Jelaskan mengapa kegagalan pemberontakan G30S/PKI dianggap dapat membuktikan bahwa Pancasila Sakti

KBRN, Jakarta: Setiap tahunnya di tanggal 1 Oktober, merupakan Hari Kesaktian Pancasila. Hari bersejarah tersebut sangat berkaitan erat dengan peristiwa G30SPKI.

Hal tersebut selalu diperingati setiap tahun agar masyarakat memahami sejarah bangsa dan bagaimana Pancasila sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan negara.

Diketahui bahwa Indonesia selalu memperingati dua peringatan terkait Pancasila dalam satu tahun yakni pada 1 Juni sebagai hari kelahirannya dan 1 Oktober yang ditetapkan sebagai hari kesaktiannya.

Lalu kenapa harus Pancasila Sakti? Dikutip dari beberapa sumber, beberapa kali perjuangan Indonesia mencoba 'diganggu' oleh berbagai golongan yang anti terhadap prinsip-prinsip falsafah Pancasila. Tidak sedikit usaha dilakukan untuk mempertahankan Pancasila hingga akhirnya diakui sebagai Dasar Negara Republik Indonesia.

Tidak sedikit pula usaha dilakukan untuk mempertahankan Pancasila hingga akhirnya diakui sebagai Dasar Negara Republik Indonesia. Pancasila pun pada hakekatnya merupakan suatu jalan pikiran dan dasar falsafah hidup bangsa Indonesia.

Nilai yang tercakup di dalamnya tidak dapat dipisahkan, sebab telah menjadi kepribadian bangsa Indonesia sejak dulu dan terus berkembang hingga kini. Maka alasan di balik kesaktian tersebut memiliki makna penting bahwa Pancasila adalah dasar negara yang tak boleh diubah oleh siapapun.

Selain itu, ada beberapa makna juga terkait peringatan pancasila ini. Berdasarkan laporan dari laman News Unair, Dosen Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR), Arya Wanda Wirayuda menjelaskan alasan adanya dua peringatan Pancasila di Indonesia.

Menurutnya, Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada 1 Oktober 2020 diperingati karena ideologi Pancasila kembali dikuatkan oleh pemerintah pasca peristiwa G30S. Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, hari besar itu adalah legitimasi pemerintah mengembalikan Pancasila pada ideologi negara dan menolak paham selain Pancasila.

Sedangkan Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni memiliki sejarah awal pembentukan ideologi negara oleh BPUPKI pada tahun 1945. Meski sama-sama berhubungan dengan Pancasila namun dua hari tersebut memiliki makna berbeda.

Hari Kesaktian Pancasila menurut dia dapat dikatakan sebagai mitologisasi pemerintah untuk menguatkan Pancasila.

Salah satu momen yang melepaskan Negara Indonesia dari pemberontakan G30S/PKI yang menewaskan para Jenderal terbaik di Indonesia adalah peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tersebut bisa dijadikan sebagai kebangkitan bagi kita semua untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme yang cenderung mulai luntur.

Nilai-nilai itulah yang kemudian kita maknai sebagai semangat untuk membangun kembali jati diri bangsa, mengingat Pancasila adalah dasar Negara dan menjadi sumber hukum yang mengatur masyarakat Indonesia.

Banyak yang berpendapat, justru 1 Oktober dapat disikapi sebagai hari perkabungan nasional, bukan untuk ritual Kesaktian Pancasila. biasanya juga akan diperingati upcara di berbagai institusi negara. Pada 30 Septembernya, dilakukan pengibaran bendera setengah tiang. Kemudian, pada 1 Oktober 2019, pukul 06.00 WIB, bendera berkibar satu tiang penuh. (Foto: Istimewa)