Jelaskan pelajaran di kepulauan Nusantara

Jelaskan pelajaran di kepulauan Nusantara

Nusantara atau Indonesia terletak diantara dua benua dan dua samudera. /Foto : Pexels/

PORTAL JOGJA – Istilah Nusantara sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Tidak sedikit lagu dan puisi yang menggunakan istilah Nusantara untuk menyebut negara Indonesia. Tapi bagaimana asal usul istilah Nusantara itu sendiri?

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui akun ofisialnya di Instagram mengupas tentang sejarah istilah Nusantara tersebut.

Disebutkan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Nusantara merupakan sebutan atau nama bagi seluruh wilayah kepulauan Indonesia.

Baca Juga: Info BKN: Rincian Jadwal Ujian SKD CPNS dan PPPK Non Guru 2021

Kata nusantara terdiri dari dua kata, yaitu nusa dan antara. Kata nusa berasal dari Bahasa Jawa Kuno yang berarti pulau, sedang antara berasal dari bahasa Sanskerta yang bisa bermakna perbedaan, jarak, selisih, ataupun luar.

Istilah Nusantara pertama kali disebutkan oleh Mahapatih Kerajaan Majapahit Gadjah Mada dalam sumpahnya yang terkenal, yaitu Sumpah Palapa yang diucapkan pada tahun 1336M.

>

Istilah nusantara digunakan Patih Gadjah Mada untuk menyebut pulau-pulau di luar Kerajaan Majapahit yang membentang dari ujung Barat Sumatera hingga bagian Timur di Papua.

Namun, seiring runtuhnya Kerajaan Majapahit, istilah nusantara pun mulai dilupakan. Baru pada sekitar tahun 1920, salah satu tokoh Tiga Serangkai yakni Edward Douwes Dekker mulau memperkenalkan kembali istilah nusantara. Kala itu Douwes Dekker memaknai nusantara sebagai nusa di antara dua benua dan dua samudera.

Baca Juga: Peserta Tes SKD CPNS dan PPPK 2021 Ada yang Positif Covid-19, Berikut Cara Lapor

Selanjutnya, tokoh Tiga Serangkai yang lain yakni Ki Hadjar Dewantara juga gigih memperkenalkan istilah nusantara untuk menggantikan nama Hindia Belanda yang digunakan saat itu.

Sumber: Kemendikbud Kementerian ESDM

Jakarta -

Indonesia ditetapkan menjadi negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau mencapai 17 ribu. Sebenarnya, bagaimana sejarah terbentuknya kepulauan Indonesia?

Pada dasarnya, pola dan objek di permukaan bumi terbentuk oleh tenaga endogen dan eksogen. Endogen sendiri adakah tenaga yang terdiri dari tektonik, vulkanik, dan gempa bumi. Sedangkan tenaga eksogen berasal dari luar bumi, seperti angin, air, organisme, hingga sinar matahari.

Proses terbentuknya kepulauan Indonesia:

Dikutip dari buku 'Sejarah Nasional Indonesia' karya Edi Hermadi, berdasarkan teori terbentuknya kepulauan Indonesia dari para ahli, Nusantara berada di atas tungku api yang bersumber dari magma dalam perut bumi.

Adapun, inti perut bumi berupa lava cair bersuhu sangat tinggi. Makin ke dalam tekanan dan suhunya semakin tinggi. Namun, ketika ada celah lubang, cairan tersebut keluar berbentuk lava cair. Ketika mencapai permukaan bumi, suhu menjadi lebih dingin.

Akhirnya, pada suhu ini cairan lava akan membeku membentuk batuan beku atau kerak. Keberadaan kerak benua (daratan) dan kerak samudra selalu bergerak secara dinamis akibat tekanan magma dari perut bumi.

Selanjutnya, sebagian wilayah kepulauan Indonesia diketahui merupakan titik temu antara tiga lempeng, Lempeng Indo, Australia, dan Eurasia. Lokasi ini sering mendapatkan dampak dari pergerakan lempeng-lempeng tersebut, baik subduksi, obduksi, dan kolisi.

Akibat pergerakan lempeng tersebut terjadi pemisahan atau divergensi (tabrakan) lempeng-lempeng. Pada dasarnya, pergeseran lempeng-lempeng masih terus berlangsung.

Para ahli pun berpendapat bahwa wilayah kepulauan Indonesia secara tektonis merupakan wilayah yang sangat aktif dan labil sehingga rawan gempa sepanjang waktu.

Adapun, sejarah terbentuknya kepulauan Indonesia terjadi di masa Mesozoikum atau 65 juta tahun yang lalu. Saat itu kondisi geografis masih merupakan samudera yang luas. Namun terjadi kegiatan tektonis yang aktif sehingga lempengan-lempengan Indo-Australia , Eurasia dan Pasifik bergerak.

Akibat adanya pergerakan tersebut, benua Eurasia menjadi terpecah-pecah menjadi pulau yang terpisah satu sama lainnya. Sebagian bergerak ke Selatan menjadi Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Nusa Tenggara Barat dan Pulau Banda.

Hal yang sama juga terjadi pada benua Australia di mana bagian Utaranya bergerak membentuk Pulau Timor, Kepulauan Nusa Tenggara Timur, dan sebagian Maluku Tenggara.

Kalimantan dan Jawa dipisahkan laut dangkal yang terjadi akibat proses kenaikan permukaan laut atau transgresi. Saat itu juga, Pulau Sulawesi sudah mulai terbentuk, sementara Papua sudah mulai bergeser ke Utara.

Faktor terbentuknya kepulauan Indonesia adalah kegiatan tektonis dari dalam bumi. Hingga saat ini, kepulauan Indonesia masih terus bergerak secara dinamis hal ini juga terlihat dari seringnya gempa vulkanis dan tektonis yang sering terjadi.

Selamat belajar!

Simak Video "Aura Mistis yang Sangat Terasa di Pulau Kelor, Jakarta"


[Gambas:Video 20detik]
(pay/pal)

kepulauan indonesia teori terbentuknya kepulauan indonesia pendidikan

Jakarta -

Nusantara terpilih sebagai nama Ibu Kota Negara (IKN) sesuai dengan yang disetujui oleh Presiden Joko Widodo pada Jumat (14/1/2022) lalu. Istilah nusantara mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian masyarakat Indonesia karena memiliki kaitan erat dengan sejarah.

Pasalnya, istilah ini sudah ada sejak abad ke-13, tepatnya digunakan pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit. Sejarah mencatat, kata ini pertama kali tertulis dalam literatur berbahasa Jawa Pertengahan (abad ke-12 hingga abad ke-16) untuk menggambarkan konsep kenegaraan yang dianut Majapahit.

Berikut dua fakta terkait istilah Nusantara

Disadur dari Menggenggam Nusantara Raya Dr Abdurrahman Misno dan Dr Sabri Mohamad Sharif, konsep kenegaraan yang dianut oleh Kerjaaan Majapahit adalah keyakinan tentang Raja-Dewa atau raja yang memerintah merupakan jelmaan dewa.

Sebab itulah, daerah kekuasaannya diambil dari konsep kekuasaan seorang dewa yang terbagi menjadi tiga wilayah. Ketiganya adalah:

1. Negara Agung, merupakan daerah sekeliling ibu kota kerajaan tempat raja memerintah.

2. Mancanegara, mencakup daerah-daerah di Pulau Jawa dan sekitarnya yang masih memiliki budaya mirip dengan Negara Agung tetapi sudah berada di daerah perbatasan.

3. Nusantara, bermakna pulau lain di luar pulau Jawa. Cakupannya adalah daerah di luar pengaruh budaya Jawa. Namun, masih diklaim sebagai daerah taklukan dan penguasanya harus membayar upeti.

Bukti lain dari penggunaan Nusantara telah ada sejak zaman Majapahit dapat terlihat dari naskah Sumpah Palapa. Isi Sumpah Palapa yang diucapkan oleh Mahapatih Gajahmada pada 1336 adalah sebagai berikut,

Lamun huwus kalah Nusantara ingsun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tanjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun amukti palapa (Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa).

Jadi, pada masa Majapahit, istilah Nusantara masih dipahami sebagai pulau-pulau yang berada di luar pulau Jawa. Sebab itulah, istilah Nusantara secara bahasa tersusun dari dua kata yakni nusa dan antara.

Nusa bermakna pulau, sementara antara bermakna luar atau seberang. Ada pendapat lain yang menafirkan antara sebagai di antara. Hingga membentuk makna yang selaras dengan makna penggunaan istilah Nusantara pada zaman Majapahit.

B. Istilah Nusantara pernah mencakup negara tetangga

Melanjutkan konsep Majapahit, istilah Nusantara kemudian disebutkan dalam Kitab Negarakertagama. Dalam kitab tersebut, wilayah yang termasuk dalam Nusantara mencakup sebagian besar wilayah Indonesia pada zaman sekarang dan juga negara-negara tetangga.

Negara tetangga yang dimaksud adalah Malaysia, Singapura, Brunei, dan sebagian kecil bagian Selatan. Hingga perkembangan politik pada abad selanjutnya, istilah Nusantara kemudian digunakan dalam cakupan yang lebih luas lagi.

Istilah Nusantara digunakan untuk menggambarkan kesatuan geografi-antropologi kepulauan yang terletak di antara benua Asia dan Australia. Termasuk Semenanjung Malaya yang biasanya tidak mencakup Filipina.

Dalam perkembangan terakhir, Nusantara juga pernah digunakan sebagai padanan untuk Kepulauan Melayu (Malay Archipelago). Sebuah istilah populer pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20 dalam literatur berbahasa Inggris.

Istilah Nusantara sendiri pernah sempat tenggelam usai keruntuhan Majapahi. Namun, pada awal abad ke-20, istilah nusantara kembali digaungkan oleh tokoh pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara. Saat itulah, mulai digunakan sebagai salah satu nama alternatif untuk negara yang merdeka setelah kekuasaan Hindia-Belanda.

Meskipun nama Indonesia yang bermakna Kepulauan Hindia telah disetujui untuk digunakan sebagai nama resmi, kata Nusantara tetap dipakai sebagai sinonim untuk menjelaskan makna kepulauan Indonesia hingga sekarang.

Simak Video "Jokowi Kerahkan 200 Ribu Pekerja untuk Pembangunan IKN 2023"



(rah/row)