalam kasus yang parah, kekurangan insulin dan berkurangnya kemampuan untuk menggunakan glukosa sebagai sumber energi dapat menyebabkan ketergantungan pada simpanan lemak sebagai satu-satunya sumber energi. Pemecahan lemak ini dapat melepaskan keton ke dalam aliran darah, yang dapat menyebabkan kondisi serius yang bernama ketoasidosis.

Apa efeknya jika tubuh kelebihan insulin?

Jika seseorang secara tidak sengaja menyuntikkan lebih banyak insulin daripada yang tubuh butuhkan, sel akan mengambil terlalu banyak glukosa dari darah. Hal ini menyebabkan kadar glukosa darah rendah yang tidak normal yaitu hipoglikemia. Tubuh bereaksi terhadap hipoglikemia dengan melepaskan glukosa yang organ hati simpan dalam upaya untuk mengembalikan kadarnya menjadi normal. Kadar glukosa yang rendah dalam darah bisa membuat seseorang merasa sakit.

Tubuh memasang respons perlawanan awal terhadap hipoglikemia melalui serangkaian saraf khusus bernama sistem saraf simpatik. Hal ini menyebabkan jantung berdebar, berkeringat, lapar, cemas, gemetar dan kulit pucat yang biasanya memperingatkan orang tersebut tentang kadar glukosa darah yang rendah sehingga hal ini dapat mencari pengobatan.

Baca Juga:   16 Manfaat Tanaman Teratai untuk Kesehatan

Namun, jika kadar glukosa darah awal terlalu rendah dan terus menurun, otak akan terpengaruh juga karena hampir seluruhnya bergantung pada glukosa sebagai sumber energi untuk berfungsi dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan pusing, kebingungan, kejang, dan bahkan koma pada kasus yang parah.

Fungsi insulin

Selain pengaturan glukosa, insulin juga berperan di area tubuh lainnya. Fungsinya sebagai berikut:

  • Memodifikasi aktivitas enzim dan reaksi yang tubuh hasilkan.
  • Membangun otot setelah sakit atau cedera melalui pengangkutan asam amino ke jaringan otot, yang diperlukan untuk memperbaiki kerusakan otot dan meningkatkan ukuran dan kekuatan. Ini membantu mengatur penyerapan asam amino, replikasi DNA, dan sintesis protein.
  • Mengelola sintesis lipid dengan penyerapan ke dalam sel-sel lemak, yang diubah menjadi trigliserida.
  • Mengelola pemecahan protein dan lipid karena perubahan sel-sel lemak.
  • Penyerapan asam amino dan kalium ke dalam sel yang tidak dapat berlangsung tanpa adanya insulin.
  • Mengatur ekskresi natrium dan volume cairan dalam urin.
  • Meningkatkan memori dan kemampuan belajar otak.

Berhubung insulin sangat berpengaruh kepada kadar gula darah, ingatlah untuk selalu memeriksa secara berkala kadar gula darah Anda. Anda bisa memiliki alat cek gula darah dari brand Sowell.

Alat ini mampu menampung kapasitas 500 memori. Ukuran dan bobotnya yang ringan memudahkan Anda untuk membawa alat ini saat bepergian. Hasilnya yang akurat dan terdapat sensor peringatan operasi salah.

Sowell Alat Pengukur Gula Darah Gdh-Fad Stripsdg-562

Sowell menyediakan alat kesehatan yang akurat, praktis, dan berkualitas untuk keluarga Anda. Dapatkan produk-produk Sowell hanya di Ruparupa!

Pilihan Alat Kesehatan Sowell Lainnya di Ruparupa

  • Alat Cek Gula Darah
  • Strip Gula Darah

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề