Jelaskan apa yang dimaksud dengan kebutuhan keinginan dan permintaan?

Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan (Contoh : Produk Hape)
by : @fitrianto2001

Saya rasa anda sering mendengar 3 kata tersebut, yaitu : Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan. Trus apa bedanya ?. Yang pasti gini, 3 kata inilah yang menggerakan marketing, dan 3 kata inilah yang mengembangkan ilmu marketing.

Sebelumnya saya mau cerita dulu tentang pengalaman yang saya alami mengenai perkembangan hape…

Jelaskan apa yang dimaksud dengan kebutuhan keinginan dan permintaan?
Jelaskan apa yang dimaksud dengan kebutuhan keinginan dan permintaan?

Ketika saya kuliah (tahun 2001), orang yang memiliki hape sangat jarang, dan hape adalah barang mewah. Pada saat itu fitur yang terdapat pada hape adalah telpon dan SMS. Sementara itu, Kaset analog (atau pita) masih digunakan untuk mendengarkan lagu, maka masih banyak yang membawa walkman untuk mendengarkan lagu. Beberapa tahun setelah itu, muncullah seri hape yang bisa mendengarkan musik, sehingga kebiasaan membawa walkman mulai ditinggalkan. Pada saat yang sama, muncul juga seri hape yang bisa digunakan untuk memotret, sehingga mahasiswa jarang membawa tustel (kamera) untuk memotret, misalnya untuk mengabadikan kegiatan kemahasiswaan.

Perkembangan teknologi membuat kebutuhan dan keinginan konsumen berkembang, jika dulu temen-temen saya membeli hape karena ingin menelpon dan SMS, ketika kebutuhan untuk mendengarkan lagu dan memotret muncul, maka mereka juga membeli hape karena ingin mendengarkan lagu atau memotret.

Hape yang bisa mendengarkan lagu dan memotret adalah barang mahal, dan bagi sebagian mahasiswa (termasuk saya) itu adalah barang mewah yang diinginkan walau belum mampu membelinya. Namun jika uangnya cukup, maka saya akan membelinya. Dilain pihak, ada juga dosen saya atau orang lain yang saya yakin dia mampu membeli hape seri tersebut namun tidak mau membelinya, mereka nyaman menggunakan hape yang memiliki fitur telpon dan SMS.

Ok, segitulah cerita saya tentang pengalaman saya tentang perkembangan hape. Trus apa hubungannya dengan Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan?.

Kebutuhan adalah Tuntutan dasar manusia, artinya adalah suatu keharusan. Jika kebutuhan tidak dipenuhi, maka akan mengganggu kehidupannya. dan kebutuhan manusia terus berkembang dari waktu ke waktu. sebagai contoh kebutuhan manusia adalah : Makan, jika manusia tidak makan maka akan mati.

Keinginan adalah  Hasrat akan pemuas kebutuhan tertentu. Keinginan sangat dipengaruhi oleh faktor pribadi seperti selera, maka dari itu keinginan setiap orang berbeda-beda. Maka dari keinginan yang berbeda-beda itulah ilmu marketing berkembang, mengapa? karena produk yang diciptakan menyesuaikan dengan keinginan konsumen. Contoh : Jika makan adalah kebutuhan, maka ‘makan apa?’ adalah keinginan. Orang punya kebutuhan yang sama, yaitu makan, namun ada orang yang ingin makan nasi, bakso, mie goreng, dan sebagainya.

Permintaan adalah Keinginan yang didukung dengan daya beli. Untuk terjadi transaksi konsumen harus MAU dan MAMPU, jika keduanya tidak terpenuhi, maka transaksi tidak terjadi. Tugas marketer adalah bagaimana mempertemukan ‘MAU’ dan ‘MAMPU’ konsumen tadi dan mengkonversinya jadi TRANSAKSI.

Ada orang yang MAU (ingin beli), tapi tidak mampu membayar maka tidak terjadi transaksi, mereka hanya akan menjadi PASAR POTENSIAL yang seharusnya terus dijaga, karena jika suatu saat mereka MAMPU, maka aman beli.

Ada orang yang MAMPU BELI tapi tidak MAU BELI, maka transaksi tidak terjadi. Mereka tetap akan menjadi PASAR POTENSIAL, namun keinginan merekalah yang harus kita CREATE. Jadi mereka harus disadarkan bahwa produk yang kita tawarkan sebenarnya adalah produk yang mereka butuhkan.

Ok, segitu dulu tulisan saya tentang Kebutuhan, Keingingan dan Permintaan. Nanti akan saya lanjutkan dengan ‘8 Demand Statement’

regards,
-eko-

Jelaskan apa yang dimaksud dengan kebutuhan keinginan dan permintaan?

Dalam fungsi pemasaran terdapat inti atau pokok pokok dari pemasaran. Inti pemasaran adalah hal hal penting yang berkaitan dengan kegiatan pemasaran.


Konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan dan permintaan; produk (barang, jasa dan gagasan); nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran dan transaksi; serta hubungan dan jaringan.

Konsep inti pemasaran pada dasarnya dimulai dari :

Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan pasar. Kebutuhan manusia (human needs) adalah ketidakberadaan beberapa kepuasan dasar. Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang kompleks, bukan hanya fisik (makanan, pakaian, perumahan dan lainnya.), tetapi juga psikis: rasa aman, aktualisasi diri, sosialisasi, penghargaan, kepemilikan, dan lainnya. Kebutuhan tidak diciptakan, tetapi merupakan hakekat biologis dan kondisi manusia. Bentuk kebutuhan manusia yang dipengaruhi oleh budaya dan kepribadian individual dinamakan keinginan.

Keinginan (wants) digambarkan dalam bentuk obyek yang akan memuaskan kebutuhan mereka atau dengan kata lain keinginan adalah hasrat akan penawar kebutuhan yang spesifik. Masyarakat yang semakin berkembang, keinginannya juga semakin luas, akan tetapi terdapat keterbatasan dana, waktu, tenaga dan ruang, sehingga tidak semua keinginan yang ada disertai dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Keinginan yang disertai dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya disebut dengan permintaan (demands)

Munculnya berbagai kebutuhan, keinginan dan permintaan pasar, mendorong produsen untuk mempelajari, melakukan riset pasar, mengamati prilaku konsumen, menganalisis keluhan dan ketidakpuasan yang dialami konsumen, mencari jawaban produk atau jasa apa yang sedang disukai, akan disukai dan yang tidak disukai konsumen. Dengan demikian, produsen dapat menawarkan produk (barang, jasa, dan gagasan) kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki atau dikonsumsi sehingga kepuasan konsumen dapat tercapai.

Perusahaan sering membuat kesalahan dengan lebih memperhatikan produk fisik daripada jasa yang diberikan produk tersebut. Sebuah produk fisik adalah suatu cara mengemas sebuah jasa. Tugas pemasar adalah menjual manfaat atau jasa yang diwujudkan kedalam produk fisik, bukan hanya menggambarkan ciri-ciri produk tersebut. Pemasar yang memusatkan pemikirannya pada produk fisik, bukan pada kebutuhan dan keinginan pelanggan, dikatakan menderita myopa pemasaran (rabun pemasaran) yaitu ketidak-pedulian terhadap faktor-faktor penentu kepuasan pelanggan. Konsumen yang dilayani oleh penjual yang myopa pemasaran menjadi tidak loyal dan memiliki kecenderungan yang besar untuk berpindah ke produsen/produk substitusi lainnya.

Perusahaan-perusahaan di dalam industri berusaha menawarkan produk dan jasa yang superior, mengakibatkan konsumen dihadapkan pada pilihan yang beraneka ragam. Konsumen membuat pilihan pembeli berdasarkan pada persepsi mereka mengenai nilai yang melekat pada berbagai produk dan jasa ini. Nilai adalah selisih antara nilai total yang dinikmati pelanggan karena memiliki serta menggunakan suatu produk dan biaya total yang menyertai produk tersebut.

Nilai total antara lain nilai dari produk, jasa, personil pemasar, biaya waktu, biaya energi yang dikeluarkan, dan biaya psikis. Setelah pemberian nilai, konsumen akan mengevaluasi dan hasil evaluasi ini akan mempengaruhi kepuasan dan peluang untuk membeli ulang produk tersebut.

Kepuasan pelanggan tergantung pada anggapan kinerja produk dalam menyerahkan nilai relatif terhadap harapan pembeli. Bila kinerja atau prestasi sesuai atau bahkan melebihi harapan, maka pembelinya akan merasa puas. Perusahaan yang cerdik memfokuskan diri terhadap kepuasan konsumen dengan hanya menjanjikan apa yang dapat mereka serahkan, kemudian menyerahkan lebih banyak dari yang mereka janjikan, sehingga konsumen selalu loyal terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Kepuasan pelanggan berkaitan erat dengan mutu. Dalam upaya perbaikan mutu produk yang dihasilkan, produsen menerapkan konsep Total

Quality Management (TQM) yaitu program yang dirancang untuk memperbaiki mutu produk, jasa dan proses pemasaran secara terus menerus. TQM memiliki komitmen antara lain: - Fokus terhadap pelanggan - Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas - Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah - Memperbaiki proses secara kesinambungan - Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan untuk karyawan Dengan penerapan TQM, diharapkan perodusen mampu memproduksi produk (barang dan jasa) yang konsisten terhadap standar mutu yang telah dijanjikan

Pertukaran adalah tindakan untuk memperoleh barang yang dikehendaki dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalan. Terdapat 5 kondisi yang harus dipenuhi agar pertukaran dapat terjadi:

·      Terdapat sedikitnya dua pihak

·      Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang mungkin berharga bagi pihak lain

·      Masing-masing pihak mampu berkomunikasi dan melakukan penyerahan

·      Masing-masing pihak bebas menerima atau menolak tawaran pertukaran

·      Masing-masing pihak yakin bahwa berunding dengan pihak lain adalah layak dan bermanfaat (negoisasi)

Pertukaran baru akan terjadi apabila kedua belah pihak dapat menyetujui syarat pertukaran, yang akan membuat mereka lebih baik (atau setidak-tidaknya tidak lebih buruk) daripada sebelum pertukaran. Pertukaran sering dilukiskan sebagai proses penciptaan nilai, sebab pertukaran apada umumnya membuat kedua belah pihak menjadi lebih baik.Pertukaran harus dilihat sebagai suatu proses dan bukan sabagai sebuah kejadian.

Dua pihak terlibat dalam pertukaran jika mereka berunding dan mengarah kepada suatu kesepakatan yang saling menguntungkan. Saat dicapainya kesepakatan, maka dapat dikatakan telah terjadi suatu transaksi. Transaksi adalah perdagangan antara dua pihak atau lebih, yang paling sedikit melibatkan dua macam nilai, persetujuan mengenai kondisi, waktu dan tempat. Biasanya sistem hukum digunakan untuk memperkuat dan memaksa agar pihak yang bertransaksi mematuhinya. Tanpa adanya hukum perjanjian, maka transaksi akan dipandang dengan kecurigaan yang mengakibatkan kerugian bagi semua pihak.

Pemasaran hubungan (relationship marketing) adalah praktik membangun hubungan jangka panjang yang saling mempercayai dan saling menguntungkan dengan pelanggan, penyalur dan pemasok guna mempertahankan bisnis jangka panjang mereka.  Agar hubungan dapat tercipta dalam jangka panjang, terdapat beberapa hal yang harus dipahami, antara lain:

·      Saling mempercayai dan saling menguntungkan

·      Menjanjikan dan memberikan kualitas yang tinggi, pelayanan yang baik, harga yang pantas antar pihak.

·      Menghasilkan ikatan ekonomi, teknik dan sosial yang kuat antar pihak yang berkepentingan

·      Menekan biaya transaksi dan waktu pencarian pelanggan

Hasil pemasaran hubungan yang utama adalah pengembangan asset unik perusahaan yang disebut dengan jaringan pemasaran. Jaringan terdiri dari perusahaan dan semua pihak-pihak pendukung, pelanggan, supplier, distributor, pengecer, agen iklan, ilmuwan dan pihak lain yang bersama-sama dengan perusahaan dalam membangun hubungan bisnis yang saling menguntungkan. Semakin lama, persaingan tidak lagi berlangsung antar perusahaan melainkan antar seluruh jaringan, yang akan dimenangkan oleh perusahaan yang telah membangun jaringan yang lebih baik.

Pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli, terjadi transaksi, serta pertukaran produk (barang/jasa) yang bernilai antara dua belah pihak atau lebih. Istilah pasar saat ini bukan lagi mengacu kepada suatu tempat secara fisik, namun lebih kepada sekumpulan pembeli dan penjual yang melakukan transaksi atas produk atau kelas produk tertentu. Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu yang sama, yang mungkin bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan itu. Istilah pasar dalam dunia bisnis, secara informal sering digunakan untuk mencakup beragam pengelompokan pelanggan. Misalnya: pasar kebutuhan (contoh:pasar diet), pasar produk (contoh: pasar daging, telur, dan lainnya), pasar demografis (contoh: pasar remaja, dewasa,anak-anak), pasar geografis (contoh: pasar Bali, Denpasar, dan lainnya).

Pemasar adalah seseorang yang mencari satu atau lebih calon pembeli yang akan terlibat dalam pertukaran nilai (value). Calon pembeli adalah seseorang yang diidentifikasikan oleh pemasar sebagai orang yang mungkin bersedia dan mampu terlibat dalam pertukaran tersebut. Pemasar dapat bertindak sebagai pembeli ataupun penjual, tergantung pada tingkat keaktifan mereka dalam mengupayakan terjadinya pertukaran. Dalam situasi dimana kedua belah pihak secraa aktif mengupayakan terjadinya pertukaran, maka keduanya disebut sebagai pemasar dan situasi tersebut adalah salah satu pemasaran timbal balik (reciprocal marketing).

Dalam situasi normal, pemasar adalah perusahaan yang berhadapan dengan pesaing dalam melayani suatu pasar. Perusahaan (produsen) mengirim produk secara langsung dan atau melalui perantara pemasaran kepada pengguna (konsumen) akhir. Efektifitas relative mereka dipengaruhi oleh pemasok serta kekuatan lingkungan utama (demografis, ekonomi, fisik, teknologi, politik/hukum, sosial/budaya). Secara ringkas, dalam penerapan konsep inti pemasaran dilakukan hal-hal sebagai berikut :

·      Proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pemasaran

·      Penetapan harga dan promosi

·      Penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi.