Interaksi sosial yang mungkin terjadi di sekolah adalah

Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antarmanusia, baik individu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok yang saling memengaruhi satu sama lain. Dalam proses interaksi sosial terjadi aktivitas yang saling memengaruhi.

Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Syarat terjadinya interaksi sosial terdiri atas kontak sosial dan komunikasi sosial. Kontak sosial tidak hanya dengan bersentuhan fisik. Dengan perkembangan tehnologi manusia dapat berhubungan tanpa bersentuhan, misalnya melalui telepon, telegrap dan lain-lain. Komunikasi dapat diartikan jika seseorang dapat memberi arti pada perilaku orang lain atau perasaan-perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Proses interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat bersumber dari faktor imitasi, sugesti, simpati, identifikasi dan empati.
  1. Imitasi merupakan suatu tindakan sosial seseorang untuk meniru sikap, tindakan, atau tingkah laku dan penampilan fisik seseorang.
  2. Sugesti merupakan rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan seseorang kepada orang lain sehingga ia melaksanakan apa yang disugestikan tanpa berfikir rasional.
  3. Simpati merupakan suatu sikap seseorang yang merasa tertarik kepada orang lain karena penampilan,kebijaksanaan atau pola pikirnya sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh orang yang menaruh simpati.
  4. Identifikasi merupakan keinginan sama atau identik bahkan serupa dengan orang lain yang ditiru (idolanya)
  5. Empati merupakan proses ikut serta merasakan sesuatu yang dialami oleh orang lain. Proses empati biasanya ikut serta merasakan penderitaan orang lain.
  6. Jika proses interaksi sosial tidak terjadi secara maksimal akan menyebabkan terjadinya kehidupan yang terasing. Faktor yang menyebabkan kehidupan terasing misalnya sengaja dikucilkan dari lingkungannya, mengalami cacat, pengaruh perbedaan ras dan perbedaan budaya.
Dalam kehidupan sehari-hari terdapat berbagai bentuk interaksi sosial, baik di lingkungan sekolah, keluarga, maupun lingkungan masyarakat sekitar.

A. Interaksi Sosial Di Lingkungan Sekolah

Para siswa bermain bersama teman-teman, bercanda, dan tertawa bersama termasuk bentuk interaksi sosial yang bersifat asosiatif. Saat siswa melakukan kegiatan bersama, bermain, dan bergerak, mereka pun telah bergerak secara dinamis dan berinteraksi dengan teman-temannya.

B. Interaksi di Lingkungan Keluarga

Keluarga merupakan tempat pertama kali seseorang melakukan interaksi. Sebelum mengenal dunia luar, lingkungan keluargalah yang pertama kali dikenal anak-anak. Salah satu bentuk interaksi di dalam keluarga adalah makan bersama. Contoh lainnya adalah menonton televisi di ruang keluarga. Bagi keluarga yang memiliki lebih dari satu buah televisi, akan lebih baik menyalakan satu televisi saja agar lebih menghemat energi. Di samping menghemat energi, manfaat menonton bersama keluarga adalah menjadikan keluarga semakin dekat dan semakin akrab.

C. Interaksi Sosial di Lingkungan Sekitar

Selain di lingkungan sekolah dan lingkungan rumah, interaksi sosial juga terjadi di lingkungan sekitar tempat tinggal. Salah satu contoh interaksi di lingkungan sekitar adalah bermain sepeda dan bermain petak umpet bersama teman-teman, ataupun permainan lainnya. Manfaat bermain bersama teman-teman di luar rumah antara lain memupuk jiwa kebersamaan, kesetiakawanan, dan bahkan dapat menghemat energi dibandingkan jika bermain komputer, ataupun menonton televisi.

Kita harus dapat memahami tentang diri sendiri dalam masyarakat dan sadar bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa adanya bantuan dari orang lain. Interaksi sosial merupakan dasar bagi muncul, bertahan, dan berubahnya kehidupan bermasyarakat dan kehidupan sosial. Oleh karena itu, sikap menghargai, menghormati, dan bertoleransi dengan sesama harus terus dibina sehingga interaksi sosial yang terjadi dapat berlangsung dengan baik. Oleh karena itu, bersikap baiklah terhadap teman yang sedang berbicara denganmu dan hargailah apa yang sedang dia ceritakan padamu sehingga hubunganmu akan baik dengannya

Interaksi sosial yang mungkin terjadi di sekolah adalah

Hai adik-adik kelas 5 SD, berikut ini Osnipa akan membahas materi mengenai Contoh Interaksi Sosial di Sekolah Kelas 5 SD. Semoga bermanfaat.

Interaksi sosial penting dilakukan oleh setiap individu. Mengapa demikian? Karena dengan melakukan interaksi sosial, individu dapat mencukupi semua kebutuhan hidupnya. Secara kodratnya, manusia akan berinteraksi. Interaksi antar individu, individu dengan kelompok. Interaksi tersebut dinamakan Interaksi sosial.

Untuk lebih jelasnya tentang interaksi sosial di sekolah yuk kita simak penjelasannya pada tautan berikut ini.

Contoh Interaksi Sosial di Sekolah

Tugas Ananda hari ini adalah tuliskan contoh lain dari interaksi sosial di lingkungan sekolah pada tabel berikut!

Pembahasan:

Interaksi Sosial di SekolahContoh
Antar IndividuSiswa bertanya kepada guruSiswa bertanya kepada temannyaSiswa berbagi dengan temannya.

Siswa menolong temannya yang terjatuh.

Individu dengan kelompokSiswa berpidato di depan kelas.Guru mengajar di kelas.

Ketua kelompok berdiskusi di dalam kelompoknya.

Antar kelompokPertandingan sepak bola di sekolahPertandingan basket di sekolah

Presentasi kelompok di depan kelas

Demikian Contoh Interaksi Sosial di Sekolah Kelas 5 SD. Semoga bermanfaat.

Pembahasan soal-soal yang terdapat dalam Buku Matematika Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka

Pembahasan soal yang terdapat dalam Buku Bahasa Indonesia Kelas 4 Kurikulum Merdeka

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jakarta,18 Agustus 2020,8:35PM

       Nama saya adalah Michael Christian saya kelas 10 dan saya sering sekali mengobservasi interaksi sosial di dalam lingkungan sekolah saya dan setelah berapa lama saya beradaptasi dan berinteraksi dengan setiap murid disekolah saya, saya mendapatkan beberapa hasil dan saya pun juga menemukan beberapa masalah sosial dalam sekolah saya. 

       Menurut kesimpulan yang saya ambil kehidupan sosial disekolah saya lumayan baik karena siswa/siswi disana mudah bergaul dan bahkan saya juga mempunyai banyak teman. Tetapi,selain banyak siswa/siswi yang sangat baik,mayoritas  murid disana juga sangat gengsi, mereka sering malu ketika berbicara dengan murid yang tidak terlalu mereka kenal dan akibat dari hal tersebut banyak sekali kelompok kelompok di sekolah saya.

        Tidak hanya itu,bahkan ada beberapa orang yang tidak mempunyai teman atau sedikit teman karena mereka malu dan tidak bisa beradaptasi sehingga mereka sering dianggap aneh oleh mayoritas murid disana.Bukan hanya karena diri sendiri faktor lainnya adalah mayoritas murid disana sangat gengsi dan sangat malu untuk melakukan pendekatan terhadap murid tersebut dan hasilnya murid murid tersebut sampai sekarang masih dijauhi dan dampak bagi mereka adalah tidak bisa atau susah berkomunikasi dengan sesama .

         Dan cara megatasinya,saya memutuskan untuk tidak bergengsi dan melakukan pendekatan dengan siswa/siswi tersebut.Bahkan,sampai sekarang pun saya masih berteman dengan orang orang tersebut dan hasilnya mereka makin berani dan mulai bisa beradaptasi degan lingkungan di sekolah kami.

         Dari penjelasan yang saya berikan,saya mengambil beberapa kesimpulan yaitu di beberapa sekolah masih ada kejadian seperti ini dan menurut saya itu sangat tidak baik dan cara mengatasinya adalah dengan pendekatan dengan orang tersebut karena kalau kita menjauhi orang macam itu kita tidak tahu masalah yang mungkin terjadi dan jika terus menerus dijauhi akan bahaya bagi orang tersebut di masa depan.


Page 2

Jakarta,18 Agustus 2020,8:35PM

       Nama saya adalah Michael Christian saya kelas 10 dan saya sering sekali mengobservasi interaksi sosial di dalam lingkungan sekolah saya dan setelah berapa lama saya beradaptasi dan berinteraksi dengan setiap murid disekolah saya, saya mendapatkan beberapa hasil dan saya pun juga menemukan beberapa masalah sosial dalam sekolah saya. 

       Menurut kesimpulan yang saya ambil kehidupan sosial disekolah saya lumayan baik karena siswa/siswi disana mudah bergaul dan bahkan saya juga mempunyai banyak teman. Tetapi,selain banyak siswa/siswi yang sangat baik,mayoritas  murid disana juga sangat gengsi, mereka sering malu ketika berbicara dengan murid yang tidak terlalu mereka kenal dan akibat dari hal tersebut banyak sekali kelompok kelompok di sekolah saya.

        Tidak hanya itu,bahkan ada beberapa orang yang tidak mempunyai teman atau sedikit teman karena mereka malu dan tidak bisa beradaptasi sehingga mereka sering dianggap aneh oleh mayoritas murid disana.Bukan hanya karena diri sendiri faktor lainnya adalah mayoritas murid disana sangat gengsi dan sangat malu untuk melakukan pendekatan terhadap murid tersebut dan hasilnya murid murid tersebut sampai sekarang masih dijauhi dan dampak bagi mereka adalah tidak bisa atau susah berkomunikasi dengan sesama .

         Dan cara megatasinya,saya memutuskan untuk tidak bergengsi dan melakukan pendekatan dengan siswa/siswi tersebut.Bahkan,sampai sekarang pun saya masih berteman dengan orang orang tersebut dan hasilnya mereka makin berani dan mulai bisa beradaptasi degan lingkungan di sekolah kami.

         Dari penjelasan yang saya berikan,saya mengambil beberapa kesimpulan yaitu di beberapa sekolah masih ada kejadian seperti ini dan menurut saya itu sangat tidak baik dan cara mengatasinya adalah dengan pendekatan dengan orang tersebut karena kalau kita menjauhi orang macam itu kita tidak tahu masalah yang mungkin terjadi dan jika terus menerus dijauhi akan bahaya bagi orang tersebut di masa depan.


Interaksi sosial yang mungkin terjadi di sekolah adalah

Lihat Pendidikan Selengkapnya


Page 3

Jakarta,18 Agustus 2020,8:35PM

       Nama saya adalah Michael Christian saya kelas 10 dan saya sering sekali mengobservasi interaksi sosial di dalam lingkungan sekolah saya dan setelah berapa lama saya beradaptasi dan berinteraksi dengan setiap murid disekolah saya, saya mendapatkan beberapa hasil dan saya pun juga menemukan beberapa masalah sosial dalam sekolah saya. 

       Menurut kesimpulan yang saya ambil kehidupan sosial disekolah saya lumayan baik karena siswa/siswi disana mudah bergaul dan bahkan saya juga mempunyai banyak teman. Tetapi,selain banyak siswa/siswi yang sangat baik,mayoritas  murid disana juga sangat gengsi, mereka sering malu ketika berbicara dengan murid yang tidak terlalu mereka kenal dan akibat dari hal tersebut banyak sekali kelompok kelompok di sekolah saya.

        Tidak hanya itu,bahkan ada beberapa orang yang tidak mempunyai teman atau sedikit teman karena mereka malu dan tidak bisa beradaptasi sehingga mereka sering dianggap aneh oleh mayoritas murid disana.Bukan hanya karena diri sendiri faktor lainnya adalah mayoritas murid disana sangat gengsi dan sangat malu untuk melakukan pendekatan terhadap murid tersebut dan hasilnya murid murid tersebut sampai sekarang masih dijauhi dan dampak bagi mereka adalah tidak bisa atau susah berkomunikasi dengan sesama .

         Dan cara megatasinya,saya memutuskan untuk tidak bergengsi dan melakukan pendekatan dengan siswa/siswi tersebut.Bahkan,sampai sekarang pun saya masih berteman dengan orang orang tersebut dan hasilnya mereka makin berani dan mulai bisa beradaptasi degan lingkungan di sekolah kami.

         Dari penjelasan yang saya berikan,saya mengambil beberapa kesimpulan yaitu di beberapa sekolah masih ada kejadian seperti ini dan menurut saya itu sangat tidak baik dan cara mengatasinya adalah dengan pendekatan dengan orang tersebut karena kalau kita menjauhi orang macam itu kita tidak tahu masalah yang mungkin terjadi dan jika terus menerus dijauhi akan bahaya bagi orang tersebut di masa depan.


Interaksi sosial yang mungkin terjadi di sekolah adalah

Lihat Pendidikan Selengkapnya


Page 4

Jakarta,18 Agustus 2020,8:35PM

       Nama saya adalah Michael Christian saya kelas 10 dan saya sering sekali mengobservasi interaksi sosial di dalam lingkungan sekolah saya dan setelah berapa lama saya beradaptasi dan berinteraksi dengan setiap murid disekolah saya, saya mendapatkan beberapa hasil dan saya pun juga menemukan beberapa masalah sosial dalam sekolah saya. 

       Menurut kesimpulan yang saya ambil kehidupan sosial disekolah saya lumayan baik karena siswa/siswi disana mudah bergaul dan bahkan saya juga mempunyai banyak teman. Tetapi,selain banyak siswa/siswi yang sangat baik,mayoritas  murid disana juga sangat gengsi, mereka sering malu ketika berbicara dengan murid yang tidak terlalu mereka kenal dan akibat dari hal tersebut banyak sekali kelompok kelompok di sekolah saya.

        Tidak hanya itu,bahkan ada beberapa orang yang tidak mempunyai teman atau sedikit teman karena mereka malu dan tidak bisa beradaptasi sehingga mereka sering dianggap aneh oleh mayoritas murid disana.Bukan hanya karena diri sendiri faktor lainnya adalah mayoritas murid disana sangat gengsi dan sangat malu untuk melakukan pendekatan terhadap murid tersebut dan hasilnya murid murid tersebut sampai sekarang masih dijauhi dan dampak bagi mereka adalah tidak bisa atau susah berkomunikasi dengan sesama .

         Dan cara megatasinya,saya memutuskan untuk tidak bergengsi dan melakukan pendekatan dengan siswa/siswi tersebut.Bahkan,sampai sekarang pun saya masih berteman dengan orang orang tersebut dan hasilnya mereka makin berani dan mulai bisa beradaptasi degan lingkungan di sekolah kami.

         Dari penjelasan yang saya berikan,saya mengambil beberapa kesimpulan yaitu di beberapa sekolah masih ada kejadian seperti ini dan menurut saya itu sangat tidak baik dan cara mengatasinya adalah dengan pendekatan dengan orang tersebut karena kalau kita menjauhi orang macam itu kita tidak tahu masalah yang mungkin terjadi dan jika terus menerus dijauhi akan bahaya bagi orang tersebut di masa depan.


Interaksi sosial yang mungkin terjadi di sekolah adalah

Lihat Pendidikan Selengkapnya