Jelaskan pengertian struktur hifa dan struktur miselium yang terdapat pada golongan jamur !

Kita tentunya sudah tidak asing lagi dengan jamur yang bisa kita konsumsi seperti jamur tiram, jamur kuping, enoki, dll. Tahukah kalian jika jamur-jamur tersebut tidak termasuk kedalam jenis tumbuhan? Semua jamur yang ada di dunia ini masuk kedalam klasifikasi kingdom fungi.

Struktur Cendawan

Jamur atau yang biasa disebut cendawan merupakan mikroorganisme yang memiliki ciri-ciri heterotroph, tidak berklorofil, multiseluler, memproduksi spora, berkembang biak secara seksual maupun aseksual, umumnya mikroskopis, eukariotik, non motil, pada umumnya saprob, absorbtif, mengeluarkan enzim untuk merombak senyawa organik dan menyimpan makanan dalam bentuk glikogen.

Cendawan memiliki struktur seperti benang – benang yang berbentuk tabung [silinder] yang disebut hifa. Hifa ada yang memiliki sekat [septat] dan tidak bersekat [senosit]. Kumpulan hifa disebut miselium.

Klasifikasi

Kingdom fungi merupakan salah satu di antara kingdom makhluk hidup yang cukup besar dan memiliki karakteristik beragam. Klasifikasi cendawan dibagi menjadi dua yaitu; cendawan sejati dan organisme mirip cendawan. Contoh cendawan sejati ialah chytridiomycota, zygomycota, ascomycota, basidiomycota dan deuteromycota. Sedangkan contoh untuk organisme mirip cendawan ialah myxomycota, plasmodiophoromycota dan oomycota.

Chytridiomycota

Chytridiomycota merupakan kelompok cendawan yang memiliki dinding sel terdiri dari kitin dam memiliki hifa tidak bersekat atau senosit. Cendawan ini membentuk zoospora yang dibentuk dalam sporangium. Chytridiomycota dapat hidup sebagai saprofit, parasit fakultatif dan parasit obligat. Contohnya; Olpidium brassicae yang menginfeksi akar tanaman kubis dan Physoderma maydis penyebab penyakit bercak coklat pada jagung.

Gambar 1. Mikroskopid cendawan filum chytridiomycota; Olpidium sp. dan Physoderma sp.

Zygomycota

Zygomycota merupakan kelompok cendawan yang membentuk spora istirahat berdinding tebal dikenal dengan zigospora. Dinding selnya terdiri dari campuran kitin, kitosan dan asam poligukuronat. Zygomycota umumnya merupakan cendawan yang hidup saprofit, yaitu memperoleh makanan dari organisme yang sudah busuk atau mati. Kelompok cendawan zygomycota terdiri atas hifa tidak bersekat atau senosit. Contohnya, Rhizopus Oryzae pada tempe dan Mucor Javanicus ragi pada tape

Gambar 2. Mikroskopis cendawan filum zygomycota; Rhizopus sp. dan Mucor sp.

Ascomycota

Ascomycota memiliki ciri khusus ialah askospora yang terbentuk dalam askus dan memiliki hifa bersekat [septat]. Dinding selnya terdiri dari kitin dan glukan. Kelompok ini memiliki sifat uniseluler atau multiseluler. kelompok ascomycota ada yang hidup saprofit, parasit, maupun simbiosis. Contohnya, Neurospora sitophila yang digunakan sebagai ragi oncom dan Saccharomyces cerevisiae yang biasa digunakan sebagai ragi untuk kue.

Gambar 3. Mikroskopis cendawan filum ascomycota; Saccharomyces sp.

Basidiomycota

Kelompok basidiomycota berjumlah sekitar 16.000 spesies yang termasuk salah satu jenis cendawan yang paling banyak jenisnya baik di lahan maupun di hutan. Hifanya bersepta atau memiliki sekat dan bercabang. Setiap septanya memiliki lubang khusus [dolipore]. Ada kecenderungan setiap sel memiliki 2 inti [binucleate] dan memiliki kait penghubung [clamp connection] untuk menjaga tetap dikarion. Basidiospora terbentuk pada basidium [jumlah spora 4] dan terbentuk di luar [tidak seperti ascomycota dibentuk di dalam kantung]. Kelompok ini terbagi menjadi 2 jenis yaitu Macro fungi [basidiomycota dengan tubuh buah besar] dan micro fungi [tubuh buah ukuran mikro] dan hidup sebagai edible fungi, pelapuk kayu, penyebab penyakit tumbuhan. Contohnya, Auricularia polytricha [jamur kuping] sebagai bahan maknaan dan Volvariella volvacea [jamur merang] sebagai bahan makanan

Deuteromycota

Deuteromycota juga sering disebut imperfect fungi atau cendawan tidak sempurna karena hanya bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan mitosis. Cendawan tersebut pada sistem klasifikasi terbaru dianggap sebagai grup kumpulan cendawan yang tidak memiliki klasifikasi. Klasifikasi berdasarkan konidia [bentuk, ukuran, warna, struktur tubuh buah/conidiomata]. Deuteromycota bersifat heterotof dan sebagian menghasilkan senyawa toksik dan enzim untuk menghancurkan dinding sel tanaman inang. Deuteromycota dikenal sebagian besar penyebab penyakit pada tanaman yang ditemukan di lapang. Contohnya; Fusarium solani penyebab penyakit layu pada cabai dan Sclerotium rolfsii busuk batang pada kacang tanah.

Gambar 4. Mikroskopis cendawan filum deuteromycota; Fusarium sp. dan Sclerotium sp.

Myxomycota

Myxomycota sering disebut Slime molds atau Kapang lendir merupakan organisme yang belum jelas status pengelompokannya antara kelompok fungi atau protozoa. Strukturnya berupa plasmodium, berinti banyak dan tidak ada dinding sel yang jelas.  Myxomycota merupakan saprofit, biasa hidup pada bahan organik yang membusuk. Contohnya Physarum sp penyebab penyakit pada rumput dengan tumbuh pada permukaan daun.

Gambar 5. Gejala yang disebabkan oleh Cendawan filum myxomycota; Physarum sp. dan bentuk mikroskopisnya

Plasmodiophoromycota

Kelompok plasmodiophoromycota tidak membentuk struktur berupa filamen di dalam sel tanaman melainkan membentuk spora berupa zoospora dengan 2 flagel. Struktur plasmodiophoromycota berupa protoplasma dikariotik tidak berdinding sel yang disebut plasmodia. Plasmodiophoromycota merupakan parasit obligat intraseluler yaitu hidup di dalam sel dan tidak membunuh sel tersebut. Plasmodium akan menstimulasi sel agar berkembang dan membelah [abnormal] dengan memanfaatkan nutrisi tanaman. Patogen kemudian menyebar sebagai zoospora via tanah atau air. Pada kondisi ekstrem kelompok plasmodiophoromycota akan membentuk spora istirahat dengan dinding tebal dari kitin [cyst]. Contohnya Plasmodiophora brassicae penyebab penyakit akar gada pada kubis.

Gambar 6. Gejala yang disebabkan oleh Cendawan filum plasmodiophoromycota; Plasmodiophora sp. dan bentuk mikroskopisnya

Oomycota

Oomycota merupakan kelompok utama patogen pada tanaman dari organisme mirip cendawan. Ciri umum kelompok oomycota adalah memiliki hifa berseptat atau bersekat dan berinti banyak. Dinding selnya terdiri dari selulosa dan hemiselulosa. Penyakit tanaman yang disebabkan cendawan oomycota dibedakan menjadi 2 yaitu;

  1. Penyakit yang terjadi pada organ tanaman yang ada di dalam tanah atau di permukaan tanah [akar, pangkal, batang, umbi,dll] contohnya Pythium sp penyebab penyakit rebah kecambah
  2. Penyakit pada bagaian tanaman di atas permukaan tanah [Dauh, buah, batang] contohnya Phytophthora infestans penyebab penyakit hawar daun kentang

Gambar 7. Mikroskopis cendawan filum deuteromycota; Pythium sp. dan Phytophthora sp.

Peranan cendawan dalam Kehidupan

Cendawan memiliki peranan dalam kehidupan kita sehari-hari. Beberapa peranan cendawan dalam kehidupan yaitu sebagai bahan makanan, obat-obatan, dan sebagai dekomposer.

Cendawan sebagai bahan makanan

Ada beberapa jenis cendawan yang dapat dikonsumsi seperti jamur kuping, jamur tiram, jamur shitake, jamur enoki dan jamur truffle yang terkenal sebagai cendawan termahal di dunia. Selain itu cendawan juga menjadi bahan baku utama fermentasi makanan seperti tempe, oncom dan tape. Cendawan atau jamur dikenal juga sebagai salah satu bahan makanan yang memiliki nilai gizi tinggi. Dari hasil penelitian, rata-rata mengandung 19-35 persen protein lebih tinggi jika dibandingkan dengan beras [7,38 persen] dan gandum [13,2 persen] dan 20 asam amino esensial. Lemak yang terdapat pada jamur termasuk jenis lemak tidak jenuh, kaya akan vitamin dan mineral serta kaya serat dan kalori yang cocok dimakan ketika sedang diet.

Cendawan sebagai obat-obatan

Cendawan yang dikenal sebagai obat yaitu Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum karena memproduksi senyawa antibiotik penisilin yang dapat menghambat perkembangan bakteri terutama bakteri penyebab penyakit. Penisilin akan menghancurkan dinding sel bakteri sehingga sel bakteri tersebut rusak dan tidak dapat berkembang.

Cendawan sebagai dekomposer

Cendawan juga bermanfaat untuk lingkungan dengan cara mendegradasi atau menghancurkan sisa sisa makhluk hidup yang sudah mati seperti daun kering, batang pohon yang mati, bangkai hewan dan kotoran hewan. Miselium cendawan akan tumbuh pada jaringan inang dan akan menghasilkan enzim-enzim pengurai yang mengubah senyawa organik menjadi anorganik. Senyawa anorganik tersebut nantinya akan diserap oleh makhluk hidup lain untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Salah satu cendawan yang berperan sebagai dekomposer ialah Pilobolus sp.

Daftar Pustaka

Agrios, G.N., 2010. Introduction to plant pathology. Elsevier Academic Press Publication.

Deacon, J.W., 2013. Fungal biology. John Wiley & Sons.

LIPI. 2017. Menilik Manfaat Jamur Pangan di Indonesia. //lipi.go.id/siaranpress/menilik-manfaat-jamur-pangan-di-indonesia/19331

Artikel Oleh: Andika Septiana S, S.P., M.Si

#PTNkeren #DokterTanamanIPB #Cendawan

Pahamifren, siapa di antara kamu suka makan jamur? Kamu tentunya sudah tidak asing dengan jenis-jenis jamur yang bisa dimakan. Misalnya, jamur enoki, jamur shitake, atau bahkan jamur truffle yang harganya sangat mahal itu. Ternyata, jamur-jamur tersebut bukan termasuk jenis tumbuhan, lho. Semua jenis jamur yang ada di dunia ini masuk dalam klasifikasi kingdom fungi.

Jamur tidak memiliki klorofil seperti tumbuhan. Itulah sebabnya jamur menjadi klasifikasi makhluk hidup baru bernama fungi. Nah, Pada materi Biologi kelas 10 ini, Mipi mau mengajak kamu membahas tentang Klasifikasi Kingdom Fungi dan Struktur Tubuh Jamur. Baca artikel ini sampai selesai, ya.

Klasifikasi Kingdom Fungi

Kingdom fungi termasuk sebagai satu di antara kingdom makhluk hidup yang cukup besar dan memiliki karakteristik berbeda-beda. Ada lebih dari 50.000 spesies fungi yang ada di dunia ini. Karena jumlah spesiesnya sangat banyak, ada ilmu khusus untuk mempelajari tentang fungi atau jamur yang disebut Mikologi. Istilah Mikologi berasal dari bahasa Yunani “mykos”, yang berarti cendawan atau jenis jamur berbentuk payung.

Jika dilihat sekilas, struktur fungi memang terlihat seperti tumbuhan, Pahamifren. Namun, fungi bukanlah tumbuhan karena tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat menghasilkan makanan sendiri melalui proses fotosintesis.

Kalau dilihat dari cara jamur mendapatkan makanan, jamur justru cenderung seperti kingdom animalia atau hewan yang memiliki sifat heterotrof, yaitu mendapatkan makanan dari sumber maupun organisme lain. Jadi, bisa dibilang, fungi bukan termasuk hewan maupun tumbuhan, namun ada beberapa karakteristik pada fungi yang terdapat juga di tumbuhan maupun hewan.

Klasifikasi Fungi

Berdasarkan struktur tubuhnya, klasifikasi fungi atau jamur dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok jamur bersekat dan kelompok tidak bersekatnya hifa. Contoh kelompok fungi tidak bersekat adalah kelompok Zygomycota. Sementara kelompok bersekat, yaitu Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota. Mari kita bahas satu per satu tiap klasifikasinya.

Zygomycota

Zygomycota merupakan kelompok jamur yang membentuk spora istirahat berdinding tebal dikenal dengan zigospora. Anggota zygomycota umumnya adalah jamur yang hidup saprofit, yaitu mendapatkan makanan dari organisme yang sudah busuk atau mati. Kelompok fungi ini memiliki banyak inti sel dan terdiri atas hifa tidak bersekat. Contohnya, Rhizopus Oryzae dan Mucor Javanicus.

Ascomycota

Ascomycota memiliki ciri khusus yaitu memiliki talus yang terdiri dari miselium bersekat. Dinding selnya terdiri dari zat kitin. Kelompok ini memiliki sifat uniseluler atau multiseluler. Anggota ascomycota ada yang hidup saprofit, parasit, maupun simbiosis.

Secara umum, anggotanya meliputi 3 kelas, yaitu Hemiascomycetes, Plectomycetes, dan Pyrenomycetes. Contohnya, Aspergillus fumigatus dan Penicillium [Plectomycetes], serta Neurospora untuk pembuatan oncom [Pyrenomycetes].

Basidiomycota

Klasifikasi fungi basidiomycota mencakup sebagian besar spesies makroskopis dan amat mencolok. Jamur ini sering dijumpai di tanah lapang dan pada hutan-hutan. Ciri khususnya memiliki hifa bersepta dengan sambungan apit. Spora seksualnya dihasilkan di atas struktur dengan bentuk gada, yang dikenal dengan istilah basidium. Anggota basidiomycota hidup sebagai saprofit dan parasit terhadap organisme lain. Contohnya, Volvariella volvacea [jamur padi].

Deuteromycota merupakan kelompok jamur yang berkembang biak secara aseksual. Memiliki hifa bersekat dan hidupnya menempel di sisa-sisa makanan. Tetapi, ada jenis deuteromycota tertentu bersifat parasit dan merugikan organisme lain. Misalnya, Candida albicans atau jamur yang menyebabkan penyakit infeksi pada saluran reproduksi wanita.

Ciri-Ciri Kingdom Fungi

Setiap kelompok fungi sebenarnya memiliki ciri khasnya masing-masing. Namun, ciri-ciri jamur secara umum yang hampir dimiliki seluruh spesiesnya adalah sebagai berikut:

  1. Memiliki hifa, atau benang halus tersusun dari rangkaian sel yang terbentuk dari pertumbuhan spora. Hifa pada jamur bisa tunggal maupun bercabang. Kumpulan hifa jamur disebut miselium.
  2. Memiliki dan memproduksi spora.
  3. Berkembang biak secara seksual maupun aseksual.
  4. Struktur tubuh jamur berfilamen. Dinding selnya mengandung zat kitin, glukan, selulosa, dan mannan.

Adapun ciri-ciri lain yang membedakan jamur dengan tumbuhan, di antaranya:

  1. Tidak memiliki klorofil.
  2. Berkembang biak dengan spora.
  3. Komposisi dinding sel yang berbeda.
  4. Tidak memiliki akar, batang, cabang, dan daun.
  5. Tidak mempunyai sistem vaskuler seperti tumbuhan.
  6. Bersifat multiseluler, tidak mempunyai pembagian fungsi pada setiap bagian.

Struktur Tubuh Jamur

Selain ciri-ciri fungi, kamu juga perlu mengetahui struktur tubuh fungi. Pada dasarnya, struktur jamur terbentuk dari komponen disebut hifa. Hifa sendiri adalah struktur menyerupai benang halus yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa yang mengandung organel eukariotik. Kebanyakan hifa jamur dibatasi oleh dinding melintang atau septa.

Septa pada jamur memiliki pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Namun, ada pula hifa jamur yang tidak bersepta atau hifa senositik. Secara umum, struktur jamur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma.

Pada jamur bersifat parasit, hifa jamur biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria. Hifa jenis haustoria berfungsi untuk mengangkut zat hara atau makanan dari substrat karena hifa khusus ini mampu menembus jaringan substrat.

Peranan Jamur dalam Kehidupan

Setiap makhluk hidup pasti memiliki peranannya masing-masing dalam kehidupan, termasuk kingdom fungi ini. Beberapa peranan jamur dalam kehidupan yaitu sebagai bahan makanan, obat-obatan, dan sebagai dekomposer. Sayangnya, peranan jamur juga tidak selalu bermanfaat, Pahamifren. Jamur juga bisa menjadi agen deteriorasi dan menyebabkan penyakit. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini:

Jamur Sebagai Bahan Makanan

Seperti yang kamu tahu, beberapa jenis jamur bisa kita makan. Misalnya, jamur enoki, shitake, jamur tiram, jamur kancing, truffle, dan masih banyak lagi. Selain bisa dimakan langsung, jamur juga mengubah bahan makanan menjadi jenis makanan lain.

Misalnya, jamur Mucor javanicus. Jamur ini mengubah singkong menjadi makanan fermentasi seperti tape. Berkat jamur ini nih, kamu bisa merasakan tekstur tape yang lunak dan rasanya manis, Pahamifren.

Jamur Sebagai Obat

Enggak cuma dikonsumsi sebagai makanan saja, jamur juga bisa menjadi obat-obatan. Contohnya, jamur Penicillium chrysogenum. Jamur ini menghasilkan antibiotik yang dikenal dengan penisilin. Antibiotik yang dihasilkan jamur ini menghambat pertumbuhan bakteri, terutama bakteri penyebab penyakit.

Cara kerja penisilin dengan cara merusak dinding sel bakteri. Saat dinding selnya rusak, bakteri bisa pecah dan mati. Jadi, enggak bisa membuat infeksi tubuh lagi deh. Keren ya, peran jamur yang satu ini!

Jamur Sebagai Dekomposer

Jamur juga bermanfaat untuk ekosistem, lho. Jamur berperan menjadi pengurai sisa-sisa makhluk hidup yang sudah mati, atau bahasa kerennya dekomposer, Pahamifren. Mulai daun-daun kering, batang pohon yang mati, bangkai hewan, hingga kotoran hewan terurai dengan bantuan jamur.

Hifa-hifa jamur bertumbuh menembus jaringan hewan dan tumbuhan yang sudah mati. Kemudian, hifa-hifa tersebut akan menghasilkan enzim-enzim yang bisa mengurai tubuh hewan atau tumbuhan itu. Jamur akan membantu penguraian senyawa organik menjadi senyawa anorganik. Misalnya, protein yang diubah menjadi nitrogen. Karbohidrat dan lemak yang diubah menjadi karbon.

Nitrogen dan karbon tersebut diserap oleh tumbuhan lain yang masih hidup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Jadi, jamur ini berperan penting memastikan ketersediaan nutrisi untuk tumbuhan. Satu di antara jamur yang berperan sebagai dekomposer adalah Pilobolus crystallinus. Jamur ini biasanya menguraikan sampah organik berupa kotoran hewan.

Jamur Sebagai Agen Deteriorasi

Peranan jamur juga bisa merugikan manusia, Pahamifren. Jamur dapat melakukan proses penguraian yang merugikan atau disebut deteriorasi. Jamur menguraikan bahan makanan yang kita simpan. Misalnya, kalau kamu menyimpan padi atau kacang tanah di tempat lembap, bisa-bisa ditumbuhi sama Aspergillus flavus.

Jamur ini membuat padi dan kacang yang kamu simpan menjadi busuk dan menghasilkan racun bernama aflatoksin. Kalau aflatoksin ini tidak sengaja termakan oleh manusia, bisa menyebabkan kanker hati. Serem banget ya, Pahamifren.

Enggak cuma makanan saja, jamur juga bisa merusak barang-barang berharga, seperti lukisan terbuat dari kayu, atau bahkan dokumen-dokumen berharga yang ada di museum. Agar barang-barang kamu terhindar dari jamur bersifat deteriorasi ini, kamu harus menyimpan barang kamu di tempat yang benar dan tidak lembap, ya.

Jamur Sebagai Penyebab Penyakit

Selain berbagai manfaat yang dimiliki, pada klasifikasi kingdom fungi juga dikenal jamur yang merugikan. Jamur juga bisa menyebabkan penyakit bagi tumbuhan, hewan, maupun manusia. Misalnya, jamur Claviceps purpurea yang menyerang tanaman gandum.

Biji tanaman gandum yang terinfeksi jamur ini akan membengkak dan warnanya berubah menjadi ungu. Bagian yang membengkak ini dinamakan ergot. Apabila ergot termakan manusia, bisa menyebabkan halusinasi, kejang-kejang, bahkan hingga lumpuh.

Selain itu, jamur juga menginfeksi hewan dan manusia. Infeksi tersebut disebut mikosis. Pada manusia, ada jamur Candida albicans yang bisa menginfeksi rongga mulut dan saluran reproduksi wanita. Kalau di hewan, ada jamur Batrachochytrium dendrobatidis yang menyerang katak dan membuat infeksi kulit parah pada katak.

Itulah pembahasan materi Biologi kelas 10 mengenai klasifikasi kingdom fungi dan struktur tubuhnya. Buat kamu yang ingin mendapatkan akses materi pelajaran SMA menarik lainnya, kamu bisa mengunduh platform belajar online Pahamify.

Khusus buat kamu yang lagi ngambis masuk PTN favorit, kamu bisa mencoba latihan soal UTBK menggunakan fitur Try Out Online dari Pahamify. Tunggu apalagi, yuk download Pahamify dan memanfaatkan fiturnya sebagai #TemanPersiapanUTBK terbaik sekarang!

Penulis: Fitri Dewanty – SEO Content Writer Pahamify

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề