Jelaskan faktor penyebab kemajuan peradaban Islam pada masa Dinasti Abbasiyah
Faktor penyebab kemajuan peradaban Islam pada masa Bani Abbasiyah disebabkan oleh dua Faktor, yaitu :
Bani Abbasiyah mencapai puncak keemasannya disebabkan oleh beberapa faktor. Antaranya ialah:
Page 2
Peradaban Islam pernah mengalami masa kejayaan dan kemajuan di berbagai bidang pada abad pertengahan. Zaman kejayaan ini dimulai pada Kekhalifahan Umayyah (Bani Umayyah) yang memerintah sejak tahun 661 M dan mencapai puncaknya pada periode Kekhalifahan Abbasiyah (Bani Abbasiyah). Pada masa-masa tersebut, para filsuf, ilmuwan, dan insinyur dari dunia Islam berkontribusi besar terhadap perkembangan teknologi dan kebudayaan dunia. Ketika Dinasti Umayyah berkuasa, perkembangan Islam ditandai dengan meluasnya wilayah kekuasaan Islam dan berdirinya bangunan-bangunan sebagai pusat dakwah Islam. Sementara pada kekhalifahan Abbasiyah (750 M – 1258 M), peradaban Islam mengalami kemajuan luar biasa di bidang ilmu pengetahuan. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemajuan Peradaban IslamBagaimana peradaban Islam di masa lalu, sehingga bisa menciptakan kemajuan luar biasa yang berpengaruh pada dunia? Berikut faktor-faktor pendorongnya: 1. Terjadinya Asimilasi Sebagai contoh, asimilasi dengan bangsa Persia berpengaruh besar di bidang pemerintahan. Asimilasi dengan India yang terlihat pada bidang kedokteran, matematika, dan astronomi. Selain itu, pengaruh bangsa Yunani pada ilmu filsafat. Terjemahan manuskrip di berbagai bidang inilah yang bisa mendorong kemajuan peradaban Islam. Baca juga artikel 5 Tokoh Ilmuwan Muslim Pelopor Teknologi Modern 2. Kemajemukan dalam Pemerintahan dan Politik Abbasiyah juga melakukan nikah silang antara pria Islam dengan wanita-wanita Persia, yang bahkan melahirkan kekhalifahan baru, yaitu al – Makmum. Bukan hanya itu, pada periode ini, tatanan pemerintahan Islam juga tak lagi dimonopoli orang Arab. Kekhalifahan Abbasiyah terbuka dengan bangsa asing untuk ikut duduk di kursi pemerintahan. 3. Stabilitas Politik dan Ekonomi Salah satu khalifah Abbasiyah yang termashyur dan berhasil mencapai kejayaan, Harun Al Rasyid memiliki strategi dalam memajukan peradaban Islam. Selain politik yang teratur, kestabilan di bidang ekonomi dimanfaatkan oleh Harun al-Rasyid untuk membangun sektor sosial dan pendidikan. Misalnya dengan pengadaan infrastruktur dan fasilitas umum yang menunjang proses belajar masyarakat. Stabilitas politik dan ekonomi telah mendorong kemajuan sains dan teknologi umat Islam di masa itu. 4. Maraknya Gerakan Penerjemah Pertama, pada masa al-Mansur hingga Harun al-Rasyid yang banyak menerjemahkan karya di bidang astronomi dan logika. Fase kedua, berlangsung sejak periode al-Ma’mun hingga tahun 30 H. Buku-buku yang banyak diterjemahkan adalah bidang filsafat dan kedokteran. Sementara fase ketiga, setelah tahun 300 H, karya yang diterjemahkan meluas, yakni di seluruh bidang keilmuan. Hal ini semakin dimudahkan setelah adanya pembuatan kertas di masa itu. 5. Tingginya Semangat Belajar dan Menggali Ilmu Pengetahuan Itulah beberapa faktor yang mempengaruhi kemajuan pesat peradaban Islam di masa lalu. Sahabat Widya, kamu bisa menggali lebih banyak lagi mengenai sejarah peradaban Islam di abad pertengahan melalui fitur “Widya Islami” yang disediakan Smart Speaker Widya Wicara Prima. Smart Speaker Widya Wicara akan membantumu membacakan kajian-kajian Islam, kisah para nabi, hingga membacakan Al Quran dan terjemahannya. Menarik bukan? Kamu bisa beribadah dengan lebih mudah berkat bantuan Smart Speaker Widya Wicara Prima. Yuk, kunjungi www.widyawicara.com dan cari tahu kelebihannya! Shopee Tokopedia Sumber gambar: https://www.freepik.com/free-photo/istanbul-cityscape-featuring-hagia-sophia-blue-mosque_19138434.htm
Nunzairina Nunzairina Dalam literatur sejarah Islam, Baghdad dikenal sebagai pusat peradaban Islam, baik dalam bidang sains, budaya dan sastra. Kemajuan peradaban ini menghadirkan Baghdad sebagai kota para intelektual, tidak hanya orang arab yang hadir, bangsa Eropa, Persia, Cina, India serta Afrika turut hadir mengisi atmosfer pengetahuan disini. Masa kekhalifahan Abbasiyah ini lah yang dikenal berkembang pesatnya pengetahuan. Pada masa ini banyak sekali bermunculan intelektual-intelektual muslim baik dalam bidang ilmu pengetahuan maupun ilmu agama. Dalam masa kekhalifahan Abbasiyah keadaaan sosial ekonomi pun berkembang dengan baik. Seperti halnya dalam bidang pertanian maupun perdagangan. Masyarakat pada masa itu mampu mengatur tatanan kehidupannya dengan baik, hingga dikenal sebagai negeri masyhur dan makmur. Pada masa kerajaan Abbasiyah kekuasaan Islam bertambah luas. Masyarakat dibagi atas dua kelompok yaitu kelompok khusus dan kelompok umum, kelompok umum terdiri dari Seniman, ulama, fuqoha, pujangga, saudagar, pengusaha kaum buruh, dan para petani sedangkan kelompok khusus terdiri dari khalifah, keluarga khalifah, para bangsawan, dan petugas-petugas Negara. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan, para khalifah banyak mendukung perkembangan tersebut, terlihat dari banyaknya buku-buku bahasa asing yang diterjemahkan kedalam bahasa arab, dan lahirnya para kaum intelektual. Kata Kunci: Dinasti Abbasiyah, Baghdad, Kaum Intelektual.
Abdurrahman, D. (2003). Sejarah Peradaban Islam: Masa Klasik Hingga Modern. Yogyakarta: LESFI. Arkoun, L. G. M. (1997). Islam Kemarin dan Hari Esok. (A. Mohammad, Trans.). Bandung: Pustaka. Hasan, I. (1989). Sejarah dan Kebudayaan Islam. Yogyakarta: Kota Kembang. Hitti, P. K. (2002). History of The Arabs. (R. C. L. Y. & D. S. Riyadi, Trans.). Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta. Karim, M. A. (2009). Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher. Nata, A. (2011). Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana. Nizar, S. (2009). Sejarah Pendidikan Islam, Menelusuri Jejak Sejarah Pendidikan Era Rasulullah sampai Indonesia. (S. Nizar, Ed.). Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. Suwito. (2008). Sejarah Sosial Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana. Syukur, F. (2009). Sejarah Peradaban Islam. Semarang: PT Pustaka Rizki Putra. Yatim, B. (2008). Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Zuhairini, M. K. (1985). Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Departemen Agama. Majalah As-Sunnah Edisi 7 Tahun XV 1432 H/2011 M. Diakses pada 20/04/2019. DOI: http://dx.doi.org/10.30829/juspi.v3i2.4382
|