Jelaskan komposisi simetris dan asimetris dalam menggambar

Arsiran [Hatching] [hachure dalam Bahasa Prancis] dan juga cross-hatching adalah teknik dalam lukisan dan karya grafis yang digunakan untuk memberikan efek warna maupun bayangan dengan membuat garis-garis paralel. Jika garis-garis paralel ini ditimpa dengan garis-garis paralel lain yang saling berpotongan, maka teknik ini menjadi cross hatching.

Albrecht Dürer, Veronica, 1513. Contoh penerapan teknik hatching.

Detail Veronica.

Perupa menggunakan teknik ini dengan memvariasikan jarak, sudut, panjang, dan jenis-jenis garis sehingga dihasilkan gradasi bayangan tertentu.

Teknik ini sangat populer pada masa Renaisans Awal.

Dalam mengarsir, penguasaan komposisi merupakan hal penting. Penguasaan komposisi akan membimbing dan mengarahkan susunan objek dalam menggambar.

Komposisi dalam menggambar dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu simetris dan asimetris. Komposisi simetris menunjukkan bahwa objek di bagian kanan sama atau mirip dengan objek di bagian kiri bidang gambar. Sedangkan, komposisi asimetris menunjukkan bahwa objek di bagian kanan tidak sama atau mirip dengan objek di bagian kiri gambar, akan tetapi, terkesan menunjukkan keseimbangan.

Arsiran memiliki fungsi jika kita menerapkannya pada gambar, diantaranya yaitu Memberikan karakter kepada objek gambar, Memberikan kesan bentuk dan volume benda, Memberikan kesan karak kedalam gambar, dan Mengisi bidang kosong.

Konsep utama dari hatching adalah bahwa kepadatan, jumlah, dan ketebalan garis akan sangat memengaruhi efek bayangan yang dihasilkan. Dengan meningkatkan kepadatan, jumlah, dan jarak antar garis, maka bayangan yang dihasilkan semakin gelap, begitu pula sebaliknya.

Kontras bayangan bisa pula dicapai dengan mendekatkan dua jenis hatching yang berbeda sudut garisnya. Sebagai hasilnya, variasi garis ini akan memberikan ilusi warna, yang bila digunakan secara konsisten akan mengasilkan imaji

yang realistis.

  • ArtLex Art Dictionary

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arsiran&oldid=20971069"

Jawaban: 2

Buka kunci jawaban

Gambar 4.6 kiri Komposisi Simetris, kanan Komposisi Asimetris Sumber: dok. BSE Seni Budaya Kelas VII SMP 67 Ilustrasi tersebut terdapat pada materi komposisi. Dalam menggambar, komposisi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu komposisi simetris dan komposisi asimetris. Komposisi simetris merupakan komposisi yang bagian kanan dan kiri gambar sama atau hampir sama. Sedangkan komposisi asimetris adalah komposisi yang menunjukkan bagian kanan dan kiri gambar tidak sama. Perbedaan tersebut tampak pada ilustrasi di atas. Ilustrasi di atas digunakan sebagai pembeda antara komposisi simetris dan komposisi asimetris. Ilustrasi tersebut berupa gambar sketsa dengan menggunakan teknik arsir. Materi yang disampaikan dirasa kurang menjelaskan komposisi secara utuh. Pada Buku Sekolah Elektronik BSE Seni Budaya Seni Rupa Kurikulum 2013 Kelas VII SMP Semester 1 hanya dijelaskan jenis komposisi saja. Sedangkan definisi komposisi sendiri tidak dimunculkan. Menurut Sunaryo 2002:6, komposisi sering disebut juga sebagai organisasi unsur-unsur rupa. Sedangkan menurut Gilbert, dalam Sunaryo: 2002 memandang bahwa komposisi merupakan organisasi unsur rupa dalam karya-karya dwimatra, misalnya dalam lukisan, gambar, dan karya grafis. Unsur-unsur rupa atau komposisi sendiri terbagi menjadi enam yaitu: 1 Garis line, 2 Raut shape, 3 Warna colour, 4 Gelap terang light – dark, 5 Tekstur texture, dan 6 Ruang space. Pada Buku Sekolah Elektronik BSE Seni Budaya Seni Rupa Kurikulum 2013 Kelas VII SMP sama sekali tidak dijelaskan mengenai unsur-unsur rupa atau komposisi. Ilustrasi yang ditampilkan pun tidak sesuai dengan isi materi. Ilustrasi tersebut merupakan contoh gambar bentuk yang seharusnya diuraikan pada materi 68 tersendiri dengan bahasan gambar bentuk. Sedangkan untuk istilah komposisi simetris dan komposisi asimetris pun dirasa kurang sesuai karena istilah tersebut terdapat pada prinsip keseimbangan. Prinsip keseimbangan merupakan salah satu bagian dari enam prinsip-prinsip desain atau prinsip-prinsip komposisi Sunaryo, 2002: 6. Keseimbangan balance merupakan prinsip desain yang berkaitan dengan pengaturan bobot akibat gaya berat dan letak kedudukan bagian-bagian, sehingga susunan dalam keadaan seimbang. Keseimbangan sendiri terbagi menjadi 3 jenis, yaitu: 1 Keseimbangan setangkap simetris, 2 Keseimbangan senjang asimetris, dan 3 Keseimbangan memancar memusat radial. Gambar 4.7 Jenis – Jenis Keseimbangan kiri Keseimbangan Simetris, tengah Keseimbangan Asimetris, kanan Keseimbangan Radial Keseimbangan setangkup simetris merupakan keseimbangan yang diperoleh bila bagian di belahan kiri dan kanan suatu susunan terdapat kesamaan atau kemiripan wujud, ukuran, dan jarak penempatannya. Keseimbangan senjang asimetris merupakan keseimbangan yang memiliki bagian tidak sama antara belahan kiri dan kanan, tetapi tetap dalam keadaan yang tidak berat sebelah. Sedangkan keseimbangan memancar memusat radial merupakan bentuk 69 keseimbangan yang diperoleh melalui penempatan bagian-bagian susunan di seputar pusat sumbu gaya berat Sunaryo, 2002: 40. Contoh ilustrasi pada materi komposisi merupakan contoh gambar bentuk yang dibuat dengan gambar tangan drawing. Ilustrasi tersebut merupakan contoh gambar bentuk dengan menggunakan keseimbangan asimetris karena pada bagian belahan kanan dan kiri benda tampak berbeda.

Video liên quan

66 Ketiga ilustrasi tersebut terdapat dalam materi objek menggambar. Pada materi ini dijelaskan bahwa dalam menggambar seseorang tidak hanya mengandalkan diri dalam berimajinasi, namun juga memerlukan objek dalam menggambar. Ilustrasi di atas digunakan sebagai contoh objek dalam menggambar. Terdapat ilustrasi daun dan burung elang yang divisualisasikan dalam bentuk gambar foto image sedangkan ilustrasi alam benda divisualisasikan dalam bentuk gambar tangan drawing. Dari ketiga ilustrasi tersebut, penulis buku dianggap belum bisa menampilkan contoh ilustrasi yang lebih menarik karena objek gambar masih trelihat monoton. Seharusnya penulis buku dapat menampilkan contoh yang digunakan sebagai objek menggambar serta hasil gambar dari objek tersebut sehingga pembaca dapat memahami isi materi dengan lebih maksimal. Terdapat kesalahan redaksional pada kata “alam benda” yang seharusnya adalah “benda alam”. Materi yang dijelaskan pun lebih menjelaskan mengenai benda alam bukan alam benda. Kesalahan penulisan pada buku dapat mengakibatkan makna yang berbeda pula.

c. Komposisi Simetris dan Komposisi Asimetris

Gambar 4.6 kiri Komposisi Simetris, kanan Komposisi Asimetris Sumber: dok. BSE Seni Budaya Kelas VII SMP 67 Ilustrasi tersebut terdapat pada materi komposisi. Dalam menggambar, komposisi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu komposisi simetris dan komposisi asimetris. Komposisi simetris merupakan komposisi yang bagian kanan dan kiri gambar sama atau hampir sama. Sedangkan komposisi asimetris adalah komposisi yang menunjukkan bagian kanan dan kiri gambar tidak sama. Perbedaan tersebut tampak pada ilustrasi di atas. Ilustrasi di atas digunakan sebagai pembeda antara komposisi simetris dan komposisi asimetris. Ilustrasi tersebut berupa gambar sketsa dengan menggunakan teknik arsir. Materi yang disampaikan dirasa kurang menjelaskan komposisi secara utuh. Pada Buku Sekolah Elektronik BSE Seni Budaya Seni Rupa Kurikulum 2013 Kelas VII SMP Semester 1 hanya dijelaskan jenis komposisi saja. Sedangkan definisi komposisi sendiri tidak dimunculkan. Menurut Sunaryo 2002:6, komposisi sering disebut juga sebagai organisasi unsur-unsur rupa. Sedangkan menurut Gilbert, dalam Sunaryo: 2002 memandang bahwa komposisi merupakan organisasi unsur rupa dalam karya-karya dwimatra, misalnya dalam lukisan, gambar, dan karya grafis. Unsur-unsur rupa atau komposisi sendiri terbagi menjadi enam yaitu: 1 Garis line, 2 Raut shape, 3 Warna colour, 4 Gelap terang light – dark, 5 Tekstur texture, dan 6 Ruang space. Pada Buku Sekolah Elektronik BSE Seni Budaya Seni Rupa Kurikulum 2013 Kelas VII SMP sama sekali tidak dijelaskan mengenai unsur-unsur rupa atau komposisi. Ilustrasi yang ditampilkan pun tidak sesuai dengan isi materi. Ilustrasi tersebut merupakan contoh gambar bentuk yang seharusnya diuraikan pada materi 68 tersendiri dengan bahasan gambar bentuk. Sedangkan untuk istilah komposisi simetris dan komposisi asimetris pun dirasa kurang sesuai karena istilah tersebut terdapat pada prinsip keseimbangan. Prinsip keseimbangan merupakan salah satu bagian dari enam prinsip-prinsip desain atau prinsip-prinsip komposisi Sunaryo, 2002: 6. Keseimbangan balance merupakan prinsip desain yang berkaitan dengan pengaturan bobot akibat gaya berat dan letak kedudukan bagian-bagian, sehingga susunan dalam keadaan seimbang. Keseimbangan sendiri terbagi menjadi 3 jenis, yaitu: 1 Keseimbangan setangkap simetris, 2 Keseimbangan senjang asimetris, dan 3 Keseimbangan memancar memusat radial. Gambar 4.7 Jenis – Jenis Keseimbangan kiri Keseimbangan Simetris, tengah Keseimbangan Asimetris, kanan Keseimbangan Radial Keseimbangan setangkup simetris merupakan keseimbangan yang diperoleh bila bagian di belahan kiri dan kanan suatu susunan terdapat kesamaan atau kemiripan wujud, ukuran, dan jarak penempatannya. Keseimbangan senjang asimetris merupakan keseimbangan yang memiliki bagian tidak sama antara belahan kiri dan kanan, tetapi tetap dalam keadaan yang tidak berat sebelah. Sedangkan keseimbangan memancar memusat radial merupakan bentuk 69 keseimbangan yang diperoleh melalui penempatan bagian-bagian susunan di seputar pusat sumbu gaya berat Sunaryo, 2002: 40. Contoh ilustrasi pada materi komposisi merupakan contoh gambar bentuk yang dibuat dengan gambar tangan drawing. Ilustrasi tersebut merupakan contoh gambar bentuk dengan menggunakan keseimbangan asimetris karena pada bagian belahan kanan dan kiri benda tampak berbeda.

d. Tahapan Menggambar

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề