Intensitas latihan untuk anak yang berusia 12 tahun berada pada kisaran

Gambar 2.13. Perbedaan denyut nadi sesuai jenis latihan dan intensitasyang berbeda (Harisenjaya, 1996)Dengan mencermati gambar di atas maka diketahui bahwa jenis aktivitas olahragayang berbeda memiliki tingkat intensitas latihan olahraga yang berbeda pula. Halini berdampak terhadap semakin cepat atau lambatnya denyut jantung individu.Selanjutnya pada rentang intensitas latihan maka terdapat tujuan khusus atau efekyang ditimbulkan pada tubuh.Gambar 2.14. Manfaat olahraga pada beragam intensitas latihan(Sumber: , 2013)

17 Oktober 2021

Intensitas latihan untuk anak yang berusia 12 tahun berada pada kisaran

Denyut jantung merupakan ukuran yang objektif untuk menilai tingkat kemampuan tubuh dalam berolahraga, untuk kesehatan intensitas yang digunakan adalah 60% - 80% dari Denyut Jantung Maksimal (DJM).

Contoh Intensitas : Untuk usia 20 tahun, maka intensitas latihan yang digunakan ?

100% DJM                               =  220 - usia 220 - 20                                   = 200 denyut/menit 60% x 200 denyut/menit       = 120 denyut/menit 80% x 200 denyut/menit       = 160 denyut/menit

Jadi, Intensitas latihan : 120 - 160 denyut/menit

21 Juli 2018

Intensitas latihan untuk anak yang berusia 12 tahun berada pada kisaran

Denyut jantung merupakan ukuran yang objektif untuk menilai tingkat kemampuan tubuh dalam berolahraga, untuk kesehatan intensitas yang digunakan adalah 60% - 80% dari Denyut Jantung Maksimal (DJM).


Contoh Intensitas :Untuk usia 20 tahun, maka intensitas latihan yang digunakan ?

100% DJM                               =  220 - usia 220 - 20                                   = 200 denyut/menit60% x 200 denyut/menit       = 120 denyut/menit80% x 200 denyut/menit       = 160 denyut/menit
Jadi, Intensitas latihan : 120 - 160 denyut/menit

Baca Juga Durasi & Frekuensi Latihan Fisik

Saat berolahraga, ada beberapa komponen yang berpengaruh pada kualitas latihan yang kamu lakukan, salah satunya intensitas latihan.

Istilah ini merupakan gambaran berat atau tidaknya latihan yang dilakukan (biasanya pada aktivitas aerobik). Ketika berolahraga, kamu melakukan aktivitas beintensitas tinggi yang membuat jantung berdetak lebih cepat. Semakin tinggi intensitasnya, semakin keras pula jantung kamu akan bekerja. Pada akhirnya, aliran darah menjadi lebih lancar dan tubuh menjadi bugar. Ini pula yang menurunkan risiko serangan jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi.

Lalu, seberapa sering kita dapat berolahraga? Tergantung intensitasnya. Secara umum, jika kita memilih aktivitas aerobik dengan intensitas, maka durasi yang dianjurkan adalah 150 menit seminggu. Sementara kalau kamu memilih olahraga berintensitas tinggi, maka kamu dapat melakukannya 75 menit seminggu.

Untuk mendapatkan manfaat yang optimal, sebaiknya lakukan olahraga secara terukur. Jadi bagi kamu yang ingin lebih dari sekadar bergerak, yakni mendapatkan manfaat optimal dari olahraga, berikut ini beberapa indikator yang mudah diamati untuk menilai intensitas olahraga.

1. Target Denyut Jantung

Untuk tahu seberapa keras kamu berlatih, coba cek target denyut jantung. Caranya dengan menghitung presentase dari denyut jantung maksimal tubuhmu. Pertama, cari tahu denyut jantung maksimal tubuh kamu, dengan mengurangi usia dari 220. Misalnya, jika kamu berusia 45 tahun, kurangi 45 dari 220 untuk mendapatkan denyut jantung maksimal 175. Itu artinya, itulah jumlah maksimum denyut jantung dalam semenit selama latihan.

The American Heart Association dan Centers for Disease Control and Prevention merekomendasikan target detak jantung secara umum:

  • Intensitas latihan sedang: 50 hingga sekitar 70 persen dari denyut jantung maksimal.
  • Intensitas latihan yang kuat: 70 hingga 85 persen dari denyut jantung maksimal.

Agar aman, jaga detak jantung agar tidak melewati angka maksimal tersebut. Apalagi jika kamu baru saja mulai berolahraga. Setelah terbiasa, kamu dapat meningkatkan intensitas latihan secara bertahap. Ini juga berlaku saat melakukan pemanasan dan pendinginan.

Kamu bisa menghitung denyut nadi per menit dengan cara ini:

  • Setelah berolahraga selama 10 menit, berhenti.
  • Letakkan 2 jari (telunjuk dan jari tengah) di bagian dalam pergelangan tangan.
  • Hitung denyut nadi selama 15 detik kemudian kali 4 untuk mendapatkan denyut per menit.
  • Gunakan denyut per menit untuk menyesuaikan seberapa keras kamu sedang berolahraga.

2. Tes Bicara

Ini adalah cara paling mudah untuk mengetahui intensitas latihan. Berikut ini indikasinya:

  • Kamu sudah melakukan aktivitas aerobik sedang jika masih dapat berbicara tetapi tidak bisa bernyanyi sambil beraktivitas.
  • Kamu sudah melakukan aktivitas aerobik yang intens jika hanya bisa mengucapkan beberapa kata sambil beraktivitas.
  • Kamu sudah melebihi batas maksimum intensitas berolahraga jika tidak dapat berbicara saat beraktivitas.
  • Sebaliknya, kamu tidak berolahraga cukup intens jika masih dapat bernyanyi sambil beraktivitas.

3. Jenis Aktivitas

Metode ini didasarkan pada pengamatan tanda-tanda fisik tubuh selama olahraga, termasuk peningkatan denyut jantung, pernapasan atau tingkat pernapasan, keringat, dan kelelahan otot.

Aktivitas aerobik sedang:

·         Berjalan cepat

·         Bersepeda cepat (16 hingga 19 km per jam)

·         Basket (dan aktivitas melempar bola ke dalam keranjang)

·         Bermain golf tanpa menggunakan kereta

·         Berenang santai

Aktivitas aerobik yang tinggi

·         Joging atau lari

·         Bersepeda cepat (setidaknya 19 km per jam).

·         Mendaki

·         Bermain sepak bola

·         Berenang dengan intensitas tinggi

Aktivitas sedang adalah yang paling aman dilakukan bagi kebanyakan orang. Tapi, ada baiknya untuk berkonsultasi dahulu pada dokter jika kamu belum rutin berolahraga ataumemiliki masalah kesehatan.

Selain itu, kamu juga bisa mengecek intensitas olahraga dengan melihat respon tubuh saat dan setelah berolahraga. Respon tubuh terhadap latihan intensitas sedang biasanya meliputi:

·         detak jantung lebih cepat

·         bernapas lebih cepat

·         tubuh terasa lebih hangat

·         sedikit pembengkakan pada tangan dan kaki

·         keringat ringan sampai sedang

·         nyeri otot ringan untuk satu atau dua hari setelahnya, jika kamu tidak terbiasa dengan aktivitas fisik.

Dengan mengetahui intensitas latihan, akan membantu untuk memastikan bahwa kamu berolahraga dengan intensitas yang tepat untuk mencapai tujuan kesehatan atau kebugaran tubuh. Kamu mungkin perlu bereksperimen untuk mencari tahu metode pengukuran intensitas latihan mana yang paling cocok.

Apapun aktivitas yang kamu lakukan, pastikan untuk menyeimbangkan dengan asupan gizi yang cukup. Kamu bisa memenuhi kebutuhannya dengan rutin mengonsumsi susu Anlene Gold Plus. Kandungan nutrisi Movemax di dalamnya akan mendukung kebaikan tulang, sendi dan otot. Formula tambahan Beatplus juga akan membantu menjaga kesehatan jantungmu saat berolahraga. Tak hanya itu, Anlene Gold Plus juga dilengkapi kombinasi zat gizi unik dengan kandungan serat tinggi (oat dan inulin), kalium, vitamin (B9) dan B12, serta tidak mengandung gula tambahan, rendah lemak jenuh, rendah kolesterol dan memiliki kandungan indeks glikemik rendah. Saat gizi tercukupi, momen berolahraga pun terasa lebih maksimal!

Sumber:

https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/fitness/in-depth/exercise-intensity/art-20046887


https://www.cardiosmart.org/~/media/Documents/Fact%20Sheets/en/abk5262.ashx


https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/exercise-intensity