Jelaskan dampak positif dan dampak negatif Permasalahan sosial terhadap kehidupan masyarakat

tirto.id - Kata konflik berasal dari bahasa Latin “configere" yang berarti saling memukul. Dilihat dari makna kata tersebut, secara umum, konflik adalah situasi saat ada pertarungan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mendapatkan sesuatu.

Sementara dalam kajian sosiologi, pengertian konflik sosial adalah sebuah proses sosial berbentuk pertentangan yang melibatkan seseorang atau sekelompok orang dengan lainnya, untuk memenuhi tujuan masing-masing. Pertentangan tersebut dilakukan dengan cara mengalahkan atau membuat tidak berdaya pihak yang ditentang.

Menukil Modul Pembelajaran Sosiologi yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ada beberapa pakar sosiologi yang mendefinisikan konflik sosial.

Soerjono Soekanto, misalnya, mendefinisikan konflik sosial sebagai proses sosial yang dilakukan oleh individu atau kelompok manusia untuk memenuhi tujuannya, dan dilakukan dengan menantang pihak lawan. Menurutnya, konflik seringkali disertai ancaman dan/atau kekerasan.

Sedangkan Robert M. Z. Lawang mendefinisikan konflik sebagai perjuangan untuk memperoleh nilai, status, dan kekuasaan yang tujuannya tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga mengalahkan pesaing.

Poin utama yang perlu diingat dari pengertian konflik sosial diatas adalah adanya pertarungan atau pertentangan. Pertarungan atau pertentangan tersebut tak hanya terjadi secara fisik. Oleh karena itu, konflik sosial tidak hanya mencakup benturan fisik, melainkan juga pertentangan yang sifatnya verbal atau simbolik.

Baca juga: Macam-macam Konflik Sosial dan Contohnya di Masyarakat

Beberapa teoritikus sosiologi pun mencoba menjelaskan secara rinci mengenai konflik sosial, atau sering disebut sebagai teori konflik. Dua tokoh yang terkenal di antaranya adalah Karl Marx dan Ralf Dahendorf.

Karl Marx menjelaskan, secara umum masyarakat terbagi jadi 2 kelas sosial, yaitu proletariat dan borjuis. Proletar adalah kelas masyarakat yang diisi oleh pekerja, sedangkan borjuis adalah para pemilik tempat kerja, atau disebut juga pemilik modal.

Marx menilai 2 kelas sosial tersebut tidak ada di posisi yang setara, borjuis lebih tinggi derajatnya ketimbang proletar. Karena itu, terjadi ketidakadilan. Kaum proletar yang mendapat ketidakadilan di sistem ekonomi kapitalistik akan melakukan perlawanan terhadap kaum borjuis. Sedangkan kaum borjuis akan melawan balik untuk mempertahankan kekayaan yang dimiliki. Pada tahap ini, konflik sosial muncul.

Sedangkan Ralf Dahendorf melihat melihat konflik sosial dari perspektif yang lebih cair ketimbang Marx. Dahendorf menilai bahwa masyarakat memiliki dua sisi yang berbeda, yaitu konflik dan kerja sama. Dua hal yang berlainan tersebut saling berkelindan dalam kehidupan masyarakat.

Baca juga: Mengenal Teori-teori Konflik Sosial Menurut para Ahli Sosiologi

Konflik sosial umumnya terjadi karena adanya perbedaan dalam masyarakat. Perbedaan tersebut dapat berupa faktor rasial, etnisitas, pemahaman, tujuan, norma, kebiasaan, kepentingan dan lain sebagainya.

Mengutip Modul pembelajaran sosiologi yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengelompokkan faktor penyebab konflik sosial setidaknya menjadi empat.

Pertama, perbedaan antarindividu. Misalnya ialah perbedaan pendapat atau perasaan. Hal ini dapat menimbulkan konflik.

Kedua, perbedaan kepentingan, seperti kepentingan ekonomi, politik, sosial, dan sebagainya. Lalu, yang ketiga, perbedaan kebudayaan. Keempat, perbedaan akibat perubahan sosial yang cepat dan mengubah nilai-nilai dalam masyarakat.

Dampak Positif dan Negatif Konflik Sosial

Indonesia mempunyai wilayah luas dengan kondisi geografis tidak serupa, sekaligus masyarakat yang beragam dari segi ras, budaya, etnis, dan agama. Banyaknya perbedaan itu menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara yang konflik sosial.

Konflik sosial di masyarakat bisa mewujud dalam skala luas dan terjadi pada momentum tertentu, atau juga terjadi dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia. Lantas, apakah konflik sosial itu selalu berakibat buruk? Ternyata tidak. Ada dampak positif dan negatif yang terjadi karena konflik sosial.

Tidak selamanya konflik berakhir dengan kemenangan dan kekalahan pihak tertentu yang terlibat dalam pertentangan. Sering kali konflik juga diakhiri dengan kesepakatan antarpihak yang terlibat.

Misalnya, dalam konflik sosial yang terjadi antara 2 kelompok yang sama-sama kuat, kesepakatan mungkin terjadi kerena tidak mungkin ada pemenang.

Konflik sosial pun bisa mereda jika perbedaan pemahaman soal nilai dalam masyarakat, kemudian disikapi dengan memunculkan pemahaman baru yang diterima oleh pihak-pihak yang berkonflik.

Baca juga: Konflik Sosial dalam Kehidupan Masyarakat: Pengertian-Sebab, Dampak

Merujuk penjelasan dalam buku Modul Pembelajaran Sosiologi yang diterbitkan Kemdikbud, konflik sosial bisa menimbulkan sejumlah dampak positif maupun negatif. Sejumlah dampak konflik sosial itu bisa dicermati dalam perincian di bawah ini.

1. Dampak Positif Konflik Sosial

  • Konflik dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma baru.
  • Konflik merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok.
  • Konflik meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang sedang mengalami konflik dengan kelompok lain.
  • Konflik memunculkan sebuah kompromi baru apabila pihak yang berkonflik berada dalam kekuatan seimbang.
  • Konflik dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum tuntas ditelaah.
  • Konflik memungkinkan ada penyesuaian kembali norma-norma, nilai-nilai dan hubungan-hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan dengan kebutuhan individu atau kelompok.
  • Konflik dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yang ada di dalam masyarakat.

2. Dampak Negatif Konflik Sosial

  • Konflik sosial dapat menimbulkan perpecahan di suatu kelompok sosial yang tadinya bersatu. Misalnya, konflik agama di Maluku pernah memicu perpecahaan di masyarakat. Untunglah konflik tersebut telah selesai dan rekonsiliasi dapat terjadi.
  • Konflik sosial juga dapat berakibat permusuhan dalam masyarakat. Permusuhan yang terjadi seringkali memengaruhi kenyamanan dan kerukunan anggota kelompok.
  • Kekerasan juga dapat menjadi akibat dari konflik sosial. Kekerasan terjadi karena ada agresi satu pihak terhadap pihak lain baik secara fisik maupun verbal.
  • Dampak lain dari konflik adalah perubahan kepribadian. Hal tersebut dapat terjadi karena individu yang terlibat konflik mengalami tekanan psikologis. Misalnya, seorang anak yang tak mau berkeluarga karena menjadi korban kekerasan orang tuanya.
  • Terakhir, dampak yang mungkin terjadi dari konflik adalah jatuhnya korban. Korban di sini dapat berupa harta benda, sarana prasarana, korban luka, bahkan korban jiwa. Misalnya, kerusuhan yang terjadi pada tahun 1998 di berbagai wilayah di Indonesia menimbulkan banyak tokoh dijarah, banyak perempuan yang diperkosa, banyak orang yang mengalami luka-luka, juga banyak orang yang kehilangan nyawa.

Baca juga artikel terkait KONFLIK SOSIAL atau tulisan menarik lainnya Rizal Amril Yahya
(tirto.id - ray/add)


Penulis: Rizal Amril Yahya
Editor: Addi M Idhom
Kontributor: Rizal Amril Yahya

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Di materi Sosiologi Kelas 11 ini, dampak konflik sosial di masyarakat akan kita bahas dalam aspek positif dan negatif. Yuk, kita mulai pembahasan!

Hi! Apakah elo sudah berkonflik hari ini? Tenang, gue nggak nyuruh kalian untuk berantem atau adu tinju sama orang lain, kok. Gue nanya itu, karena pembahasan ini cukup menarik, yaitu konflik sosial, yang enggak cuma berdampak negatif tapi juga ada dampak positifnya.

Jelaskan dampak positif dan dampak negatif Permasalahan sosial terhadap kehidupan masyarakat
Ilustrasi konflik sosial (Arsip Zenius).

Oke, sebelumnya elo udah tahu, kalau konflik sosial itu nggak melulu tentang tawuran, perang, atau berbagai kekerasan lainnya? Misalnya, lagi pengen ngajak makan temen, terus elo bilang, “Eh, makan sate, yuk!” Tapi, temen elo malah pengennya makan ayam goreng. Terus, kalian malah adu pendapat tentang mana yang sebaiknya dimakan, apakah sate atau ayam goreng.

Nah, kalau di sosiologi, kondisi itu aja udah bisa disebut sebagai konflik sosial. Jadi, selama terjadi perbedaan, ketidaksepakatan, atau perselisihan di antara dua orang atau lebih, itu namanya konflik sosial.

Baca Juga: Faktor Penyebab Konflik Sosial – Materi Sosiologi Kelas 11

Kalau sumber dari konflik sosial karena adanya perbedaan, ketidaksepakatan, atau perselisihan, berarti konflik itu akan selalu terjadi, dong? Iyaps! Karena setiap individu pasti berbeda dengan individu lainnya. Milih makanan aja beda, apalagi dengan milih pemimpin negara, makin meningkat deh, level dan kemungkinan konfliknya.

Sekarang, karena konflik sosial bakal kita temui di kehidupan sehari-hari, penting banget untuk kita tau apa aja dampak-dampak dari konflik sosial. Oke, kita mulai, ya!

Dampak Positif Konflik Sosial

Emangnya konflik sosial itu ada dampak positifnya? Iyaps! Konflik sosial dapat berakibat positif karena ketika perbedaan atau perselisihan terjadi, ternyata hal itu ada kegunaannya buat kita dan masyarakat. Apa aja kegunaannya?

Jelaskan dampak positif dan dampak negatif Permasalahan sosial terhadap kehidupan masyarakat
Dampak positif konflik sosial (Arsip Zenius).

1. Memperjelas Aspek Kehidupan yang Sebelumnya Belum Jelas

Apa nih, maksudnya? Kita ambil contoh yang tadi, deh. Ketika elo pengen makan dengan menu yang berbeda dengan temen, hal ini jadi memperjelas perbedaan-perbedaan yang ada di antara kalian berdua. Semakin lama kalian saling mengenal, kemungkinan terjadi konfliknya kan, bakal semakin besar. Tapi, dengan ini, aspek kehidupan kalian berdua jadi semakin jelas satu sama lain.

Apakah dengan terjadinya konflik sosial, kita bisa semakin mengenal orang lain karena aspek kehidupannya semakin jelas? Yes!

2. Meningkatkan Solidaritas

Kita itu kalau punya musuh bersama, malah semakin bersatu, ya nggak, sih? Kayak dulu, rakyat Indonesia bersatu karena punya musuh bersama, yaitu penjajah. Nah, dengan berkonflik, solidaritas bakal meningkat di antara pihak-pihak yang punya musuh bersama. Walaupun hubungan dengan musuh semakin menjauh, tapi justru solidaritas semakin kuat di antara pihak-pihak yang punya satu tujuan atau musuh.

3. Penyesuaian Norma Sosial di Masyarakat

Kalau elo pernah tahu, ada berita bahwa ada orang yang terkena abu rokok dari orang yang lagi berkendara. Konflik sosial terjadi karena protes terhadap orang yang berkendara sambil merokok, karena merugikan orang lain yang matanya terkena abu rokok.

Dengan berkonflik begini, orang-orang lain jadi ngeh kalau berkendara sambil merokok itu berbahaya untuk orang lain. Nah, di sini, norma sosial disesuaikan, dengan menganggap bahwa perilaku ini melanggar norma sosial. 

Selanjutnya, setelah tahu dampak positifnya, ayo kita lihat apa aja dampak negatif dari konflik sosial.

Jelaskan dampak positif dan dampak negatif Permasalahan sosial terhadap kehidupan masyarakat

Dampak Negatif Konflik Sosial

Jelaskan dampak positif dan dampak negatif Permasalahan sosial terhadap kehidupan masyarakat
Dampak negatif konflik sosial (Arsip Zenius).

1. Kerusakan Fisik dan Korban Jiwa

Mulai dari tawuran, sampai perang antar suku, semua konflik ini menimbulkan kerusakan fisik dan bahkan menelan korban jiwa. Semakin tinggi level konflik sosial yang terjadi, maka kerusakan fisik dan korban jiwanya juga bakal makin parah.

2. Rusaknya Hubungan Pihak yang Terlibat

Kalau konflik bisa membuat solidaritas semakin kuat di antara pihak-pihak yang punya musuh bersama, konflik juga membuat hubungan rusak di antara pihak-pihak yang saling berkonflik. Hal ini membuat dampak positif dan negatif itu bakal saling mengiringi pihak-pihak yang terlibat di dalam konflik sosial.

3. Mengubah Seseorang

Kalau kita liat individu-individu yang berkonflik, enggak sedikit dari mereka yang mengalami trauma. Selain itu, konflik membuat seseorang mempunyai stigma negatif terhadap pihak lawan. Contohnya, perang antar suku membuat individu yang bahkan tidak terlibat dalam perang, tetapi mempunyai pandangan buruk terhadap suku lawan.

Okay, setelah tahu dampak positif dan negatif dari konflik sosial, gimana pandangan elo sekarang? Konflik memang harus dikelola supaya dampak positif lebih dominan daripada negatifnya.

Sekarang, gue bakal ngasih soal buat dikerjain, semoga jadi makin ngerti tentang materi ini setelah ngerjain soalnya.

Baca Juga: Upaya Penyelesaian Konflik Sosial – Materi Sosiologi Kelas 11

Contoh Soal

Kasus penganiayaan yang dilakukan majikan kepada pembantu membuat sejumlah orang yang bersimpati dan turut membantu dalam menangani kasus tersebut meskipun tidak semua orang yang membantu mengenal korban. Hal ini menunjukkan dampak positif konflik berupa…

a. Penyesuaian norma sosial di masyarakat

b. Meningkatkan solidaritas

c. Memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas

d. Memunculkan norma baru di masyarakat

Pembahasan:

Konflik sosial membuat solidaritas meningkat di antara pihak-pihak yang memiliki musuh bersama. Dalam hal ini, pihak-pihak yang membela korban bersatu dan hal ini menunjukkan dampak positif dari konflik sosial.

Jawaban: b

***

Okay, kayaknya udah cukup pembahasan tentang dampak positif dan negatif konflik sosial dari gue. Elo bisa cari tau lebih banyak lagi di Zenius.

Selain Sosiologi, elo bisa belajar materi Sejarah, Biologi, Matematika, dan masih banyak pelajaran lainnya. Elo bisa akses video belajar Zenius di sini secara GRATIS pake akun yang udah didaftarin di website atau lewat aplikasi Zenius!

Baca Juga: Faktor Penyebab Konflik Sosial – Materi Sosiologi Kelas 11