Jelaskan apa yang dimaksud dengan tegangan listrik dengan menggunakan bahasamu sendiri?

Pengertian tegangan listrik,arus listrik,hambatan listrik

Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang listrik

Daftar isi

AnalogiSunting

Secara sederhana, sirkuit elektronik dapat dipermisalkan dengan suatu bejana air yang menghasilkan aliran air dalam pipa yang didorong oleh pompa air. Tekanan air dari satu titik yang berada di dekat pompa dan titik lain di ujung pipa yang memiliki perbedaan dapat dianalogikan dengan potensial tegangan listrik. Jika pompa mulai bekerja tekanan air dalam pipa pada titik di dekat pompa menjadi lebih tinggi sehingga air dalam pipa mulai terdorong dari satu titik di dekat pompa menuju titik yang lain di ujung pipa. Pergerakan air ini disebabkan adanya perbedaan tekanan sehingga mampu melakukan usaha, misalnya dapat memutar turbin. Begitu pula dalam rangkaian elektronik, perbedaan potensial yang dihasilkan misal oleh baterai mampu melakukan usaha dengan memutar motor listrik. Jika dalam analogi, air pompa tidak bekerja, maka tidak ada perbedaan tekanan dan air tidak mengalir. Begitu rangkaian elektronik, jika baterai habis, maka tidak ada perbedaan potensial tegangan listrik dan motor listrik tidak akan berputar.[3]

Alat ukurSunting

VoltmeterSunting

Voltmeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur beda potensial atau tegangan listrik dari dua titik potensial listrik.[4] Pada peralatan elektronik, voltmeter digunakan sebagai pengawasan nilai tegangan kerja.[5] Voltmeter tersusun atas beberapa bagian yaitu terminal positif dan negatif, batas ukur, setup pengatur fungsi, jarum penunjuk serta skala tinggi dan skala rendah.[6]

PotensiometerSunting

Potensiometer adalah suatu alat elektronika yang digunakan untuk merancang dan mengatur sebuah pembagi tegangan yang nantinya dapat diatur tegangan outputnya. Pembagi tegangan ini dapat digunakan jika tegangan yang realtif besar memberikan bias terhadap komponen elektronika aktif, rangkaian penguat dan sebagainya.[7]

Daftar isi

SejarahSunting

Thales, ilmuwan pertama yang meneliti listrik

Jauh sebelum pengetahuan tentang listrik ada, orang pada saat itu takut akan kejutan dari ikan listrik. Penduduk Mesir Kuno dari zaman 2750 BC menyebut ikan ini sebagai "Guntur dari Nil", dan menganggap mereka sebagai "pelindung" dari semua ikan lainnya. Ikan listrik kemudian juga dilaporkan satu milenium kemudian oleh Yunani Kuno, Kekaisaran Romawi dan para naturalis Arab.[2] Beberapa penulis kuno, seperti Plinius yang Tua dan Scribonius Largus, membuktikan efek mati rasa sengatan listrik dari lele dan pari torpedo, dan tahu bahwa kejutan listrik tersebut dapat mengalir melalui benda berkonduktansi.[3] Pasien yang terkena pirai atau sakit kepala juga diarahkan untuk memegang ikan listrik dengan harapan bahwa kejutan yang kuat tersebut mampu menyembuhkan mereka.[4] Kemungkinan pendekatan awal dan paling dekat kepada penemuan listrik dari sumber lainnya adalah kepada orang-orang Arab, di mana sebelum abad ke-15 mereka telah memiliki kata berbahasa Arab untuk petir [raad] ke pari listrik.[5]

Beberapa budaya kuno sekitar Mediterania mengetahui bahwa beberapa benda, seperti batang ambar, dapat digosok dengan bulu kucing untuk menarik benda ringan seperti bulu. Thales membuat beberapa observasi pada listrik statis sekitar tahun 600 BC, di mana ia percaya bahwa friksi yang dihasilkan amber magnetik, kebalikan dari minerak seperti magnetit yang tidak perlu digosok.[6][7] Thales saat itu belum benar bahwa tarik-menarik disebabkan oleh efek magnet, tetapi sains kemudian membuktikan adanya hubungan antara magnetisme dan listrik. Menurut sebuah teori kontroversial, orang-orang Parthia mungkin telah memiliki pengetahuan tentang elektroplating, berbasis pada penemuan Baghdad Battery tahun 1936 yang menyerupai sel galvani, meskipun belum diketahui apakah artefak itu berlistrik di alam.[8]

Benjamin Franklin melakukan penelitian ekstensif tentang listrik pada abad ke-18, didokumentasikan oleh Joseph Priestley [1767] History and Present Status of Electricity, dengannya Franklin melakukan korespondensi lanjutan.

Listrik tetap hanya menjadi bahan keingintahuan selama satu milenium hingga tahun 1600, ketika ilmuwan Inggris William Gilbert membuat studi khusus mengenai listrik dan magnetisme, membedakan efek lodestone dari listrik statis yang dihasilkan dengan menggosok ambar.[6] Ia mengajukan kata Latin Baru electricus ["seperti amber", seperti ἤλεκτρον, elektron, kata Yunani Kuno untuk "amber"] untuk merujuk pada sifat menarik benda ringan setelah digosok.[9] Kata ini akhirnya diserap dalam bahasa Inggris "electric" dan "electricity", yang pertama kali muncul pada tulisan cetak pada tulisan milik Thomas Browne, Pseudodoxia Epidemica, tahun 1646.[10]

Karya berikutnya yang dilakukan oleh Otto von Guericke, Robert Boyle, Stephen Gray dan C. F. du Fay. Pada abad ke-18, Benjamin Franklin melakukan penelitian ekstensif pada kelistrikan. Bulan Juni 1752 ia berhasil menempelkan kunci logam ke bagian dasar senar layang yang dibasahi dan menerbangkan layang tersebut di langit berbadai.[11] Adanya kilatan yang meloncat dari kunci ke tangannya menunjukkan bahwa kilat adalah listrik di alam.[12]

Penemuan Michael Faradaydmenjadi dasar teknologi motor listrik

Tahun 1791, Luigi Galvani mempublikasikan penemuan biolistrik, menunjukkan bahwa listrik merupakan medium di mana sel saraf memberikan signal ke otot.[13] Baterai Alessandro Volta atau tumpukan volta pada tahun 1800, dibuat dari lapisan seng dan tembaga, sehingga memberikan sumber yang lebih dipercaya bagi para ilmuwan bagi sumber energi listrik daripada mesin elektrostatis yang sebelumnya digunakan.[13] Dikenalnya elektromagnetisme, kesatuan fenomena listrik dan magnetik, adalah karya Hans Christian Ørsted dan André-Marie Ampère tahun 1819–1820; Michael Faraday menemukan motor listrik tahun 1821, dan Georg Ohm menganalisis secara matematis sirkuit listrik tahun 1827.[13] Listrik dan magnet [dan cahaya] dihubungkan oleh James Clerk Maxwell, pada tulisannya "On Physical Lines of Force" tahun 1861 dan 1862.[14]

Di awal abad ke-19 mulai ada perkembangan yang cepat dalam ilmu kelistrikan. Beberapa penemu seperti Alexander Graham Bell, Ottó Bláthy, Thomas Edison, Galileo Ferraris, Oliver Heaviside, Ányos Jedlik, Lord Kelvin, Sir Charles Parsons, Ernst Werner von Siemens, Joseph Swan, Nikola Tesla dan George Westinghouse, listrik berubah dari keingintahuan sains menjadi peralatan berguna untuk kehidupan modern, menjadi penggerak bagi Revolusi Industri Kedua.[15]

Tahun 1887, Heinrich Hertz[16]:843–844[17] menemukan bahwa elektrode yang teriluminasi dengan cahaya ultraviolet dapatmenghasilkan percikan listrik lebih mudah. Tahun 1905 Albert Einstein mempublikasikan tulisan yang menjelaskan data percobaan dari efek fotolistrik sebagai hasil dari energi cahaya yang dibawa pada discrete quantized packets, menghidupkan elektron. Penemuan ini mengantarkan pada revolusi kuantum. Einstein mendapatkan Hadiah Nobel bidang Fisika tahun 1921 untuk "penemuannya dalam hukum efek fotolistrik".[18] Efek fotolistrik juga digunakan dalam fotosel seperti yang bisa ditemukan pada panel surya dan bisa digunakan untuk memproduksi listrik secara komersial.

Alat solid-state pertama adalah detektor "cat's whisker", pertama kali digunakan tahun 1900-an di penerima radio. Kawat menyerupai kumis ditempatkan berkontak dengan kristal padat [seperti kristal germanium] untuk mendeteksi signal radio dengan efek simpang kontak.[19] Pada komponen bentuk padat, arus listrik dibatasi oleh elemen padat dan senyawa direkayasa spesifik untuk menghidupkan dan memperkuatnya. Aliran arus dapat dipahami dalam 2 bentuk: sebagai elektron bermuatan negatif dan elektron kekurangan muatan positif yang disebut lubang. Muatan dan lubang ini dapat dipahami pada fisika kuantum. Material pembangunnya biasanya adalah kristalin semikonduktor.[20][21]

Komponen bentuk-padat kemudian berkembang dengan munculnya transistor tahun 1947. Beberapa komponen bentuk padat yang umum adalah transistor, chip mikroprosesor, dan RAM. Sebuah tipe khusus dari RAM disebut flash RAM digunakan pada flash drives. Selain itu, solid-state drive saat ini digunakan untuk menggantikan cakram keras yang berputar mekanis. Komponen bentuk padat mulai populer tahun 1950-an dan 1960-an, transisi dari tabung vakum ke dioda semikonduktor, transistor, sirkuit terintegrasi [IC] dan diode pancaran cahaya [LED].

Perbedaan listrik statis dan listrik dinamis

Merangkum dari Kemdikbud RI, perbedaan listrik statis dan listrik dinamis adalah:

4+

KOMPAS.com: Berita Terpercaya
Baca Berita Terbaru Tanpa Terganggu Banyak Iklan
Dapatkan Aplikasi

Berikut ini penjelasan tentang listrik statis dan listrik dinamis beserta contohnya:

Mengenal Pembangkit Listrik Tenaga Air

Seperti yang sudah diketahui, PLTA merupakan pembangkit listrik yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Ada beberapa komponen utama dari PLTA seperti bendungan, saluran pelimpah, gedung sentral, dan serandang hubung.

Meski begitu, pembangkit listrik tenaga air tak hanya terbatas pada air dari sebuah bendungan, namun juga meliputi pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air dalam bentuk lain seperti tenaga ombak. Ada beberapa kelebihan dari pembangkit listrik tenaga air dibandingkan tenaga listrik lainnya, seperti mampu menyesuaikan dengan beban yang dibutuhkan, ramah lingkungkungan, dan tidak menyebabkan polusi.

BACA JUGA:
Dahlan: Gangguan listrik tidak bisa dimaklumi
©2018 Vox dot com

Cara Kerja PLTA

BACA JUGA:
Koin Rp 1.000 bisa gunakan listrik 900 watt

Cara kerja PLTA pada dasarnya untuk mengubah energi air menjadi energi listrik. Air menjadi sarana potensial yang bisa digunakan untuk menggerakkan turbin, lalu air yang ada di bendungan akan turun ke dalam lubang untuk memutar turbin. Perputaran turbin tersebut akan menghasilkan energi mekanik yang dikonversi melalui generator menjadi energi listrik.

Setelah itu, cara kerja PLTA berikutnya akan diteruskan ke power suplay listrik dan akan disambungkan oleh kabel. Umumnya, kabel tersebut dibentangkan dan ditahan oleh sutet, lalu dibagi ke daerah atau diteruskan ke rumah penduduk. Selain itu, air yang sudah melewati turbin akan disalurkan ke sungai agar bisa dimanfaatkan oleh warga sebagai sumber kehidupan.

Advertisement

3 dari 4 halaman

Istilah Listrik dan Penjelasannya

24 November 2021

Semua industri tetap menggunakan listrik untuk kebutuhan operasional dan kebutuhan lainnya. Setiap kebutuhan listrik dan sumber daya tergantung pada spesifikasi motor yang digunakan. Oleh sebab itu pada motor yang digunakan sering kita temukan spesifikasi listrik yang tertulis pada name plate motor dan komponen listrik lainnya. Beberapa istilah yang berhubungan dengan listrik industri, seperti Voltase, Ampere, kW, kWh, dan beberapa hanya terdengar pada lingkungan industri, seperti GWh, Cos Phi [phi], kVARh, dll. Apa aja arti istilah tersebut, dan apa artinya?

Voltase dan Kuat Arus.

Voltase atau voltage, adalah tegangan listrik. Untuk mengenal istilah voltase, kita dapat menganalogikan dengan sistem pengairan sederhana. Didalam sistem pengairan, pompa adalah unit yang memberikan tekanan untuk mengalirkan air, Voltase dapat diibaratkan sebagai pompa, dan aliran airnya dapat diibaratkan sebagai kuat arus listrik.

Satuan dari tegangan adalah Volt [V]. Tegangan yang digunakan berbeda-beda tergantung kebutuhan, seperti :

  • Tegangan listrik yang biasa dipakai dalam transmisi daya adalah 765 kV, 500 kV, 345 kV, 230 kV dan lainnya.
  • Tegangan yang biasa dipakai dalam industri adalah 415V, 380V dan 220V.
  • Tegangan yang biasa dipakai dalam listrik rumahan adalah 220V dan 110V

Kuat Arus dapat diibaratkan sebagai aliran air hasil tekanan pompa. Kuat arus merupakan besarnya aliran listrik yang melalui penghantar yaitu kabel. Satuan kuat arus adalah Ampere [A]. Kuat arus perlu diperhatikan untuk memilih besarnya kabel yang digunakan. Kesalahan dalam memilih jenis kabel akan menyebabkan arus pendek yang dapat mengakitbatkan kebakaran.

Kuat arus dapat dibagi menjadi 2 yaitu:

  • Arus bolak-balik [Alternating Current AC]. Arus bolak-balik dipakai dalam transmisi daya, pemakaian industri hingga pemakaian rumahan.
  • Arus searah [Direct Current DC]. Arus searah dipakai dalam semua jenis batterai pada remot tv, sepeda listrik, dan aki mobil.

Watt dan kWh

Watt yang merupakan daya listrik adalah penggunaan listrik yang dibutuhkan perangkat elektronik per satuan waktu. Besarnya daya listrik yang digunakan oleh peralatan listrik dipengaruhi oleh tegangan listrik, kuat arus listrik, dan hambatan listrik di dalam rangkaian listrik tertutup, serta keadaannya terhadap waktu.

Watt adalah hasil perkalian antara Voltase dan Kuat arus

kWh sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari saat kita mengisi token listrik atau saat membayar tagihan listrik rumah. kWh adalah total daya listrik yang dipakai oleh sebuah perangkat listrik setiap jam dikali dengan total berapa jam perangkat listrik tersebut dinyalakan.
kWh [kilo Watt Hour] adalah 1.000 Wh
MWh [Mega Watt Hour] adalah 1.000.000 Wh
GWh [Giga Watt Hour] adalah 1.000.000.000 Wh

Faktor daya [cos phi φ]

Faktor daya atau biasa disebut dengan cos phi φ merupakan nilai perbandingan antara daya aktif dan daya nyata. Rentang nilainya berkisar antara nol hingga satu. Faktor daya listrik dinyatakan dengan nilai cos φ. Pengamatan faktor daya listrik didasarkan pada jumlah arus listrik keseluruhan dalam suatu rangkaian listrik dan perbandingannya dengan jumlah arus yang terpakai.

Faktor daya berguna untuk mengetahui tingkat efisiensi energi pada suatu beban listrik melalui nilai daya yang tidak terpakai dan terbuang sia-sia selama beban bekerja.

Contohnya adalah jika cos phi φ dari sebuah sistem listrik adalah 80% [0.8], dan daya listrik yang masuk dari PLN adalah sebesar 6600VA. Maka :

  1. Daya Listrik sebenarnya [Real Power kW] yang dapat dipakai untuk menyalakan perangkat listrik adalah sebesar : cos phi φ x Total daya PLN [VA] = 0.8 x 6600 VA = 5280 kW
  2. Daya Listrik semu [Reactive Power kVAR] yang terbuang sia-sia adalah sebesar : [1-cos phi φ] x Total daya PLN [VA] = [1-0.8] x 6600 VA = 1320 kVAR

Dari contoh diatas, dapat kita lihat bahwa kita dapat meningkatkan nilai cos phi φ hingga mendekati 1. Jika nilai cos phi φ mendekati 1, maka semakin efektif pemakaian listrik yang kita pakai. Cara untuk meningkatkan nilai cos phi φ adalah dengan menggunakan Kapasitor Bank.

kVARh

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, kVAR adalah satuan daya listrik semu atau daya listrik yang terbuang sia-sia. Korelasi antara kW dan kWh, kVARh adalah total daya listrik semu yang telah terbuang sia-sia. kVARh sangat jarang terdengar pada kehidupan sehari-hari, karena istilah ini hanya digunakan pada ruang lingkup industri.

Fungsi lain peningkatan nilai cos phi φ selain masalah effisiensi adalah untuk menghindari denda dari pemerintahan, karena jika suatu instansi memiliki sistem kelistrikan yang mempunyai cos phi φ dibawah 0.8 maka akan dikenakan denda sebesar berapa daya kVARh yang terbuang sia-sia.

Video liên quan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề