Isen isen digunakan untuk mengisi bidang yang titik-titik agar seimbang
KOMPAS.com - Edward Hutabarat mengajak masyarakat untuk lebih peduli dengan proses pembuatan batik, bukan sekadar mengagumi keindahan batik secara fisik. Sebab, menurut desainer yang berkolaborasi dengan PT Kao Indonesia mengampanyekan "Cintaku Pada Batik Takkan Pernah Pudar" ini, ada kisah panjang di balik pembuatan batik yang perlu diketahui oleh masyarakat pengguna batik. Hal sederhana yang mungkin belum Anda ketahui, misalnya, batik ternyata bukan hanya dikerjakan oleh perempuan pembatik yang duduk di dingklik (bangku pendek) sambil melukisi kain mori dengan lilin malam. Sehelai kain batik bisa dikerjakan oleh empat hingga lima orang. Dari pembuat pola di kertas, pembatik, hingga pemberi warna dan penglorod. Bila diurut-urut, proses membatik adalah sebagai berikut: 1. Nyungging, yaitu membuat pola atau motif batik pada kertas. Tidak semua orang bisa membuat motif batik, sehingga pola ini dibuat oleh spesialis pola. 2. Njaplak, memindahkan pola dari kertas ke kain. 3. Nglowong, melekatkan malam di kain dengan canting sesuai pola. Pada tahap ini, motif batik akan mulai tampak. 4. Ngiseni, memberikan motif isen-isen (isian) atau variasi pada ornamen utama yang sudah dilengreng atau dilekatkan dengan malam menggunakan canting. 5. Nyolet, mewarnai bagian-bagian tertentu dengan kuas. Misalnya, gambar bunga atau burung yang muncul di sana-sini. 6. Mopok, menutup bagian yang dicolet dengan malam. Tahap ini diiringi dengan nembok, atau menutup bagian dasar kain yang tidak perlu diwarnai. 7. Ngelir, melakukan proses pewarnaan kain secara menyeluruh. 8. Nglorod, proses pertama meluruhkan malam dengan merendam kain di dalam air mendidih. 9. Ngrentesi, memberikan cecek atau titik pada klowongan (garis-garis gambar pada ornamen utama). Untuk menghasilkan cecekan yang halus, digunakan canting dengan jarum yang tipis. 10. Nyumri, menutup kembali bagian tertentu dengan malam. 11. Nyoja, mencelupkan kain dengan warna coklat, atau sogan. Batik sogan adalah batik yang berwarna dasar coklat, seperti batik yogya atau batik solo. 12. Nglorod, proses peluruhan malam kembali dengan cara merendam kain di dalam air mendidih. Di kota-kota yang dikenal sebagai kota batik, seperti Pekalongan, orang tidak asing dengan kegiatan membatik karena biasanya sudah ada kesibukan membatik di rumahnya. "Karena itu, tidak ada lagi pelajaran atau pelatihan membatik di sini. Semua sudah mengetahui dasar-dasar membatik. Hanya saja, mereka harus diseleksi. Yang diterima tentu saja yang teknik membatiknya sudah cukup baik," ujar Nur Cahyo (45), pemilik Batik Cahyo, saat dijumpai di balai kerjanya di Desa Setono, Pekalongan, Desember lalu. Setiap pembatik umumnya mempunyai canting sendiri. Menurut Liem Poo Hien, pengelola Batik Liem Ping Wie di kawasan Kedungwuni, bila pembatik menggunakan canting milik orang lain, hasilnya bisa berubah. "Canting itu kayak baju, yang dipakai orang lain. Kalau canting dipakai orang lain, bisa-bisa berantem," selorohnya. Baca berikutnya
Isen-isen menjadi salah satu ornamen penting yang biasa dipakai untuk memperindah motif utama dan memberikan daya tarik pada kain batik. Dalam proses pembutan motif batik sendiri ada banyak sekali lho isen-isen atau ornamen pengisi yang dapat ditambahkan. Beberapa point penting yang akan dibahas dalam artikel ini diantaranya: Sekilas Tentang Isen-Isen Isen-isen merupakan gambar yang berfungsi untuk mengisi dan melengkapi ornamen pokok pada batik. Jadi di dalam membuat gambar pola batik langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu membuat gambar ornamen pokok terlebih dahulu, baru menambahkan isen-isen pada setiap bagiannya. Beberapa fakta menarik mengenai isen-isen batik yang perlu anda ketahui diantaranya:
Ragam Isen-Isen Pada Batik Dilihat dari segi desain dan variasinya, isen-isen yang biasa dipakai untuk melengkapi ornamen utama batik sendiri umumnya dapat dijumpai dalam berbagai bentuk dan hingga sekarang masih terus berkembang. Beberapa macam isen-isen batik yang dimaksud antara lain berupa: 1. Cecek-Cecek Cecek merupakan isen-isen batik yang memiliki bentuk paling sederhana yakni bebentuk titik-titik yang rapat dan biasanya menghiasi area motif batik. Sumber : http://staffnew.uny.ac.id/ 2. Cecek Pitu Cecek pitu merupakan isen-isen batik yang terdiri atas titik-titik kecil berjumlah tujuh (satu titik berada di tengah sedangkan enam titik lain tersusun melingkar). Sumber : http://staffnew.uny.ac.id/ 3. Sisik Melik Sisik melik merupakan isen-isen batik yang tampak seperti sisik bertitik. Sumber : http://staffnew.uny.ac.id/ 4. Sawut Sawut merupakan isen-isen batik yang memiliki tampilan seperti bunga berjalur. Sumber : http://staffnew.uny.ac.id/ 5. Cecek Sawut Daun Cecek sawut daun merupakan isen-isen batik yang terdiri dari garis-garis menjari dan titik-titik. Sumber : http://staffnew.uny.ac.id/ 6. Galaran Galaran merupakan isen-isen batik yang memiliki bentuk seperti galar, sejenis tempat tidur dari bambu yang membujur. Isen-isen ini umumnya memiliki pola garis dalam jumlah banyak dengan jarak yang sama. Sumber : http://staffnew.uny.ac.id/ 7. Rambutan Rambutan merupakan isen-isen batik yang memiliki bentuk seperti rambut atau air rawa. Sumber : http://staffnew.uny.ac.id/ 8. Sirapan Sirapan merupakan isen-isen batik yang menjadi gambaran atap sirap. Atap sirap sendiri merupakan variasi dari atap kayu yang banyak digunakan pada bangunan seperti museum, keraton, balai konservasi, hingga tempat ibadah. Sumber : http://staffnew.uny.ac.id/ 9. Herangan Herangan merupakan isen-isen batik yang memiliki arti gambaran pecahan yang berserakan. Pada motif batik isen-isen in tampak seperti tanda plus (+) dan tanda minus (-) yang diulang-ulang. Sumber : https://senibudayasia.blogspot.com/ 10. Ukel Ukel merupakan isen-isen batik yang dibentuk dari garis lengkung. Sumber : https://123dok.com/ 11. Gringsing Gringsing merupakan isen-isen batik yang memiliki bentuk seperti sisik naga. Gringsing itu sendiri artinya sisik naga. Sumber : https://id.pinterest.com/ 12. Cacah Gori Cacah gori merupakan isen-isen batik yang dibentuk dari sekumpulan garis-garis diagonal yang saling silang (tersusun bersilangan). Sumber : https://id.pinterest.com/ Canting Untuk Isen-Isen Untuk membuat isen-isen pada kain batik / mengisi bidang batik umumnnya diperlukan alat khusus yang bernama canting isen-isen.
Untuk membuat isen-isen yang berbentuk cecek tunggal (titik) dan juga garis-garis lengkung kecil misalnya, jenis canting yang digunakan yakni berupa canting isen-isen bercucuk satu. Sumber : https://www.tokopedia.com/ Untuk membuat isen-isen berbentuk galaran yang tersusun atas pola garis dalam jumlah banyak dengan jarak yang sama, jenis canting yang digunakan bisa berupa canting galaran yang memiliki ujung cucuk berjumlah genap dan membujur dari atas ke bawah. Sumber : https://wherejacwanders.com/ Sementara untuk membuat isen-isen cecek pitu bisa memakai canting byok yang cucuknya berjumlah tujuh dan tersusun dalam pola melingkar. Sumber : https://wherejacwanders.com/ Butuh canting batik berkualitas dengan harga murah untuk membuat isen-isen pada motif batik?. Sebagai bahan pertimbangan anda bisa melihat-lihat dulu koleksi Canting Isen-isen Kuningan Kode AMB-0005 yang kami miliki. Biar tidak salah pilih simak juga artikel tentang 3 Jenis Canting Tulis Berdasarkan Fungsi Utamanya. Kesimpulan Demikian pembahasan singkat mengenai sejumlah variasi isen-isen yang dapat dipakai untuk latar motif batik sekaligus pelengkap motif batik. Semoga informasi yang kami bagikan bisa memperkaya pengetahuan anda akan berbagai macam bentuk isen-isen yang biasa terdapat pada motif batik. Simak juga pembahasan mengenai 3 Ornamen Utama Pada Motif Batik kalau anda mau tahu lebih banyak tentang ornamen lain yang biasa terdapat pada batik. Semoga bermanfaat. |