Jelaskan dan jabarkan tentang pencak silat
Teknik dasar pencak silat sebagai bela diri ternyata ada bermacam-macam. Teknik ini bisa dipelajari oleh semua kalangan, termasuk pemula sekalipun. Bagi Anda yang tertarik mempelajari seni bela diri asal Indonesia ini, ada baiknya mengetahui teknik dasarnya sebagai gambaran sebelum Anda memulai latihan sebenarnya. Show Pada dasarnya, pencak silat memiliki filosofi gerakan untuk pertahanan diri dari bahaya yang mengintai dan mungkin mengancam keselamatan Anda. Teknik dasar pencak silat sudah dilakukan oleh leluhur bangsa Indonesia dan kini banyak dipelajari oleh berbagai negara. Indonesia termasuk negara yang disegani dalam hal pencak silat sebagai cabang olahraga bela diri. Tak heran, karena para atlet pencak silat Tanah Air telah berhasil menyabet 14 medali emas di kejuaraan multiajang Asian Games 2018. Dengan kata lain, jumlah tersebut nyaris setengah dari perolehan emas Tim Merah-Putih yang kala itu mengoleksi total 30 medali emas. Teknik dasar pencak silatPencak silat adalah jenis olahraga yang cocok dilakukan oleh semua orang, mulai dari pria atau wanita, anak-anak atau orang dewasa, termasuk orang yang ingin berlatih ilmu bela diri ataupun ingin meningkatkan massa otot. Teknik dasar pencak silat pun relatif bisa dipelajari oleh semua orang, seperti berikut ini. 1. Teknik kuda-kudaTeknik kuda-kuda penting untuk menjaga keseimbanganKuda-kuda adalah teknik dasar pencak silat yang berpusat pada posisi kaki saat menapak tanah. Fungsinya ialah menjaga keseimbangan saat menyerang maupun bertahan dari serangan lawan. Teknik kuda-kuda ini sangat beragam, mulai dari kuda-kuda depan, tengah, belakang, samping, silang, maupun teknik kuda-kuda depan-belakang. Untuk mempelajari teknik ini dengan benar, Anda sebaiknya meminta bantuan pelatih agar tidak salah dalam menerapkan teknik yang paling dasar dari setiap gerakan pencak silat ini. 2. Teknik sikap pasangSikap pasang memerlukan kelenturan tubuhSikap pasang adalah teknik dasar pencak silat yang posisinya dikombinasikan dengan kuda-kuda. Sikap pasang ini membutuhkan fleksibilitas tubuh agar dapat cepat beradaptasi dengan situasi yang Anda hadapi, baik untuk bertahan maupun menyerang. 3. Teknik arahDalam teknik dasar pencak silat, teknik arah dikenal juga sebagai 8 penjuru mata angin. Salah satu alasannya karena teknik ini berhubungan dengan arah seorang pendekar pencak silat akan melangkah saat menyerang atau bertahan. 4. Teknik pola langkahPola langkah adalah gerakan kaki yang terpola secara taktis agar Anda mendapatkan posisi yang menguntungkan saat berhadapan dengan lawan. Pola langkah ini sendiri terdiri atas beberapa macam gerakan, yakni pola langkah lurus, zig-zag, langkah U dan S, segitiga, maupun segi empat. 5. Teknik tendanganTeknik tendangan dalam pencak silat bukan hanya gerakan yang dilakukan oleh tulang kering dan telapak kaki, melainkan juga oleh lutut. Ada beberapa jenis tendangan yang menjadi teknik dasar pencak silat, yaitu tendangan lurus, sabit, tendangan T, jejak, dan tendangan belakang. 6. Teknik pukulanPukulan yang dikenal dalam teknik dasar pencak silat terdiri atas 4 jenis, yakni pukulan lurus, pukulan tegal, pukulan bandul, dan melingkar. Gerakan pukulan ini bisa digunakan untuk menyerang lawan maupun bertahan dari serangan musuh. 7. Teknik tangkisanIni adalah teknik dasar pencak silat yang penting untuk bertahan dari serangan lawan. Ada 3 jenis teknik tangkisan dalam olahraga ini, yaitu tangkisan luar, tangkisan atas, dan tangkisan bawah. 8. Teknik guntinganTeknik dasar pencak silat ini dilakukan untuk menjatuhkan atau merobohkan lawan. Seperti namanya, teknik ini dilakukan dengan ‘menggunting’ atau menjepit kaki lawan dengan kedua kaki Anda. Dalam pencak silat, teknik guntingan bisa berupa gunting depan, samping, belakang, maupun guntingan atas. Ciri khas olahraga pencak silatSebelum mempelajari teknik dasar pencak silat, Anda terlebih dahulu perlu mengetahui karakteristik dari olahraga ini sendiri. Secara umum, pencak silat adalah olahraga yang melatih seluruh bagian tubuh dari ujung jari tangan dan kaki sampai kepala, tidak memerlukan senjata apapun, dan bisa dilakukan hanya dengan tangan kosong. Sementara itu, ciri khas yang membedakan pencak silat dengan olahraga bela diri lainnya adalah:
Catatan dari SehatQTeknik dasar pencak silat memang bisa Anda lihat di berbagai situs daring maupun buku bacaan. Kendati demikian, pemula sebaiknya tetap belajar di padepokan pencak silat dengan bimbingan pelatih yang kompeten untuk menghindari kesalahan gerakan yang mungkin mengakibatkan Anda cedera. Untuk mengetahui cara mengantisipasi maupun mengatasinya risiko cedera akibat melakukan teknik dasar pencak silat, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play. Untuk aliran dan perguruan pencak silat, lihat daftar perguruan silat. Pencak silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Kepulauan Nusantara (Indonesia).[1] Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran berbagai suku bangsa Nusantara (Indonesia).[2] Unsur-unsur untuk membela diri dengan seni bela diri, yaitu dengan menggunakan pukulan dan tendangan. Pencak silat merupakan bela diri yang banyak diminati oleh banyak orang terutama masyarakat Indonesia.[1] Warisan Budaya Tak Benda UNESCO Berkat peranan para pelatih asal Indonesia, kini Vietnam juga telah memiliki pesilat-pesilat yang tangguh.[butuh rujukan] Induk organisasi pencak silat di Indonesia adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Organisasi yang mewadahi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara adalah Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa (Persilat), yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Pencak silat adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi.[3] Ada pengaruh budaya Tionghoa, agama Hindu, Buddha, dan Islam dalam pencak silat.[3] Biasanya setiap daerah di Indonesia mempunyai aliran pencak silat yang khas. Misalnya, daerah Jawa Barat terkenal dengan aliran Cimande dan Cikalong, di Jawa Tengah ada aliran Merpati Putih dan di Jawa Timur ada aliran PSHT, Perisai Diri,PSCP [3] Setiap empat tahun di Indonesia ada pertandingan pencak silat tingkat nasional dalam Pekan Olahraga Nasional (PON). Pencak silat juga dipertandingkan dalam ajang Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEA Games) sejak tahun 1987. Di luar Indonesia juga ada banyak penggemar pencak silat seperti di Australia, Belanda, Jerman, dan Amerika.[3] Di tingkat nasional olahraga melalui permainan dan olahraga pencak silat menjadi salah satu alat pemersatu nusantara, bahkan untuk mengharumkan nama bangsa, dan menjadi identitas bangsa.[4][5] Olahraga pencak silat sudah dipertandingkan di skala internasional.[4] Pada 13 Desember 2019, Pencak Silat ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia (Intangible Cultural World Heritage).[6][7] Hal ini adalah salah satu upaya pemerintah dalam memajukan pencak silat sebagai warisan budaya Indonesia. Manfaat Pencak Silat yang diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia adalah mendapat pengakuan dunia internasional, memiliki peluang dipertandingkan dalam cabang olahraga di Olimpiade dan menggali nilai budaya yang terkandung dalam silat.[8] Silat adalah kata kolektif untuk kelas seni bela diri asli dari geo-budaya Nusantara (Indonesia).[9] Asal usul kata silat tidak jelas. Istilah Melayu silat kemungkinan terkait dengan istilah Minangkabau silek. Karena bahasa Melayu berasal dari Sumatra, kemungkinan istilah tersebut berasal dari Sumatra.[butuh rujukan] Indonesia menggunakan istilah pencak silat. Istilah ini digunakan sejak 1948 untuk mempersatukan berbagai aliran seni bela diri tradisional yang berkembang di Indonesia.[10] Nama "pencak" digunakan di Pulau Jawa bagian tengah dan timur,[9] sedangkan "silat" digunakan di Sumatra, Semenanjung Malaya dan Kalimantan. Dalam perkembangannya, kini istilah "pencak" lebih mengedepankan unsur seni dan penampilan keindahan gerakan, sedangkan "silat" adalah inti ajaran bela diri dalam pertarungan.[2] Bela diri yang berkembang di Nusantara didasarkan pada upaya pertahanan suku menghadapi musuh, seperti tari perang Nias. Nenek moyang bangsa Indonesia telah memiliki cara pembelaan diri yang ditujukan untuk melindungi dan mempertahankan kehidupannya atau kelompoknya dari tantangan alam.[11] Mereka menciptakan bela diri dengan menirukan gerakan binatang yang ada di alam sekitar, seperti gerakan kera, harimau, ular, atau burung elang.[11] Asal mula ilmu bela diri di nusantara ini kemungkinan juga berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak, misalnya seperti dalam tradisi suku Nias yang hingga abad ke-20 relatif tidak tersentuh pengaruh luar. Silat diperkirakan menyebar di Kepulauan Nusantara semenjak abad ke-10 masehi, akan tetapi asal mulanya belum dapat ditentukan secara pasti. Kerajaan-kerajaan besar, seperti Sriwijaya dan Majapahit disebutkan memiliki pendekar-pendekar besar yang menguasai ilmu bela diri dan dapat menghimpun prajurit-prajurit yang kemahirannya dalam pembelaan diri dapat diandalkan.[11] Peneliti silat Donald F. Draeger berpendapat bahwa bukti adanya seni bela diri bisa dilihat dari berbagai artefak senjata yang ditemukan dari masa klasik (Hindu-Buddha) serta pada pahatan relief-relief yang berisikan sikap-sikap kuda-kuda silat di candi Prambanan dan Borobudur.[10] Dalam bukunya, Draeger menuliskan bahwa senjata dan seni beladiri silat adalah tak terpisahkan, bukan hanya dalam olah tubuh saja, melainkan juga pada hubungan spiritual yang terkait erat dengan kebudayaan Indonesia.[10] Sementara itu Sheikh Shamsuddin[12] berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu bela diri dari Tiongkok dan India dalam silat. Hal ini karena sejak awal kebudayaan Melayu telah mendapat pengaruh dari kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Tiongkok, dan mancanegara lainnya. Seorang pendekar Bali sedang memperagakan silat. Pencak silat telah dikenal oleh sebagian besar masyarakat rumpun Melayu dalam berbagai nama.[13] Di Semenanjung Malaysia dan Singapura, silat lebih dikenal dengan nama alirannya yaitu gayong dan cekak.[13] Di Thailand, pencak silat dikenal dengan nama bersilat, dan di Filipina selatan dikenal dengan nama pasilat.[13] Dari namanya, dapat diketahui bahwa istilah "silat" paling banyak menyebar luas, sehingga diduga bahwa bela diri ini menyebar dari Sumatra ke berbagai kawasan di rantau Asia Tenggara.[13] Tradisi silat diturunkan secara lisan dan menyebar dari mulut ke mulut, diajarkan dari guru ke murid, sehingga catatan tertulis mengenai asal mula silat sulit ditemukan. Sejarah silat dikisahkan melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah lain. Legenda Minangkabau, silat (bahasa Minangkabau: silek) diciptakan oleh Datuk Suri Diraja dari Pariangan, Tanah Datar di kaki Gunung Marapi pada abad ke-11.[14] Kemudian silek dibawa dan dikembangkan oleh para perantau Minang ke seluruh Asia Tenggara. Demikian pula cerita rakyat mengenai asal mula silat aliran Cimande, yang mengisahkan seorang perempuan yang mencontoh gerakan pertarungan antara harimau dan monyet. Setiap daerah umumnya memiliki tokoh persilatan (pendekar) yang dibanggakan, misalnya Prabu Siliwangi sebagai tokoh pencak silat Sunda Pajajaran,[15] Hang Tuah panglima Malaka,[12] Gajah Mada mahapatih Majapahit[butuh rujukan] dan Si Pitung dari Betawi.[butuh rujukan] Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kaum penyebar agama Islam pada abad ke-14 di Nusantara. Kala itu pencak silat diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren. Silat menjadi bagian dari latihan spiritual.[16] Dalam budaya beberapa suku bangsa di Indonesia, pencak silat merupakan bagian tak terpisahkan dalam upacara adatnya. Misalnya kesenian tari Randai yang tak lain adalah gerakan silek Minangkabau kerap ditampilkan dalam berbagai perhelatan dan acara adat Minangkabau. Dalam prosesi pernikahan adat Betawi terdapat tradisi "palang pintu", yaitu peragaan silat Betawi yang dikemas dalam sebuah sandiwara kecil. Acara ini biasanya digelar sebelum akad nikah, yaitu sebuah drama kecil yang menceritakan rombongan pengantin pria dalam perjalanannya menuju rumah pengantin wanita dihadang oleh jawara (pendekar) kampung setempat yang dikisahkan juga menaruh hati kepada pengantin wanita. Maka terjadilah pertarungan silat di tengah jalan antara jawara-jawara penghadang dengan pendekar-pendekar pengiring pengantin pria yang tentu saja dimenangkan oleh para pengawal pengantin pria. Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing.[12] Dalam sejarah perjuangan melawan penjajah Belanda, tercatat para pendekar yang mengangkat senjata, seperti Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teungku Chik di Tiro, Teuku Umar, Tuanku Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia.[11] Silat saat ini telah diakui sebagai budaya Suku Melayu dalam pengertian yang luas,[17] yaitu para penduduk pulau Sumatra dan Semenanjung Malaka, serta berbagai kelompok etnik lainnya yang menggunakan lingua franca bahasa Melayu di berbagai daerah di Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan pulau-pulau lain-lainnya yang juga mengembangkan bela diri ini. Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa perlu adanya organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat pula mengikat aliran-aliran pencak silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI)[11] Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia. Pada 11 Maret 1980, Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) didirikan atas prakarsa Eddie M. Nalapraya (Indonesia), yang saat itu menjabat ketua IPSI.[13] Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.[13] Keempat negara itu termasuk Indonesia, ditetapkan sebagai pendiri Persilat.[13] Beberapa organisasi silat nasional antara lain adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Indonesia, Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA) di Malaysia, Persekutuan Silat Singapore (PERSIS) di Singapura, dan Persekutuan Silat Brunei Darussalam (PERSIB) di Brunei. Telah tumbuh pula puluhan perguruan-perguruan silat di Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olahraga dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalam ajang SEA Games. Silat Betawi saat acara "Palang Pintu" dalam tradisi pernikahan Betawi, tengah memperagakan teknik kuncian melucuti golok.
Kesenian Randai dari Sumatra Barat memakai silek (silat) sebagai unsur tariannya. Terdapat 4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu:
Bentuk pencak silat dan padepokannya (tempat berlatihnya) berbeda satu sama lain, sesuai dengan aspek-aspek yang ditekankan. Banyak aliran yang menemukan asalnya dari pengamatan atas perkelahian binatang liar. Silat-silat harimau dan monyet ialah contoh dari aliran-aliran tersebut. Adapula yang berpendapat bahwa aspek bela diri dan olahraga, baik fisik maupun pernapasan, adalah awal dari pengembangan silat. Aspek olah raga dan aspek bela diri inilah yang telah membuat pencak silat menjadi terkenal di Eropa. Siswa ekstrakulikuler pencak silat prsh cilacap sebagai salah satu implementasi dalam bidang pendidikan Bagaimanapun, banyak yang berpendapat bahwa pokok-pokok dari pencak silat terhilangkan, atau dipermudah, saat pencak silat bergabung pada dunia olahraga. Oleh karena itu, sebagian praktisi silat tetap memfokuskan pada bentuk tradisional atau spiritual dari pencak silat, dan tidak mengikuti keanggotaan dan peraturan yang ditempuh oleh Persilat, sebagai organisasi pengatur pencak silat sedunia. Warna kuning pada logo IPSI berarti bahwa IPSI mengutamakan budi pekerti dan kesejahteran lahir dan batin sebagai jalan menuju kejayaan nusa dan bangsa. Dalam logo IPSI, bentuk perisai segi lima melambangkan IPSI berlandaskan ideologi pancasila yang bertujuan membentuk manusia Pancasila Sejati. Sedangkan ayap garuda berwarna kuning berototkan merah mengartikan kekuatan bangsa Indonesia yang bersendikan kemurnian, keluruhan dan dinamika. Tanggal berdirinya IPSI yaitu 18 Mei 1948 yang berarti 18 lebar, bulu 5 lembar tambah 4 lembar tambah 8 lembar. Adanya ikatan pita berwarna merah putih melambangkan bahwa IPSI merupakan satu ikatan pemersatu dari berbagai aliran pencak silat, yang berlandaskan rasa berbangsa, berbahasa dan bertanah air Indonesia.[18] Logo PERSILATPersekutuan Pencak Silat Antarabangsa ( Persilat ) didirikan pada tanggal 11 Maret 1980 di Jakarta. Persilat itu sendiri telah mendapatkan status sebagai organisasi internasional Pencak Silat di dunia.[19] MatrasGelanggang ditempatkan dilantai dengan dilapisi matras setebal maksimal 5 (lima) cm. Matras ini memiliki permukaan yang rata dan tidak memantul, dapat ditutup dengan alas yang tidak licin, dan ukurannya 10 m x 10 m. Warna dari matras memiliki warna dasar hijau terang dengan garis berwarna putih sesuai dengan keperluaanya.[19] Hand BoxHand box merupakan prasarana digunakan sebagai alat penunjang untuk berlatih terutama digunakan untuk melatih pukulan dan tendangan.[20] SamsakSamsak merupakan prasarana yang biasanya digantung dan digunakan sebagai alat penunjang untuk berlatih. Samsak ini digunakan untuk melatih pukulan, tendangan dan dasar bantingan.[20] Body ProtectorBody Protector merupakan alat pelindung badan saat melakukan pertadingan. Body protector yang digunakan dalam pertandingan dilengkapi dengan sabuk sudut berwarna merah atau biru.[20] GolokGolok merupakan alat kelengkapan untuk kategori seni tunggal..[20] ToyaToya merupakan alat kelengkapan untuk kategori seni tunggal.[20] Selain bertarung dengan tangan kosong, pencak silat juga mengenal berbagai macam senjata. antara lain:
Sekelompok pendekar PSHT yang telah melewati berbagai tingkatan dari siswa (memakai beberapa sabuk) hingga menjadi pendekar/warga (memakai sabuk mori). Secara ringkas, murid silat atau pesilat dibagi menjadi beberapa tahap atau tingkat kemahiran, yaitu:
a. Tendangan Lurus Tendangan lurus dilakukan dengan cara posisi awal berdiri dengan salah satu kaki sebagai tumpuan. Kemudian lutut ditekuk dan diangkat dan luruskan tungkai bawah dengan jari-jari kaki bagian dalam dikenakan pada sasaran. Selanjutnya salah satu tangan ditekuk, kemudian tangan yang menutup tubuh bagian bawah dan atas.[21] b. Tendangan Sabit (punggung kaki) Tendangan sabit dilakukan dengan cara posisi awal berdiri dengan salah satu kaki sebagai tumpuan. Kemudian lutut sedikit ditekuk dengan jari-jari kaki diluruskan pada kaki yang akan melakukan tendangan. Kaki yang akan melakukan tendangan diangkat dari bawah ke atas arah sasaran dengan menggunakan punggung kaki, kemudian tangan harus menutup tubuh bagian atas dan bagian bawah.[21] c. Tendangan Jejag Tendangan jejag dilakukan dengan cara posisi awal berdiri dengan salah satu kaki sebagai tumpuan. Kemudian lutut sedikit ditekuk pada kaki yang akan melakukan tendangan yang kemudian dijepitkan ke arah lawan dengan menggunakan telapak kaki, dan tangan harus menutup bagian atas dan bawah.[21] d. Tendang Samping Tendangan samping merupakan serangan yang menggunakan sebelah kaki dan tungkai. Pada saat melakukan tendangan samping ini arah lintasannya lurus kedepan dengan pengenaan sasaran pada tumit. Sasaran pada seluruh tubuh biasanya dilakukan pada tendangan ini dengan telapak kaki dan sisi luar telapak kaki posisinya lurus.[22] e. Tendangan T Tendangan T merupakan sebutan lain untuk macam tendangan ke arah samping. Tendangan samping ini memiliki berbagai macam variasi yang pada dasarnya memakai tumit atau sisi luar telapak kaki. Istilah dari tendan ini biasa disebut sebagai pisau kaki yang berfungsi sebagai alat seranganr.[22] Teknik jatuhanTeknik jatuhan adalah usaha pembelaan yang dilakukan dengan menjatuhkan lawan melalui tangkapan, sapuan, dan guntingan. Dalam melakukan tangkapan, pesilat akan melakukan tangkapan terhadap serangan lawan menggunakan kaki dengan satu tangan atau dua tangan sekaligus. Kemudian untuk melakukan sapuan, pesilat akan melakukan serang pada kaki lawan bagian bawah sehingga menyebabkan lawan dapat dijatuhkan. Dan untuk melakukan sapuan ini dapat dilakukan dengan beberapa teknik sapuan, yaitu sapuan tegak, sapuan rebah, dan sapuan melingkar. Dalam melakukan sapuan tegak ini, pesilat dalam posisi berdiri dengan telapak atau punggung kaki. Selanjut pada sapuan rebah ini dilakukan dengan menggunakan punggung kaki, dengan cara merebahkan diri ke depan. Sedang dalam melakukan sapuan melingkar pertama-tama pesilat berputar dan membelakangi lawan, kemudian perkenaan kaki pada kaki lawan dengan tumid sambil merebahkan diri. Selanjutnya dalam melakukan guntingan, pesilat menggerakkan kedua kaki ke arah pinggang atau lutut dengan arah yang berlawanan dan kedua tangan dalam keadaan bebas.[23] Latihan silat di Santa Clara, California. Sejalan dengan norma dan nilai budaya khususnya di Indonesia, terdapat beberapa peraturan yang harus diperhatikan dan dilakukan dengan saksama ketika berlatih pencak silat, di antaranya sebagai berikut.[13]
Berikut aturan dalam pertandingan seni tunggal yang harus diikuti yaitu sebagai berikut: [24] 1. Pada saat pertandingan pesilat memperagakan seni tunggal baku dengan waktu selama 3 menit. Pertandingan dimulai menggunakan tangan kosong, kemudian menggunakan senjata golok, dan terakhir menggunakan senjata toya. Untuk pertandingan anak usia dini dan pra remaja diberikan toleransi waktu 10 detik, sedangkan untuk remaja dan dewasa diberikan toleransi 5 detik dalam proses peragaan. Hukuman akan diberikan jika peragaan lebih atau kurang dari batas toleransi waktu yang diberikan. 2. Peragaan untuk seni tunggal baku diperagakan menurut urutan gerak. Adapun yang dinilai dalam peragaan yaitu kebenaran rincian teknik jurus tangan kosong dan bersenjata, irama gerak, kemantapan dan penjiwaan yang ditetapkan untuk setiap jurus . 3. Pertandingan akan dihentikan oleh ketua pertandingan jika pesilat tidak dapat melanjutkan penampilannya karena suatu kesalahan dan dinyatakan diskualifikasi. 4. Dalam pertandingan, pesilat boleh bersuara tetapi tidak berlebihan. Beberapa nilai positif yang diperoleh dalam olahraga beladiri pencak silat adalah:[5]
Pesilat Vietnam memperagakan permainan golok. Pencak Silat telah berkembang pesat selama abad ke-20 dan telah menjadi olahraga kompetisi di bawah penguasaan dan peraturan Persilat (Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa, atau The International Pencak Silat Federation). Pencak silat sedang dipromosikan oleh Persilat di beberapa negara di seluruh 5 benua, dengan tujuan membuat pencak silat menjadi olahraga Olimpiade. Persilat mempromosikan Pencak Silat sebagai kompetisi olahraga internasional. Hanya anggota yang diakui Persilat yang diizinkan berpartisipasi pada kompetisi internasional. Kini, beberapa federasi pencak silat nasional Eropa bersama dengan Persilat telah mendirikan Federasi Pencak Silat Eropa. Pada 1986 Kejuaraan Dunia Pencak Silat pertama di luar Asia, mengambil tempat di Wina, Austria. Pencak silat pertama kali diperkenalkan dan dipertandingan dalam Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEA Games) ke-14 tahun 1987 di Jakarta. Hingga kini cabang olahraga pencak silat rutin dipertandingkan dalam SEA Games. Pada tahun 2002 Pencak Silat diperkenalkan sebagai bagian program pertunjukan di Asian Games di Busan, Korea Selatan untuk pertama kalinya. Kejuaraan Dunia terakhir ialah pada 2010 mengambil tempat di Jakarta, Indonesia pada Desember 2010. Selain dari upaya Persilat yang membuat pencak silat sebagai pertandingan olahraga, masih ada banyak aliran-aliran tua tradisional yang mengembangkan pencak silat dengan nama Silek dan Silat di berbagai belahan dunia. Diperkirakan ada ratusan aliran (gaya) dan ribuan perguruan. Pintu Gerbang Padepokan Pencak Silat Gelanggang utama Padepokan Pencak Silat Padepokan adalah istilah Jawa yang berarti sebuah kompleks perumahan dengan areal cukup luas yang disediakan untuk belajar dan mengajar pengetahuan dan keterampilan tertentu. Padepokan Pencak Silat Indonesia (PnPSI).[25] adalah padepokan berskala nasional dan internasional yang berlokasi diatas lahan yang luasnya sekitar 5,2 hektare di kompleks Taman Mini Indonesia Indah. Luas total bangunannya sekitar 8.700 m2 dan luas total selasar-selasarnya sekitar 5.000 m2. Padepokan secara resmi dibuka oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20 April 1997. Padepokan Pencak Silat Indonesia mempunyai sekurang-kurangnya 5 fungsi, yakni:
Sampai saat ini Anggota Organisasi Pencak Silat Diarsipkan 2007-09-11 di Wayback Machine. yang sudah terdaftar/tercatat di PERSILAT sebanyak 66 organisasi di seluruh dunia.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pencak_silat&oldid=21129809" |