Jangka waktu yang digunakan DHCP Lease adalah hari

Nim: 1722498511Nama: Aditya Agus WisantoMata kuliah: Jaringan KomputerKode kelas: JR11DSoal :1.Secara garis besar ada dua kategori media transmisi, sebutkan ? Terangkan masing-masingkategori tersebut dan berikan contohnya ?2.Apa yang dimaksud dengan DHCP, terangkan ?3.Apa yang dimaksud dengan DNS, terangkan ?4.Apa yang dimaksud dengan Router, terangkan ? dan apa fungsi router itu ?5.Apa yang dimaksud dengan wireless network? Dan apa itu Wi-Fi, terangkan ?Jawaban :1.Media Transimisi adalah media atau jalur yang digunakan untuk membawa informasi daripengirim [sender] ke penerima [receiver]Secara garis besar, Media-media Transmisi dapat dibagi menjadi 2 jenis utama yaitu :A.Wired atau Guided MediaB.Wireless atau Unguided MediaA.Media yang dituntun [Guided Media atau Wired]Media yang dituntun atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Guided Media adalahjenis media yang memiliki bentuk fisik seperti Kabel pasangan berpilin [twisted pair], kabelserat optik [Fiber optic cable] dan kabel coaksial [coaxial cable]. Setiap media transmisimemiliki karakteristiknya tersendiri seperti kecepatan transmisi, efek suara, biaya danpenampilan fisiknya. Dikatakan sebagai Guided Media karena Sinyal listrik atau gelombang-gelombang dituntun transmisinya melewati media fisik. Ada juga yang menyebutkan GuidedMedia sebagai Wired atau Bound transmission media.1.Kabel pasangan berpilin [Twisted pair cable]Twisted pair Cable pada dasarnya merupakan sepasang kabel tembaga yangdiputar bersama-sama berbentuk spiral dan dibungkus dengan lapisan plastik.Twisted Pair Cable ini pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu KabelUTP [unshielded Twisted Pair] dan STP [Shielded Twisted Pair]. Diameter TwistedPair sekitar 0,4mm hingga 0,8mm.

2.Kabel Koaksial [Coaxial Cable]Kabel Koaksial [Coaxial Cable] adalah kabel dua konduktor yang mana satukonduktor berada di rongga luar mengelilingi satu konduktor tunggal yangdipisahkan oleh bahan Isolator. Kabel jenis ini memiliki impedansi transmisi yangkonstan serta tidak menghasilkan medan magnet sehingga cocok untukmentransmisikan sinyal frekuensi tinggi.3.Kabel Serat Optik [Fiber Optic Cable]Kabel Serat Optik atau Fiber Optic Cable adalah saluran transmisi atau sejenis kabelyang terbuat dari serat kaca atau plastik halus yang dapat mentransmisikan sinyalcahaya dari satu tempat ke tempat lainnya. Sumber cahayanya dapat berupa sinarLaser ataupun sinar LED. Diameter kabel serat optik sekitar 120 mikrometer.B.Media yang tidak dituntun [Unguided Media atau Wireless]Media yang tidak dituntun atau Unguided Media adalah media yang menggunakan sistemgelombang elektromagnetik dalam mentransmisikan informasi dari pengirim ke penerimatanpa ada perangkat fisik yang menuntunnya. Unguided Media ini lebih dikenal denganistilah Wireless yaitu media transmisi tanpa kabel. Media yang tidak dituntun atau UnguidedMedia ini diantaranya adalah Frekuensi Radio, Gelombang Mikro [Microwave], Inframerahdan Satelit. Unguided Media ini juga disebut dengan Unbounded Transmission Media.

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

End of preview. Want to read all 15 pages?

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.

DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.

DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan "penyewaan" alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:

  1. DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
  2. DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
  3. DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
  4. DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat [dan konfigurasi TCP/IP lainnya] kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.

Empat tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat. Untuk klien yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server yang sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat [address renewal], yang jelas lebih cepat prosesnya.

Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server tersebut berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama.

Selain dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga dapat menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap dari waktu ke waktu.

Catatan: DHCP server harus memiliki alamat IP yang statis.

DHCP Scope

DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP client. Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh seorang administrator dengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server. Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari. Informasi mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah disewakan kemudian disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang sering terjadi dalam konfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP Scope.

DHCP Lease

DHCP Lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan kepada DHCP client oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh seorang administrator dengan menggunakan beberapa peralatan konfigurasi [dalam Windows NT Server dapat menggunakan DHCP Manager atau dalam Windows 2000 ke atas dapat menggunakan Microsoft Management Console [MMC]]. DHCP Lease juga sering disebut sebagai Reservation.

DHCP Options

DHCP Options adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh DHCP ke DHCP client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP kepada server, server akan memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP server juga dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa agar memberikan tambahan informasi kepada klien, yang tentunya dapat dilakukan oleh seorang administrator. DHCP Options ini dapat diaplikasikan kepada semua klien, DHCP Scope tertentu, atau kepada sebuah host tertentu dalam jaringan.

Dalam jaringan berbasis Windows NT, terdapat beberapa DHCP Option yang sering digunakan, yang dapat disusun dalam tabel berikut.

Nomor DHCP Option Nama DHCP Option Apa yang dikonfigurasikannya
003 Router Mengonfigurasikan gateway baku dalam konfigurasi alamat IP. Default gateway merujuk kepada alamat router.
006 DNS Servers Mengonfigurasikan alamat IP untuk DNS server
015 DNS Domain Name Mengonfigurasikan alamat IP untuk DNS server yang menjadi "induk" dari DNS Server yang bersangkutan.
044 NetBIOS over TCP/IP Name Server Mengonfigurasikan alamat IP dari WINS Server
046 NetBIOS over TCP/IP Node Type Mengonfigurasikan cara yang digunakan oleh klien untuk melakukan resolusi nama NetBIOS.
047 NetBIOS over TCP/IP Scope Membatasi klien-klien NetBIOS agar hanya dapat berkomunikasi dengan klien lainnya yang memiliki alamat DHCP Scope yang sama.

  • DHCPv6, Dynamic Host Configuration Protocol untuk IPv6

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề