Jelaskan apa yang dimaksud dengan dendeng?

8 Desember 2019

Diposkan dalam: TTG

DENDENG IKAN

Oleh : Tjahja Muhandri, Sutrisno Koswara, Gatot Supriadi

PENDAHULUAN

Dendeng ikan adalah produk olahan ikan yang berbentuk pipih (lempengan) yang terbuat dari irisan ikan atau ikan utuh yang diberi bumbu dan dikeringkan.  Kandungan air dendeng antara 15 sampai 50 persen, bersifat plastis dan tidak terasa kering.  Dendeng ikan biasanya digoreng untuk penyajiannya.

Jenis ikan yang biasa digunakan untuk dendeng diantaranya ikan nila, mujair, tawes.  Meskipun demikian pada prinsipnya semua jenis ikan bisa dibuat dendeng, ikan yang mengandung kadar lemak tinggi memerlukan waktu pengeringan yang lebih lama sehingga jenis ikan yang berkadar lemak tinggi kurang disukai. Pembuatan dendeng ikan secara umum terdiri dari tahapan-tahapan : Pembersihan, Pembelahan, Pemberian bumbu, Pengeringan dan pengemasan.

Download secara lengkap di bawah ini  :

Jelaskan apa yang dimaksud dengan dendeng?

Tag-tag

IPBSDG2, IPBSDG3, Research&Innovation

PIKIRAN RAKYAT – Dendeng sapi adalah makanan ringan yang populer dan nikmat, namanya berasal dari Querchua yaitu ch’arki yang artinya daging asin yang dikeringkan.

Dendeng sapi terbuat dari potongan daging sapi tanpa lemak yang direndam dengan berbagai saus, rempah-rempah dan zat tambahan lainnya.

Kemudian mengalami berbagai metode pengolahan, seperti pengasapan dan pengeringan sebelum dikemas dan dijual di pasaran.

Baca Juga: Suami Intan RJ Meninggal Dunia, Eko Patrio: Nggak Nyangka, Indra Itu Badannya Sehat Banget 

Karena dendeng dianggap sebagai makanan ringan, banyak orang bertanya-tanya apakah itu pilihan yang sehat atau tidak sehat.

Berikut ini merupakan nutrisi dan manfaat potensial dari dendeng sapi menurut artikel Healthline yang dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com.

Secara umum dendeng memang camilan yang sehat dan bergizi. Satu ons dendeng sapi mengandung nutrisi berikut.

Baca Juga: The X Memorial Wingday 2K20 Tetap Dijadwalkan 3-4 April 2020, Salaman Khas Bikers dan Pelukan Akan Dihindari 

Kalori (116), protein (9,4 gram), lemak (7,3 gram), karbohidrat (3,1 gram), serat (0,5 gram), seng (21% dari Nilai Harian atau DV).

REPUBLIKA.CO.ID, Di bulan Ramadhan dendeng menjadi salah satu pilihan makanan yang digemari di bulan puasa. Selain praktis, dendeng juga mudah diolah menjadi beragam macam makanan.

Dendeng merupakan daging yang sudah dipotong-potong tipis yang dibuang lemaknya untuk menghindari pembusukan. "Dendeng merupakan pengawetan daging, bisa daging sapi, kambing, ayam bahkan juga ikan, sekarang sudah banyak variannya," tutur Arie Parikesit, pakar kuliner Nusantara.

Tak hanya di Indonesia, dendeng juga lazim dikonsumsi di berbagai negara baik di Asia maupun negara-negara lain. Menurut  Arie Parikesit, di Amerika dendeng disebut dengan beef jerky. Kata jerky berasal dari kata dalam bahasa Spanyol yaitu charqui yang artinya membakar daging. Dendeng merupakan sebutan lokal, menurut Arie dendeng sudah disesuikan dengan cita rasa Nusantara.

Ada banyak macam dendeng yang menjadi cita rasa khas daerah-daerah yang ada di Indonesia. Arie mengatakan tiap daerah pada umumnya memiliki cara penyajian masing masing. Beberapa hasil olahan dendeng yang dapat diketahui misalnya dendeng batokok, dendeng sayat, dendeng giling, dendeng iris (dendeng kering).

 

</div><p>Dendeng batokok merupakan salah satu masakan khas Sumatera Barat yang dibuat dari irisan tipis dan lebar daging sapi setelah diiris tipis melebar lalu dipukul-pukul dengan batu cobek supaya dagingnya menjadi lembut. Dan kemudian makanan ini diberi cabai yang diiris kasar.</p><p>Batokok dalam bahasa Padang berarti dipukul-pukul nama dendeng batokok adalah dari proses pengolahan daging yang dipukul-pukul. Meski dendeng ini tidak dibakar namun tekstur daging lunak dengan rasa gurih, asam dan pedas yang menyengat dari cabe. cocok sekali dengan lidah orang Indonesia yang suka pedas.</p><p>Seperti yang ada di Padang dendeng balado, ada juga di Jawa yang menyajikan dendeng dengan cita rasa yang lebih manis. Arie juga menyebutkan ada daerah yang memasak dendeng dengan cara diasap. "Seperti di Papua ada dendeng rusa," imbuh Arie. </p><p>Dendeng adalah makanan yang dapat dihidangkan sebagai pelengkap makanan pokok, yang terbuat dari daging sapi, kerbau dan sebagainya, yang menggunakan bumbu-bumbu tertentu dan cara pembuatannya pun sangat sederhana dan mudah.</p><p>Arie menjelaskan biasanya, daging yang sudah dipotong-potong dan dihilangkan lemaknya ditaburkan dengan garam untuk mencegah bakteri berkembang pada daging sebelum mencapai kelembapan yang cukup. Setelah itu dikeringkan atau di jemur dibawah sinar mata hari atau bisa juga melalui oven.</p><p>Pada pembuatan dendeng ini harus diperhatikan panas sinar matahari, terik matahari tidak boleh terlalu panas karena permungkaan dendeng akan retak-retak, sebaliknya bila sinar matahari kurang panas dan tidak terus menerus akan mengakibatkan bakteri mudah tumbuh.</p><p>Dalam proses pembuatan dendeng, keawetan dendeng terutama sekali disebabkan oleh penjemuran, dan daging akan menjadi kering sehingga kadar airnya rendah sekali, akibatnya bakteri dan kapang sulit untuk tumbuh.</p><p>Penyajian dendeng biasanya menggunakan satu jenis daging saja, yaitu daging sapi. Namun dendeng dapat dibuat dari daging lainnya yang bisa disesuiakan seperti daging rusa, seperti yang dijelaskan oleh Arie.&nbsp; Menurut Arie pada dasarnya, semua bagian dari daging sapi bisa digunakan, tetapi sebaiknya menggunakan daging sapi bagian has dalam.</p><p>Dalam mempraktikkan resep dendeng balado ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Sebaiknnya daging tidak perlu dicuci supaya serat dan teksturnya tetap terjaga. Cukup direbus dengan air sebelum dimasak supaya kotoran dan darah yang menempel hilang. Rebus daging dalam keadaan utuh atau potongan besar, saat menggoreng daging gunakan minyak banyak, panas dan dengan menggunakan api sedang.</p><p>Daging sapi yang digunakan untuk membuat dendeng balado basah atau dedeng balado kering sebaiknya direbus dalam potongan besar sampai empuk, baru kemudian di potong potong sesuai selera. "Dalam memasak juga bisa menggunakan campuran ketumbar," ungkap Arie.</p><div class="artikel-content xs"></div> <div class="baca-juga"> Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari <a target="_blank" href="https://bukurepublika.id/"> buku Republika ...</a></div> <div class="parallax" style="display:none"></div> <div class="ads-160" style="display:none"></div> </div> </div> <div class="clear">&nbsp;</div> <div class="wrap_blok_tag"> <ul> <li><h2><a target="_blank" href="https://republika.co.id/tag/dendeng" title="dendeng">dendeng</a></h2></li> <li><h2><a target="_blank" href="https://republika.co.id/tag/beragam-dendeng" title="dendeng">beragam dendeng</a></h2></li> <li><h2><a target="_blank" href="https://republika.co.id/tag/dendeng-nusantara" title="dendeng">dendeng nusantara</a></h2></li> </ul> </div> <div class="clear">&nbsp;</div> <div class="conten_populer"> <div class="kop_a"><h2>BERITA TERKAIT</h2></div> <ul> <li> <div class="img_populer"> </div> <div class="teaser_populer detail"> <h3><a target="_blank" dar="" href="http://www.republika.co.id/berita/ramadhan/kuliner-ramadhan/15/06/24/nqfp7v-dendeng-pilihan-sahur-dan-buka-yang-kaya-protein">Dendeng, Pilihan Sahur dan Buka yang Kaya Protein</a></h3> </div> </li> <li> <div class="img_populer"> </div> <div class="teaser_populer detail"> <h3><a target="_blank" dar="" href="http://www.republika.co.id/berita/ramadhan/kuliner-ramadhan/15/06/18/nq4s2q-serba-dendeng-saat-sahur-dan-buka-puasa">Serba Dendeng Saat Sahur dan Buka Puasa</a></h3> </div> </li> <li> <div class="img_populer"> </div> <div class="teaser_populer detail"> <h3><a target="_blank" dar="" href="http://www.republika.co.id/berita/ramadhan/kuliner-ramadhan/15/06/18/nq4ro9-dendeng-peningkat-stamina-saat-berbuka-puasa">Dendeng, Peningkat Stamina Saat Berbuka Puasa</a></h3> </div> </li> </ul> </div> <div style="margin-top:10px">&nbsp;</div> <div style="margin-top:10px">&nbsp;</div> <script>/* var VUUKLE_CONFIG = { "customUrls": { "facebook": "https://www.facebook.com/sharer.php?u=https://republika.co.id/berita/gaya-hidup/kuliner/15/06/24/nqfvvv-dendeng-dan-ragamnya-di-tanah-air" , "twitter": "https://twitter.com/share?url=https://republika.co.id/berita/gaya-hidup/kuliner/15/06/24/nqfvvv-dendeng-dan-ragamnya-di-tanah-air&text=Dendeng dan Ragamnya di Tanah Air", "email": "mailto:?subject=Dendeng dan Ragamnya di Tanah Air&body=https://republika.co.id/berita/gaya-hidup/kuliner/15/06/24/nqfvvv-dendeng-dan-ragamnya-di-tanah-air" }, "url":"https://republika.co.id/berita/gaya-hidup/kuliner/15/06/24/nqfvvv-dendeng-dan-ragamnya-di-tanah-air", apiKey: 'bdcfb40e-c701-4a3a-927f-8d307c5995d1', articleId: 'nqfvvv', theme: { powerbarStyles: { justifyContent: 'flex-end', // align to right '.social-button': { borderRadius: '0!important', width:'48px', height:'48px', marginTop:'0px' // make social buttons squared }, '.more-btn':{ display:'none!important', }, '.shares-badge': { marginTop: '0' // remove the gap between the buttons }, '.vuukle-actions': { display: 'none' // hide comment and recommend buttons }, '.vuukle-emote': { display: 'none' // hide the emote button } } }, comments: { transliteration:{ language: "en", enabledByDefault: true, },} }; // ⛔️ DON'T EDIT BELOW THIS LINE (function() { var d = document, s = d.createElement('script'); s.src = 'https://cdn.vuukle.com/platform.js'; (d.head || d.body).appendChild(s); })();*/