Jelaskan metode memasak bahan pangan ikan, udang, cumi, rumput laut daging, telur dan susu

You're Reading a Free Preview
Pages 6 to 10 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Page 2 is not shown in this preview.

LEMBAR KERJA-1 [LK-1] Nama kelompok : .......................................................................................... Nama anggota : ......................................................................................... Kelas : .......................................................................................... Mengidentifikasi ciri fisik ikan, udang, cumi-cumi, rumput laut, daging, telur, dan susu yang ada di lingkunganmu! Ciri-Ciri Fisik Hubungannya dengan Budaya Jenis Bahan Bentuk Warna Rasa Setempat Ungkapan perasaan: ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... CARI TAHU Tahukah kamu apa saja jenis-jenis ikan, udang, cumi-cumi, rumput laut, daging, telur, dan susu yang ada di negara lain dan apa manfaatnya? Coba cari tahu untuk memperluas wawasan pengetahuanmu. 1. Apa yang kamu rasakan setelah mengetahui kandungan dan manfaat dari ikan, udang, cumi-cumi, rumput laut, daging, telur dan susu? 2. Bagaimana sebaiknya sikapmu pada Tuhan dan tanah airmu? 3. Tahukah kamu apa kandungan gizi dan manfaat lain dari ikan, udang, cumi-cumi, rumput laut, daging, telur, dan susu? Prakarya 1433. Metode Pengolahan Memasak adalah kegiatan menyiapkan/mengolah bahan makanan menjadi hidangan yang siap untuk dikonsumsi dengan cara memanaskan bahan makanan agar bahan makanan tersebut aman untuk dikonsumsi. Memasak terdiri dari berbagai macam metode, teknik, peralatan dan kombinasi bumbu dan rempah agar dihasilkan citarasa yang lezat. Bahan pangan mentah atau belum diolah sebenarnya kaya akan nutrisi. Bahan pangan bisa berubah kandungan nutrisinya apabila dimasak atau diolah dengan cara yang salah seperti menggoreng ikan sampai kering dapat membuat protein yang terkandung dalam ikan menjadi rusak. Meski begitu, penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar makanan justru akan lebih bernutrisi setelah dimasak karena adanya penambahan bahan pangan lainnya seperti sayuran dan buah. Metode memasak bahan pangan ikan, udang, cumi, rumput laut, daging, telur dan susu biasanya dengan metode merebus [boiling], mengukus [steaming], menggoreng [fried], membakar [grilling], dan memanggang/dioven. Kalian telah pelajari 3 metode di kelas VIII, yaitu merebus, mengukus dan menggoreng. Untuk mengingat diuraikan kembali metode memasak sebagai berikut. a. Merebus [Boiling] Merebus adalah melunakkan atau mematangkan bahan makanan dalam cairan [air, kaldu, santan atau susu] dengan temperatur 1000C. Bahan makanan harus terendam dalam cairan. Fungsi cairan untuk mematangkan bahan makanan tersebut. Jika temperatur berkisar 850C - 960C Sumber: Dokumen Kemdikbud dan cairan yang digunakan untuk Gambar 4.23 Merebus memasak ikut dihidangkan bersama makanan, teknik ini sebut poaching. Kematangan bahan makanan tidak boleh terlalu lunak agar kandungan vitaminnya tetap terjaga. Alat yang digunakan biasanya panci. 144 Kelas IX SMP/MTs Semester 1b. Mengukus [Steaming] Mengukus adalah memasak bahan makanan dengan uap panas dari rebusan air yang ada di bawahnya dan bahan makanan/masakan tidak menyentuh air yang menghasilkan uap tersebut. Bahan makanan diletakkan dalam suatu tempat, lalu uap air disalurkan di sekeliling bahan makanan yang dikukus. Biasanya Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 4.24 Mengukus mengukus menggunakan alat seperti langseng/dandang, panci, dan kukusan atau klakat. c. Menggoreng [Frying] Menggoreng adalah metode memasak dengancaramemasukkanbahanmakanan ke dalam minyak panas. Menggoreng bisa dilakukan dengan medium minyak goreng banyak [deep frying] sehingga bahan makanan yang digoreng terendam dalam minyak, dan menggoreng dengan minyak goreng sedikit [pan frying/shallow frying], Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 4.25 Menggoreng contohnya mengoreng dadar telur atau telur mata sapi, menumis bumbu dan rempah. Namun, ada juga menggoreng nonminyak [sangrai], yaitu memasak di wajan di mana bahan makanan langsung tersentuh wajan. Cara ini biasanya untuk menyangrai biji kopi. Ada juga yang menggunakan medium pasir untuk menyangrai, biasanya cara ini untuk menggoreng kerupuk melarat/kerupuk disel atau kacang tanah kulit. Tata cara menggoreng seperti berikut. 1. Wajan dalam keadaan bersih dan kering. 2. Panaskan wajan berisi minyak secukupnya. Setelah panas, masukkan bahan pangan. 3. Goreng hingga kematangan bahan pangan yang diinginkan. Prakarya 145d. Membakar [Grilling] Membakar adalah metode memasak bahan makanan dengan cara dibakar langsung di atas bara api, biasanya menggunakan arang yang dipanaskan hingga menjadi bara api. Teknik ini biasanya dilakukan di ruangan terbuka, Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 4.26 Membakar dengan sumber panas yang datang dari bawah alat yang disebut grill. Tata cara membakar seperti berikut. 1. Siapkan alat untuk membakar. Isi alat pemanggang dengan bahan bakar arang kayu/batok kelapa. 2. Bakar arang hingga diperoleh bara api. Jika menggunakan kompor gas yang terdapat grilling, cukup dinyalakan langsung. 3. Letakkan bahan pangan di atas grill sambil dikipas-kipas agar bara api tetap terjaga. Jika menggunakan kompor gas, dapat langsung dinyalakan tanpa harus dikipas-kipas hingga tingkat kematangan bahan pangan sesuai yang diinginkan. e. Memanggang [Baking] a. Memanggang adalah metode memasak bahan makanan dengan menggunakan udara yang dipanaskan sehingga bahan yang dimasak mendapatkan panas yang stabil dari segala arah. Alat yang sering digunakan untuk memanggang berupa: microwave dan oven. Tata cara memanggang seperti berikut. 1. Siapkan alat untuk memanggang dan diletakkan di atas kompor. 2. Letakkan alat memanggang di atas kompor yang menyala lebih kurang b. 5-10 menit hingga diperoleh suhu Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 4.27 panas sesuai yang diinginkan. [a] Pemanggang modern 3. Letakkan bahan pangan dalam alat [b] Pemanggang tradisional 146 Kelas IX SMP/MTs Semester 1panggang yang telah panas hingga bahan pangan matang. Lama pemanggangan disesuaikan dengan jenis bahan pangan dan jenis olahan sebab tiap jenis bahan pangan dan jenis olahan memiliki tingkat kematangan yang berbeda [matang/ kering,setengah matang/kering, basah]. 4. Jika menggunakan microwave atau oven listrik, alat itu dapat langsung dinyalakan dan atur suhu/waktu sesuai kebutuhan. TUGAS KELOMPOK 2 Observasi dan Wawancara Amatilah lingkunganmu! Wawancarailah chef/juru masak dan amatilah pengolahan ikan, udang, cumi-cumi, rumput laut, daging, telur, dan susu. yang ada di lingkungan sekitarmu. Tanyakan beberapa hal berikut: 1. Apa bahan yang diperlukan? Bagaimana cara memilih bahan? 2. Apa alat yang digunakan? 3. Bagaimana proses pembuatannya? 4. Apa bahan kemasan dan bagaimana penyajiannya? 5. Catat keselamatan kerja dan hal khusus yang harus menjadi perhatian saat proses pembuatannya. Saat melakukan observasi dan wawancara, hendaknya kamu bersikap ramah, berbicara sopan, bekerja sama, dan toleransi dengan teman kelompokmu. [Lihat LK-2] LEMBAR KERJA 2 [LK-2] Nama kelompok : .......................................................................... Nama anggota : .......................................................................... Kelas : .......................................................................... Laporan Kelompok: Observasi dan Wawancara Pengolahan Ikan, Udang, Cumi-Cumi, Rumput Laut, Daging, Telur, dan Susu di Lingkungan Sekitar Prakarya 147Bahan: Alat: • • • • Proses Pembuatan Kemasan dan Penyajian [Gambar dan tuliskan [Gambar dan tuliskan bahan dan prosesnya] caranya] • • • • Ungkapan perasaan: ......................................................................................................................... ......................................................................................................................... 4. Tahapan Pengolahan Mengolah bahan pangan bergantung pada tujuan, metode, kebutuhan dan kegunaan yang kita inginkan. Dalam mengolah bahan pangan, kita perlu membiasakan dengan merencanakan/merancang proses pembuatannya agar hasil olahan pangan bermanfaat sehingga dapat dipertanggung jawabkan baik secara ekonomi maupun kebutuhan. Hal lain yang harus diperhatikan adalah proses pengolahan dalam membuat suatu olahan pangan agar dapat dihasilkan produk olahan yang sesuai dengan kegunaan, nikmat dalam cita rasa, tepat dalam pengolahan, memiliki nilai estetis dalam penyajian maupun kemasan, dan aman bagi kesehatan. Untuk mengingatkan kembali tahapan pengolahan yang telah kamu pelajari di kelas VIII, berikut disajikan bagan alur/tahapan pengolahan. 148 Kelas IX SMP/MTs Semester 1Perencanaan: Pembuatan: - Identifikasi kebutuhan - Persiapan [merencanakan [menganalisis kebutuhan pembelian bahan sesuai pengolahan pangan kebutuhan, alat dan berdasarkan kondisi pengolahan pangannya/ lingkungan kelas/ pembuatannya mulai dari kelompok/keluarga saat pengupasan/pencucian ini] untuk ide/gagasan bahan] perencanaan produk - Proses pembuatan, pengolahan pangan. keselamatan kerja dan hal - Ide/gagasan [membuat khusus lainnya] rencana/merancang suatu pembuatan pengolahan Pengemasan: pangan sesuai dengan ha- - Wadah penyajian dan sil identifikasi kebutuhan] estetika Evaluasi: - Wadah kemasan, estetika - Merasakan hasil/produk & kesehatan pengolahan pangan - Mengevaluasi seluruh Gambar 4.28 Alur/Tahapan Pengolahan. proses atau setiap tahapan pembuatan pengolahan sebagai bahan perbaikan Penduduk di Indonesia biasa mengolah ikan dan daging menjadi beragam makanan pendamping nasi/lauk. Semua bergantung pada tradisi dan kearifan lokal pangan setempat. Oleh karenanya, terdapat beragam olahan ikan, udang, cumi-cumi, rumput laut, daging, telur, dan susu menjadi makanan khas daerah setempat, di seluruh Indonesia. Olahan ikan, udang, cumi-cumi, rumput laut, daging, telur, dan susu khas tiap daerah memiliki cita rasa yang unik dan berbeda karena penggunaan bumbu dan rempah serta komposisi dan campuran yang berbeda pula. Sebelum melakukan pengolahan, kita harus mempersiapkan alat dan bahan, termasuk bumbu dan rempah yang akan digunakan. Pengetahuan tentang bumbu dan rempah-rempah pada saat mengolah bahan pangan sangat dibutuhkan. Bumbu berfungsi untuk menambah cita rasa dan dapat menghasilkan cita rasa yang berbeda dengan kombinasi dan komposisi tertentu pada olahan pangan. Selain itu, bumbu juga dapat berfungsi sebagai bahan pengawet pada masakan karena adanya beberapa kandungan zat pada rempah yang digunakan bersifat antiseptik dan membunuh bakteri patogen. Prakarya 149Berikut ini beberapa jenis rempah dan bumbu yang digunakan dalam mengolah bahan pangan. No Jenis Rempah Karakteristik Ada berbagai jenis cabai yang dikenal di Indo- nesia, yaitu cabai merah keriting, cabai mer- ah besar, cabai rawit merah, cabai rawit hijau, 1 cabai hijau keriting, dan cabai hijau besar. Cabai memberikan rasa pedas dan efek warna merah pada masakan. Bawang merah [Allium cepa L] memberikan rasa gurih dan aroma sedap pada masakan 2 serta bersifat antimikroba. Selain umbinya, beberapa masakan juga menggunakan daun dan tangkainya. Bawang putih [Allium sativum]. Selain mem- berikan rasa gurih dan aroma sedap pada masakan, bawang putih juga baik bagi kese- 3 hatan karena mengandung zat yang berfung- si menurunkan kolesterol dan juga memiliki kandungan antimikroba yang kuat seperti bawang merah. Jahe [Zingiber officinale]. Rasa rimpang ini pedas dan agak sedikit pahit. Jahe banyak digunakan sebagai bumbu dalam olahan ikan 4 dan daging. Pada olahan ikan, jahe dapat mengurangi bau anyir/amis ikan. Selain un- tuk bumbu, jahe juga nikmat dibuat minuman penghangat. 150 Kelas IX SMP/MTs Semester 1Lengkuas [Alpinia galanga]. Umbi berserat kasar agak keras, berwarna putih kecokelat- cokelatan atau kekuning-kuningan. Terdapat dua jenis lengkuas, yaitu lengkuas merah dan lengkuas putih. Jenis yang umum digunakan 5 sebagai bumbu adalah yang berwarna putih, sementara yang berwarna merah biasa digunakan sebagai obat tradisional, tetapi dapat juga digunakan sebagai bumbu masakan. Rasanya sedikit pedas, getir, dan memiliki aroma yang khas. Kencur [Kaempferia galanga]. Umbi kencur berwarna putih kekuning-kuningan, rasanya 6 sedikit pedas dan getir, memberi rasa segar dan aroma khas pada masakan. Selain se- bagai bumbu masak, umbi kencur juga digu- nakan sebagai obat tradisional. Kunyit [Curcuma longga]. Umbi kunyit ber- warna kuning hingga orange, rasanya pedas, 7 dipakai sebagai aromatik dan juga memberi warna kuning alami pada masakan. Selain sebagai bumbu masakan, umbi kunyit juga digunakan sebagai obat tradisional. Jinten [Carum roxburghianum]. Biji-bijian berbentuk agak pipih lembut, berwarna 8 kuning kecokelat-cokelatan, berbau harum segar. Rempah ini digunakan sebagai bumbu, memberi aromatik segar pada masakan. Pala [Myristica fragrans]. Biji pala adalah biji dari buah pala yang berdaging kuning 9 muda kehijau-hijauan. Buahnya dapat dibuat manisan atau sirup. Bijinya dibuat bumbu penyedap. Rasanya sedikit pedas dan getir serta berbau wangi. Prakarya 151Kulit kayu manis [Cinnamomum]. adalah kulit 10 bagian dalam sejenis pohon, baunya manis dan harum. Pada masakan, kulit kayu manis memberikan aroma manis dan harum. Kembang pekak/bunga lawang [Illicium Verum]. Buah berwarna cokelat ini memiliki bentuk seperti bintang. Rempah ini memiliki 11 aroma yang khas dan kuat, mirip dengan adas manis. Bunga lawang dijadikan penyedap rasa pada masakan, memberi aroma harum segar pada masakan. Lada atau merica. Buah ini berbentuk bulat kecil seperti ketumbar, tetapi lebih keras. 12 Berwarna putih kekuning-kuningan, rasanya pedas seperti cabai. Buah ini digunakan sebagai bumbu memberikan rasa hangat/ pedas pada masakan serta aroma yang khas. Ketumbar [Coriandrum Sativum]. Buah ketumbar berbentuk bulat kecil berwarna 13 cokelat kekuning-kuningan dan agak lunak. Memberi bau harum yang khas pada masakan dan rasa gurih. Kapolaga [Amomum compactum]. Sejenis buah agak bulat, berwarna putih atau kekuningan, bergaris-garis rapat, bermahkota 14 sisa perhiasan bunga, berbiji banyak kecil- kecil terlindung dalam salut biji berwarna keputihan berwarna cokelat kehitaman. Buah ini memberi aroma harum dan segar pada masakan. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 4.29 Jenis-jenis rempah Setelah kalian mengetahui aneka bumbu dan rempah, siapkan ikan, udang, cumi-cumi, daging, telur yang masih segar untuk diolah. Bahan ikan, udang dan cumi-cumi yang segar akan lebih nikmat 152 Kelas IX SMP/MTs Semester 1kalau langsung diolah dengan menambahkan bumbu dan rempah- rempah. Untuk mengolah ikan, udang, dan cumi-cumi tersebut, dilakukan beberapa tahapan, dimulai dari perencanaan/merancang proses pembuatannya, dan penyajian yang memiliki nilai estetis dapat menambah nilai ekonomi yang tinggi. Di bawah ini akan diberikan beberapa contoh pengolahan ikan, udang, dan cumi-cumi yang bisa kamu lakukan, ataupun kamu dapat melakukan pengolahan ikan, udang, dan cumi-cumi menjadi produk jadi yang sesuai daerahmu. a. Pengolahan Ikan 1] Perencanaan • Menentukan jadwal kegiatan pengolahan. • Menentukan jenis pengolahan ikan yang akan dilakukan. • Menyiapkan kebutuhan sarana alat dan bahan. • Menentukan kemasan/penyajian. • Membagi tugas pada anggota kelompok. 1. Cara membersihkan ikan: buang sisik, insang, dan isi perutnya. 2. Agar sisik ikan tidak bertebaran, bersihkan ikan di dalam wadah baskom atau kantong plastik lebar. 3. Agar bau amis berkurang, lumur/rendam ikan dengan air jeruk nipis, lalu diamkan beberapa menit. 4. Jika ikan akan diolah menggunakan bumbu, rendam bumbu bersama ikan untuk beberapa saat. Agar lebih meresap, sayat sisi-sisi ikan terlebih dahulu sebelum dilumuri bumbu. 5. Jika ikan akan digoreng, dan agar kulit ikan tidak terkelupas saat digoreng, lumuri dahulu dengan tepung sagu tipis-tipis. Agar ikan tidak lengket saat digoreng, gunakan minyak banyak dan panas dengan api sedang, serta jangan dibalik sebelum ikan kering. 6. Tips lain untuk ikan goreng, yaitu masukkan selembar daun pisang ke dalam minyak panas agar minyak tidak meletup-letup dan agar ikan tidak lengket di penggorengan. Prakarya 153Tips Untuk mengeksplorasi kemampuanmu, lakukan proses pengolahan ikan laut sesuai dengan komoditas yang ada di daerahmu. Pilihlah ikan yang segar dan rempah-rempah yang berkualitas baik. 2] Persiapan Alat dan Bahan Setelah merancang alat dan bahan yang dibutuhkan, selanjutnya menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan kebutuhan untuk pengolahan ikan air tawar/payau/laut. Kamu akan mempraktikkan pengolahan ikan perairan tawar, payau dan laut menjadi produk jadi yang bisa dikonsumsi langsung. Komoditas ikan yang digunakan dapat disesuaikan dengan komoditas yang ada di daerahmu, begitu pula proses pengolahan dapat disesuaikan. Di bawah ini ada beberapa contoh pengolahan ikan yang dapat dilakukan. Ikan perairan payau yang akan diolah adalah ikan kakap yang sering dikonsumsi oleh banyak orang. Ikan kakap akan diolah menjadi sop ikan kakap, dengan cara sebagai berikut. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan sebagai berikut. Alat: 154 Kelas IX SMP/MTs Semester 1tubuh udang dan hanya disisakan kulit ekornya, atau hanya membuang bagian sungut/kumis udang]. 2. Agar bau amis berkurang, lumur/rendam udang dengan air jeruk nipis, lalu diamkan beberapa menit. 3. Jika udang akan diolah menggunakan bumbu, rendam bumbu bersama udang untuk beberapa saat. Agar lebih meresap. Tips Untuk mengeksplorasi kemampuanmu, lakukan proses pengolahan udang sesuai dengan komoditas yang ada di daerahmu. Pilihlah udang yang segar dan rempah-rempah yang berkualitas baik. Bersihkan udang di bawah air mengalir. Kotoran udang harus bersih agar rasa pahit tidak terasa. 1] Persiapan Alat dan Bahan Setelah merancang alat dan bahan yang dibutuhkan, selanjutnya menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan kebutuhan untuk pengolahan udang. Siapkan bahan dan alat yang diperlukan secara lengkap. Untuk peralatan, dapat memakai alat yang telah tersedia di rumahmu, membeli atau meminjam teman/tetangga. Setelah merancang alat dan bahan yang dibutuhkan, selanjutnya menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan kebutuhan untuk pengolahan udang. Siapkan bahan dan alat yang diperlukan secara lengkap. Untuk peralatan, dapat memakai alat yang telah tersedia di rumahmu, membeli atau meminjam teman/tetangga. Kamu akan mempraktikkan pengolahan udang menjadi produk jadi yang bisa dikonsumsi langsung. Komoditas udang yang digunakan dapat disesuaikan dengan komoditas yang ada di daerahmu, begitu pula proses pengolahan dapat disesuaikan. Di bawah ini ada beberapa contoh pengolahan udang yang dapat dilakukan. Udang yang akan diolah dapat kamu tentukan sendiri, pilihlah udang berukuran sedang atau besar yang sering dikonsumsi oleh Prakarya 157Iris halus bawang merah dan bawang Panaskan minyak dalam wajan putih, bawang Bombay dapat di cacah secukupnya, kemudian masukkan mentega dan biarkan mencair. Lalu halus. masukkan bawang putih, bawang merah dan bawang Bombay. Tumis hingga layu dan berbau harum. Masukkan udang, saus tiram, kecap Siapkan piring dan letakkan udang manis, lada bubuk, dan garam. Tumis saus tiram lada hitam yang sudah hingga udang berwarna merah dan matang di atas piring. Taburkan matang. bawang goreng, Udang saus tiram lada hitam siap disantap bersama lontong/ketupat maupun nasi sesuai selera. 3] Penyajian Penyajian udang saus tiram menggunakan piring datar, akan lebih enak disajikan pada saat masih panas. Disantap dengan menggunakan nasi, ketupat atau lontong ataupun tanpa nasi. 4] Evaluasi Di akhir pengolahan udang, silakan uji masakanmu, dengan mempersilakan guru dan temanmu untuk mencobanya. Buatlah catatan evaluasi tentang masakanmu sebagai bahan perbaikan. Prakarya 159d. Pengolahan Daging Sapi Rendang adalah salah satu masakan khas daerah Minangkabau, yaitu masakan daging sapi bercita rasa pedas dengan menggunakan campuran berbagai bumbu dan rempah-rempah. Kuliner ini dihasilkan dari proses memasak [merebus] berulang- ulang dengan santan kelapa selama berjam-jam [biasanya 4 jam] hingga masakan kering dan berwarna hitam pekat. Jenis rendang inilah yang disebut rendang yang sejati. Rendang basah disebut kalio, yaitu rendang yang dimasak dalam waktu yang lebih singkat, santan belum mengering. Dalam suhu ruangan, kalio hanya dapat bertahan selama beberapa hari [kurang dari satu minggu]. 1] Perencanaan Perencanaan dalam pekerjaan pengolahan tetap harus dibuat agar tercapai efisiensi kerja. [Lihatlah urutan perencanaan pada pengolahan ikan]. Susunan tertib pekerjaan pada pengolahan rendang, sebagai berikut. 1. Memotong dan mencuci daging sapi. 2. Membersihkan dan menghaluskan bumbu. 3. Memasak daging sapi. 4. Menghidangkan/mengemas. 5. Berkemas/membersihkan dan merapikan peralatan dan tem- pat bekerja. Identifikasi Kebutuhan Rendang kering adalah rendang yang sesungguhnya [jika masih basah/banyak kuahnya belum disebut rendang, tetapi disebut kalio]. Rendang ini sangat awet, dapat bertahan selama berminggu- minggu bahkan hingga berbulan-bulan [3 bulan]. Karenanya, rendang sangat tepat dijadikan bekal perjalanan. Kuliner ini juga selalu hadir di hari raya Idul Fitri, kebiasaan orang untuk saling mengunjungi sanak keluarga dan mereka yang tidak ingin disibukkan dengan urusan memasak sehingga tidak perlu harus memasak setiap hari. 164 Kelas IX SMP/MTs Semester 1Tips 1. Memasak rendang harus dengan panas yang tepat. Diaduk perlahan hingga bumbu dan santan meresap ke dalam daging. 2. Setelah mendidih, kecilkan apinya dan terus diaduk hingga santan mengental dan menjadi kering. 3. Memasak rendang harus teliti dan sabar ditunggui. Harus selalu dibolak-balik agar santan mengering dan bumbu terserap sempurna, tetapi tidak menghancurkan daging. 5. Penyajian dan Pengemasan Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang diperlukan setiap hari, baik diolah sendiri di rumah atau membeli makanan jadi/matang siap santap. Salah satu yang memengaruhi konsumen memilih atau membeli suatu makanan adalah cara pengemasannya. Pengemasan makanan adalah cara untuk menyuguhkan makanan kepada orang untuk diperjualbelikan, yang telah ditata berdasarkan komposisi warna, tekstur/bentuk, rasa, aroma, dan alat/kemasan sajian makanan. Tujuan pengemasan makanan adalah sebagai berikut. a. Melindungi isi/makanan dari benturan, cuaca dan mikroorganism dengan pemilihan material untuk kemasan yang tepat serta desain bentuk dan struktur yang baik. b. Menjadi daya tarik dan pembeda dari berbagai jenis dan merek makanan. Pemilihan material yang tepat serta desain bentuk dan struktur yang tepat akan menjadi daya tarik tersendiri bagi kon- sumen untuk memilih membeli makanan tersebut. c. Informasi mengenai makanan tersebut, yaitu: nama dan merek makanan, isi makanan, berat, kandungan bahan dan nutrisi, tang- gal kadaluarsa, produsen, kode produksi, dan keterangan khusus harus jelas. a. Jenis Kemasan Di masyarakat, tentu kamu dapat menjumpai banyak sekali produk makanan dalam kemasan. Secara umum, kemasan digolongkan menjadi tiga seperti berikut. 168 Kelas IX SMP/MTs Semester 11] Kemasan Primer Kemasan primer adalah kemasan yang berhubungan/kontak langsung dengan produk makanan. Ukurannya relatif kecil dan biasa disebut sebagai kemasan eceran. Sedapat mungkin, kemasan memberikan informasi lengkap tentang produk. Contoh: Kantong plastik untuk produk dendeng sapi, sosis, bakso. Cup kaleng untuk kornet, gelas plastik [cup] untuk air minum atau bubur instan. 2] Kemasan Sekunder Kemasan sekunder adalah kemasan kedua yang berisi sejumlah kemasan primer. Kemasan ini tidak kontak langsung dengan produk yang dikemas. Kemasan jenis ini dapat dimanfaatkan untuk memajang produk. Contoh: Kemasan karton untuk produk kornet, kemasan krat untuk produk dalam botol. 3] Kemasan Tersier Kemasan tersier adalah kemasan yang diperuntukkan sebagai kemasan transpor atau distribusi apabila makanan akan dikirim ke tempat lain. Contoh: kontainer dan kotak karton gelombang. b. Faktor-Faktor dalam Penyajian/Pengemasan Faktor-faktor yang juga harus diperhatikan dalam menyuguhkan makanan adalah seperti berikut. 1] Sanitasi dan Higienis Sanitasi dan higienis makanan merupakan salah satu prinsip dari pengemasan makanan. Hal ini harus diperhatikan karena pengemasan makanan yang tidak higienis dapat mengurangi selera makan seseorang bahkan dapat menjadi media kontaminasi berbagai macam bakteri dan kuman. Oleh karenanya, sangat penting memperhatikan prinsip-prinsip higiene dan sanitasi makanan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut. a. Setiap jenis makanan ditempatkan dalam wadah terpisah dan diusahakan dalam keadaan tertutup pada saat penyajian agar antarjenis makanan tidak tercampur dan terkontaminasi Prakarya 169oleh bakteri atau kuman. Hal ini dapat memperpanjang masa penyajian makanan. b. Makanan yang mengandung kadar air tinggi [kuah] baru dicampur pada saat menjelang dihidangkan untuk mencegah makanan cepat rusak. Contohnya penyajian bakso, soto atau siomay sebab umumnya makanan ini mudah basi dan dapat mengubah cita rasa. c. Beberapa hidangan makanan nikmat disajikan masih dalam keadaan panas, seperti sup, bakso, dan soto. d. Peralatan yang digunakan seperti dus, piring, gelas, mangkuk harus bersih dan dalam kondisi baik. Bersih artinya sudah dicuci dengan cara yang higienis. Baik artinya utuh, tidak rusak atau cacat dan bekas pakai. Tujuannya untuk mencegah penularan penyakit dan memberikan penampilan yang estetis. e. Hindari kontak langsung dengan tangan. Hal ini bertujuan un- tuk mencegah kontaminasi bakteri dan penampilan yang baik. 2] Cita Rasa Konsumen memilih suatu makanan adalah karena cita rasanya. Sensasi rasa, tektur dan bau. Penampilan makanan menimbulkan sensasi tersendiri dalam mulut kita. Cita rasa sangat memengaruhi seseorang dalam memilih dan membeli suatu produk makanan. 3] Warna dan Tekstur Warna makanan dapat memperlihatkan bahwa makanan tersebut masih berkualitas baik atau sudah jelek. Warna makanan dapat digunakan sebagai indikator kematangan makanan. Tekstur makanan yang empuk, mudah digigit, dan mudah dikunyah akan dapat dinikmati dengan nyaman. Selain itu, makanan yang disajikan dengan bentuk menarik dan serasi menjadi daya tarik tersendiri bagi orang yang memakannya. 4] Alat dan Kemasan Seseorang yang membeli makanan di restoran kadang dimakan di tempat atau dibungkus untuk dibawa pulang. Alat penyajian dan kemasan hidangan makanan bisa menggunakan kerajinan tradisional dan modern. 170 Kelas IX SMP/MTs Semester 13. Penyajian/Pengemasan [Penyajian, presentasi proses pembuatan] ............................................................................................................... ............................................................................................................... 4. Evaluasi [Analisis/evaluasi produk dari guru dan teman] ............................................................................................................... ............................................................................................................... Ungkapkan kesan saat mengerjakan karya: ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ KESELAMATAN KERJA Perhatikanlah! 1. Gunakan celemek, penutup kepala agar tidak ada rambut yang ter- jatuh pada makanan saat bekerja. Cuci tangan sebelum bekerja atau gunakan sarung tangan. 2. Hati-hatilah dalam bekerja baik dalam mengunakan peralatan tajam, listrik, kompor gas/minyak tanah, maupun pecah belah. 3. Kebersihan tempat kerja dan peralatan yang digunakan pada pem- buatan hendaknya diperhatikan, baik saat akan mulai memasak mau- pun setelah selesai memasak. 4. Bekerja sama yang baik antar teman. 5. Matikan kompor dengan baik saat selesai memasak. REFLEKSI KELOMPOK Kalian telah melaksanakan praktik kegiatan pengolahan pangan dari bahan olahan ikan dan daging menjadi makanan. Bagaimana hasilnya? Apakah kelompokmu sudah mengerjakan kegiatan dengan baik? Evaluasilah kelompok pembuatan pengolahan ikan dan daging. Isilah lembar kerja di bawah ini dengan melengkapi tabel. Beri tanda ceklis [v] sesuai jawabanmu dan sertakan alasannya. 174 Kelas IX SMP/MTs Semester 1Uraian Baik Cukup Kurang Alasan Pengamatan Perencanaan Persiapan Pelaksanaan Evaluasi Pelaporan Kerja sama Disiplin Tanggung jawab Tuliskan simpulan berdasarkan refleksi di atas: ................................................................................... ................................................................................... ................................................................................... REFLEKSI DIRI Renungkan dan tuliskan pada selembar kertas! Selama kamu mempelajari pengolahan pangan dari bahan olahan ikan dan daging menjadi makanan, manfaat apa yang kamu rasakan, tentang hal-hal berikut? • Keragaman produk pengolahan pangan dari bahan ikan dan daging yang ada di Nusantara dan daerahmu sendiri. • Belajar melalui sumber/referensi bacaan tentang bahan olahan pangan dari ikan dan daging dengan segala karakteristik dan produk olahannya. Kesulitan yang dihadapi saat mencari informasi dan pengamatan. • Pengalaman dalam membuat olahan pangan dari bahan ikan dan daging [mulai dari perencanaan, persiapan, pembuatan, dan penyajian] secara mandiri. • Pembelajaran yang kamu dapatkan/rasakan sebagai individu. Prakarya 175Saat ini, dengan semakin majunya teknologi serta adanya era globalisasi membuat makin banyak produk olahan ikan dan daging tersebar secara luas dari negara satu ke negara lain. Berbagai macam ikan dan daging mudah didapat di berbagai daerah di Indonesia. Dengan bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan akan ikan dan daging sebagai sumber protein hewani pun terus meningkat. Oleh karena itu, untuk mempertahankan mutu dan persediaan bahan pangan tersebut, diperlukan tehnik pengolahan pangan ikan dan daging yang benar secara diversifikasi [usaha penganekaragaman]. Pengolahan ikan dan daging menjadi produk setengah jadi yang bervariasi sangat diperlukan dalam rangka mencukupi kebutuhan pangan masyarakat. Dengan adanya diversifikasi, variasi rasa, bentuk, dan penyajian produk dari bahan dasar yang sama dapat menambah nafsu makan sehingga tidak menimbulkan kebosanan dan kebutuhan tubuh akan protein hewani tetap terpenuhi. Selain itu, tujuan pengolahan pangan juga untuk memperpanjang waktu simpan, meningkatkan daya cerna, meningkatkan cita rasa, mempermudah dikonsumsi, dan meningkatkan nilai tambah bahan pangan. Pada prinsipnya, pengolahan pangan ditujukan untuk tetap mempertahankan pangan sebagai sumber nutrisi yang sehat dan aman. Ikan dan daging selain mengandung protein, juga mengandung vitamin, air, dan mineral. Kandungan mineral dan air yang terdapat pada ikan dan daging yang belum diolah memiliki waktu simpan yang relatif singkat. Oleh karena itu, bahan pangan tersebut mudah menjadi busuk akibat pengaruh fisiologik, mekanik, fisik, kimiawi, parasitik atau mikrobiologik yang berubah. Untuk memperpanjang waktu simpan ikan dan daging, dilakukan proses pengolahan. Pengolahan bahan pangan adalah suatu kegiatan mengubah bahan mentah menjadi bahan setengah siap saji dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan memperpanjang masa simpan bahan pangan. Dengan demikian, olahan pangan setengah jadi adalah mengolah bahan baku pangan dengan proses pengawetan, baik pengawetan secara kimia, fisika, ataupun mikrobiologi, menjadi aneka ragam olahan pangan setengah jadi yang digunakan selanjutnya sebagai bahan baku pangan. Saat ini, dikembangkan aneka produk olahan pangan setengah jadi baik secara tradisional maupun modern, tanpa menghilangkan Prakarya 177nilai gizi yang terkandung di dalam bahan pangan tersebut. Bahan pangan setengah jadi memiliki nilai ekonomis lebih tinggi dibandingkan dengan bahan segar/mentah maupun bahan pangan jadi karena dapat memiliki umur simpan yang lebih panjang. Untuk mengolah ikan dan daging segar menjadi bahan pangan setengah jadi, diperlukan teknologi pengolahan dan alat pengolahan yang tepat. Keuntungan bahan pangan yang diolah menjadi bahan pangan setengah jadi, yaitu sebagai berikut. • Menjadi bahan baku yang fleksibel untuk industri pengolahan lan- jutan. • Dapat diperjual belikan antardaerah dan sebagai komoditas ek- spor. • Aman dalam distribusi dari satu tempat ke tempat lainnya. • Dapat dikemas lebih ringkas. • Menghemat ruangan dalam penyimpanan. • Mengurangi biaya dalam penyimpanan. • Tahan lama dan lebih kuat di cuaca dingin atau panas. TUGAS KELOMPOK Pergilah ke pasar/toko atau studi pustaka maupun internet. Lakukan kegiatan berikut. 1. Identifikasikan ciri fisik seperti bentuk dan warna dari berbagai jenis bahan pangan setengah jadi dari ikan dan daging. 2. Lakukan wawancara depan orang tua/tokoh masyarakat/ penjual dalam hubungannya dengan budaya pangan setengah jadi dari ikan dan daging di daerah setempat. 3. Ungkapkan kesan yang kamu peroleh dalam hubungannya se- bagai makhluk sosial yang berTuhan. [Lihat LK-4] 178 Kelas IX SMP/MTs Semester 1LEMBAR KERJA 4 [LK-4] Nama kelompok : .............................................................................. Nama anggota : .............................................................................. Kelas : .............................................................................. Mengidentifikasi Bahan Setengah Jadi Ikan Daging serta Hubung- annya dengan Budaya Setempat Jenis Ikan dan Termasuk Ikan/ Ciri Fisik Hubungan dengan Daging Daging [Bentuk dan Budaya Setempat Warna] Ungkapan perasaan: ........................................................................................................... ........................................................................................................... .......................................................................................................... INFO • Pangan olahan adalah makanan atau minuman hasil proses dengan cara metode tertentu dengan atau tanpa bahan tam- bahan pangan. • Pangan olahan ini mencakup pangan olahan yang siap dikon- sumsi untuk manusia maupun pangan olahan setengah jadi [produk pangan primer], yang digunakan selanjutnya sebagai bahan baku pangan. Prakarya 1791. Jenis Olahan Pangan Setengah Jadi Proses pengolahan setengah jadi pada ikan dan daging sebagai olahan pangan banyak dimanfaatkan masyarakat dalam memvariasikan produk olahan. Kegiatan pengolahan ikan dan daging menjadi olahan setengah jadi sudah dilakukan sejak zaman dahulu dengan cara yang sederhana. Proses pengolahan ikan secara sederhana dapat dilakukan dengan cara penggaraman, pengukusan, pengeringan, pengasapan, fermentasi, dan pembekuan, sedangkan pengolahan daging secara sederhana dapat dilakukan dengan cara seperti perebusan, pengasapan, dan pembekuan. Proses pengolahan ikan dan daging menjadi bahan pangan setengah jadi memiliki masa simpan yang lebih panjang sehingga dapat disimpan sampai berbulan- bulan hingga tahunan. Pengolahan setengah jadi pada ikan dan daging saat ini makin berkembang seiring dengan perkembangan gaya hidup masyarakat yang lebih menyukai kemudahan dan kepraktisan dalam memenuhi kandungan gizi untuk tubuhnya. Hasil olahan ikan dan daging dengan berbagai bentuk, rasa, dan lainnya banyak ditemui di pasar. Berikut ini diuraikan berbagai jenis olahan pangan setengah jadi dari bahan pangan ikan dan daging. a. Jenis Olahan Pangan Setengah Jadi dari Bahan Ikan Pengolahan ikan menjadi produk setengah jadi berupa hasil fillet ikan dan surimi. Fillet ikan adalah bentuk irisan daging ikan tanpa tulang, tanpa sisik dan kadang tanpa kulit. Sebagai bahan mentah [raw material], ikan yang digunakan berupa ikan segar, sisik-sisiknya dibuang, lalu ikan dicuci sebersih-bersihnya dan dimasukkan ke dalam pendingin untuk diawetkan. Selain fillet ikan, ada pula produk setengah jadi perikanan berupa surimi. Surimi adalah daging yang dihaluskan hingga membentuk seperti pasta. Bahan ini biasanya dikemas plastik dalam keadaan beku, untuk kemudian dilelehkan dan diolah menjadi makanan jadi. 180 Kelas IX SMP/MTs Semester 1Bahan pangan setengah jadi dari bahan baku daging juga banyak diminati masyarakat modern yang memiliki aktivitas bekerja yang padat. Bahan ini dapat disimpan lama sehingga sewaktu- waktu akan digunakan sebagai bahan makanan tidak perlu lagi harus mencari bahan segar dari pasar yang tentunya memerlukan waktu khusus untuk berbelanja. Daging merupakan salah satu jenis makanan yang mampu menunjang program perbaikan gizi masyarakat. Sumber protein berkualitas tinggi, vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh. Alternatif produk pangan setengah jadi yang dapat dikembangkan dari daging menjadi olahan pangan setengah jadi, yaitu dendeng, kornet, bakso, dan daging burger sapi. Jenis-jenis olahan setengah jadi dari bahan daging di antaranya adalah seperti berikut. Dendeng produk ini berbentuk pipih, tipis, dan kering. Dendeng sapi dapat dibuat masakan seperti: dendeng sapi sambel ijo, dendeng sapi saus tiram lada hitam, dendeng sapi saus asam pedas, balado dendeng sapi. Kornet daging sapi berbentuk seperti adonan lunak berbumbu. Produk ini tersedia dalam kemasan kaleng atau sachet. Kornet daging sapi dapat dibuat makanan seperti: perkedel kentang, bakso tahu kornet sapi, bola-bola tahu kornet sapi, omelette. Variasi makanan dapat kalian kreasikan sendiri dengan berbagai sayuran dan bahan pangan lainnya. Olahan abon sapi berbentuk seperti serat-serat halus berwarna cokelat terang hingga kehitaman. Makanan yang dapat dibuat dari abon sapi adalah: lemper abon sapi, kue kering abon sapi, dan lain-lain. Apa yang kamu rasakan setelah mengetahui aneka jenis olahan pangan setengah jadi dari bahan daging yang diuraikan di atas? Untuk memperluas wawasan pengetahuanmu, cobalah cari tahu jenis produk olahan pangan setengah jadi dari bahan daging lainnya seperti daging kambing atau daging kerbau yang ada di daerahmu! 184 Kelas IX SMP/MTs Semester 1TUGAS KELOMPOK Observasi dan Wawancara Amatilah lingkunganmu! Berkunjunglah ke tempat produksi bahan pangan setengah jadi dari bahan ikan atau daging yang ada di daerahmu. Tanyakan beberapa hal berikut. • Apa bahan yang diperlukan? Bagaimana cara memilih bahan? • Apa alat yang digunakan? • Bagaimana proses pembuatannya? • Apa cerita budaya sejarah yang terkandung pada olahan pangan tersebut? • Apa bahan kemasan dan cara pengemasannya? • Catat keselamatan kerja dan hal khusus yang harus menjadi perhatian saat proses pembuatannya. Saat melakukan observasi dan wawancara, hendaknya kamu bersikap ramah, berbicara sopan, bekerja sama, dan toleransi dengan teman kelompokmu. [Lihat LK-5] LEMBAR KERJA-2 [LK-2] Nama kelompok : .......................................................................... Nama anggota : .......................................................................... Kelas : .......................................................................... Laporan Kelompok: Observasi dan Wawancara. Pengolahan ikan dan daging menjadi produk setengah jadi di ling- kungan sekitar. Bahan: Alat: • • • • Prakarya 185Proses Pembuatan Kemasan dan Penyajian [Gambar dan tuliskan [Gambar dan tuliskan bahan dan prosesnya] caranya] • • • • Cerita budaya sejarah dari pengolahan pangan ikan dan atau daging di lingkungan sekitar: .............................................................................................................. .............................................................................................................. .............................................................................................................. Catatan khusus saat proses pembuatan [keselamatan kerja, tips, dan lain-lain]: .............................................................................................................. .............................................................................................................. .............................................................................................................. 2. Manfaat Olahan Pangan Setengah Jadi Manfaat ikan dan daging produk setengah jadi adalah memiliki waktu simpan yang lebih panjang. Proses perlakuan pada saat pembuatan produk setengah jadi membuat bahan pangan dapat digunakan menjadi olahan yang memiliki variasi bentuk yang menarik serta cita rasa yang tinggi sehingga banyak diminati oleh masyarakat. Produk setengah jadi dari ikan dan daging dapat pula diolah dengan menambahkan bahan pangan lainnya agar kandungan gizinya lengkap. 3. Metode Pengolahan Metode pengolahan produk setengah jadi dari ikan dan daging dapat dilakukan dengan beberapa proses, yaitu pembekuan, pengeringan, pengasapan, dan pengalengan. Pada pembelajaran kelas IX, akan dipelajari metode pembekuan dan pengeringan. 186 Kelas IX SMP/MTs Semester 1a. Proses Pembekuan Pengolahan makanan setengah jadi dari ikan dan daging biasanya dilakukan proses pembekuan. Pada dasarnya, menyimpan makanan dengan cara dibekukan merupakan salah satu cara untuk mengawetkan makanan. Inti dari mengawetkan makanan adalah untuk mempertahankan masa simpan makanan agar layak dikonsumsi dan untuk mempertahankan mutu makanan dari kerusakan. Kerusakan makanan ini bisa disebabkan oleh faktor kimia, fisika, dan biologis. Faktor-faktor kerusakan tersebut tentu akan sulit dikendalikan bila tanpa usaha pengawetan. Proses mengawetkan makanan dengan menambahkan bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan haruslah dihindari karena masih banyak cara mengawetkan makanan tanpa penambahan bahan pengawet, salah satunya dengan proses pembekuan. Metode pembekuan dilakukan harus maksimal, dengan memperhatikan beberapa hal berikut. 1] Dasar Metode Pembekuan Metode pembekuan makanan merupakan cara yang paling efektif, mudah, cepat, praktis, dan relatif lebih aman. Pada dasarnya, sistem kerja pembekuan adalah suhu dingin. Suhu yang baik untuk pembekuan cepat sekitar -35°C sampai -40°C. Selama suhu titik bekunya bisa dipertahankan, Sumber: Dokumen Kemdikbud pertumbuhan mikro organisme masih dapat dikendalikan. Sistem pembekuan Gambar 4.47 ini tidak akan membunuh mikro- Mesin/lemari untuk membeku- organisme, tetapi hanya menghentikan kan ikan, ayam, dan daging. pertumbuhan mikroorganisme sementara. Jika suhu meningkat, mikroorganisme akan berkembang kembali. Jika kita menghendaki sistem pembekuan yang sempurna, sebaiknya dilakukan dengan suhu yang dingin dan cepat. 2] Proses Perubahan dalam Pembekuan Proses selama pembekuan sangat memungkinkan terjadinya beberapa perubahan pada bahan yang dibekukan seperti ketengikan. Hal ini disebabkan karena makanan mengalami kontak Prakarya 187dengan udara. Sebaiknya, kemaslah makanan dengan rapat dan gunakan sistem vacum. Pada proses pembekuan, sebaiknya makanan yang dibekukan tidak mengandung lemak karena lemak dapat menjadi salah satu pemicu terjadinya ketengikan. Tekstur bahan yang dibekukan akan mengalami perubahan selama proses pembekuan dikarenakan perubahan bahan makanan dari bentuk semula [lembek/cair] menjadi ke bentuk padat atau es. 3] Keunggulan Adapun beberapa keunggulan pengawetan makanan dengan metode pembekuan antara lain sebagai berikut. 1. Aman, mengawetkan makanan dengan pembekuan hanya mengandalkan suhu beku sehingga tidak perlu ditambah bahan pengawet yang menimbulkan efek buruk bagi kesehatan. 2. Pembekuan, dapat menghemat biaya karena biaya pengawetan relatif lebih murah dan memerlukan waktu yang relatif singkat. Kita bandingkan saja mengawetkan makanan cara pembekuan dengan cara mengeringkan makanan di bawah sinar matahari. Tentu kita akan membutuhkan waktu yang relatif lama serta energi yang digunakan juga relatif banyak. 3. Proses pembekuan tidak menghilangkan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh. Hal ini berbeda dengan metode mengeringkan yang bisa mengakibatkan beberapa kandungan nutrisi pada bahan makanan akan berkurang, misalnya kandungan vitamin C akan cenderung berkurang karena proses pemanasan yang tinggi. Dengan cara pembekuan, mutu makanan relatif bisa bertahan. Dari segi rasa juga tidak ada perubahan yang mencolok antara makanan yang baru dimasak dan makanan yang sudah dibekukan. 4. Bahan makanan yang dibekukan akan lebih tahan lama. Pada jenis makanan tertentu, bahan makanan yang dibekukan dapat disimpan dalam waktu satu tahun. Kita juga tidak perlu khawatir makanan akan menjadi tengik ataupun rusak, jaga saja suhu penyimpanan pada freezer -18°Celcius, bahan makanan akan awet. 5. Praktis dan efisien karena tidak perlu membersihkan bagian yang kotor dari sayuran, daging atau ikan. Bahan makanan yang dibekukan langsung bisa dimasak karena sudah dalam kondisi siap pakai. 188 Kelas IX SMP/MTs Semester 1b. Pengeringan Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kandungan air pada ikan dan daging sampai batas yang aman untuk disimpan. Proses pengeringan yang paling sederhana dilakukan dengan menggunakan panas matahari. Setelah bahan baku pangan dipotong-potong dan dibersihkan, kemudian bahan baku tersebut dikeringkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari hingga kering. Faktor utama yang mempengaruhi pengeringan ialah kecepatan pengeringan dari suatu bahan pangan tersebut. Pengeringan secara modern dilakukan dengan mesin yang dapat diatur suhunya sesuai dengan aturan pengolahan. 4. Tahapan Pengolahan a. Proses Pengolahan Ikan Setengah Jadi Proses pengolahan ikan setengah jadi salah satunya menjadi produk fillet ikan. Fillet ikan banyak dijual di swalayan dengan proses pengemasan yang sudah dibekukan. Proses pembuatan fillet ikan ini dilakukan dengan peralatan yang mudah didapat di sekeliling kita. Ikan yang telah kita fillet dapat kita bekukan atau dapat kita lakukan olahan menjadi makanan yang bervariasi lagi. 1] Perencanaan Fillet ikan merupakan daging ikan yang terpisah dari sisik, sirip, duri dan kepala. Berikut ini tahapan pengolahannya. Ide Identifikasi Kebutuhan Membuat ikan Kandungan protein hewani yang baik pada ikan menjadi makanan sangat dibutuhkan oleh setiap orang khusus- nya bagi anak-anak usia pertumbuhan. Ada favorit bagi nya sisik dan duri pada ikan membuat orang anak pada usia menjadi malas mengonsumsi ikan. Pengo- pertumbuhan. lahan fillet ikan salah satu cara menyelesaikan permasalahan ini. Prakarya 189

LEMBAR KERJA-6 [LK-6] Nama kelompok : .......................................................................... Nama anggota : .......................................................................... Kelas : .......................................................................... Laporan Kelompok: Observasi dan Wawancara Pengolahan ikan menjadi produk setengah jadi di lingkungan sekitar. Bahan: Alat: • • • • Proses Pembuatan Kemasan dan Penyajian [Gambar dan tuliskan [Gambar dan tuliskan bahan dan prosesnya] caranya] • • • • Cerita budaya sejarah dari pengolahan pangan ikan di lingkungan sekitar: ............................................................................................................ ............................................................................................................ ............................................................................................................. Catatan khusus saat proses pembuatan [keselamatan kerja, tips, dan lain-lain]: ............................................................................................................ ............................................................................................................ ............................................................................................................. 192 Kelas IX SMP/MTs Semester 1


Page 2

3] Proses pembuatan kerajinan rotan. Rendam rotan dalam Ambil bilahan rotan seba- Buatlah sumbu lungsi air untuk memudahkan nyak 3 lembar panjang yang dimulai pada pembentukan dan tidak 40 cm. Susun tanda tam- bagian tengah, melilit mudah patah. bah. 3 horison di bawah, seperti obat nyamuk. 2 vertikal di atas. Pada bagian 2 lembar tambah- kan 1 lembar yang panjang sebagai pakan; rotan yang berjalan. Jika sudah 2-3 putaran, Ketika sudah mencapai Jika habis, rotan dapat ditambah dengan cara bukalah jaring-jaring lingkaran yang dikehen- menyelipkan saja. Menegakkan jari-jari untuk memulai anya- daki, mulailah dengan- [lungsi] tujuannya agar terbentuk anyaman 3 man. menegakkan jari-jari dimensi. [lungsi], agar terbentuk anyaman 3 dimensi. Jika sudah berdiri, Lanjutkan anyaman hing- Buka jaring-jaring jika mulailah melilitkan ga ketinggian tertentu ingin membentuk rotan kembali pakan hingga yang dikehendaki, lalu membuka lebar. mencapai tinggi dan buatlah bentuk sesuai bentuk yang dikehen- sketsa yang telah kamu daki. Lalu, selipkan tentukan. cetakan agar bentuk dapat terlihat rapi. Prakarya 43Lilitkan kembali pakan Gunting sisa lungsi yang Sisa lungsi dilipat dan mengikuti bentuk yang sudah tidak terpakai. dimasukkan ke dalam diinginkan. Sisakan ukuran 2 cm. selipan anyaman rotan. Beri dekorasi pada Tempat pensil sudah siap anyaman rotan sesuai dapat diletakkan di atas keinginan. meja. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 1.36. Proses pembuatan kerajinan rotan TUGAS PEMBUATAN KARYA TUGAS INDIVIDU • Buatlah sebuah karya kerajinan bahan keras alam dan buatan. Bahan yang digunakan adalah bahan yang terdapat di daerah tempat tinggalmu. • Jenis kerajinan bahan keras alam atau buatan yang akan kamu buat dapat memilih dari karya yang ada pada buku siswa atau kamu telah mempelajari kerajinan bahan keras alam dan buatan lain saat melakukan observasi, lakukanlah hal yang sesuai dengan keinginanmu. • Gunakan informasi dari hasil observasi dan wawancara atau berdasarkan hasil bedah buku sumber/referensi yang telah kamu dapatkan. • Perhatikan tahapan pembuatan produk kerajinan bahan keras alam dan buatan. 44 Kelas IX SMP/MTs Semester 1• Mintalah penilaian teman dan gurumu sesuai fungsi produk. • Perbaikilah karyamu berdasarkan penilaian kawan dan gurumu. • Buatlah kemasan sebagai karya untuk dipamerkan atau dijual. • Buatlah portofolio yang memuat seluruh tugas, penemuanmu, sketsa- sketsa karya, serta proses berkaryamu yang bisa dijadikan sebagai sebuah buku kerja yang menarik dan penuh estetika [keindahan]. PERHATIKAN KESELAMATAN KERJA Pada proses pembuatan karya kerajinan bahan keras alam atau buatan kamu perlu memahami prosedur keselamatan kerja. Tips di bawah ini perlu menjadi perhatian pada saat membuat karya kerajinan bahan keras alam atau buatan, seperti: 1. Gunakan celemek/baju kerja, masker, sarung tangan, yang disesuaikan dengan jenis produk yang dibuat. 2. Mintalah bimbingan dan pengawasan dari guru/orang dewasa dalam menggunakan benda-benda tajam. REFLEKSI DIRI Renungkan dan tuliskan pada selembar kertas! Dalam mempelajari tentang kerajinan bahan keras alam atau buatan ungkapkan manfaat apa yang Kamu rasakan, tentang: • Keragaman produk kerajinan-kerajinan bahan keras alam atau buatan Indonesia dan di daerahmu sendiri. • Pemanfaatan sumber/referensi bacaan tentang kerajinan-kerajinan bahan keras alam atau buatan yang sudah dilakukan bersama kelompokmu. • Kesulitan yang dihadapi saat mencari informasi dan pengamatan. • Pengalamandalammembuatprodukkerajinan[mulaidariperencanaan, persiapan, pembuatan dan pameran/pemasaran] secara mandiri. • Pembelajaran yang didapatkan/dirasakan sebagai individu. Prakarya 45RANGKUMAN • Kerajinan dari bahan keras merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat keras yaitu bersifat pejal, solid, kuat, padat, dan tidak mudah berubah bentuk. • Bahan keras terbagi dua yaitu bahan keras alam dan buatan. • Bahan keras alam adalah bahan untuk karya kerajinan yang diperoleh dari alam sekitar dan merupakan sumber daya alam baik hutan, bumi, maupun perairan Indonesia. • Bahan keras buatan adalah bahan untuk karya kerajinan yang diolah dan dicampur dengan bahan tertentu sehingga menjadi keras, dan memiliki sifat kuat dan tahan lama. • Beragam benda kerajinan dari bahan keras alam dan buatan dapat diciptakan dan dibuat berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan. Bahan-bahan yang digunakan bisa berupa kayu, bambu, rotan, kaleng, kaca dan sebagainya. • Teknik yang digunakan juga sangat bervariasi, diantaranya bisa berupa teknik pahat/ukir, cukil, anyam, potong sambung, lukis, batik, tatah, dan sebagainya. • Kemasan merupakan wadah sebuah produk kerajinan yang dapat melindungi produk, memudahkan penggunaan produk, memperindah penampilan produk, dan meningkatkan nilai jual sebuah produk. 46 Kelas IX SMP/MTs Semester 1REKAYASAPETA MATERI II Prinsip Kelistrikan dan Sistem Instalasi Listrik Wawasan Kelistrikan Instalasi Listrik Rumah Tangga Pengertian Jenis dan Komponen Pembuatan Manfaat Kelistrikan Produk Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari Bab II, peserta didik mampu: 1. Menghargai keberagaman kelistrikan listrik di daerah setempat dan nusantara sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa 2. Mengidentifikasi bahan alam, alat, teknik, dan proses pembuatan instalasi listrik sederhana di daerah setempat dan daerah lain. 3. Merancang pembuatan model instalasi listrik rumah tangga dengan jujur dan penuh rasa tanggung jawab. 4. Membuat, menguji, dan mempresentasikan model instalasi listrik di daerah setempat dan daerah lain dengan disiplin dan tanggung jawab. 48 Kelas IX SMP/MTs Semester 1seseorang membutuhkan handphone untuk melakukan panggilan jarak jauh tersebut, namun jika kondisi handphone habis baterainya dan tidak ada sumber arus listrik maka kegiatan yang semacam itu tidak dapat berjalan. Dengan demikian dibutuhkan sumber arus listrik untuk memperlancar dan membantu aktivitas-aktivitas dalam kehidupan sehari-hari sehingga aktivitas itu akan lebih mudah dilakukan dan lebih efektif serta efisien. 1. Pengertian Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Ada dua jenis muatan listrik, yaitu muatan listrik negatif dan positif. Suatu benda bermuatan listrik negatif jika kelebihan elektron, dan bermuatan listrik positif jika kekurangan elektron. Secara alami, muatan listrik positif selalu mengalir dari titik berpotensial tinggi ke titik berpotensial rendah. Aliran ini disebut sebagai arah arus listrik konvensional. Akan tetapi sebenarnya muatan listrik yang bergerak di dalam konduktor bukanlah muatan listrik positif, tetapi muatan listrik negatif [elektron] dan arah aliran elektron berlawanan dengan arah aliran muatan positif. 2. Jenis dan Manfaat Arus listrik adalah mengalirnya elektron secara kontinyu pada konduktor akibat perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama. Arus listrik dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: 1. Listrik Arus Searah atau DC [Direct Current] adalah arus listrik yang arahnya tetap. 2. Listrik Arus Bolak-balik atau AC [Alternating Current] adalah arus yang besar dan arahnya selalu berubah-ubah. Satuan SI untuk arus listrik adalahAmpere [A]. Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang bila dipertahankan akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara. Dalam listrik, muatan menghasilkan medan elektromagnetik yang dilakukan ke muatan lainnya. Listrik muncul akibat adanya beberapa tipe fisika: 50 Kelas IX SMP/MTs Semester 11. Muatan listrik: sifat beberapa partikel subatomik yang menentukan interaksi elektromagnetik. Substansi yang bermuatan listrik menghasilkan dan dipengaruhi oleh medan elektromagnetik. 2. Medan listrik [lihat elektrostatis]: tipe medan elektromagnetik sederhana yang dihasilkan oleh muatan listrik ketika diam [maka tidak ada arus listrik]. Medan listrik menghasilkan gaya ke muatan lainnya. 3. Potensial listrik: kapasitas medan listrik untuk melakukan kerja pada sebuah muatan listrik, biasanya diukur dalam volt. 4. Arus listrik: perpindahan atau aliran partikel bermuatan listrik, biasanya diukur dalam ampere. 5. Elektromagnet: Muatan berpindah menghasilkan medan magnet. Arus listrik menghasilkan medan magnet dan perubahan medan magnet menghasilkan arus listrik. Tentu dengan adanya sumber arus listrik maka penerangan akan di dapatkan. Penerangan seperti lampu tentu membutuhkan sumber arus listrik sehingga penerangan atau lampu bisa menyala. Dengan adanya penerangan atau lampu tentu dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari akan lebih mudah hampir sama dengan manfaat matahari. Selain berfungsi sebagai penerangan, fungsi lain dari arus listrik adalah sumber energi. Karena dengan adanya listrik seluruh energi dapat dibangkitkan oleh karena itu listrik sangat penting bagi kehidupan sehari-hari apalagi untuk menunjang aktivitas manusia. Pada teknik elektro, listrik digunakan untuk tenaga listrik yang digunakan untuk menghidupkan peralatan elektronik yang berhubungan dengan sirkuit listrik yang melibatkan komponen listrik aktif seperti tabung vakum, transistor, dioda, dan sirkuit terintegrasi Fenomena listrik telah dipelajari sejak zaman purba, meskipun pemahaman secara teoritisnya berkembang lamban hingga abad ke- 17 dan 18. Meski begitu, aplikasi praktisnya saat itu masih sedikit, hingga di akhir abad ke-19 para insinyur dapat memanfaatkannya pada industri dan rumah tangga. Perkembangan yang luar biasa cepat pada teknologi listrik mengubah industri dan masyarakat. Fleksibilitas listrik yang amat beragam menjadikan penggunaannya yang hampir tak terbatas seperti transportasi, pemanasan, penerangan, telekomunikasi, dan komputasi. Tenaga listrik saat ini adalah tulang punggung masyarakat industri modern. Prakarya 51Pembangkit listrik adalah suatu alat yang dapat membangkitkan dan memproduksi tegangan listrik dengan cara mengubah suatu energi tertentu menjadi energi listrik. Beberapa contoh jenis pembangkit tenaga listrik yaitu PLTA, PLTU, PLTG, PLTN, PLTS, dan lainnya. • PLTA [Pembangkit Listrik Tenaga Air] Pembangkit listrik tenaga air [PLTA] adalah pembangkit yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan ini biasa disebut sebagai hidroelektrik. Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari air. Namun, secara luas, pembangkit listrik tenaga air tidak hanya terbatas pada air dari sebuah waduk atau air terjun, melainkan juga meliputi pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air dalam bentuk lain seperti tenaga ombak. Hidroelektrisitas adalah sumber energi terbaharui. Contohnya PLTA Bakaru Sulawesi Selatan, PLTA Sigura-gura Sumatera Utara, PLTA Saguling Jawa Barat, dan lain-lain. • PLTU [Pembangkit Listrik Tenaga Uap] Pada PLTU, uap ditampung dan disalurkan untuk memutarkan turbin uap. Energi mekanis dari putaran turbin diubah menjadi energi listrik oleh generator. Contohnya PLTU Semarang Jawa Tengah dan PLTU Suralaya Cilegon banten. • PLTN [Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir] Pembangkit listrik ini menggunakan energi uap yang dihasilkan oleh reaktor nuklir untuk memutarkan turbin uap. Dari turbin inilah energi mekanis diubah menjadi energi listrik. Contohnya PLTN di Jepang dan OBNINKS di Uni Soviet. • PLTB [Pembangkit Listrik Tenaga Batubara] Pembangkit listrik ini menggunakan bahan bakar fosil berupa batubara yang dibakar untuk mendidikan air agar menghasilkan uap. Uap yang dihasilkan digunakan untuk menggerakan turbin uap atau turbin gas kemudian diubah menjadi energi listrik. Contohnya PLTB Bukit Asam Sumatera Utara. 52 Kelas IX SMP/MTs Semester 1• Pembangkit Listrik Tenaga Surya [PLTS] Pembangkit listrik ini menggunakan cahaya matahari sebagai energi utama. Energi dari cahaya matahari dapat langsung diubah menjadi energi listrik. • Pembangkit Listrik Tenaga Angin Hembusan angin digunakan untuk memutarkan baling-baling ke- mudian putaran tersebut digunakan untuk memutarkan generator. Dari generator inilah energi mekanik diubah menjadi energi listrik melalui bantuan solarcell agar energi listrik yang dihasilkan dapat digunakan perlu disimpan pada baterai. B. Instalasi Listrik Rumah Tangga Instalasi listrik adalah suatu rangkaian yang menghasilkan sebuah aliran listrik, bisa berupa sebuah lampu ataupun sebuah sumber listrik. Instalasi listrik terdiri dari sebuah sakelar, stopkontak, dan lampu secara sederhana, input sakelar dapat sumber fasa kemudian outputnya menuju ke beban di mana beban itu adalah lampu, dan harus ada kabel netral dilampu. Sehingga lampu tersebut akan menyala apabila sakelar di “ON” kan. 1. Komponen Instalasi Listrik Mungkin ada yang sudah tahu beberapa peralatan listrik yang terpasang di rumah-rumah tinggal, seperti sakelar, stop kontak, steker, sekering, dan lain-lain. Berikut akan disajikan mengenai fungsi dan jenis peralatan listrik secara umum: a. Bargainser Bargainser merupakan alat yang berfungsi sebagai pembatas daya listrik yang masuk ke rumah tinggal dan juga berfungsi sebagai pengukur jumlah daya listrik yang digunakan di rumah tinggal tersebut. Ada beberapa batasan daya yang dikeluarkan oleh PLN untuk dikonsumsi yaitu 220 VA, 450 VA, 900 VA, 1.300 VA dan 2.200 VA. Bargainser memiliki 3 bagian utama, yaitu: • MCB [Miniatur Circuit Breaker], berfungsi untuk memutuskan aliran daya listrik secara otomatis jika daya yang dihantarkan Prakarya 53melebihi nilai batasannya. MCB bersifat on/off dan juga berfungsi sebagai sakelar utama dalam rumah. Jika MCB bargainser ini dalam kondisi off maka seluruh aliran listrik dalam rumah akan terhenti. Sakelar ini biasanya dimatikan pada saat akan dilakukan perbaikan instalasi listrik di rumah. • Meter listrik atau kwh meter, alat ini berfungsi untuk mengukur besaran daya yang digunakan oleh rumah tinggal tersebut dalam satuan kWh [kilowatthour]. Pada bargainser, meter listrik berwujud deretan angka secara analog ataupun digital yang akan berubah sesuai penggunaan daya listrik. • Spin Control, merupakan alat control penggunaan daya dalam rumah tinggal dan akan selalu berputar selama ada daya listrik yang digunakan. Perputaran spin control akan semakin cepat jika daya listrik yang digunakan juga semakin besar, sebaliknya akan melambat jika daya listrik yang digunakan juga berkurang atau sedikit. • Pada kanal output bargainser biasanya terdapat 3 kabel yaitu kable fasa, kabel netral, dan kabel ground yang dihubungkan ke tanah. Listrik dari PLN harus dihubungkan dengan bargainser terlebih dahulu sebelum masuk ke instalasi listrik rumah tinggal. b. Pengaman listrik Instalasi listrik rumah tinggal pun membutuhkan pengaman yang berfungsi untuk memutuskan rangkaian listrik apabila terjadi gangguan pada instalasi listrik rumah tinggal , seperti gangguan hubungan arus pendek atau short sirkuit atau korsleting. Terdapat 2 jenis pengaman listrik pada instalasi listrik rumah tinggal, yaitu: • Pengaman lebur biasa atau biasa disebut sekering, alat pengaman ini bekerja memutuskan rangkaian listrik dengan cara meleburkan kawat yang ditempatkan pada suatu tabung apabila kawat tersebut dialiri arus listrik dengan ukuran tertentu. • Pengaman listrik thermos, biasa disebut MCB, merupakan alat pengaman yang akan memutuskan rangkaian listrik berdasarkan panas. c. Sakelar Sakelar atau switch merupakan komponen instalasi listrik yang berfungsi untuk menyambung atau memutuskan aliran listrik pada suatu penghantar. 54 Kelas IX SMP/MTs Semester 1Berdasarkan besarnya tegangan, sakelar dapat dibedakan menjadi: • Sakelar tegangan rendah. • Sakelar tegangan menengah. • Sakelar tegangan tinggi atau sangat tinggi. Sedangkan berdasarkan tempat dan pemasangannya, sakelar dapat dibedakan menjadi: • Sakelar in-bow, sakelar yang ditanam di dalam tembok • Sakelar out-bow, sakelar yang dipasang pada permukaan tembok. Jenis sakelar berikutnya dapat dibedakan berdasarkan fungsinya, yaitu: • Sakelar on-off, merupakan sakelar yang bekerja menghubungkan arus listrik jika tombolnya ditekan pada posisi on, sedangkan untuk memutuskan arus listrik tombolnya ditekan pada posisi off. Sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk sakelar lampu. • Sakelar push-on, merupakan sakelar yang menghubungkan arus listrik jika tombolnya ditekan pada posisi on akan secara otomatis memutuskan arus listrik. Ketika tombolnya dilepas dan kembali ke posisi off dengan sendirinya. Biasanya sakelar ini digunakan untuk sakelar bel rumah. Berdasarkan jenis perunitnya, sakelar dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu: • Sakelar tunggal, merupakan sakelar yang hanya mempunyai satu buah kanal input yang terhubung dengan sumber listrik, serta kanal output yang terhubung dengan beban listrik/alat listrik yang digunakan. • Sakelar majemuk, merupakan sakelar yang memiliki satu buah kanal input yang terhubung dengan sumber arus listrik, namun memiliki banyak kanal output yang terhubung dengan beberapa beban/alat listrik yang digunakan. Jumlah kanal output tergantung dari jumlah tombol pada sakelar tersebut. Sumber: //www.zonaunik.com Gambar 2.2.Sakelar Prakarya 55d. Stop kontak Stop kontak atau biasa disebut outlet, merupakan komponen listrik yang berfungsi sebagai muara hubungan antara alat listrik dengan aliran listrik. Agar alat listrik terhubung dengan stop kontak, maka diperlukan kabel dan steker atau colokan yang akan ditancapkan pada stop kontak. Berdasarkan bentuk serta fungsinya, stop kontak dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: • Stop kontak kecil, merupakan stop kontak dengan 2 lubang [kanal] yang berfungsi untuk menyalurkan listrik pada daya rendah ke alat-alat listrik melalui steker yang juga berjenis kecil. • Stop kontak besar, merupakan stop kontak dengan 2 kanal AC yang dilengkapi dengan lempeng logam pada sisi atas dan bawah kanal AC yang berfungsi sebagai ground. Sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk daya yang lebih besar. Sedangkan berdasarkan tempat pemasangannya dikenal 2 jenis stop kontak, yaitu: • Stop kontak in bow, merupakan stop kontak yang dipasang di dalam tembok. • Stop kontak out bow, merupakan stop kontak yang dipasang di luar tembok atau hanya diletakkan di permukaan tembok pada saat berfungsi sebagai stop kontak portable. e. Steker Steker atau staker atau yang sering disebut colokan listrik, karena memang berupa 2 buah colokan berbahan logam dan merupakan alat listrik yang berfungsi untuk menghubungkan alat listrik dengan aliran listrik, ditancapkan pada kanal stop kontak sehingga alat listrik tersebut dapat digunakan. Berdasarkan fungsi dan bentuknya, steker memiliki 2 jenis, yaitu: • Steker kecil, merupakan steker yang digunakan untuk menyambung alat-alat listrik berdaya rendah, misalnya lampu atau radio kecil dengan sumber listrik atau stop kontak. • Steker besar, merupakan steker yang digunakan untuk alat-alat listrik yang berdaya besar, misalnya lemari es, microwave, mesin cuci, dan lain-lain dengan sumber listrik atau stop kontak. Steker jenis ini dilengkapi dengan lempeng logam untuk kanal ground yang berfungsi sebagai pengaman. 56 Kelas IX SMP/MTs Semester 1f. Kabel Kabel listrik merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menghantarkan energi listrik ke sumber-sumber beban listrik atau alat-alat listrik. Untuk instalasi listrik rumah tinggal, kabel yang digunakan biasanya berjenis sebagai berikut: • NYA, kabel jenis ini merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan berintikan/berisi 1 kawat. Jenisnya adalah kabel udara atau tidak ditanam dalam tanah. Kabel listrik ini biasanya berwarna merah, hitam, kuning, atau biru. Isolasi kawat penghantarnya hanya 1 lapis sehingga tidak cukup kuat terhadap gesekan, gencetan/tekanan atau gigitan binatang seperti tikus. Kelemahan isolasi itulah maka dalam pemasangannya diperlukan pelapis luar dengan menggunakan pipa conduit dari PVC atau besi. • NYM, merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan berintikan kawat lebih dari 1, ada yang 2,3 atau 4. Jenis kabel udara dengan warna isolasi luar biasanya putih dan warna isolasi bagian dalam beragam. Isolasi rangkap inilah maka kabel NYM ini relatif lebih kuat terhadap gesekan atau gencetan/tekanan. • NYY, kabel listrik jenis ini merupakan kabel berisolasi PVC, berintikan 2,3 atau 4 dengan warna isolasi luarnya hitam. Jenis kabel tanah, sehingga tahan terhadap air dan gencetan atau tekanan. • NYMHYO, kabel jenis ini merupakan kabel serabut dengan dua buah inti yang teridir dari 2 warna. Kabel jenis ini biasa digunakan pada loudspeaker sound sistem, lampu-lampu berdaya kecil sampai sedang. Demikian sekilas pengenalan peralatan-peralatan listrik untuk instalasi listrik rumah tinggal , keterangan fungsi, bentuk/konstruksi dan cara kerja dari masing-masing alat merupakan penjelasan secara umum. Prakarya 57TUGAS LK - 1 Tuliskan jenis-jenis alat kelistrikan yang ada di rumah Anda, tanyakan dengan santun kepada keluargamu tentang peralatan listrik tersebut serta fungsinya. Diskusikan hasil pengamatan tersebut! No. Jenis alat kelistrikan Fungsi 1. 2. 3. Adapun peralatan yang biasa digunakan untuk intsalasi listrik adalah: a. Test pen Test pen sering digunakan dalam kegiatan elektronika. Test pen merupakan alat bantu pengukuran sederhana, test pen digunakan untuk mengetahui apakah suatu penghantar listrik [kabel atau kawat] memiliki tegangan listrik. Dalam gambar 7 ditunjukkan gambar test pen. Sumber: www.wallpaper222.com Gambar 2.3. Test pen 58 Kelas IX SMP/MTs Semester 1Didalam test pen terdapat lampu petunjuk [indicator] yang akan memberikan tanda, apabila menyala maka pada bagian sumber terdapat tegangan, sebaliknya apabila tidak menyala maka pada bagian sumber tidak terdapat tegangan. Cara penggunaan test pen sebagai berikut: 1. Pegang test pen dengan ujung-ujung jari. 2. Letakkan jari telunjuk pada bagian atas [tempat jari tangan]. 3. Pastikan jari tangan Anda tidak menyentuh bagian sumber dan buatlah pengukuran menjadi nyaman. 4. Tempelkan ujung bagian bawah test pen [tempat sumber] dengan penghantar yang akan diuji. 5. Perhatikan lampu petunjuk. 6. Lepaskan test pen dari penghantar yang diuji. b. Solder Solder merupakan alat bantu dalam merakit atau membongkar rangkaian elektronika pada rangkaian yang terdapat pada papan PCB. solder merupakan alat elektronika yang mengubah energi listrik menjadi energi panas. Solder banyak jenis dan beragam bentuknya, pada umumnya berbentuk seperti pistol, Sumber: //id.wikipedia.org dan lurus dengan mata solder di ujung Gambar 2.4 Solder yang berbentuk lancip, dan dilengkapi tombol pengatur suhu ukuran tinggi rendahnya panas yang dihasilkan untuk membuat kawat timah mencair agar dapat melepaskan atau menyatukan kaki-kaki komponen pada papan PCB. Suhu panasnya yang terlalu berlebihan dapat merusak komponen atau menyebabkan komponen lain ikut terlepas. Solder pula digunakan untuk upaya alternatif jumper dengan menghubungkan kabel kecil pada hubungan yang putus pada papan PCB agar yang retak atau terputus agar dapat tersambung kembali. Prakarya 59c. Penggaris siku Sumber: //www.tokopedia.com Gambar 2.5. Penggaris siku Penggaris siku adalah alat yang digunakan untuk mengukur siku dari suatu sambungan, baik siku bagian dalam maupun siku bagian luar. d. Pahat Sumber: //m.steelindonesia.com Gambar 2.6. Pahat Pahat adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada kayu. e. Gunting seng Sumber: www.pusathardware.com Gambar 2.7. Gunting seng Gunting seng adalah alat yang digunakan untuk memotong seng atau sejenisnya. 60 Kelas IX SMP/MTs Semester 1e. Ketam Sumber: www.perkakasku.com Gambar 2.8. Ketam mesin Ketam berfungsi untuk memperhalus permukaan kayu. TUGAS KELOMPOK [LK - 2] Diskusi Tuliskan peralatan yang biasa digunakan untuk instalasi listrik yang tidak disebutkan dalam buku siswa dan tuliskan juga fungsinya. No. Nama peralatan untuk Fungsinya instalasi listrik 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Prakarya 612. Pembuatan Produk Instalasi Listrik Dalam praktik kali ini disajikan beberapa pembuatan isntalasi listrik untuk rumah tangga. Bahan dan alat yang digunakan serta pembuatannya sangat sederhana. a. Prosedur instalasi listrik menggunakan sakelar Untuk praktik kali ini, kita akan membuat rangkaian listrik sederhana menggunakan sakelar gantung. Sakelar gantung adalah salah satu bentuk sakelar tunggal listrik yang berfungsi memutus atau menyambung arus listrik. Penggunaannya dapat diaplikasikan untuk menyalakan atau memadamkan alat listrik seperti lampu, pompa air, dan lain-lain. b. Papan instalasi listrik menggunakan sakelar untuk rumah tinggal Papan instalasi listrik menggunakan sakelar dipraktikkan dengan menggunakan kardus beberapa peralatan listrik. Kardus digunakan sebagai papan karena menyerupai papan atau kayu. Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini diambil dari lingkungan sekitar. Kreativitas dan imajinasimu dapat dituangkan pada kegiatan ini. Kerjakan secara kelompok dan masing-masing mempunyai tugas dan tanggung jawab! Tahapan Pembuatan Papan Instalasi Listrik Menggunakan Sakelar: 1. Perencanaan Identifikasi kebutuhan Papan instalasi listrik menggunakan sakelar bisa dibuat dengan mengubah sebagian model papan instalasinya dan juga penempatan dan jumlah lampu yang digunakan bisa diubah sesuai selera masing-masing. Perencanaan fisik Pembuatan berdasarkan bahan dan alat yang tersedia di lingkungan kalian, dan dibuat dengan penuh tanggung jawab dengan memperhatikan prinsip kerja. 62 Kelas IX SMP/MTs Semester 12. Persiapan Ide/gagasan Pembuatan papan instalasi listrik menggunakan sakelar meng- gunakan kardus sebagai rangka bangunan. Peralatan listrik untuk rangkaiannya. Kabel sebagai penyambung arus listrik. Keselamatan kerja Perhatikanlah: a. Hati-hati menggunakan peralatan. b. Perhatikan bagian-bagian instalasi listrik yang akan dirangkai dengan baik karena kesalahan akan mempengaruhi hasil rangkaian. c. Peralatan dan bahan. Bahan: Dos / kardus bekas Lampu lombok Stand lampu lombok Saklar on/off Kabel Isolasi Lem Terminal Colokan jantan sambungan kabel Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.9. Bahan papan instalasi listrik Prakarya 636] Ambil salah satu potongan kabel merah dan gabung dengan kabel merah pusat arus listrik, kemudian masukkan ke dalam lubang no.1 pada terminal pembagi dan kencangkan bautnya. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.16. Kabel dan terminal sambungan kabel 7] Ambil salah satu potongan kabel putih dan gabung dengan kabel putih pusat arus listrik, kemudian masukkan kedalam lubang no.2 pada terminal pembagi dan kencangkan bautnya. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.17. Kabel dan terminal sambungan kabel 8] Ambil kembali satu kabel merah 4 cm dan gabung dengan ujung kabel merah yang pertama kemudian masukkan ke lubang no.3 pada terminal pembagi dan kencangkan bautnya. Sumber: Dokumen Kemdikbud Semester 1 Gambar 2.18. Kabel dan terminal sambungan kabel 66 Kelas IX SMP/MTs9] Ambil kembali satu kabel putih 4 cm dan gabung dengan ujung kabel putih yang pertama kemudian masukkan ke lubang no.4 pada terminal pembagi dan kencangkan bautnya. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.19. Kabel dan terminal sambungan kabel 10] Gabung lagi kabel merah 4 cm yang terakhir dan gabung dengan ujung kabel merah yang kedua kemudian masukkan ke lubang no.5 dan kencangkan bautnya. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.20. Kabel dan terminal sambungan kabel 11] Gabung lagi kabel putih 4 cm yang terakhir dan gabung dengan ujung kabel putih yang kedua kemudian masukkan ke lubang no.6 dan kencangkan bautnya. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.21. Kabel dan terminal sambungan kabel Prakarya 6712] Pasang ujung kabel merah di terminal pembagi pada lubang no.7 dan kencangkan bautnya. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.22. Kabel dan terminal sambungan kabel 13] Pasang ujung kabel putih di terminal pembagi pada lubang no.8. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.23. Kabel dan terminal sambungan kabel 14] Untuk membuat stand sakelar on/off, siapkan kardus/dos bekas kemudian potong dengan ukuran 2 cm × 3 cm dan 3 cm × 4 cm masing-masing sebanyak 2 buah dan lubangi sesuai ukuran sakelar on/off. Sumber: Dokumen Kemdikbud Semester 1 Gambar 2.24. Potongan kardus 68 Kelas IX SMP/MTs15] Oleskan lem pada kedua potongan kardus/dos ukuran 2 cm × 3 cm dan tempel hingga menjadi satu. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.25. Potongan kardus 16] Pasang sakelar pada lubang potongan kardus/dos ukuran 2 cm × 3 cm yang sudah disatukan kemudian oleskan lem pada bagian bawah kemudian pasang potongan kardus/dos 3 cm × 4 cm. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.26. Potongan kardus Prakarya 6917] Untuk potongan kardus/dos ukuran 3 cm x 4 cm yang kedua, buat ruang untuk kabel. Sumber : Dokumen kemdikbud Gambar 2.27. Potongan kardus 18] Oleskan lem pada potongan kardus tersebut, tempelkan pada potongan kardus yang di sakelar. Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 2.28. Potongan kardus Stand sakelar pertama sudah siap digunakan. 19] Untuk sakelar ke-2, ke-3 dan ke-4, ulangi langkah 14 sampai 19. 20] Siapkan sakelar, atur posisi sakelar dengan terminal dan posisi sakelar dengan stand lampu, kemudian potong kabel sesuai jarak antara terminal pembagi arus dengan posisi lampu [sakelar pertama untuk ruang dapur]. 70 Kelas IX SMP/MTs Semester 1Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 2.29. Papan instalansi 21] Potong kabel biru sesuai jarak sakelar dengan terminal pembagi arus dan pisah dari kabel putih kemudian pasang kabel biru pada sakelar. [lihat gambar dibawah]. Sumber : Dokumen kemdikbud Gambar 2.30. Papan instalasi 22] Pasang ujung kabel biru yang terpisah ke sakelar dan ujung yang lainnya ke terminal pembagi arus kencangkan bautnya [lubang no.1]. Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 2.31. Papan instalansi Prakarya 7123] Pasang ujung kabel putih ke terminal pembagi arus dan kencangkan bautnya [lubang no.2]. Sumber : Dokumen kemdikbud Gambar 2.32. Terminal 24] Masukkan ujung kabel yang dari terminal dan sakelar ke lubang kardus/dos yang sudah disiapkan [lubang di bawah sakelar], kemudian munculkan kembali kepermukaan kardus/ dos di lubang posisi stand lampu. Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 2.33. Papan instalansi 25] Siapkan stand lampu lombok dan terminal sambungan kabel, kemudian pasang kabel stand lampu pada terminal sambungan kabel dan kencangkan bautnya. Sumber : Dokumen Kemdikbud Semester 1 Gambar 2.34. Stand lampu 72 Kelas IX SMP/MTs26] Pasang ujung kabel yang dari sakelar ke terminal sambungan kabel. Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 2.35. Sambungan kabel Sakelar No.1 siap digunakan [sakelar 1 untuk ruang dapur]. 27] Untuk sakelar ke-2, ke-3 dan ke-4, ulangi langkah 20 sampai 26. 28] Pasang lampu lombok untuk masing-masing stand lampu. Sumber : Dokumen kemdikbud Gambar 2.37. Lampu lombok Prakarya 7329] Nyalakan lampu dengan cara tekan sakelar on/off. a. Sakelar 1 untuk lampu 1 [ruang dapur]. b. Sakelar 2 untuk lampu 2 [kamar]. c. Sakelar 3 untuk lampu 3 [ruang tamu]. d. Sakelar 4 untuk lampu 4 [teras]. sakelar 1 sakelar 2 sakelar 3 sakelar 4 Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 2.38. Papan instalansi Tugas Kelompok 1. Cari informasi dari sumber bacaan tentang pembuatan instalasi listrik sederhana menggunakan sakelar di rumah tinggal! 2. Ketiklah hasil dari berbagai sumber secara menarik! 3. Presentasikan hasil kerja kelompok ini di depan kelas! 74 Kelas IX SMP/MTs Semester 1Tugas Rencanakan pembuatan instalasi listrik sederhana dengan menggunakan sakelar dengan imajinasimu sendiri! Perhatikan tahapan pembuatan produk dalam bekerja dan pada akhirnya produk tersebut dapat bekerja dengan baik. Tugas Kelompok [LK-3] Kelompok : ........................................................................... Nama Anggota : 1. ........................................................................ Kelas 2. ........................................................................ 3. ........................................................................ 4. ........................................................................ : ............................................................................ Perencanaan [Identifikasi kebutuhan, Perencanaan fisik] Persiapan [Ide / gagasan, Keselamatan Kerja] Peralatan dan Bahan [............................................] Pengecekan hasil [Pembandingan hasil buatan orang lain di sekitar kamu] Prakarya 75TUGAS INDIVIDU Membuat karya 1. Buatlah sebuah karya instalasi listrik dengan menggunakan sakelar dari daerah dan lingkungan sekitar kalian berdasarkan kreasimu sendiri! 2. Perhatikan tahapan pembuatan produk dalam bekerja seperti yang sudah di uraikan pada pembuatan instalasi listrik dengan menggunakan sakelar! 3. Perhatikan keselamatan kerja! 4. Perbaiki karyamu berdasarkan penilaian kawan dan gurumu. REFLEKSI DIRI Renungkan dan tuliskan pendapatmu pada selembar kertas. 1. Apa pendapat kamu tentang pembuatan instalasi listrik di rumah tinggal dengan menggunakan saklar? 2. Dapatkah kamu menciptakan karya yang lebih inovatif dari itu? 3. Apa manfaat yang dapat kamu rasakan pada pembelajaran ini? RANGKUMAN • Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. • Jenis listrik terdiri dari arus searah DC dan bolak-balik AC. • Manfaat istrik untuk penerangan dan sumber energi. • Instalasi listrik adalah suatu rangkaian yang menghasilkan sebuah aliran listrik. 76 Kelas IX SMP/MTs Semester 1BUDI DAYA Prakarya 77PETA MATERI Budi daya Ikan Konsumsi Komoditas Ikan Teknik Budi daya Jenis Ikan Jenis Wadah Persiapan Wadah Teknik Budi daya Budi daya Pemeliharaan Tujuan Pembelajaran: Setelah mempelajari Bab III, peserta didik mampu: 1. Menyampaikan pendapat tentang keragaman jenis dan wadah budi daya dan pemeliharaan [pembesaran] ikan konsumsi sebagai ungkapan rasa bangga dan wujud rasa syukur kepada Tuhan serta bangsa Indonesia. 2. Mengidentifikasi jenis, sarana produksi, dan teknik pembuatan wadah dan budi daya ikan konsumsi yang ada di wilayah setempat berdasarkan rasa ingin tahu dan peduli lingkungan. 3. Merancang pembuatan wadah budi daya dan pemeliharaan [pem- besaran] ikan konsumsi berdasarkan orisinalitas ide yang jujur terhadap diri sendiri. 4. Membuat, mempraktikkan, menguji, dan mempresentasikan pem- buatan wadah dan pemeliharaan [pembesaran] ikan konsumsi di wilayah setempat berdasarkan teknik dan prosedur yang tepat dengan disiplin dan tanggung jawab. 78 Kelas IX SMP/MTs Semester 1Indonesia mempunyai luas perairan sebesar 2/3 dari wilayahnya. Hal tersebut merupakan potensi perikanan yang harus kita syukuri sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Potensi perikanan meliputi perikanan tangkap dan budi daya. Perikanan budi daya dikembangkan pada perairan laut, payau dan tawar. Pengembangan perikanan budi daya disesuaikan dengan kondisi geografis wilayah setempat. Pada daerah dataran tinggi dan rendah dibudidayakan ikan air tawar. Budi daya ikan air payau dikembangkan pada daerah pantai, muara sungai atau rawa payau. Budi daya ikan laut dikembangkan pada daerah laut yang terlindungi ombak dan gelombang seperti teluk, selat, dan perairan dangkal. Setiap daerah mempunyai komoditas ikan budi daya unggulan yang berbeda. Komoditas ikan budi daya unggulan apa yang ada di daerahmu? Perbedaan ini terjadi karena kondisi geografis masing- masing daerah yang beragam. Bagaimana di daerah mu? Termasuk ke dalam daerah apa jika dilihat dari letak geografisnya? Budi daya ikan dimaksudkan untuk menyediakan ikan dalam memenuhi kebutuhan pangan sumber protein selain dari kegiatan penangkapan. Kebutuhan pangan sumber protein yang bersumber dari ikan semakin hari mengalami peningkatan, seiring dengan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kandungan gizi ikan. Hal ini merupakan peluang bagi pengembangan budi daya ikan konsumsi. Ikan konsumsi adalah ikan yang dibudidayakan untuk tujuan konsumsi atau sumber pangan. Contoh ikan konsumsi yang dibudidayakan antara lain: lele, gurami, bawal, nila, belut, kerapu, dan bandeng. Pada bab ini akan dibahas kegiatan praproduksi dan produksi budi daya ikan konsumsi. Bagaimana mendesain wadah budi daya ikan konsumsi sesuai lokasi serta pemeliharaan pada tahap pembesaran. Kegiatan pembesaran ikan merupakan kegiatan memelihara benih ikan sampai berukuran siap di konsumsi. A. KOMODITAS IKAN KONSUMSI Budi daya pembesaran ikan konsumsi dilakukan untuk mendapatkan ikan siap panen, atau ukuran yang diinginkan konsumen. Budi daya pembesaran dilakukan untuk memenuhi permintaan ikan konsumsi yang semakin meningkat. Kebutuhan ikan untuk konsumsi berasal dari ikan air tawar, payau, dan laut. Apakah kamu suka makan ikan? Jenis ikan apa yang biasa kamu konsumsi? 80 Kelas IX SMP/MTs Semester 1Sebelum kegiatan budi daya dilakukan kamu perlu tahu karakteristik ikan yang akan dibudidayakan. Berikut penjelasan deskriptif ikan konsumsi air tawar, payau dan laut yang dapat dibudidayakan. 1. Ikan Air Tawar Budi daya pembesaran ikan air tawar didominasi oleh ikan mas, lele, patin, nila, dan gurami. Selain jenis-jenis ikan yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia, juga banyak dikembangkan jenis ikan lain seperti belut dan nilem. Ikan konsumsi air tawar apa yang ada di daerahmu? a. Ikan mas Ikan mas [Cyprinus carpio L] merupakan jenis ikan konsumsi yang sangat dikenal hampir di seluruh Indonesia [Gambar 3.2]. Penyebaran ikan mas yang begitu luas ke berbagai tempat didukung oleh cara pembudi dayaan yang relatif mudah dan sifatnya yang tahan terhadap Sumber: Dokumen Kemdikbud perubahan kondisi lingkungan. Nama ikan Gambar 3.2. Ikan mas mas mempunyai sebutan berbeda di tiap daerah, seperti ikan mas, tombro, masmasan [Jawa Tengah dan Jawa Timur], ikan rayo atau ikan ameh [Sumatra Barat]. Ikan mas berbadan agak memanjang, pipih dan lunak. Ikan ini menyukai habitat perairan yang tidak terlalu dalam dan deras, seperti di pinggiran sungai atau danau. Ikan ini hidup pada ketinggian sampai 600 meter dpl [di atas permukaan laut]. Pakan ikan mas antara lain, tumbuhan air, dan binatang renik. Pakan utamanya tumbuhan yang tumbuh di dasar perairan. Pemijahan ikan mas dapat dilakukan sepanjang tahun dan tidak tergantung musim. Pembenihan ikan mas biasa dilakukan selama 2-3 minggu untuk benih siap didederkan. Pembesaran ikan mas dilakukan saat benih sudah berukuran 5 cm – 8 cm yang berasal dari hasil pendederan. Pembesaran ikan mas dilakukan 3 cm – 4 cm bulan sesuai ukuran ikan yang menjadi tujuan panen. Selama pembesaran, ikan diberi pakan tambahan berupa pellet. Pemberian pakan dilakukan pagi, siang dan sore, sedikit demi sedikit agar pakan tidak tenggelam ke dasar perairan/kolam. Prakarya 81b. Nila Nila [Oreochromis nilotica] merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia. Ikan ini memiliki berbagai keunggulan, dengan varietas unggul yang dihasilkan antara lain, nila merah, nila gift, nila gesit, dan nila nirwana. Nila dapat dibudidayakan di berbagai wadah Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 3.3. Ikan nila seperti kolam air tenang, kolam air deras dan sawah. Bentuk badan ikan nila pipih ke samping, warna tubuh umumnya putih kehitaman dan merah sehingga dikenal sebagai nila hitam dan nila merah. Nila dapat dibudidayakan di dataran rendah sampai pada ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut [dpl]. Pakan nila berupa plankton dan tumbuh- tumbuhan lunak seperti hydrilla dan ganggang sutera. Nila dapat diberi makanan tambahan berupa pakan buatan. Untuk pembesaran, sebaiknya dilakukan selama 4 bulan - 5 bulan sampai ukuran ikan mencapai 8 cm - 12 cm. Padat penebaran benih di kolam terpal antara 15 - 20 ekor/m2, dengan kedalaman air 80 cm - 100 cm. Nila diberi pellet sebanyak 2% - 4% dari bobot biomassa ikan dan diberikan 3 - 5 kali perhari. c. Lele Lele [Clarias sp] mempunyai bentuk tubuh memanjang, berkulit licin dengan kepala pipih, mulutnya berada di ujung [terminal] dengan empat pasang sungut, sirip ekor dan perut membundar. Lele mempunyai senjata yang sangat ampuh dan berbisa, berupa sepasang patil yang berada Sumber: Dokumen Kemdikbud di sebelah depan sirip dada [Gambar 3.4]. Gambar 3.4. Ikan lele Selain sebagai senjata, patil juga dapat dipergunakan untuk melompat dari kolam atau berjalan di atas tanah [walking catfish]. Lele dapat hidup di semua perairan air tawar, di sungai yang airnya tidak terlalu deras seperti danau, waduk, rawa, serta genangan kecil. Lele mempunyai alat pernapasan tambahan yang disebut labirin, terletak di bagian depan rongga insang. Alat ini memungkinkan untuk 82 Kelas IX SMP/MTs Semester 1mengambil oksigen langsung dari udara, sehingga lele dapat tahan hidup di perairan yang airnya mengandung sedikit oksigen. Pakan ikan lele berupa pakan alami dan buatan. Pakan alami seperti cacing, kutu-kutu air, jentik-jentik [larva], dan siput kecil. Lele termasuk jenis karnivora [pemakan daging], pakan buatan yang baik adalah yang banyak mengandung protein hewani. Lele hidup dengan baik di dataran rendah sampai daerah perbukitan yang tidak terlalu tinggi. Pertumbuhan lele agak lambat apabila suhu tempat hidupnya terlalu dingin. Lele dipanen pada umur 3 bulan - 4 bulan dengan berat rata-rata 200 gram/ekor. d. Patin Patin [Pangasius. sp] termasuk kelompok ikan catfish, yang dapat hidup di perairan dengan kandungan oksigen relatif rendah. Patin sangat responsif terhadap pakan buatan serta memiliki pertumbuhan yang cepat, sehingga termasuk jenis ikan yang berukuran besar. Sumber: Dokumen Kemdikbud Warna tubuh ikan patin bagian punggung Gambar 3.5. Ikan patin keabu-abuan atau kebiru-biruan dan bagian perut putih keperak-perakan, ukuran kepala relatif kecil dengan mulut terletak di ujung agak ke bawah [Gambar 3.5]. Pada mulut patin terdapat dua pasang sungut pendek yang berfungsi sebagai peraba. Pada sirip punggung terdapat 1 jari-jari keras yang berubah menjadi patil yang besar dan bergerigi. Pada sirip dada juga terdapat 1 jari-jari keras yang juga berubah menjadi patil. Patin adalah jenis ikan omnivor [pemakan segala] dan cenderung menjadi karnivor [pemakan daging]. Di alam, patin makan ikan- ikan kecil, cacing, serangga, biji-bijian, tumbuh-tumbuhan, rumput- rumputan, dan udang kecil. Dalam pemeliharaan, patin dapat diberi pakan buatan. e. Gurami Gurami [Osphyrenemus gouramy] di kalangan pecinta menu masakan dikenal sebagai ‘ikan mewah’ dengan harga jual tinggi dan citarasa yang tinggi. Daging ikan gurami renyah dengan sedikit duri [Gambar 3.6]. Gurami banyak dibudidayakan di pulau Jawa, Prakarya 83Kalimantan, dan Sumatra. Sebutan ikan gurami beragam di setiap daerah yakni gurame atau gurami di Jawa, kalau atau kaloi [Sumatra] dan kala atau kalui [Kalimantan]. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gurami berkembang dengan baik Gambar 3.6. Ikan gurami di daerah dataran rendah, ketinggian lokasi yang cocok untuk budi daya mulai dari 0 - 800 m dpl, dan suhu 24oC s.d 28oC. Gurami peka terhadap suhu rendah, sehingga tidak produktif dibudidayakan di daerah suhu rendah. Gurami memijah pada umur 2-3 tahun, produktivitas telur meningkat di musim kemarau. Telur gurami akan menetas dalam selang waktu 10 hari. Gurami menyukai perairan yang jernih, tenang, dan tidak banyak mengandung lumpur. Gurami termasuk jenis ikan omnivora [pemakan tumbuhan dan daging]. Tumbuhan yang biasa dimakan yaitu azolla, kangkung, dan daun talas, dengan pakan buatan tambahan berupa pellet. Pemberian pakan dilakukan sebanyak-banyaknya. Pembesaran ikan gurami menggunakan benih dengan berat minimum 100 g/ekor. Pembesaran dilakukan sampai berat ikan gurami minimal 500 gram, atau lebih sesuai keinginan konsumen. Waktu yang diperlukan untuk mencapai 500 g/ekor yaitu sekitar 6 bulan, sedangkan untuk mencapai berat 1 kg/ekor membutuhkan waktu sekitar 9 bulan. 2. Ikan Air Payau Jenis ikan air payau yang biasa dikembangkan, adalah sebagai berikut. a. Bandeng Bandeng [Chanos chanos] merupakan ikan air payau yang cukup terkenal dan mudah didapatkan, dagingnya putih, seratnya halus dan rasanya gurih. Bandeng memiliki badan memanjang seperti torpedo, dengan sirip ekor bercabang dan termasuk Sumber: Dokumen Kemdikbud sebagai ikan perenang cepat. Kepala Gambar 3.7. Ikan bandeng bandeng tidak bersisik, mulut kecil terletak di ujung, rahang tanpa gigi, dan lubang 84 Kelas IX SMP/MTs Semester 1hidung terletak di depan mata. Mata diliputi oleh selaput bening [subcutaneus]. Warna badan bandeng putih keperak-perakan dengan punggung biru kehitaman [Gambar 3.7]. Bandeng digolongkan jenis ikan herbivora karena memakan fitoplankton. Pada budi daya bandeng konsumsi, benih bandeng dapat ditebar dengan kepadatan tinggi. Benih ukuran berat rata-rata 50 gr/ ekor atau panjang 7 cm -10 cm dapat ditebar 500 ekor/m3. Ukuran konsumsi akan mencapai berat rata-rata 450 g/ekor setelah dipelihara selama 4 bulan. b. Udang Windu Udang windu merupakan jenis udang konsumsi air payau, badan terdiri atas 13 ruas, dan seluruh tubuh ditutupi oleh rangka luar yang disebut eksoskeleton [Gambar 3.8]. Udang windu aktif bergerak dan mencari makan pada suasana yang gelap atau redup. Udang windu mempunyai Sumber: Dokumen Kemdikbud sifat kanibal, yaitu memangsa sesama jenis Gambar 3.8. Udang yang lemah kondisinya. Udang berganti kulit secara periodik, udang muda lebih sering berganti kulit dibandingkan udang dewasa. Proses ini memberikan kesempatan kepada udang untuk tumbuh lebih besar. Pakan alami berupa ganggang dan binatang renik di dasar tambak, seperti cacing kecil, larva serangga, larva kerang dan ganggang. Pakan buatan sangat penting diberikan, namun harus dipilih pelet yang tidak mudah hancur dalam waktu 24 jam karena cara makan udang yang tergolong lambat. 3. Ikan Air Laut Budi daya pembesaran ikan air laut yang biasa dikembangkan, adalah sebagai berikut: a. Kakap Putih [Lates calcarifer] Kakap putih mempunyai toleransi cukup besar terhadap kadar garam dan merupakan ikan katadromous [dibesarkan di air payau dan kawin di air laut]. Sifat-sifat inilah yang menjadikankan kakap putih dapat dibudidayakan di laut maupun tambak air payau. Prakarya 85Kakap putih mempunyai bentuk tubuh memanjang, gepeng, batang sirip ekor lebar, mata berwarna merah cemerlang, mulut lebar sedikit serong dengan geligi halus. Badan atas penutup insang terdapat lubang kuping begerigi, sirip punggung Sumber: Dokumen Kemdikbud dengan 3 jari-jari keras dan 7 - 8 jari-jari Gambar 3.9. Ikan kakap putih lemah serta memiliki bentuk sirip ekor bulat [Gambar 3.9]. Benih ikan yang sudah mencapai ukuran 50 - 70 gram/ekor dari hasil pendederan, selanjutnya dipelihara dalam keramba dengan padat tebar 50 ekor/m3. Pembesaran dilakukan selama 5 - 6 bulan dan selama periode tersebut dilakukan pengelolaan terhadap kebersihan keramba dan pemantauan terhadap ikan secara berkala, guna menghindari sifat kanibalisme. Pemanenan dilakukan setelah ikan mencapai ukuran kurang lebih 500 gram/ekor, dengan membutuhkan waktu 5 - 6 bulan. b. Kerapu Kerapu [Epinephelus sp] yang dikenal dengan istilah ‘‘groupers’’ merupakan salah satu komoditas perikanan dengan nilai jual sangat tinggi di pasar domestik maupun internasional. Kerapu mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan untuk dibudidayakan, Sumber: Dokumen Kemdikbud karena pertumbuhannya cepat, dapat Gambar 3.10. Ikan kerapu diproduksi massal untuk memenuhi permintaan pasar, serta dapat dipasarkan dalam keadaan hidup. Bentuk tubuh kerapu yaitu moncong panjang memipih dan menajam; gigi pada bagian sisi terdiri atas 3 atau 4 baris, terdapat bintik putih coklat pada kepala, badan dan sirip, bintik hitam pada bagian dorsal dan posterior. Habitat benih ikan kerapu terutama jenis kerapu macan adalah pantai yang ditumbuhi algae genus Reticulata dan Gracilaria sp. Pada tahap dewasa, kerapu hidup di perairan yang lebih dalam dengan dasar perairan pasir berlumpur. Kerapu termasuk jenis ikan karnivora, dan cara makannya “mencaplok” satu persatu pakan yang diberikan. Pakan yang paling disukai yaitu krustasea [rebon, dogol dan krosok], juga jenis ikan-ikan kecil [tembang, teri dan belanak]. 86 Kelas IX SMP/MTs Semester 1Laju pertumbuhan kerapu bebek dapat mencapai 1 - 1,3 gram/ hari sedangkan kerapu macan 2,5 - 3 gram/hari. Kerapu bebek yang dipelihara dengan berat awal 1,3 gram dan panjang total 4 cm, akan mencapai berat 400-500 gram selama 12 bulan - 14 bulan, sedangkan kerapu macan dapat dipanen pada bulan ke 7 dengan berat lebih kurang lebih 500 gram. Gemar Makan Ikan [GEMARIKAN] Kementrian Kelautan dan Perikanan mengupayakan transformasi pembangunan kelautan dan perikanan dengan berupaya memperluas akses pasar domestik. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah melalui penyelenggaraan Safari GEMARIKAN. Kegiatan ini berupa promosi peningkatan konsumsi ikan yang menitikberatkan pada penyampaian informasi dan pemberian edukasi kepada masyarakat tentang makan ikan dan manfaatnya bagi kesehatan dan kecerdasan. Ayo mari gemar makan ikan! TUGAS KELOMPOK LK-1 Cari Info: 1. Carilah informasi dari berbagai media [majalah, koran, buku dan internet] karakteristik ikan konsumsi yang ada di daerahmu. 2. Presentasikan hasil penelusuran kelompok! B. SARANA DAN PERALATAN BUDI DAYA [PEMBESARAN] IKAN KONSUMSI Keberhasilan usaha budi daya sangat tergantung pada ketersedia an sarana produksi yang memadai. Sebelum memulai budi daya perlu mengetahui sarana produksi apa yang dibutuhkan. Sarana produksi meliputi bahan, alat, serta wadah budi daya. Prakarya 871. Bahan a. Benih Benih ikan yang unggul diperoleh dari induk yang unggul. Benih untuk pembesaran ikan konsumsi beragam ukurannya tergantung jenis ikan yang akan dibudidayakan. Benih gurami berukuran minimal 100 gram, ikan mas 5 cm - 8 cm, nila 8 cm - 12 cm dan lele 5 cm - 8 cm. Benih yang sehat memiliki ciri-ciri bergerak aktif, tidak cacat, dan memiliki sisik yang utuh. Di bawah ini diperlihatkan contoh benih lele dan gurami [Gambar 3.11]. ab Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 3.11. Benih ikan lele [a] dan gurami [b]. Pilihlah benih sesuai ukuran untuk tujuan pembesaran. Cari benih yang berkualitas baik, yakni: bergerak aktif benih tersebut berkualitas baik kondisi fisik yang normal, serta kulit ikan/sisik tidak lepas [Gambar 3.12]. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 3.12. Pemilihan benih yang baik untuk pembesaran Hal yang perlu diperhatikan saat penebaran benih adalah kepadatan pada tiap meter persegi wadah. Kepadatan ini ditentukan oleh jenis ikan dan sistem budi daya pembesaran yang dilakukan [ekstensif, semi intensif dan intensif]. Penebaran benih harus dilakukan dengan hati-hati, lakukan penebaran benih pada pagi atau sore hari. Hal ini dilakukan agar benih yang 88 Kelas IX SMP/MTs Semester 1ditebar tidak mengalami stress sehingga meminimalkan tingkat kematian. Pada proses penebaran dilakukan proses aklimatisasi dengan tujuan agar ikan dapat melakukan adaptasi suhu. Dengan langkah berikut: - Gambar a. Isi plastik dengan air dan benih ikan, lalu biarkan terapung di permukaan air selama 10 menit. - Gambar b. Masukkan air kolam ke dalam plastik sedikit demi sedikit agar mudah beradaptasi dengan kondisi air kolam/aklimatisasi. - Gambar c. Biarkan benih keluar dengan sendirinya atau dikeluarkan pelan- pelan dari kemasan benih/plastik. abc Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 3.13. Tahapan penebaran benih melalui proses aklimatisasi [a, b, c] b. Pakan Pakan memegang peranan penting dalam budi daya pembesaran [ikan konsumsi]. Dengan manajemen pakan yang baik, pertumbuhan ikan dapat mencapai ukuran sesuai target. Jenis pakan yang digunakan adalah pakan alami dan buatan [gambar 3.14]. Pakan alami berasal dari lingkungan disekitar perairan berupa jasad mikroorganisme akuatik. Contoh pakan alami yaitu fitoplankton, zooplankton, dan bentos. Pakan buatan dibuat dari berbagai campuran bahan baku hewani dan nabati dengan memperhatikan kandungan gizi, sifat dan ukuran ikan yang mengkonsumsi pakan tersebut. ab Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 3.14. Pakan alami [a] dan buatan [b] Prakarya 89Pakan menentukan keberhasilan budi daya pembesaran ikan konsumsi. Berdasarkan jenis pakan yang digunakan, proses pembesar dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: 1] Pembesaran ikan secara ekstensif yaitu teknik pembesaran ikan yang hanya mengutamakan pakan alami yang terdapat dalam kolam budi daya. Pada pola pembesaran ini kesuburan perairan akan sangat menentukan tumbuhnya pakan alami. Pembesaran dapat dilakukan pada kolam tergenang dan di sawah. 2] Pembesaran ikan secara semi intensif yaitu pembesaran ikan yang lebih mengutamakan pakan alami yang terdapat pada kolam dan dengan tambahan pakan buatan yang tidak lengkap dari kandungan gizinya seperti dedak. Pembesaran dilakukan di kolam air tenang. 3] Pembesaran ikan secara intensif yaitu teknik pembesaran ikan yang dalam proses pemeliharaanya mengandalkan pakan buatan dan tambahan pakan alami. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 3.15. Cara pemberian pakan Pemberian pakan harus memperhatikan kebutuhan, waktu dan caranya. Berikan pakan sedikit demi sedikit agar dapat dimakan habis sebelum tenggelam ke dasar kolam. Gunakan pakan yang aman, hindari pemberian pakan berupa bangkai karena kurang aman terhadap ikan dan dikhawatirkan memberikan efek samping pada ikan yang akan dikonsumsi. Pakan diberikan sesuai perkembangan ikan dimana ukuran pakan buatan dapat di sesuaikan dengan besarnya mulut ikan. Banyaknya pakan ditentukan dari bobot ikan secara keseluruhan atau pakan diberikan sesuai target panen yang diinginkan, jumlah pakan buatan yang diberikan selama sehari berkisaran 0,3% - 0,5% dari bobot tubuh ikan atau bobot target panen. 90 Kelas IX SMP/MTs Semester 1c. Pupuk Pupuk diperlukan untuk untuk pemupukan tanah dasar kolam yang bertujuan untuk meningkatkan kesuburan kolam, memperbaiki struktur tanah dan menumbuhkan fitoplankton serta zooplankton sebagai pakan alami. Jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk alami/kandang dan buatan. Pupuk alami/kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan sapi, kerbau, itik, dan ayam yang sudah dikeringkan. Sedangkan pupuk buatan berupa bahan-bahan kimia yang dibuat dipabrik yang berguna untuk menyuburkan tanah tambak/kolam. Jenis pupuk buatan yang dapat digunakan adalah urea, ZA, TSP, KCL, dan NPK [Gambar 3.16]. ab Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 3.16. Pupuk alami [a] dan buatan [b] d. Air Air mempunyai peranan penting dalam budi daya ikan. Air sebagai media budi daya harus mempunyai persyaratan tertentu agar ikan dapat tumbuh dengan baik. Pengeloaan kualitas air merupakan cara pengendalian kondisi lingkungan air di dalam kolam budi daya sehingga dapat memenuhi persyaratan hidup biota budi daya [ikan, udang, dan plankton]. Agar ikan dapat tumbuh dengan optimal, maka kondisi lingkungan kolam pembesaran harus disesuikan dengan kebutuhan ikan. Air yang memenuhi kriteria yang baik untuk pertumbuhan/budi daya hewan dan tumbuhan tingkat rendah yaitu adanya pertumbuhan plankton sebagai indikator untuk budi daya ikan. Kualitas air dapat diukur dari: pH, suhu, salinitas, dan kecerahan. Kisaran pH 6-8, suhu 25oC - 32oC, salinitas 0 ppt - 5 ppt [air tawar], 6 ppt - 29 ppt [air payau] dan 30 ppt - 35 ppt [air laut], kecerahan terlihat dari jumlah cahaya matahari yang dapat menembus badan air. Prakarya 91

e. Kapur Kapur digunakan untuk mempertahankan kestabilan keasaman pH tanah dan air sekaligus memberantas hama penyakit. Jenis kapur yang digunakan bermacam-macam diantaranya kapur pertanian [kalsit dan dolomite] serta kapur aktif [Gambar 3.17]. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 3.17. Kapur f. Obat-obatan Kegiatan budi daya terkadang mengalami kendala, salah satunya kendala penting adalah serangan hama dan penyakit yang dapat menggangu proses pertumbuhan dan perkembangan biota budi daya. Obat-obatan dapat diberikan untuk pencegahan dan penanggulangan hama dan penyakit, bisa jenis alami dan buatan. Jenis obat alami berasal dari ekstrak tumbuhan [tembakau, akar tuba, kipait dan daun papaya]. Sedangkan obat buatan berasal dari zat kimia yang harus larut dalam air dan tidak mempunyai pengaruh besar terhadap kualitas air kolam. Artinya bahan kimia tersebut hanya mematikan sumber penyakit [bukan ikan] serta mudah terurai. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 3.18. Obat-obatan alami dan buatan 92 Kelas IX SMP/MTs Semester 1


Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề