Jelaskan 3 perbedaan bangsa Indonesia sebelum merdeka dan sesudah merdeka di bidang ekonomi

KOMPAS.com - Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 bukan titik akhir perjuangan bangsa Indonesia melepaskan diri dari penjajahan. Belanda enggan mengakui kemerdekaan Indonesia.

Tahukah kamu bagaimana kondisi awal Indonesia merdeka?

Kondisi awal Indonesia merdeka

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Sekutu yang menang di Perang Dunia II merasa berhak atas nasib bangsa Indonesia. Belanda mencoba masuk kembali ke Indonesia untuk melakukan kolonialisme dan imperialisme.

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dengan keanggotaan sempurna berhasil mengadakan sidang untuk mengesahkan UUD dan memilih Presiden-Wakil Presiden. Untuk menjaga keamanan negara juga telah dibentuk Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Tetapi, Indonesia merdeka dalam kondisi sosial ekonomi yang masih sangat memprihatinkan.

Baca juga: Perumusan Naskah Proklamasi

Permasalahan di awal kemerdekaan

Beberapa masalah pada awal Indonesia merdeka adalah:

Masalah politik

Secara politik, keadaan Indonesia di awal kemerdekaan belum mapan, terjadi ketegangan, kekacauan dan berbagai insiden. Sebab ada pihak asing yang tidak ingin Indonesia merdeka.

Rakyat Indonesia masih bentrok dengan sisa-sisa kekuatan Jepang yang beralasan diminta Sekutu tetap menjaga Indonesia dalam keadaan status quo.

Indonesia juga menghadapi tentara Inggris atas nama Sekutu dan NICA (Netherlands Indies Civil Administration) atas nama Belanda yang datang kembali ke Indonesia dengan membonceng Sekutu.

Pemerintahan negara Indonesia memang sudah terbentuk beserta alat kelengkapan negara tetapi masih banyak kekurangan di awal kemerdekaan.

Baca juga: Kembali ke Negara Kesatuan

Masalah ekonomi

Kondisi perekonomian negara masih sangat memprihatinkan karena inflasi, belum punya mata uang Republik Indonesia, peredaran mata uang asing, dan kas negara kosong.

Inflasi yang cukup berat terjadi dipicu karena peredaran mata uang rupiah Jepang yang tak terkendali sedangkan nilai tukarnya sangat rendah.

Pemerintah Indonesia tidak bisa melarang peredaran mata uang asing karena Indonesia belum memiliki mata uang sendiri.

Mata uang asing yang beredar adalah De Javasche Bank, uang pemerintah Hindia Belanda dan mata uang rupiah Jepang. Bahkan setelah NICA datang ke Indonesia, juga berlaku mata uang NICA.

Kondisi perekonomian makin parah karena NICA melakukan blokade.

Baca juga: Nilai-nilai Kejuangan Masa Revolusi

Upaya pemerintah pada awal kemerdekaan

Terdapat beberapa upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi kekacauan di awal Indonesia merdeka, yaitu:

Pemindahan ibu kota

Kondisi Jakarta yang kacau pada masa awal Indonesia merdeka membuat pemerintah memutuskan untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Yogyakarta pada 4 Januari 1946.

Mengeluarkan mata uang RI

Untuk mengatasi masalah keuangan, pemerintah Indonesia mengeluarkan uang RI yang disebut ORI (Oeang Republik Indonesia) pada 30 Oktober 1946. Serta menyatakan uang NICA sebagai alat tukar tidak sah.

Pemenuhan hak dan kewajiban warga yang sama

Struktur kehidupan masyarakat mulai mengalami perubahan dan tidak ada lagi diskriminasi. Semua warga memiliki hak dan kewajiban yang sama.

Dalam hal pendidikan, pemerintah mulai menyelenggarakan pendidikan yang diselaraskan dengan alam kemerdekaan. Kemudian mengangkat Menteri Pendidikan dan Pengajaran yang pertama di Indonesia yaitu Ki Hajar Dewantara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.