Jelaskan pengertian tentang kurasi kuratorial dan kurator

Judul Buku : Kuratorial Hulu Hilir Ekosistem Seni
Penulis Buku : Suwarno Wisetrotomo
Penerbit Buku : Penerbit Nyala
Tahun Terbit : Cetakan Pertama Mei 2020
Tebal Buku : 166 Halaman

Pertengahan tahun 1980-an mulai terdengar sebutan kurator. Berawal dari sejumlah orang, semula dalam kritikus seni, penulis seni, pengamat seni, atau sebutan lainnya yang mendapatkan pekerjaan menulis pengantar pameran dari seniman yang akan berpameran atau dari manajemen terutama pemilik galeri. Beriringan dengan perkembangan pemikiran dan pengkajian seni, maka peristiwa pameran menjadi lebih terkonsep. Sampai akhirnya terjadi pemahaman, bahwa kurator menjadi ujung tombak dari kwalitas pameran/pertunjukan seni.

Buku ini dibuat berdasarkan pengalaman lapangan yang dialami oleh Suwarno Wisetrotomo. Ia menggeluti pekerjaan kurasi sejak awal 1990-an jika dihitung sampai tahun 2020 kurang lebih sekitar 30 tahun aktif pada pekerjaan kuratorial. Pertama kali menggunakan kata kurator pada tahun 1989, ketika menguratori Pameran tunggal Nasirun, Di Gedung Mirota, Lt. 2, Jl. Godean, yang dipromotori oleh Siswanto HS, Direktur Utama Mirota Group.

Didalam buku ini dibahas mengenai kurator dan proses kuratorial. Penjelasan mengenai siapa dan apa itu kurator juga dibahas lengkap mulai dari kualifikasi menjadi kurator, pendidikan yang harus ditempuh, tugas dan fungsi seorang kurator, serta bagaimana cara kerja kurator. Pengalaman Suwarno Wisetrotomodalam merancang pameran, berkomunikasi dengan berbagai pihak, dan kerumitan lain berkaitan dengan pengelolaan senilewat buku ini mampu memberikan pemahaman mengenai kuratorial kepada para pembaca secara menyeluruh.