Jelaskan bagian utama pada rangkaian bel listrik

kelaselektronika.com – Bel listrik, apa sih yang ada dipikiranmu kalau dengar kata bel? Apakah orang kaya? Karna pada zaman dahulu orang – orang yang memiliki bel dirumahnya hanyalah orang kaya. Atau mungkin kamu pernah berpikir, kok bisa sih bel Cuma di pencet tapi keluar suaranya? Buat kamu yang masih bingung tentang pengertian bel listrik dan cara kerjanya, yuk simak!

Berikut pengertian bel listrik dan cara kerjanya, bel listrik merupakan alat yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi suara dengan menggunakan prinsip elektromagnetik.
Prinsip elektromagnetik sendiri ialah metode pembuatan magnet dengan cara melilitkan kawat yang dialiri listrik dengan menghubungkan ke sumber tegangan.

Bel listrik dengan prinsip elektromagnetik ini biasanya ditemukan di sekolah, pabrik, hotel, dan juga pusat – pusat perbelanjaan yang memberitahu waktu istriahat, pulang, dan masuk bahkan saat p.ergantian pelajaran. Bel listrik ini juga biasanya digunakan untuk alarm kebakaran dan juga alarm maling.

Prinsip kerja dari bel listrik ini, cukup mudah dipahami. Ketika saklar bel ditekan kemudian dari batrai mengalir arus listrik ke pegas baja melalui interuptor mnuju ke kumparan. Inti besi menjadi magnet listrik yang kemudian menarik jangkar besi dan juga pegas, sehingga pemukul mengenai lonceng atau gong yang kemudian berbunyi.

Ada baiknya kita mengetahui bagian atau komponen utama dari bel listrik itu sendiri. Bel listrik terdiri atas dua elektromagnet yang disebut dengan solenoida, setiap solenoida dililitkan pada arah yang berlawanan. Solenoida sendiri ialah penghantar yang berbentuk melingkar yang membentuk kumparan panjang. Medan magnet yang dihasilkan dari solenoida ini lebih besar daripada penghantar lurus.

  • Lonceng atau gong untuk mengeluarkan suara.
  • Pemukul atau striker yang digunakan untuk memukul gong atau lonceng yang ada sehinggal menghasilkan bunyi.
  • Armature, komponen penghasil daya dari mesin listrik.
  • Spring, penarik tuas saat sifat kemagnetan hilang.
  • Interuptor sebagai penghubung dan pemutus arus listrik.
  • Kumparan elektromagnetik, gulungan dan keran dari 2 inti magnetik.

Setelah mengetahui pengertian bel listrik dan prinsip kerjanya, berikut ini adalah cara kerjanya dari bel listrik tersebut. Cara kerja dari bel listrik dapat dijelaskan secara rinci dan detail sebagai berikut.

  • Saklar yang disambungkan, arus listrik akan mengalir dari sumber menuju solenoida yang berisi inti besi.
  • Ketika solenoida yang berisi inti besi ini dialiri oleh arus listrik, kemudian inti besi berubah menjadi magnet sementara yang nantinya menarik pemukul.
  • Aliran listrik akan terputus jika tidak bertemu dengan penyambung.
  • Jika pemukul bertemu atau bersentuhuhan karena tertarik ke arah magnet. Secara bersamaan pemukul nantinya memukul piringan.
  • Ketika listrik terputus, maka sifat kemagnetan dai elektromagnetik akan hilang sehinggan mengakibatkan pemukul kembali ke posisi semula.
  • Proses ini terjadi secara berulang – ulang dan dengan ceat sehingga bel terdengar tidak terputus – putus.

Diatas adalah uraian sedikit dari pengertian bel listrik dan cara kerjanya, serta komponen utama yang ada di bel listrik tersebut. Bel listrik yang mempunyai kegunaan untuk memberitahukan waktu, atau juga kejadian seperti misalnya apabila ada kebakaran maka bel listrik ini akan berbunyi.

Beberapa hal yang bisa saya sampaikan tentang pengertian bel listrik dan cara kerjanya. Semoga artikel pengertian bel listrik dan cara kerjanya ini dapat membantu kamu yang masih bingung tentang bel listrik.

Bel Listrik dengan Prinsip kerja Elektromagnetik terdiri dari beberapa Komponen atau bagian utama yaitu :

  1. Lonceng [Gong]
  2. Pemukul [Striker]
  3. Kumparan Elektromagnet
  4. Armature
  5. Spring
  6. Interuptor [penghubung dan pemutus arus listrik]

Gambar Rangkaian Bel Listrik [Electric Bell]

Cara Kerja Bel Listrik

Berdasarkan gambar Rangkaian Bel Listrik [Electric Bell] diatas, saat Switch [S1] ditekan [ON], arus listrik akan mengalir ke Kumparan Elektromagnet melalui Interuptor sehingga terjadi medan magnet untuk menarik Armature Striker [pemukul]. Striker yang ditarik tersebut kemudian memukul Lonceng [Gong] sehingga Bel Listrik berbunyi. Ketika Armature Striker ditarik oleh Elektromagnet, hubungan listrik di Interuptor pun terputus dan menyebabkan Kumparan Elektromagnetik tidak dialiri arus listrik.

Kumparan Elektromagnetik yang tidak dialiri arus listrik tersebut akan kehilangan medan magnetnya sehingga tidak mampu lagi menarik Armature. Armature yang terlepas tersebut akan mengayun kembali ke posisi semula dan Interuptor menjadi terhubung kembali sehingga arus listrik dapat mengalir lagi ke Kumparan Elektromagnet untuk menarik Armature. Demikian siklus proses tersebut berulang-ulang kembali dengan cepat dalam hitungan detik sehingga menghasilkan suara yang berkesinambungan [terus menerus]. Suara atau bunyi Bel Listrik ini akan terhenti jika Switch [S1] di-OFF-kan.

Bel listrik adalah peralatan sederhana yang memanfaatkan sifat kemagnetan. Perhatikan gambar skema komponen bel listrik di bawah ini:

Bel listrik memiliki bagian-bagian utama yang terdiri dari:

  • Besi U yang dililiti kawat dengan arah yang berlawanan.
  • Interuptor yang berfungsi sebagai pemutus arus listrik.
  • Besi lunak yang dilekatkan pada sebuah pegas baja.
  • Bel sebagai sumber bunyi.

Besi U yang dililiti kawat itulah yang berubah menjadi magnet pada saat dialiri arus listrik, disebut elektromagnet.

Kawat dililitkan secara berlawanan untuk menghasilkan kutub-kutub magnet yang berlainan pada ujung besi.

Fungsi Magnet pada Bel Listrik

Berdasarkan penjelasan di atas, magnet pada bel listrik bukanlah magnet permanen. Namun, terdiri dari besi U yang akan berubah menjadi magnet ketika dialiri arus listrik.

Saat arus listrik diputus, kemampuan magnetnya akan hilang. Itulah sebabnya mengapa sehingga magnet pada bel listrik disebut elektromagnet, yaitu magnet yang dihasilkan dari listrik.

Fungsi magnet pada bel listrik dapat diketahui dengan memahami cara kerja bel listrik dalam menghasilkan bunyi.

Cara kerja bel listrik adalah sebagai berikut:

  • Ketika saklar ditekan, arus listrik dari sumber akan mengalir menuju interuptor. Kemudian, arus itu menuju pegas baja dan selanjutnya menuju ke kumparan di besi U.
  • Adanya arus listrik yang mengalir melalui kumparan, mengakibatkan besi U berubah menjadi magnet.
  • Setelah berubah menjadi magnet, selanjutnya besi U akan menarik besi lunak yang dilekatkan pada pegas baja.
  • Tertariknya besi lunak beserta pegas baja mengakibatkan pegas baja memukul bel hingga berbunyi.

Cara Kerja Bel Listrik– Bel Listrik atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Electric Bell adalah sebuah alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi suara dengan menggunakan prinsip elektromagnetik.

Meskipun saat ini banyak bel yang menggunakan sistem elektronik, bel listrik yang menggunakan prinsip gaya elektromagnet ini masih banyak digunakan.

Penggunaan bel listrik jenis elektromagnetik ini banyak kita jumpai pada sisitem keamanan serta keselamatan yang ada di pabrik, pusat perbelanjaan maupun hotel dengan mempergunakan sebagai alarm kebakaran [Fire Alarm].

Selain itu, bel listrik juga sering digunakan sebagai alarm maling serta lonceng di sekolah.

Salah satu jenis bel listrik dengan prinsip elektromagnetik yang sering digunakan yaitu bel listrik yang berbentuk “Interrupter Bell” yaitu bel listrik yang bisa menghasilakn suara secara terus menerus ketika diberikan arus listrik.

  • Rangkaian Bel Listrik
  • Cara Kerja Bel Listrik
  • Komponen Utama Bel Listrik
  • Komponen dan Bagian Penting Bel Listrik
  • Fungsi Magnet pada Bel Listrik

Mengetahui bagian-bagian pada sebuah alat elektronik akan membantumu dalam memahami cara kerjanya secara keseluruhan. Maka dari itu kamu pun perlu tahu bagian dari bel listrik sebelum masuk ke cara kerjanya. Letak komponen bisa dilihat pada gambar tertera di bawah. Berikut ini penjelasan tentang komponen dan rangkaian bel listrik:

  • Gong atau Lonceng, bagian ini adalah sumber bunyi pada bel, di mana saat komponen ini di pukul, dia akam menghasilkan suara.
  • Pemukul [Striker], dari namanya sudah kita tahu bahwa komponen ini akan berperan untuk memukul gong atau lonceng.
  • Kumparan Elektromagnet, nah ini bagian terpenting, ketika komponen ini diberi arus listrik maka dia akan menghasilkan medan magnet yang dapat menarik benda logam didekatnya
  • Armature, bagian ini terbuat dari logam dan merupakan benda yang akan ditarik oleh medan magnet, di ujung armature tersambung dengan pemukul.
  • Spring, spring merupakan pegas yang bisa menarik armature kembali ke posisi semula
  • Interuptor, komponen ini adalah penghubung dan pemutus arus listrik yang mengalir ke kumparan.
  • Switch, sakelar yang berfungsi menghidupkan dan mematikan beli listrik
  • Adjusting Screw, baut di bagian interuptor yang dapat diputar untuk menyesuaikan jarak dari interuptor dengan armature sehingga mempengaruhi kerapatan bunyi yang dihasilkan

Bel listrik adalah alat yang mampu menghasilkan suara yang berasal dari perubahan energi listrik menjadi magnet. Pada umumnya bel listrik difungsikan untuk isyarat dalam memberi peringatan atau informasi bagi pengguna.

Pada fungsi sederhananya dalam kehidupan sehari-hari, bel listrik ini biasa digunakan sebagai bel rumah dan bel sekolah. Pada beberapa temuan bel ini juga kerap digunakan pada mall dan pemadam kebakaran sebagai tanda emergency.

Sedangkan untuk prinsip kerja pada bel listrik, yaitu melalui elektromagnet dengan selenoida. Keduanya dipasangkan pada arah berlawanan bila sakelar ditekan maka arus listrik akan melalui selenoida.

Video liên quan