Itu sebabnya, minum kopi bisa menimbulkan macam-macam efek samping pada tubuh Anda. Biasanya hal ini terjadi kalau Anda sudah minum kopi atau minuman berkafein yang berlebihan dalam sehari.
3. Dehidrasi
Tahukah Anda jika dehidrasi juga bisa menyebabkan jantung Anda berdetak lebih cepat? Ya, kehilangan terlalu banyak cairan atau karena tidak cukup minum sebelum Anda tidur bisa menyebabkan palpitasi jantung yang disertai dengan mulut kering, urine berwarna gelap, dan kram otot.
Dehidrasi bisa menyebabkan perubahan jumlah elektrolit dalam tubuh yang menyebabkan menurunnya tekanan darah. Nah, kondisi ini memberikan tekanan pada tubuh sehingga mengakibatkan detak jantung jadi tidak normal.
Hasilnya, Anda bisa saja bangun tidur tiba-tiba dengan jantung yang berdebar. Oleh sebab itu, penuhi asupan cairan Anda sebelum tidur untuk menghindari dehidrasi selama Anda terlelap.
4. Konsumsi obat tertentu
Banyak obat resep seperti obat asma atau tiroid bisa menyebabkan jantung berdebar-debar. Pasalnya, ada beberapa obat diketahui mampu mempengaruhi proses metabolisme, dan ada juga obat yang bisa menyebabkan perubahan pada sistem konduksi listrik di jantung.
Jika obat-obatan yang biasa Anda konsumsi menimbulkan efek samping yang bisa mengacaukan detak jantung Anda sehari-hari, segeralah konsultasi ke dokter.
5. Anemia sebagai penyebab detak jantung cepat saat bangun tidur
Anemia merupakan kondisi di mana jumlah sel darah merah Anda rendah sehingga tubuh tidak mendapatkan cukup darah yang kaya oksigen.
Akibatnya, Anda mungkin sering merasa lelah dan lemah. Meski tidak selalu menyebabkan palpitasi jantung, penderita anemia juga terkadang mengeluhkan jika jantungnya sering berdebar kencang saat bangun tidur akibat kurangnya asupan oksigen dalam darah.
6. Fungsi jantung yang abnormal
Jantung berdetak ketika bangun tidur juga bisa disebabkan karena kondisi medis tertentu, misalnya aritmia. Aritmia adalah kelainan jantung yang ditandai dengan detak jantung atau ritme yang tidak normal, di mana detak jantung terlalu cepat, terlalu pelan, tidak teratur, ataupun terlalu awal.
Selain aritmia, kerusakan pada jantung, serangan jantung, dan gagal jantung juga bisa mengakibatkan detak jantung cepat ketika bangun tidur.
7. Sleep apnea
Sleep apnea adalah kondisi yang terjadi ketika napas tiba-tiba berhenti sementara selama beberapa kali saat sedang tertidur. Pernapasan yang berhenti tiba-tiba ini dapat menurunkan kadar oksigen dan memberi tekanan ekstra pada jantung, sehingga muncul gejala seperti jantung berdebar saat bangun tidur.
Beberapa gejala lainnya dapat meliputi mendengkur keras, bangun terengah-engah, mulut kering saat bangun tidur, dan merasa lelah keesokan harinya.
Kondisi ini harus segera diatasi, sebab pasokan oksigen yang berkurang ke otak dan tubuh dapat menimbulkan dampak yang sangat berbahaya.
Penting untuk diketahui ketika detak jantung cepat saat bangun tidur
Pada dasarnya, beberapa penyebab jantung berdebar tidak hanya terjadi ketika bangun tidur saja. Pasalnya, ketika tidur, detak jantung cenderung melambat jika berada dalam keadaan normal, yaitu saat tubuh tidak terpengaruh zat apapun. Nah, saat bangun, denyut jantung Anda cenderung akan lebih meningkat.
Namun, jika tubuh Anda sebelumnya sudah terpengaruh kafein, stres, jenis obat-obatan, dan beberapa penyebab lainnya yang sudah disebutkan di atas, hal tersebut akan memicu denyut jantung yang lebih cepat ketika Anda sedang tidur maupun setelah bangun tidur.
Segeralah berkonsultasi ke dokter jika Anda memiliki mengalami detak jantung cepat yang disertai dengan nyeri dada atau sesak napas supaya segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Jantung berdebar atau palpitasi bisa menjadi kondisi yang normal ketika Anda dilanda rasa cemas atau telah melakukan aktivitas fisik berat seperti olahraga. Jantung akan kembali berdetak secara normal dengan sendirinya. Sayangnya, masalah jantung berdebar dianggap parah ketika disertai oleh keluhan lain seperti badan lemas, sesak napas, pusing, dan mual. Dengan demikian, bagaimana cara mengatasi jantung berdebar kencang dan badan lemas? Apa saja penyebabnya dan seberapa bahaya kondisi tersebut?
Bagaimanakah Detak Jantung yang Normal?
Detak jantung normal bagi orang dewasa berada di kisaran angka 60–100 kali per menit. Bila melebihi angka tersebut, jantung akan berdebar kencang yang tentunya dapat terasa di bagian dada. Hal ini bisa dianggap normal atau merupakan pertanda penyakit serius, tergantung dari apakah ada gejala tambahan lainnya yang memperparah kondisi tubuh Anda, seperti lemas atau rasa nyeri dari bahu ke punggung. Namun, sebaiknya Anda jangan panik dulu. Terdapat cara mengatasi jantung berdebar kencang yang dapat Anda diikuti agar tubuh menjadi lebih baik.
8 Penyebab Jantung Berdebar
Sebelum mengetahui cara mengatasi jantung berdebar kencang dan badan lemas, sangat penting untuk mengetahui apa saja pemicu dari kondisi tersebut. Dengan begitu, Anda mampu mengukur kondisi tubuh Anda sendiri sebelum meminta pertolongan medis bila gejala dirasa semakin parah. Setidaknya ada delapan pemicu jantung berdebar, di antaranya sebagai berikut.
Hipertiroidisme; meningkatnya kadar hormon tiroid secara drastis sehingga menyebabkan susah tidur, cepat lelah, sering cemas, mudah berkeringat, tubuh lemas dan gemetaran, hingga jantung berdetak tidak beraturan.
Anemia; kekurangan sel darah merah biasanya ditandai dengan gejala wajah pucat, kelelahan, hingga sesak napas.
Dehidrasi; kondisi ketika tubuh kekurangan cairan yang disebabkan oleh diet ekstrem, kurang makan atau minum, sering muntah, atau mengidap penyakit tertentu seperti diare. Gejala dari dehidrasi berupa jantung berdebar kencang, badan lemas, urine berwarna pekat, sulit buang air kecil, dan bibir kering.
Hipoglikemia; kadar glukosa darah yang menurun sehingga menyebabkan gejala berupa pusing, jantung berdebar, pucat, lemas, keluar keringat dingin, dan tubuh gemetar atau tremor. Bahkan, kondisi ini dapat menyebabkan kejang-kejang hingga koma.
Demam; kondisi suhu tubuh yang berada di angka lebih dari 38 derajat Celsius yang disebabkan oleh peradangan dan infeksi
Aritmia; kelainan irama jantung sehingga membuat detaknya jadi terlalu lambat, terlalu cepat, atau tidak beraturan
Perubahan hormon pada wanita; terjadi saat menstruasi, kehamilan, menopause, atau efek samping obat-obatan tertentu seperti obat asma, antibiotik, dekongestan, dan obat tekanan darah
Serangan panik; gangguan psikologis yang memicu rasa cemas yang luar biasa karena rasa takut, stres, atau kelelahan
Penyebab jantung berdebar tidak selalu berbahaya, kecuali kondisi yang dipicu oleh penyakit jantung. Bila tidak segera mendapatkan pertolongan medis, kondisi tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius hingga kematian. Oleh karena itu, bagaimana cara mengatasi jantung berdebar kencang?
5 Cara Mengatasi Jantung Berdebar
Sebagai tindakan preventif, setidaknya Anda dapat mengikuti lima cara mengatasi jantung berdebar berikut ini.
1. Manuver Vagal
Cara mengatasi jantung berdebar kencang dan badan lemas ini dapat diterapkan untuk memperlambat laju jantung. Caranya yaitu dengan merangsang saraf vagus yang berfungsi sebagai pengatur detak jantung. Manuver vagal bisa dilakukan dengan tiga metode, di antaranya sebagai berikut.
Batuk
Tahan napas dan mengejan seperti sedang buang air besar
- Tempelkan handuk dingin, kantong es, atau percikkan air di wajah selama 20–30 detik
2. Perhatikan Keseimbangan Elektrolit
Jantung yang berdebar secara tiba-tiba menandakan bahwa sinyal listrik yang mengalir ke organ tersebut mengalami masalah. Hal ini dipicu oleh kurangnya kadar elektrolit seperti kalsium, natrium, magnesium, dan kalium yang diserap oleh tubuh. Dengan demikian itu, salah satu cara mengatasi jantung berdebar yang tepat yaitu dengan menjaga asupan elektrolit. Asupan elektrolit bisa kamu dapatkan melalui buah-buahan yang tinggi kalium, sayuran hijau, umbi-umbian, kacang-kacangan, gandum utuh, susu, dan telur.
3. Latihan Pernapasan
Gangguan kecemasan dan stres bisa menjadi penyebab jantung berdebar kencang. Anda bisa mengatasinya dengan melakukan latihan pernapasan seperti meditasi, tai chi, atau yoga. Selain itu, Anda juga bisa melakukan latihan pernapasan dengan duduk tenang sambil menutup mata lalu menarik napas secara perlahan melalui hidung, kemudian buang napas melalui mulut. Ulangi aktivitas ini hingga Anda merasa tenang. Salah satu cara mengatasi jantung berdebar ini dapat menenangkan otot tubuh yang tegang, termasuk otot jantung.
4. Perbanyak Konsumsi Air Putih
Jika kekurangan cairan, darah dalam tubuh menjadi lebih kental sehingga membuat jantung bekerja lebih keras untuk mengalirkan darah tersebut ke seluruh tubuh. Akibatnya, detak jantung menjadi tidak beraturan. Oleh karena itu, salah satu cara mengatasi jantung berdebar adalah dengan memperbanyak konsumsi air putih, minimal delapan gelas per hari.
5. Hindari Pemicu Jantung Berdebar
Cara mengatasi jantung berdebar selanjutnya yaitu dengan menghindari pemicunya itu sendiri. Biasanya, jantung berdebar kencang setelah Anda merokok atau setelah mengonsumsi alkohol, minuman berkafein tinggi, dan obat-obatan seperti obat hipertensi dan obat flu.
Itulah beberapa cara mengatasi jantung berdebar yang bisa Anda praktikkan sebagai tindakan preventif. Namun, jika Anda merasakan jantung terus berdebar dan menimbulkan gejala lainnya, sebaiknya segera hubungi pihak medis untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
Anda juga bisa menjaga kesehatan jantung dengan rutin mengonsumsi susu Anlene. Anlene merupakan susu yang kaya akan nutrisi dan tinggi serat, sehingga dapat menjaga kesehatan jantung dengan mengurangi kadar kolesterol dalam darah.
Referensi:
//www.alodokter.com/jantung-berdebar-gejala-penyakit-jantung
//www.alodokter.com/jantung-berdebar
//www.klikdokter.com/info-sehat/read/2696587/beberapa-penyebab-utama-jantung-berdebar
//www.klikdokter.com/info-sehat/read/2696320/cara-mengatasi-jantung-berdebar-dengan-cepat-dan-tepat
//bunda.co.id/artikel/kesehatan/jantung/penyebab-dan-cara-meredakan-jantung-berdebar-kencang-tiba-tiba/
//hellosehat.com/jantung/cara-mengatasi-jantung-berdebar/