Hubungan adanya transportasi umum online (ojek dan taksi) dengan perubahan sosial secara negatif

Seiring dengan berjalannya waktu kebutuhan masyarakat terhadap transportasi umum semakin meningkat. Namun peningkatan kebutuhan akan angkutan umum ini tidak disertai dengan peningkatan sarana dan prasarana angkutan umum yang memadai pula sehingga sistem transportasi yang ada menjadi tidak efisien. Padahal masyarakat membutuhkan akan adanya transportasi yang dapat dengan cepat tiba ditempat tujuan ditengah-tengah kemacetan kota serta transportasi yang dapat dengan mudah ditemukan oleh masyarakat sehingga efisiensi waktu dapat lebih optimal. Bersamaan dengan itu, muncul sistem transportasi baru yaitu angkutan online atau yang lebih dikenal dengan ojek online. Perkembangan teknologi beberapa tahun terakhir yang begitu cepat membuat berbagai peluang bisnis melalui teknologi semakin menjanjikan. Manusia menciptakan teknologi untuk mendorong/mendukung kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun perusahaan sehingga lebih efektif dan efisien (Ahmad,2015). 

Pemanfaatan teknologi dan informasi menyebabkan perubahan dalam kebiasaan atau habit yang baru pada bidang bisnis. Tentuya kita sudah tidak asing lagi dengan keberadaan GO-JEK dan GRAB sebagai dua perusahaan ojek online yang paling dikenal di Indonesia sendiri. Seperti diketahui, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau yang lebih dikenal dengan GO-JEK merupakan sebuah perusahaan teknologi asal Indonesia yang melayani angkutan melalui jasa ojek. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2010 di Jakarta oleh Nadiem Makarim. Sedangkan GRAB didirikan oleh Anthony Tan dan Hooi Ling Tan yang merupakan warga negara malaysia, mereka melihat adanya dampak negatif dari tidak efisiennya sistem transportasi yang ada pada saat itu. Grab sendiri telah hadir di Indonesia pada bulan juni 2012. dan indonesia sendiri telah menjadi pasar terbesar GRAB berdasarkan jumlah perjalanan yang diselesaikan seluruh platform. Data menunjukkan bahawa layanan yang dimiliki Go-Jek dipakai secara aktif oleh 15 juta orang setiap minggunya. Para weekly active user ini dilayani sekitar 900.000 mitra pengemudi Go-Jek. Setiap bulannya, lebih dari 100 juta transaksi terjadi di platform Go-Jek. Aneka data ini dibeberkan sendiri oleh Go-Jek sebagaimana dihimpun KompasTekno, Senin (18/12/2017), dari Kompas.id.

Ojek, menjadi salah satu yang terpopuler diantara sarana transportasi lainnya. Menggunakan motor sebagai alat transportasinya, membuat berkendara menggunakan ojek lebih cepat dibandingkan dengan angkot, bus, maupun taksi. Dengan kemacetan yang kini sering sekali terjadi dan pembenahan sarana transportasi umum yang berjalan lambat, membuat masyarakat lebih memilih ojek sebagai alat transportasi agar dapat lebih cepat tiba ditempat tujuan. Masyarakat-pun lebih mudah mengakses ojek tersebut karena biasanya para tukang ojek memiliki pangkalan didaerahnya masing-masing, sehingga warga tidak perlu repot-repot menunggu transportasi untuk menghampiri mereka. Namun tidak bisa dipungkuri bahwa sejatinya angkutan online merupakan kendaraan  pribadi yang tentunya dampak bertambahnya angktan online ini tentu sama hal nya dengan dampak bertambahnya kendaraan pribadi di jalanan. Ya, kemacetan !

Perubahan sosial selalu dipengaruhi oleh hal-hal baru dimasyarakat yang menciptakan suatu keadaan yang berbeda dengan keadaan sebelumnya dalam sistem sosial. Jadi, pada kondisi sosial lama terdapat perbedaan, kemudian pada waktu yang berbeda dan diatara sistem sosial yang sama. Maka kondisi tersebut akan melahirkan perubahan sosial. Informasi yang diperoleh individu dari lingkungannya yang lebih luas menghasilkan perubahan yang luar biasa. Ada beberapa karakteristik perubahan sosial, pertama perubahan sosial terjadi sepanjang waktu. Jika kita lihat pada zaman dahulu, transportasi umum masih berbentuk delman ataupun becak, kemudian berkembang menjadi bus angkutan umum, taksi dan sekarang lahirnya transportasi online, seperti Grab dan Go-Jek. Tentu hal ini tidak bisa kita hindari karena peruban itu pasti terjadi, seiring dengan perubahan kebutuhan dan perkembangan teknologi yang semangkin memberikan kemudahan dalam segala hal. Kedua, perubahan sosial dapat kita ketahui, namun tidak direncanakan. 

Hadirnya transportasi online berbasis aplikasi bisa kita prediksi dengan berkembanganya tekonologi komunikasi yang kian maju, namun tidak ada yang menduga bahwa efek hadirnya transportasi online ini menimbulkan efek sosial yang begitu besar hingga ke daerah-daerah di Indonesia. Ketiga, perubahan sosial biasanya kontroversial. Ketika masyarakat dihadapkan dengan suatu perubahan baik itu dalam bidang sosial maupun ekonomi, biasanya masyarakat akan terkejut namun lambat laun bisa menerima perubahan yang terjadi. Diawal terjadinya perubahan akan sulit untuk diterima, seperti hadirnya transportasi online berbasis aplikasi yang menimbulkan gesekan dengan pegiat transportasi konvensional. Keempat, suatu perubahan sosial lebih menonjol dibanding yang lain. Jika kita melihat perubahan sosial apa yang sedang terjadi saat ini, maka kita akan melihat perubahan dalam sistem transportasi. Mengapa demikian ? karena perubahan sosial dalam bidang transportasi lebih menonjol dibanding yang lain. Perubahan ini tentu saja diiringi dengan perubahan yang terjadi dalam bidang yang lain yaitu tekonologi komunikasi dan informasi yang juga berubah.

 Jika kita melihat fenomena perubahan sosial yang terjadi pada transportasi online, maka kita bisa melihat dari dua sudut pandang. Pertama, dari sudut pandang kesejahteraan sosial, dalam hal ini adalah kemajuan teknologi dan ekonomi, Hadirnya ojek online menyebabkan peningkatan perekonomian di Indonesia karena di era modernisasi ini kita dituntut untuk kreatif dan bisa memanfaatkan keadaan. Dengan kehadiran ojek online, para driver merasa sangat diuntungkan disaat lapangan pekerjaan yang semakin menyempit. Selain munculnya solidaritas, perkembangan teknologi yang pesat juga menjadi salah satu keharusan yang yang harus diikuti, karena kehadiran ojek online ini tak lepas dari tranformasi dari konvensional ke online. Dari fleksibilitas waktu sangat berpengaruh terhadap penghasilan dan kemauan untuk bekerja sehari-hari selama menjadi driver ojek online karena dengan kebebasan jam kerja, maka penghasilan akan menyesuaikan dengan apa yang didapatkan menjadi driver Ojek Online yang akan mendapatkan penghasilan setiap hari. Menjadi driver Ojek Online juga lebih bermanfaat karena pendapatan yang diterima oleh pengemudi lebih besar dari pada pendapatan pada pekerjaan sebelumnya ataupun menganggur. Hal itulah yang menjadi penyebab terjadinya mobilitas tenaga kerja dan memberikan dampak yaitu meningkatnya kesejahteraan sosial para driver. Selain meningkatkan perluasan kesempatan kerja dan menjadi penyerap angka tenaga kerja yang cukup signifikan, adanya transportasi online juga telah menciptakan efisiensi yang ujungnya meningkatkan produktivitas nasional. 

Kedua, Dari sudut pandang Perubahan Sikap Masyarakat, dalam hal ini Ojek online menciptakan budaya masyarakat baru yang serba instan dan tidak mau ribet. Hadirnya ojek online telah merusak ikatan solidaritas sosial yang melekat dalam kehidupan masyarakat tradisional. Kebersamaan dan hidup dalam sepenanggungan berangsur-angsur menipis, dan digantikan oleh kompetisi dalam memenuhi keragaman kebutuhan hidup. Selain itu, hadirnya ojek online juga telah mengubah kehidupan masyarakat tradisional yang semula dibingkai oleh kekuatan di luar kontrol manusia menjadi diwarnai oleh proses individualisasi. Hal itu antara lain ditandai oleh keyakinan bahwa manusia mempunyai kebebasan memilih sesuai dengan selera yang dikehendaki. Adanya transportasi online berbasis aplikasi memberikan banyak pillihan kepada masyarakat dan meningkatkan daya saing. 

Pengaruh perubahan sikap masyarakat juga bisa dilihat dari sikap masyarakat yang cenderung lebih komsumtif dan tidak mau berusaha atau tidak mau ribet. Masyarakat menjadi komsumtif disebabkan banyaknya diskon atau promo yang ditawarkan oleh penyedia layanan ojek online berupa promo Grab Food/Go-Food juga karena banyaknya cashback yang ditawarkan pada fitur pembayaran non tunai dalam aplikasi ojek online tersebut. Hal ini justru menjadikan pengeluaran yang seharusnya tidak ada menjadi ada karena pertimbangan dari hadirnya promo yang ditawarkan tersebut. Selain itu masyarakat juga menjadi tidak mau berusaha atau tidak mau ribet karena budaya mereka yang mulai berubah dalam keseharian, sebagai misal yaitu budaya saat makan, yang mana dulu setiap hendak makan perlu memasak dahulu atau keluar ke tempat makan untuk bisa mendapatkan makanan, namun sekarang cukup menggunakan hp makanan yang diinginkan dengan sendirinya akan datang, hal ini bisa menjadikan dampak sifat malas gerak yang berlebih yang berujung pada kemalasan pada masyarakat.

Dampak kemalasan yang juga cukup meresahkan yaitu dampak malasnya masyarakat dalam menggunakan angkutan umum, padahal penggunaan angkutan umum dinilai cukup efektif dalam menekan kemacetan, namun pada kenyataannya masyarakat lebih memilih transportasi online yang dinilai lebih efektif dan efisien. Jika pada transportasi umum masyarakat perlu berjalan menuju halte pemberhentian dan harus menunggu dahulu sampai transportasi umum tersebut datang, saat turun pun juga demikian masyarakat tidak bisa turun disembarangan tempat melainkan harus turun pada titik-tiitk permberhentian tertentu yang menjadikan transportasi menjadi semakin tidak fleksibel. 

Namun dengan menggunakan transportasi ojek online, masyarakat cukup membuka ponsel mereka kemudian memesan dan driver ojek pun menjemput mereka dan mengantar sampai tepat ke tempat tujuan mereka. Hal ini tentunya menjadikan dua dampak negatif yang cukup mengkhawatirkan, yaitu kemacetan yang semakin menjadi karena peningkatan  penggunaan ankutan online ini sama halnya dengan peningkatan penggunaan kendaraan pribadi mengingat sifat dari angkutan online sesungguhnya merupakan angkutan pribadi dan menurunnya minat pengguna transportasi umum. Hal ini telah terjadi dibeberapa kota di Indonesia. Di Jogja misalnya, Penurunan penumpang Trans Jogja dinilai semakin signifikan akibat Kota Jogja yang semakin macet. Penumpang Trans Jogja pun kini lebih memilih ojek online atau kendaraan pribadi karena khawatir terlambat sampai ke tujuan. Dampak lain yang ditimbulkan adalah menurunnya kebiasaan jalan kaki masyarakat karena layanan Ojek online yang telah mengintegrasikan satu tempat dengan lainnya dengan mudah.

Perubahan sosial tidak bisa kita hindari, itu akan terus datang dan sulit untuk kita prediksi. Untuk itu, sebagai masyarakat tentu kita harus bijak menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Karena kedepan kita tidak tau perubahan apa lagi yang akan muncul dan bagaimana efeknya.


Hubungan adanya transportasi umum online (ojek dan taksi) dengan perubahan sosial secara negatif

Lihat Transportasi Selengkapnya


Page 2

Seiring dengan berjalannya waktu kebutuhan masyarakat terhadap transportasi umum semakin meningkat. Namun peningkatan kebutuhan akan angkutan umum ini tidak disertai dengan peningkatan sarana dan prasarana angkutan umum yang memadai pula sehingga sistem transportasi yang ada menjadi tidak efisien. Padahal masyarakat membutuhkan akan adanya transportasi yang dapat dengan cepat tiba ditempat tujuan ditengah-tengah kemacetan kota serta transportasi yang dapat dengan mudah ditemukan oleh masyarakat sehingga efisiensi waktu dapat lebih optimal. Bersamaan dengan itu, muncul sistem transportasi baru yaitu angkutan online atau yang lebih dikenal dengan ojek online. Perkembangan teknologi beberapa tahun terakhir yang begitu cepat membuat berbagai peluang bisnis melalui teknologi semakin menjanjikan. Manusia menciptakan teknologi untuk mendorong/mendukung kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun perusahaan sehingga lebih efektif dan efisien (Ahmad,2015). 

Pemanfaatan teknologi dan informasi menyebabkan perubahan dalam kebiasaan atau habit yang baru pada bidang bisnis. Tentuya kita sudah tidak asing lagi dengan keberadaan GO-JEK dan GRAB sebagai dua perusahaan ojek online yang paling dikenal di Indonesia sendiri. Seperti diketahui, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau yang lebih dikenal dengan GO-JEK merupakan sebuah perusahaan teknologi asal Indonesia yang melayani angkutan melalui jasa ojek. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2010 di Jakarta oleh Nadiem Makarim. Sedangkan GRAB didirikan oleh Anthony Tan dan Hooi Ling Tan yang merupakan warga negara malaysia, mereka melihat adanya dampak negatif dari tidak efisiennya sistem transportasi yang ada pada saat itu. Grab sendiri telah hadir di Indonesia pada bulan juni 2012. dan indonesia sendiri telah menjadi pasar terbesar GRAB berdasarkan jumlah perjalanan yang diselesaikan seluruh platform. Data menunjukkan bahawa layanan yang dimiliki Go-Jek dipakai secara aktif oleh 15 juta orang setiap minggunya. Para weekly active user ini dilayani sekitar 900.000 mitra pengemudi Go-Jek. Setiap bulannya, lebih dari 100 juta transaksi terjadi di platform Go-Jek. Aneka data ini dibeberkan sendiri oleh Go-Jek sebagaimana dihimpun KompasTekno, Senin (18/12/2017), dari Kompas.id.

Ojek, menjadi salah satu yang terpopuler diantara sarana transportasi lainnya. Menggunakan motor sebagai alat transportasinya, membuat berkendara menggunakan ojek lebih cepat dibandingkan dengan angkot, bus, maupun taksi. Dengan kemacetan yang kini sering sekali terjadi dan pembenahan sarana transportasi umum yang berjalan lambat, membuat masyarakat lebih memilih ojek sebagai alat transportasi agar dapat lebih cepat tiba ditempat tujuan. Masyarakat-pun lebih mudah mengakses ojek tersebut karena biasanya para tukang ojek memiliki pangkalan didaerahnya masing-masing, sehingga warga tidak perlu repot-repot menunggu transportasi untuk menghampiri mereka. Namun tidak bisa dipungkuri bahwa sejatinya angkutan online merupakan kendaraan  pribadi yang tentunya dampak bertambahnya angktan online ini tentu sama hal nya dengan dampak bertambahnya kendaraan pribadi di jalanan. Ya, kemacetan !

Perubahan sosial selalu dipengaruhi oleh hal-hal baru dimasyarakat yang menciptakan suatu keadaan yang berbeda dengan keadaan sebelumnya dalam sistem sosial. Jadi, pada kondisi sosial lama terdapat perbedaan, kemudian pada waktu yang berbeda dan diatara sistem sosial yang sama. Maka kondisi tersebut akan melahirkan perubahan sosial. Informasi yang diperoleh individu dari lingkungannya yang lebih luas menghasilkan perubahan yang luar biasa. Ada beberapa karakteristik perubahan sosial, pertama perubahan sosial terjadi sepanjang waktu. Jika kita lihat pada zaman dahulu, transportasi umum masih berbentuk delman ataupun becak, kemudian berkembang menjadi bus angkutan umum, taksi dan sekarang lahirnya transportasi online, seperti Grab dan Go-Jek. Tentu hal ini tidak bisa kita hindari karena peruban itu pasti terjadi, seiring dengan perubahan kebutuhan dan perkembangan teknologi yang semangkin memberikan kemudahan dalam segala hal. Kedua, perubahan sosial dapat kita ketahui, namun tidak direncanakan. 

Hadirnya transportasi online berbasis aplikasi bisa kita prediksi dengan berkembanganya tekonologi komunikasi yang kian maju, namun tidak ada yang menduga bahwa efek hadirnya transportasi online ini menimbulkan efek sosial yang begitu besar hingga ke daerah-daerah di Indonesia. Ketiga, perubahan sosial biasanya kontroversial. Ketika masyarakat dihadapkan dengan suatu perubahan baik itu dalam bidang sosial maupun ekonomi, biasanya masyarakat akan terkejut namun lambat laun bisa menerima perubahan yang terjadi. Diawal terjadinya perubahan akan sulit untuk diterima, seperti hadirnya transportasi online berbasis aplikasi yang menimbulkan gesekan dengan pegiat transportasi konvensional. Keempat, suatu perubahan sosial lebih menonjol dibanding yang lain. Jika kita melihat perubahan sosial apa yang sedang terjadi saat ini, maka kita akan melihat perubahan dalam sistem transportasi. Mengapa demikian ? karena perubahan sosial dalam bidang transportasi lebih menonjol dibanding yang lain. Perubahan ini tentu saja diiringi dengan perubahan yang terjadi dalam bidang yang lain yaitu tekonologi komunikasi dan informasi yang juga berubah.

 Jika kita melihat fenomena perubahan sosial yang terjadi pada transportasi online, maka kita bisa melihat dari dua sudut pandang. Pertama, dari sudut pandang kesejahteraan sosial, dalam hal ini adalah kemajuan teknologi dan ekonomi, Hadirnya ojek online menyebabkan peningkatan perekonomian di Indonesia karena di era modernisasi ini kita dituntut untuk kreatif dan bisa memanfaatkan keadaan. Dengan kehadiran ojek online, para driver merasa sangat diuntungkan disaat lapangan pekerjaan yang semakin menyempit. Selain munculnya solidaritas, perkembangan teknologi yang pesat juga menjadi salah satu keharusan yang yang harus diikuti, karena kehadiran ojek online ini tak lepas dari tranformasi dari konvensional ke online. Dari fleksibilitas waktu sangat berpengaruh terhadap penghasilan dan kemauan untuk bekerja sehari-hari selama menjadi driver ojek online karena dengan kebebasan jam kerja, maka penghasilan akan menyesuaikan dengan apa yang didapatkan menjadi driver Ojek Online yang akan mendapatkan penghasilan setiap hari. Menjadi driver Ojek Online juga lebih bermanfaat karena pendapatan yang diterima oleh pengemudi lebih besar dari pada pendapatan pada pekerjaan sebelumnya ataupun menganggur. Hal itulah yang menjadi penyebab terjadinya mobilitas tenaga kerja dan memberikan dampak yaitu meningkatnya kesejahteraan sosial para driver. Selain meningkatkan perluasan kesempatan kerja dan menjadi penyerap angka tenaga kerja yang cukup signifikan, adanya transportasi online juga telah menciptakan efisiensi yang ujungnya meningkatkan produktivitas nasional. 

Kedua, Dari sudut pandang Perubahan Sikap Masyarakat, dalam hal ini Ojek online menciptakan budaya masyarakat baru yang serba instan dan tidak mau ribet. Hadirnya ojek online telah merusak ikatan solidaritas sosial yang melekat dalam kehidupan masyarakat tradisional. Kebersamaan dan hidup dalam sepenanggungan berangsur-angsur menipis, dan digantikan oleh kompetisi dalam memenuhi keragaman kebutuhan hidup. Selain itu, hadirnya ojek online juga telah mengubah kehidupan masyarakat tradisional yang semula dibingkai oleh kekuatan di luar kontrol manusia menjadi diwarnai oleh proses individualisasi. Hal itu antara lain ditandai oleh keyakinan bahwa manusia mempunyai kebebasan memilih sesuai dengan selera yang dikehendaki. Adanya transportasi online berbasis aplikasi memberikan banyak pillihan kepada masyarakat dan meningkatkan daya saing. 

Pengaruh perubahan sikap masyarakat juga bisa dilihat dari sikap masyarakat yang cenderung lebih komsumtif dan tidak mau berusaha atau tidak mau ribet. Masyarakat menjadi komsumtif disebabkan banyaknya diskon atau promo yang ditawarkan oleh penyedia layanan ojek online berupa promo Grab Food/Go-Food juga karena banyaknya cashback yang ditawarkan pada fitur pembayaran non tunai dalam aplikasi ojek online tersebut. Hal ini justru menjadikan pengeluaran yang seharusnya tidak ada menjadi ada karena pertimbangan dari hadirnya promo yang ditawarkan tersebut. Selain itu masyarakat juga menjadi tidak mau berusaha atau tidak mau ribet karena budaya mereka yang mulai berubah dalam keseharian, sebagai misal yaitu budaya saat makan, yang mana dulu setiap hendak makan perlu memasak dahulu atau keluar ke tempat makan untuk bisa mendapatkan makanan, namun sekarang cukup menggunakan hp makanan yang diinginkan dengan sendirinya akan datang, hal ini bisa menjadikan dampak sifat malas gerak yang berlebih yang berujung pada kemalasan pada masyarakat.

Dampak kemalasan yang juga cukup meresahkan yaitu dampak malasnya masyarakat dalam menggunakan angkutan umum, padahal penggunaan angkutan umum dinilai cukup efektif dalam menekan kemacetan, namun pada kenyataannya masyarakat lebih memilih transportasi online yang dinilai lebih efektif dan efisien. Jika pada transportasi umum masyarakat perlu berjalan menuju halte pemberhentian dan harus menunggu dahulu sampai transportasi umum tersebut datang, saat turun pun juga demikian masyarakat tidak bisa turun disembarangan tempat melainkan harus turun pada titik-tiitk permberhentian tertentu yang menjadikan transportasi menjadi semakin tidak fleksibel. 

Namun dengan menggunakan transportasi ojek online, masyarakat cukup membuka ponsel mereka kemudian memesan dan driver ojek pun menjemput mereka dan mengantar sampai tepat ke tempat tujuan mereka. Hal ini tentunya menjadikan dua dampak negatif yang cukup mengkhawatirkan, yaitu kemacetan yang semakin menjadi karena peningkatan  penggunaan ankutan online ini sama halnya dengan peningkatan penggunaan kendaraan pribadi mengingat sifat dari angkutan online sesungguhnya merupakan angkutan pribadi dan menurunnya minat pengguna transportasi umum. Hal ini telah terjadi dibeberapa kota di Indonesia. Di Jogja misalnya, Penurunan penumpang Trans Jogja dinilai semakin signifikan akibat Kota Jogja yang semakin macet. Penumpang Trans Jogja pun kini lebih memilih ojek online atau kendaraan pribadi karena khawatir terlambat sampai ke tujuan. Dampak lain yang ditimbulkan adalah menurunnya kebiasaan jalan kaki masyarakat karena layanan Ojek online yang telah mengintegrasikan satu tempat dengan lainnya dengan mudah.

Perubahan sosial tidak bisa kita hindari, itu akan terus datang dan sulit untuk kita prediksi. Untuk itu, sebagai masyarakat tentu kita harus bijak menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Karena kedepan kita tidak tau perubahan apa lagi yang akan muncul dan bagaimana efeknya.


Hubungan adanya transportasi umum online (ojek dan taksi) dengan perubahan sosial secara negatif

Lihat Transportasi Selengkapnya


Page 3

Seiring dengan berjalannya waktu kebutuhan masyarakat terhadap transportasi umum semakin meningkat. Namun peningkatan kebutuhan akan angkutan umum ini tidak disertai dengan peningkatan sarana dan prasarana angkutan umum yang memadai pula sehingga sistem transportasi yang ada menjadi tidak efisien. Padahal masyarakat membutuhkan akan adanya transportasi yang dapat dengan cepat tiba ditempat tujuan ditengah-tengah kemacetan kota serta transportasi yang dapat dengan mudah ditemukan oleh masyarakat sehingga efisiensi waktu dapat lebih optimal. Bersamaan dengan itu, muncul sistem transportasi baru yaitu angkutan online atau yang lebih dikenal dengan ojek online. Perkembangan teknologi beberapa tahun terakhir yang begitu cepat membuat berbagai peluang bisnis melalui teknologi semakin menjanjikan. Manusia menciptakan teknologi untuk mendorong/mendukung kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun perusahaan sehingga lebih efektif dan efisien (Ahmad,2015). 

Pemanfaatan teknologi dan informasi menyebabkan perubahan dalam kebiasaan atau habit yang baru pada bidang bisnis. Tentuya kita sudah tidak asing lagi dengan keberadaan GO-JEK dan GRAB sebagai dua perusahaan ojek online yang paling dikenal di Indonesia sendiri. Seperti diketahui, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau yang lebih dikenal dengan GO-JEK merupakan sebuah perusahaan teknologi asal Indonesia yang melayani angkutan melalui jasa ojek. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2010 di Jakarta oleh Nadiem Makarim. Sedangkan GRAB didirikan oleh Anthony Tan dan Hooi Ling Tan yang merupakan warga negara malaysia, mereka melihat adanya dampak negatif dari tidak efisiennya sistem transportasi yang ada pada saat itu. Grab sendiri telah hadir di Indonesia pada bulan juni 2012. dan indonesia sendiri telah menjadi pasar terbesar GRAB berdasarkan jumlah perjalanan yang diselesaikan seluruh platform. Data menunjukkan bahawa layanan yang dimiliki Go-Jek dipakai secara aktif oleh 15 juta orang setiap minggunya. Para weekly active user ini dilayani sekitar 900.000 mitra pengemudi Go-Jek. Setiap bulannya, lebih dari 100 juta transaksi terjadi di platform Go-Jek. Aneka data ini dibeberkan sendiri oleh Go-Jek sebagaimana dihimpun KompasTekno, Senin (18/12/2017), dari Kompas.id.

Ojek, menjadi salah satu yang terpopuler diantara sarana transportasi lainnya. Menggunakan motor sebagai alat transportasinya, membuat berkendara menggunakan ojek lebih cepat dibandingkan dengan angkot, bus, maupun taksi. Dengan kemacetan yang kini sering sekali terjadi dan pembenahan sarana transportasi umum yang berjalan lambat, membuat masyarakat lebih memilih ojek sebagai alat transportasi agar dapat lebih cepat tiba ditempat tujuan. Masyarakat-pun lebih mudah mengakses ojek tersebut karena biasanya para tukang ojek memiliki pangkalan didaerahnya masing-masing, sehingga warga tidak perlu repot-repot menunggu transportasi untuk menghampiri mereka. Namun tidak bisa dipungkuri bahwa sejatinya angkutan online merupakan kendaraan  pribadi yang tentunya dampak bertambahnya angktan online ini tentu sama hal nya dengan dampak bertambahnya kendaraan pribadi di jalanan. Ya, kemacetan !

Perubahan sosial selalu dipengaruhi oleh hal-hal baru dimasyarakat yang menciptakan suatu keadaan yang berbeda dengan keadaan sebelumnya dalam sistem sosial. Jadi, pada kondisi sosial lama terdapat perbedaan, kemudian pada waktu yang berbeda dan diatara sistem sosial yang sama. Maka kondisi tersebut akan melahirkan perubahan sosial. Informasi yang diperoleh individu dari lingkungannya yang lebih luas menghasilkan perubahan yang luar biasa. Ada beberapa karakteristik perubahan sosial, pertama perubahan sosial terjadi sepanjang waktu. Jika kita lihat pada zaman dahulu, transportasi umum masih berbentuk delman ataupun becak, kemudian berkembang menjadi bus angkutan umum, taksi dan sekarang lahirnya transportasi online, seperti Grab dan Go-Jek. Tentu hal ini tidak bisa kita hindari karena peruban itu pasti terjadi, seiring dengan perubahan kebutuhan dan perkembangan teknologi yang semangkin memberikan kemudahan dalam segala hal. Kedua, perubahan sosial dapat kita ketahui, namun tidak direncanakan. 

Hadirnya transportasi online berbasis aplikasi bisa kita prediksi dengan berkembanganya tekonologi komunikasi yang kian maju, namun tidak ada yang menduga bahwa efek hadirnya transportasi online ini menimbulkan efek sosial yang begitu besar hingga ke daerah-daerah di Indonesia. Ketiga, perubahan sosial biasanya kontroversial. Ketika masyarakat dihadapkan dengan suatu perubahan baik itu dalam bidang sosial maupun ekonomi, biasanya masyarakat akan terkejut namun lambat laun bisa menerima perubahan yang terjadi. Diawal terjadinya perubahan akan sulit untuk diterima, seperti hadirnya transportasi online berbasis aplikasi yang menimbulkan gesekan dengan pegiat transportasi konvensional. Keempat, suatu perubahan sosial lebih menonjol dibanding yang lain. Jika kita melihat perubahan sosial apa yang sedang terjadi saat ini, maka kita akan melihat perubahan dalam sistem transportasi. Mengapa demikian ? karena perubahan sosial dalam bidang transportasi lebih menonjol dibanding yang lain. Perubahan ini tentu saja diiringi dengan perubahan yang terjadi dalam bidang yang lain yaitu tekonologi komunikasi dan informasi yang juga berubah.

 Jika kita melihat fenomena perubahan sosial yang terjadi pada transportasi online, maka kita bisa melihat dari dua sudut pandang. Pertama, dari sudut pandang kesejahteraan sosial, dalam hal ini adalah kemajuan teknologi dan ekonomi, Hadirnya ojek online menyebabkan peningkatan perekonomian di Indonesia karena di era modernisasi ini kita dituntut untuk kreatif dan bisa memanfaatkan keadaan. Dengan kehadiran ojek online, para driver merasa sangat diuntungkan disaat lapangan pekerjaan yang semakin menyempit. Selain munculnya solidaritas, perkembangan teknologi yang pesat juga menjadi salah satu keharusan yang yang harus diikuti, karena kehadiran ojek online ini tak lepas dari tranformasi dari konvensional ke online. Dari fleksibilitas waktu sangat berpengaruh terhadap penghasilan dan kemauan untuk bekerja sehari-hari selama menjadi driver ojek online karena dengan kebebasan jam kerja, maka penghasilan akan menyesuaikan dengan apa yang didapatkan menjadi driver Ojek Online yang akan mendapatkan penghasilan setiap hari. Menjadi driver Ojek Online juga lebih bermanfaat karena pendapatan yang diterima oleh pengemudi lebih besar dari pada pendapatan pada pekerjaan sebelumnya ataupun menganggur. Hal itulah yang menjadi penyebab terjadinya mobilitas tenaga kerja dan memberikan dampak yaitu meningkatnya kesejahteraan sosial para driver. Selain meningkatkan perluasan kesempatan kerja dan menjadi penyerap angka tenaga kerja yang cukup signifikan, adanya transportasi online juga telah menciptakan efisiensi yang ujungnya meningkatkan produktivitas nasional. 

Kedua, Dari sudut pandang Perubahan Sikap Masyarakat, dalam hal ini Ojek online menciptakan budaya masyarakat baru yang serba instan dan tidak mau ribet. Hadirnya ojek online telah merusak ikatan solidaritas sosial yang melekat dalam kehidupan masyarakat tradisional. Kebersamaan dan hidup dalam sepenanggungan berangsur-angsur menipis, dan digantikan oleh kompetisi dalam memenuhi keragaman kebutuhan hidup. Selain itu, hadirnya ojek online juga telah mengubah kehidupan masyarakat tradisional yang semula dibingkai oleh kekuatan di luar kontrol manusia menjadi diwarnai oleh proses individualisasi. Hal itu antara lain ditandai oleh keyakinan bahwa manusia mempunyai kebebasan memilih sesuai dengan selera yang dikehendaki. Adanya transportasi online berbasis aplikasi memberikan banyak pillihan kepada masyarakat dan meningkatkan daya saing. 

Pengaruh perubahan sikap masyarakat juga bisa dilihat dari sikap masyarakat yang cenderung lebih komsumtif dan tidak mau berusaha atau tidak mau ribet. Masyarakat menjadi komsumtif disebabkan banyaknya diskon atau promo yang ditawarkan oleh penyedia layanan ojek online berupa promo Grab Food/Go-Food juga karena banyaknya cashback yang ditawarkan pada fitur pembayaran non tunai dalam aplikasi ojek online tersebut. Hal ini justru menjadikan pengeluaran yang seharusnya tidak ada menjadi ada karena pertimbangan dari hadirnya promo yang ditawarkan tersebut. Selain itu masyarakat juga menjadi tidak mau berusaha atau tidak mau ribet karena budaya mereka yang mulai berubah dalam keseharian, sebagai misal yaitu budaya saat makan, yang mana dulu setiap hendak makan perlu memasak dahulu atau keluar ke tempat makan untuk bisa mendapatkan makanan, namun sekarang cukup menggunakan hp makanan yang diinginkan dengan sendirinya akan datang, hal ini bisa menjadikan dampak sifat malas gerak yang berlebih yang berujung pada kemalasan pada masyarakat.

Dampak kemalasan yang juga cukup meresahkan yaitu dampak malasnya masyarakat dalam menggunakan angkutan umum, padahal penggunaan angkutan umum dinilai cukup efektif dalam menekan kemacetan, namun pada kenyataannya masyarakat lebih memilih transportasi online yang dinilai lebih efektif dan efisien. Jika pada transportasi umum masyarakat perlu berjalan menuju halte pemberhentian dan harus menunggu dahulu sampai transportasi umum tersebut datang, saat turun pun juga demikian masyarakat tidak bisa turun disembarangan tempat melainkan harus turun pada titik-tiitk permberhentian tertentu yang menjadikan transportasi menjadi semakin tidak fleksibel. 

Namun dengan menggunakan transportasi ojek online, masyarakat cukup membuka ponsel mereka kemudian memesan dan driver ojek pun menjemput mereka dan mengantar sampai tepat ke tempat tujuan mereka. Hal ini tentunya menjadikan dua dampak negatif yang cukup mengkhawatirkan, yaitu kemacetan yang semakin menjadi karena peningkatan  penggunaan ankutan online ini sama halnya dengan peningkatan penggunaan kendaraan pribadi mengingat sifat dari angkutan online sesungguhnya merupakan angkutan pribadi dan menurunnya minat pengguna transportasi umum. Hal ini telah terjadi dibeberapa kota di Indonesia. Di Jogja misalnya, Penurunan penumpang Trans Jogja dinilai semakin signifikan akibat Kota Jogja yang semakin macet. Penumpang Trans Jogja pun kini lebih memilih ojek online atau kendaraan pribadi karena khawatir terlambat sampai ke tujuan. Dampak lain yang ditimbulkan adalah menurunnya kebiasaan jalan kaki masyarakat karena layanan Ojek online yang telah mengintegrasikan satu tempat dengan lainnya dengan mudah.

Perubahan sosial tidak bisa kita hindari, itu akan terus datang dan sulit untuk kita prediksi. Untuk itu, sebagai masyarakat tentu kita harus bijak menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Karena kedepan kita tidak tau perubahan apa lagi yang akan muncul dan bagaimana efeknya.


Hubungan adanya transportasi umum online (ojek dan taksi) dengan perubahan sosial secara negatif

Lihat Transportasi Selengkapnya