Jelaskan kembali perjalanan ibadah haji dari tanggal 8 13 Dzulhijjah

Jakarta -

Memasuki bulan Zulhijah, umat Islam dipertemukan dengan momen ibadah yang sangat sakral dan dilaksanakan setahun sekali, yaitu ibadah haji ke Tanah Suci.Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima, wajib dilaksanakan bagi yang mampu secara fisik, mental, dan finansial. Sebagai salah satu kewajiban seorang muslim, penting diketahui bahwa ibadah haji ini memiliki beberapa hal yang harus dilaksanakan. Ada ibadah haji yang dilakukan wajib, yakni rukun haji. Rukun haji menentukan keabsahan ibadah haji. Meninggalkan rukun haji berarti tidak sah hajinya. Rukun haji tidak dapat digantikan dengan denda atau dam dan lainnya.Berikut ini urutan ibadah haji dilihat dari rukun haji:


1. IhramIhram adalah menjalankan niat untuk ibadah haji karena Allah SWT. Perlu diperhatikan juga terkait tempat dan waktu mikat, yang akan berkaitan erat dengan wajib haji.Dianjurkan untuk mandi, memakai wewangian, salat dua rakaat, dan mengenakan pakaian tak berjahit.

2. Wukuf

Wukuf atau berhenti di Arafah, dimulai dalam rentang zuhur tanggal 9 Zulhijah sampai 10 Zulhijah. Jemaah bisa mengambil waktu siang sampai setelah magrib ataupun malam harinya sampai menjelang subuh. Saat itulah jemaah memohon doa kepada Allah SWT.

3. Tawaf

Tawaf adalah mengelilingi Kakbah sebanyak tujuh kali. Putaran ini dimulai dari sekiranya arah dari Hajar Aswad, dan Kakbah berada di sisi kiri badan jemaah haji. Gampangnya, orang berhaji berputar melawan arah jarum jam.


4. SaiSai adalah berjalan kaki dari Bukit Shafa dan Marwah. Dimulai di Bukit Shafa, kemudian berjalan sampai tujuh kali perjalanan hingga berakhir di Bukit Marwah.

5. Tahalul

Tahalul ialah mencukur rambut kepala setelah semua rangkaian haji selesai. Waktunya sekurang-kurangnya adalah setelah lewat tanggal 10 Zulhijah.Selain rukun, ada wajib haji. Wajib haji tidak berpengaruh pada keabsahan haji. Orang yang meninggalkannya tanpa uzur terkena dosa atas kelalaiannya dan diwajibkan membayar dam atau denda.Adapun wajib haji ada 6, yaitu:1. Mabit di Muzdalifah

2. Lempar jamrah aqabah tujuh kali

3. Lempar tiga jamrah di hari tasyrik (11, 12, dan 13 Zulhijah).4. Mabit pada malam tasyrik5. Ihram dari mikat6. Tawaf wada

Penting untuk mengetahui urutan ibadah haji. Hal ini agar terhindar dari membayar dam (denda) dan lebih sempurna ibadahnya.

(nwy/nwy)

IBADAH.ID, Jakarta – Menunaikan ibadah haji hukumnya wajib sekali seumur hidup bagi laki-laki maupun perempuan yang mampu. Lantaran hanya wajib dilakukan sekali seumur hidup dan dengan biaya yang tak sedikit, kaum muslim yang hendak berhaji sebaiknya mengetahui tata caranya secara detail terutama terkait syarat dan rukunnya.

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, alur keberangkatan (penyelenggaraan) jamaah haji Indonesia dibagi dalam dua gelombang. Untuk keberangkatan jamaah haji reguler tahun ini sesuai dengan agenda rencana perjalanan haji, rangkaian pelaksanaan akan berlangsung mulai tanggal 17 Juli 2018. Karena itu, calon jamaah haji (calhaj) jauh sebelum pemberangkatan, musti sudah mengikuti manasik.

Harus diakui, manasik haji sangatlah penting. Apalagi bagi mereka yang baru pertama kali menunaikan rukun Islam kelima ini. Biasanya, dalam manasik akan dijelaskan antara lain tata cara ibadah haji, rukun haji, tips materi haji, termasuk adab ketika berada di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi serta saat di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).

Berikut adalah tahapan-tahapan ibadah haji yang akan dilalui oleh jamaah haji Indonesia.

Tahap Pertama

Di tahap pertama ini, untuk jamaah haji gelombang I, akan terbang menuju Madinah. Setelah melalui penerbangan selama 9-10 jam, jamaah akan landing (mendarat) di Bandara Internasional Pangeran Muhammad bin Abdul Aziz Madinah.

Setibanya di Madinah, jamaah akan menetap selama delapan hari untuk melakukan shalat arbain (40 waktu) di Masjid Nabawi. Usai melakukan arbain, jamaah menuju Mekkah dengan mengambil miqat di Dzu Hulaifah atau lebih dikenal dengan Bir Ali.

Sementara untuk gelombang II, mengingat waktu haji sudah semakin dekat, jamaah langsung diterbangkan menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. Kelompok terbang (kloter) jamaah haji Indonesia biasanya ditandai dengan bendera Merah Putih, sehingga ketika ada yang tersesat atau lepas dari rombongan bisa mencari tanda itu. Setiap jamaah juga mengenakan tanda pengenal dan ciri-ciri khusus.

Biasanya, jamaah gelombang II ini langsung menggunakan pakaian ihram ketika berada di Jeddah, bahkan ada yang menggunakan satu jam sebelum pesawat landing di Jeddah. Setelah mengenakan kain ihram, dan niat jamaah menuju ke Mekkah menggunakan bus untuk umrah.

Tahap Dua

Setibanya di Mekkah, jamaah melaksanakan thawaf, sai umrah di Masjidil Haram. Seperti kita ketahui, thawaf adalah mengelilingi kabah sebanyak tujuh kali putaran. Bagi jamaah laki-laki, saat thawaf pundak kanan ihram terbuka. Putaran thawaf dimulai dari garis Hajar Aswad (ditandai dengan garis/lampu hijau) dengan beristilam. Boleh berdoa menggunakan bahasa Indonesia atau daerah. Setelah selesai sholat dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim.

Dilanjutkan dengan sai dari shafa ke marwa dengan membaca niat di bukit shafa menghadap kabah. Bagi jamaah laki-laki lari-lari kecil di bathul wadi ditandai dengan lampu hijau. Setelah thawaf melakukan tahallul, umrah pun selesai. Usai umrah jamaah akan bermukim di Mekkah hingga tanggal 8 Dzulhijjah untuk berhaji.

Tahap tiga, empat dan lima

Setelah 8 Dzulhijjah, umumnya jamaah dari Mekkah menggunakan pakaian ihram menuju Arafah untuk melakukan wukuf di Padang Arafah pada 9 Dzulhijjah. Kemudian malamnya langsung ke Muzdalifah dan dilanjutkan ke Mina.

Tahap enam

Tanggal 10 Dzulhijjah, jamaah mulai menuju Mina untuk melakukan lontar jumrah Aqobah. Meski pemerintah Saudi telah membangun tempat lempar jumrah tiga tingkat, sebaiknya melempar jumrah dilakukan pada pagi atau dini hari. Sebab kondisi jamaah padat dan berdesak-desakan.

Tahap tujuh

Sebagian jamaah berangkat ke Mekkah untuk thawaf ifadah dan sai (10 Dzulhijjah sore-malam) di Masjidil Haram. Jamaah kembali mabit (menginap) di Mina hingga 12-13 Dzulhijjah.

Tahap delapan

Sebagian jamaah kembali ke Mina dan lempar tiga jumrah pada 11 dan 12 Dzulhijjah. Lempar jumrah (Ula, Wustha dan Aqobah) pada 11 Dzulhijjah.

Tahap sembilan

Sebagian jamaah melakukan thawaf wada (thawaf perpisahan) di Masjidil Haram Mekkah pada 12 Dzulhijjah. Thawaf wada ini dilakukan tanpa sai, sebab kegiatan ini merupakan akhir dari rangkaian haji. Selanjutnya bersiap kembali untuk kembali diterbangkan ke Tanah Air.

Suara.com - Ibadah haji adalah ziarah islam yang dilaksanakan setiap tahun ke kota Mekkah. Apa saja yang dilakukan dan bagaimana urutan ibadah haji?

Ibadah haji merupakan ibadah yang wajib dilakukan setidaknya sekali seumur hidup yang merasa kuat secara fisik dan finansial mampu melakukan perjalanan ke Mekkah. Haji merupakan pertemuan tahunan terbesar orang-orang di dunia.

Urutan ibadah haji harus dilakukan oleh umat yang melaksanakan ibadah haji. Berikut ini urutan ibadah haji:

1. Ihram dan Niat

Baca Juga: Calon Haji Mataram Diminta Istirahat Total 3 Hari Sebelum Keberangkatan ke Tanah Suci

Ibadah haji dilakukan mulai tanggal 8 Dzulhijjah setiap tahun. jemaah haji melakukan ihram dengan niat dari tempat asal masing-masing. Kemudian seluruh jemaah haji berteduh di tenda sambil menunggu waktu wukuf di Arafah yang dimulai tanggal  Dzulhijjah ketika matahari terbit.

2. Wukuf Arafah

Wukuf dilakukan tanggal 9 Dzulhijjah dimulai saat waktu dzuhur yakni sekitar puul 12 hingga matahari terbenam yakni sekitar pukul 6 sore. Jemaah haji menggunakan waktu tersebut untuk memohon kepada Allah SWT.

3. Mabit di Muzdalifah

Setelah melakukan wukuf, jamaah meninggallkan Arafah menuju Muzdalifah untuk menginap. Perjalanan dari Arafah menuju Muzdalifah tersebut merupakan perjalanan yang dikenal sebagai perjalanan yang penuh perjuangan karena jutaan manusia berbondong-bondong berjalan ke sana sambil mengambil kerikil dan melempar jumrah.

Baca Juga: Apa Itu Salat Arbain saat Haji dan Tata Cara Melaksanakannya di Masjid Nabawi

4. Jumrah Aqabah

Tata cara haji menjadi hal paling penting untuk diperhatikan.

Setiap satu tahun sekali seluruh umat muslim di penjuru dunia berdatangan ke Makkah. Sebelum berangkat ke tanah suci, semua calon haji dituntut untuk paham mengenai tata cara haji yang benar.

Mereka melakukan ibadah haji. Rukun Islam kelima ini memang diwajibkan bagi orang-orang yang mampu dan mukallaf.

Mukallaf itu orang yang sudah baligh dan berakal, bisa dikatakan dewasa. Ibadah ini hanya bisa dilakukan di waktu tertentu. Bulannya di mulai dari bulan Syawal sampai sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.

Mampu yang dimaksud di sini adalah orang yang sehat secara jasmani dan rohani. Ada kendaraan dan aman dalam perjalanan. Bagi seorang perempuan hendaklah pergi bersama orang yang dipercaya. Paling penting memiliki pengetahuan tentang haji. Jadi syarat mampu tidak hanya harus mempunyai uang atau bekal.

Tata Cara Mengerjakan Haji

Ketika mengunjungi ke Baitullah memang ada guide nya untuk mengarahkan seluruh rangkaian ibadah ini. Meskipun begitu alangkah lebih baiknya mengetahui tentang tata cara haji. Sebab, hal itu termasuk memenuhi syarat mempunyai ibadah ini. Pelaksanaannya pun tidak diperkenankan secara acak. Berikut tata urutan melaksanakan ibadah haji:

1.Ihram

Pertama ialah melakukan ihram. Kegiatan ini termasuk wajib bagi sahnya haji. Dimulai dari miqat (tempat tinggal) masing-masing. Sambil berniat menjalankan haji dan membaca kalimat talbiyah. Kegiatan ini wajib memakai pakaian ihram.

Laki-laki mengenakan kain yang tidak berjahit, disunnahkan berwarna putih. Baju ini ada dua kain satu sebagai sarung, dan lainnya dipakai menutupi badannya. Sedangkan perempuan memakai seperti baju sehari-hari (tidak menutupi wajah dan tangan), biasanya berwarna putih. Namun kebanyakan para agen travel haji telah menyediakan pakaian ihram.

Sebelum melakukan aktivitas ini dianjurkan untuk mandi dan wudlu, memotong kuku, memotong kumis, serta memotong bulu di ketiak dan kemaluan. Waktu pelaksanaanya dimulai dari bulan syawal sampai 9 Dzulhijjah.

2.Wukuf

Tata cara haji kedua ialah melakukan wukuf. Perjalanan selanjutnya wukuf di Padang Arafah. Di tempat ini para jamaah berdoa kepada Allah dan meminta ampun kepada-Nya. Tidak hanya itu, disunnahkan juga memperbanyak dzikir, sholat jamak taqdim qashar, dan menghadap kiblat.

Keberadaan di sini mulai tanggal 9 Dzulhijjah ketika tergelincirnya matahari, sampai terbitnya fajar pada 10 Dzulhijjah. Jadi selain waktu itu tidak termasuk wukuf.

3.Thawaf Ifadhah

Di Masjidil Haram, para jamaah mengelilingi ka’bah sebanyak tujuh kali. Sebelum menjalankannya, membaca niat ‘nawaitu an athufa bil baitil ‘atiiqi sab’ata asywath’. Kemudian berkeliling sambil mengumandangkan talbiyah.

Bagi laki-laki dianjurkan untuk bersuara nyaring, tetapi tidak bagi seorang perempuan. Thawaf ini termasuk rukun haji. Dikenal juga dengan thawaf inti atau ziarah. Jika tidak dikerjakan maka ibadahnya tidak sah.

Pelaksanaannya dimulai mulai tengah malam, tepatnya tanggal 10 Dzulhijjah sampai kapan saja. Namun lebih baiknya dilakukan pada hari-hari tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah). Menutup aurat menjadi syarat thawaf.

Aksi lainnya suci dari hadats kecil dan besar, hendaklah bermula dari Hajar Aswad, dan berada di sebelah kiri Ka’bah. Tambahannya, dilakukan di dalam masjid seperti yang pernah dilakukan Rasulullah.

Apabila di tengah-tengah batal, maka segeralah berwudu dan melanjutkan kembali. Jika dalam melakukannya tiba waktu sholat, dianjurkan sholat jamaah dulu lalu meneruskan kembali.

Setelah selesai, disunnahkan sholat sunnah thawaf di dekat makam ibrahim. Namun, bila tidak memungkinkan lebih baiknya di Hijr Ismail. Niatnya ‘usholli sunnatat thowaafi rak’ataini mustaqbilal qiblati adaan lillahi ta’ala. Selepas itu, bermunajat di Multazam dan disunnahkan meminum air zam zam.

Baca juga:  Jelaskan Perbedaan Rukun Dan Wajib Haji!

4.Sa’i

Tata cara haji selanjutnya berlari keci-kecil di antara dua bukit. Shafa dan Marwa namanya. Waktu pelaksanaanya setelah thawaf. Aktivitas ini dilakukan sebanyak 7 kali. Penghitungannya dari Shafa ke Marwa dihitung satu kali, begitupun sebaliknya.

Apabila dari Marwa maka menambahkan satu perjalanan lagi yang berakhir di Marwa. Ketika sampai di bukit, jika keaadaanya memungkinkan lebih baik sampai atas. Jika tidak bisa sampai di kaki bukit saja. Bagi yang tidak mampu berjalan boleh memakai kursi roda atau alat lainnya.

Prosedur sa’i diawali dengan niat kemudian dari shafa menuju lampu hijau pertama dengan berjalan biasa. Dari tempat pertama ke lampu hijau kedua berlari-lari kecil. Kemudian menuju Marwa dengan jalan seperti biasa. Sampai di sana berdiri menghadap Ka’bah dengan mengangkat tangan sambil membaca ‘bismillahi Allahuakbar’.

5.Berada di Muzdalifah

Menginap (mabit) di Muzdalifah untuk orang sehat wajib hukumnya. Dimulai setelah waktu maghrib sampai bulan 10 Dzuljijjah bertepatan dengan terbitnya fajar. Boleh meninggalkanya ketika masa mabit selesai lewat tengah malam.

Di tempat ini orang-orang mengambil batu sebesar kelereng (kerikil) sebanyak 49 atau 70 butir. Batu tersebut nanti digunakan untuk melempar jumroh.

6.Melontar jumroh aqabah

Melemparnya sebanyak tujuh batu. Tidak boleh 7 batu sekaligus, harus satu-satu. Waktunya pada tanggal 10 Dzulhijjah.

7.Mencukur rambut

Tata cara haji setelah melontar jumrah ialah disarankan untuk mencukur rambutnya. Minimal tiga helai rambut. Boleh juga jika mau digundul.

8.Melontar 3 jumroh

Dilaksanakan pada hari tasyrik, yaitu pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Tempat melempar jumrah ada tiga. Jumrah ula berada di dekat arah Haratullisan. Jumrah wustha antara jumrah ula dan aqabah.

Terakhir, jumrah aqabah bertempat antara perbatasan Mina dan Makkah. Pelemparan batu tersebut harus berurutan, jika tidak mengulang dari awal.

Baca juga:  8 Alasan Memilih Travel Umroh Terbaik Hayatun Tour?

Pelemparannya sama seperti cara melontar jumroh aqabah. Batunya pun harus kerikil. Selain itu tidak akan sah. Apabila sakit boleh diwakilkan. Dengan syarat masih pada waktunya.

9.Bermalam di Mina

Menginap di Mina pada malam 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Nafarnya (meninggalkan Mina) setelah melempar tiga jamarah. Nafar terbagi menjadi awwal dan tsani (pertama dan kedua).

Nafar awal berarti hanya menginap selama dua malam saja. Sementara Nafar tsani bermalam selama tiga malam. Nabi Muhammad dulu melakukan yang menginap selama tiga malam. Pilihlah yang menurut anda atau rombongan di waktu yang tepat dalam meninggalkannya.

10.Thawaf wada

Perjalanan ibadah atau tata cara haji terakhir yaitu thawaf wada, dijuluki juga dengan perpisahan. Para jamaah melaksanakannya ketika akan meninggalkan Makkah. Setelah itu, orang-orang tidak diperkenankan kembali ke hotel untuk menginap.

Terkecuali menunggu bus, mengambil barang-barangnya, dan pergi ke toilet. Jika mau ziarah ke madinah boleh melakukan ibadah ini, asal tidak kembali ke Makkah.

Teruntuk orang-orang yang sakit dan haidl tidak wajib melakukannya. Cukup memanjat doa di pintu Masjidil Haram. Bahkan tidak dikenai denda. Cara pamitan yang indah kan?

Tahallul

Di serangkaian tata cara ibadah haji, ada yang bernama tahallul. Itu adalah seorang jamaah yang sudah bebas dari ihramnya. Serta telah melengkapi seluruh amalan-amalan hajinya. Tahallul haji sendiri ada dua macam, tahallul pertama dan kedua.

  1. Tahllul pertama menandakan sudah melakukan dua perbuatan dari tiga bagian. Pertama, melempar jumrah aqabah dan mencukur rambut. Kedua telah melaksanakan thawaf ifadhah, sa’i, dan menggunting rambut.

Ketiga, thawaf ifadhah, sa’i dan melontar jumarh aqabah. Ketika sudah selesai melakukannya, maka boleh memburu binatang, berpakaian biasa, memakai parfum,dan memakai penutup muka/ tangan. Kecuali berhubungan intim.

  • Tahallul kedua atau tsani ketika orang tersebut telah melakukan tiga rangkaian manasik haji. Diantaranya melontar jumrah aqabah, mencukur rambut, thawaf ifadhah, serta sa’i.

Prosedur manasik haji ada perbedaan. Setelah wukuf ada yang mengambil thawaf ifadhah terlebih dahulu. Ada beberapa orang selepas wukuf di Arafah langsung mabit di Muzdalifah. Jadi nanti mengikuti instruksi tata cara haji dari pendamping yang sudah berpengalaman tentang haji. Wallahu a’lam.