Jelaskan arti iman kepada Allah dan apa bukti bahwa adanya Allah?

KOMPAS.com - Iman merupakan kepercayaan (yang berkenan dengan agama), keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, nabi, kitab, dan sebagainya.

Iman diyakini dalam hati, yaitu dengan mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati adanya alam semesta dan segala isinya.

Ada beberapa pengertian mengenai iman, salah satunya menurut istilah.

Baca juga: Bendara Raden Mas Mustahar, Nama Kecil Pangeran Diponegoro

Iman menurut Istilah

Dalam buku Ensiklopedi Iman (2016) karya Syaikh Abdul Majid Az-Zandani, definisi iman menurut istilah syara' adalah iman terkadang diartikan sebagai tashdiq (memercayai) seperti makna linguistiknya.

Dalam firman Allah SWT surah Yusuf ayat 7:

Artinya: Engkau tentu tidak akan percaya kepada kami sekalipun kami berkata benar."

Al Quran menyebutkan tentang iman dengan menggunakan lafal yaqin (meyakini) yang didukung oleh bukti-bukti sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam surah Al Baqarah ayat 4.

Artinya: "Dan mereka yakin dengan adanya hari akhirat."

Dalam firman Allah SWT surah lain, yakni Surah Al-An'am ayat 75.

Artinya: "Dan demikianlah kami memperlihatkan kepada Ibrahim kekuasaan (kami yang terdapat) di langit dan bumi dan agar dia termasuk orang-orang yang yakin."

Baca juga: Latar Belakang Terbentuknya Persekutuan Uli Lima dan Uli Siwa

Tashdiq dan yaqin, keduanya adalah amalan hati.

Ada ulama yang menyatakan iman itu adalah ucapan dan perbuatan. Iman ini dinamakan juga ucapan hati.

Makna iman yang ada di dalam hati juga berati lawan dari kekafiran.

Ada juga ulama yang berpendapat bahwa iman adalah keyakinan yang terbentuk di dalam hati dan itu adalah makna iman yang utama.

Kata iman dalam Al Quran dan As-Sunnah diartikan sebagai amal (aktivitas).

Allah SWT berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 143.

Artinya: "Dan Allah akan menyia-nyiakan imanmu."

Maksud dari imanmu adalah salatmu (wahai Muhammad) yang kau kerjakan ketika masih berkiblat ke arah Baitul Maqdis.

Iman merupakan keyakinan dalam hati yang dituturkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan. Itulah pendapat mayoritas ulama.

Baca juga: Al Quran, Mukjizat Terbesar Nabi Muhammad

Dikutip situs muslim.or.id, secara istilah, iman didefinasikan beragam pendapat:

  • Menurut Imam Malik, Asy Syafii, Ahmad, Al Auzai, Ishaq bin Rahawaih, iman adalah pembenaran dengan hati, pengakuan dengan lisan, dan aman dengan anggota badan. Para ulama salaf menjadikan amal termasuk unsur keimanan.
  • Banyak di antara ulama madzhab Hanafi yang mengikuti definisi sebagaimana yang disebutkan oleh Ath Thahawi. Iman adalah pengakuan dengan lisan dan pembenaran dengan hati.
  • Ada pula yang mengatakan bahwa pengakuan dengan lisan adalah rukun tambahan saja dan bukan rukun asli.
  • Sekte Al Karramiyah mengatakan bahwa iman itu hanya pengakuan dengan lisan saja.
  • Jahm bin Shafwan dan Abul Hasan Ash Shalihi berpendapat bahwa iman itu cukup dengan pengetahuan yang ada di dalam hati.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.