Jelaskan faktor penyebab kemajuan peradaban Islam pada masa Dinasti Abbasiyah

Faktor penyebab kemajuan peradaban Islam pada masa Bani Abbasiyah disebabkan oleh dua Faktor, yaitu :

  1. Faktor Internal umat Islam
    1. Pemahaman yang utuh terhadap semangat keilmuan yang diisyaratkan oleh al Qur’an (al Qur’an banyak mengandung sinyal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi).
    2. Para pembesar kerajaan memiliki perhatian yang tinggi terhadap pentingnya Ilmu Pengetahuan bagi kehidupan manusia. Hal tersebut ditunjukkan pada semangat dan pengkajian keilmuan dan penghargaan pemerintah terhadap pakar-pakar keilmuan.
    3. Lahirnya berbagai pusat kajian dan analisa keilmuan serta pusat-pusat penterjemahan terhadap buku-buku asing yang dibiayai oleh pemerintah, tanpa melihat bentuk dan perbedaan kajian keilmuan tersebut sehingga umat Islam telah mengalami pendewasaan dan kematangan berfikir
  2. Faktor Eksternal umat Islam
    1. Tradisi keilmuwan telah berkembang lebih dulu di wilayah Persia, sehingga umat Islam tinggal mengembangkan dan menambah keunggulannya.
    2. Umat Islam melakukan adaptasi terhadap budaya asing terutama ilmu / Filsafat Yunani, diteruskan dengan proses menterjemahkan buku-buku asing tersebut.
    3. Terjadinya gerakan translitasi (penterjemahan) oleh umat Islam pada kebudayaan atau hasil karya lain, terutama buku-buku hasil pemikiran filosof  Yunani.
    4. Proses penterjemahan tersebut melahirkan kecenderungan baru dalam tradisi berfikir. Kalau pada masa pemerintahan Bani Umaiyah, pola berfikir umat di dominasi oleh pemikiran keagamaan dan dogmatik, maka pada masa pemerintahan Bani Abasiyah berkembang pemikiran rasional analitis.
    5. Proses tranformasi keilmuan Islam terhadap keilmuan luar lebih di dorong oleh daya tarik Filsafat, yang menurut umat Islam mempunyai sisi menarik dalam hal :
  • Ketelitian yang dimiliki oleh logika Aristoteles dan ilmu matematika yang mengagumkan Islam.
  • Bahwa pada saat itu terjadi pertarungan pemikiran antara umat Islam dengan penganut Islam baru yang masih mengikuti faham / filosofi agama sebelumnya, dan mereka menggunakan logika Filsafat, maka untuk menghadapi pertarungan pemikiran dengan diperlukan pemahaman yang baik mengenai logika tersebut.
  • Bercampurnya buku-buku keagamaan Yahudi dan Nasrani dalam filsafat Yunani yang dianggap oleh umat Islam sebagai karya filsafat Yunani.
  • Corak pembahasan keagamaan filsafat Yunani dalam hal menerangkan konsep Tuhan Yang Esa dan mencapai kebahagiaan dilakukan dengan pendekatan dan peleburan diri kepada Tuhan dan pembersihan diri (Zuhud), sebagaimana yang dijelaskan dalam filsafat ketuhanan (Theodocia) mereka.

Jelaskan faktor penyebab kemajuan peradaban Islam pada masa Dinasti Abbasiyah

Bani Abbasiyah mencapai puncak keemasannya disebabkan oleh beberapa faktor. Antaranya ialah:

  • Islam semakin meluas di Baghdad.
  • Adanya perkembangan ilmu pengetahuan.
  • Terdapat jabatan wazir dalam penyelenggaraan negara pada masa Bani Abbasiyah.
  • Ilmu pengetahuan dipandang sebagai sesuatu yang sangat mulia dan berharga. Para khalifah membuka kesempatan mengembangkan pengetahuan seluas-luasnya.
  • Rakyat bebas berfikir dan memperoleh hak asasinya dalam pelbagai bidang.
  • Daulah Abbasiyah bersungguh-sungguh membangunkan ekonominya. Mereka memiliki pembendaharaan yang banyak disebabkan penghematan dalam pengeluaran.
  • Para khalifah mempunyai ilmu pengetahuan yang tinggi sehingga banyak buku-buku yang dikarang dalam pelbagai jenis ilmu pengatahuan, buku-buku pengetahuan bahasa asing juga turut diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.
  • Adanya asimilasi antara bangsa Arab dengan bangsa-bangsa lain yang terlebih dahulu mengalami perkembangan ilmu pengetahuan, asimilasi itu berlangsung dengan efektif dan bangsa-bangsa tersebut berkongsi pengetahuan yang bermanfaat.


Page 2

Peradaban Islam pernah mengalami masa kejayaan dan kemajuan di berbagai bidang pada abad pertengahan. Zaman kejayaan ini dimulai pada Kekhalifahan Umayyah (Bani Umayyah) yang memerintah sejak tahun 661 M dan mencapai puncaknya pada periode Kekhalifahan Abbasiyah (Bani Abbasiyah).

Pada masa-masa tersebut, para filsuf, ilmuwan, dan insinyur dari dunia Islam berkontribusi besar terhadap perkembangan teknologi dan kebudayaan dunia.

Ketika Dinasti Umayyah berkuasa, perkembangan Islam ditandai dengan meluasnya wilayah kekuasaan Islam dan berdirinya bangunan-bangunan sebagai pusat dakwah Islam. Sementara pada kekhalifahan Abbasiyah (750 M – 1258 M), peradaban Islam mengalami kemajuan luar biasa di bidang ilmu pengetahuan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemajuan Peradaban Islam

Bagaimana peradaban Islam di masa lalu, sehingga bisa menciptakan kemajuan luar biasa yang berpengaruh pada dunia? Berikut faktor-faktor pendorongnya:

1. Terjadinya Asimilasi

Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dan bangsa lain telah mendorong kemajuan peradaban Islam. Keberhasilan penyebaran Islam di berbagai wilayah baru telah mengenalkan Islam pada kebudayaan baru, yang mendorong lahirnya ilmu pengetahuan. Di masa Bani Abbasiyah, banyak masyarakat non-Arab yang ikut memeluk Islam, membuat Islam lebih berwarna dan lebih berkembang.

Sebagai contoh, asimilasi dengan bangsa Persia berpengaruh besar di bidang pemerintahan. Asimilasi dengan India yang terlihat pada bidang kedokteran, matematika, dan astronomi. Selain itu, pengaruh bangsa Yunani pada ilmu filsafat. Terjemahan manuskrip di berbagai bidang inilah yang bisa mendorong kemajuan peradaban Islam.

          Baca juga artikel 5 Tokoh Ilmuwan Muslim Pelopor Teknologi Modern

2. Kemajemukan dalam Pemerintahan dan Politik

Demi mengokohkan pemerintahannya, Kekhalifahan Abbasiyah mengambil strategi yang berbeda dengan Kekhalifahan Umayyah. Abbasiyah meninggalkan corak Umayyah yang ke-arab-araban dengan menerapkan sistem administrasi pemerintahan Persia, sekaligus memasukkan orang-orang Persia dalam struktur pemerintahan.

Abbasiyah juga melakukan nikah silang antara pria Islam dengan wanita-wanita Persia, yang bahkan melahirkan kekhalifahan baru, yaitu al – Makmum. Bukan hanya itu, pada periode ini, tatanan pemerintahan Islam juga tak lagi dimonopoli orang Arab. Kekhalifahan Abbasiyah terbuka dengan bangsa asing untuk ikut duduk di kursi pemerintahan.

3. Stabilitas Politik dan Ekonomi

Salah satu khalifah Abbasiyah yang termashyur dan berhasil mencapai kejayaan, Harun Al Rasyid memiliki strategi dalam memajukan peradaban Islam. Selain politik yang teratur, kestabilan di bidang ekonomi dimanfaatkan oleh Harun al-Rasyid untuk membangun sektor sosial dan pendidikan. Misalnya dengan pengadaan infrastruktur dan fasilitas umum yang menunjang proses belajar masyarakat. Stabilitas politik dan ekonomi telah mendorong kemajuan sains dan teknologi umat Islam di masa itu.

4. Maraknya Gerakan Penerjemah

Gerakan penerjemahan ambil andil sangat besar dalam membantu penyebaran ilmu pengetahuan bukan hanya di kalangan penguasa dan intelektual, tapi juga awam. Gerakan penerjemahan manuskrip-manuskrip kuno ke dalam bahasa Arab pada Kekhalifahan Abbasiyah dibagi menjadi tiga fase.

Pertama, pada masa al-Mansur hingga Harun al-Rasyid yang banyak menerjemahkan karya di bidang astronomi dan logika. Fase kedua, berlangsung sejak periode al-Ma’mun hingga tahun 30 H. Buku-buku yang banyak diterjemahkan adalah bidang filsafat dan kedokteran. Sementara fase ketiga, setelah tahun 300 H, karya yang diterjemahkan meluas, yakni di seluruh bidang keilmuan. Hal ini semakin dimudahkan setelah adanya pembuatan kertas di masa itu.

5. Tingginya Semangat Belajar dan Menggali Ilmu Pengetahuan

Faktor lain yang mendorong kemajuan peradaban Islam, yakni dengan didirikannya banyak perpustakaan sebagai pusat kajian ilmu pengetahuan dan penerjemahan. Perpustakaan yang sangat tenar di masa Bani Abbasiyah bernama Bayt Al-Hikmah. Selain itu, para khalifah juga mendirikan sekolah-sekolah, lembaga pendidikan tinggi, serta observatorium. Para ilmuwan juga terus melakukan penelitian di berbagai bidang.

Itulah beberapa faktor yang mempengaruhi kemajuan pesat peradaban Islam di masa lalu.

Sahabat Widya, kamu bisa menggali lebih banyak lagi mengenai sejarah peradaban Islam di abad pertengahan melalui fitur “Widya Islami” yang disediakan Smart Speaker Widya Wicara Prima.

Smart Speaker Widya Wicara akan membantumu membacakan kajian-kajian Islam, kisah para nabi, hingga membacakan Al Quran dan terjemahannya. Menarik bukan? Kamu bisa beribadah dengan lebih mudah berkat bantuan Smart Speaker Widya Wicara Prima. Yuk, kunjungi www.widyawicara.com dan cari tahu kelebihannya!

Jelaskan faktor penyebab kemajuan peradaban Islam pada masa Dinasti Abbasiyah

Shopee

Tokopedia

Sumber gambar: https://www.freepik.com/free-photo/istanbul-cityscape-featuring-hagia-sophia-blue-mosque_19138434.htm

Nunzairina Nunzairina



Dalam literatur sejarah Islam, Baghdad dikenal sebagai pusat peradaban Islam, baik dalam bidang sains, budaya dan sastra. Kemajuan peradaban ini menghadirkan Baghdad sebagai kota para intelektual, tidak hanya orang arab yang hadir, bangsa Eropa, Persia, Cina, India serta Afrika turut hadir mengisi atmosfer pengetahuan disini. Masa kekhalifahan Abbasiyah ini lah yang dikenal berkembang pesatnya pengetahuan. Pada masa ini banyak sekali bermunculan intelektual-intelektual muslim baik dalam bidang ilmu pengetahuan maupun ilmu agama. Dalam masa kekhalifahan Abbasiyah keadaaan sosial ekonomi pun berkembang dengan baik. Seperti halnya dalam bidang pertanian maupun perdagangan. Masyarakat pada masa itu mampu mengatur tatanan kehidupannya dengan baik, hingga dikenal sebagai negeri masyhur dan makmur. Pada masa kerajaan Abbasiyah kekuasaan Islam bertambah luas. Masyarakat dibagi atas dua kelompok yaitu kelompok khusus dan kelompok umum, kelompok umum terdiri dari Seniman, ulama, fuqoha, pujangga, saudagar, pengusaha kaum buruh, dan para petani sedangkan kelompok khusus terdiri dari khalifah, keluarga khalifah, para bangsawan, dan petugas-petugas Negara. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan, para khalifah banyak mendukung perkembangan tersebut, terlihat dari banyaknya buku-buku bahasa asing yang diterjemahkan kedalam bahasa arab, dan lahirnya para kaum intelektual.

 Kata Kunci: Dinasti Abbasiyah, Baghdad, Kaum Intelektual.



Abdurrahman, D. (2003). Sejarah Peradaban Islam: Masa Klasik Hingga Modern. Yogyakarta: LESFI.

Arkoun, L. G. M. (1997). Islam Kemarin dan Hari Esok. (A. Mohammad, Trans.). Bandung: Pustaka.

Hasan, I. (1989). Sejarah dan Kebudayaan Islam. Yogyakarta: Kota Kembang.

Hitti, P. K. (2002). History of The Arabs. (R. C. L. Y. & D. S. Riyadi, Trans.). Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta.

Karim, M. A. (2009). Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.

Nata, A. (2011). Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana.

Nizar, S. (2009). Sejarah Pendidikan Islam, Menelusuri Jejak Sejarah Pendidikan Era Rasulullah sampai Indonesia. (S. Nizar, Ed.). Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Suwito. (2008). Sejarah Sosial Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana.

Syukur, F. (2009). Sejarah Peradaban Islam. Semarang: PT Pustaka Rizki Putra.

Yatim, B. (2008). Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Zuhairini, M. K. (1985). Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Departemen Agama.

Majalah As-Sunnah Edisi 7 Tahun XV 1432 H/2011 M. Diakses pada 20/04/2019.


DOI: http://dx.doi.org/10.30829/juspi.v3i2.4382

  • There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam)