Jelaskan perkembangan perdagangan internasional di Indonesia

tirto.id - Sejarah jalur transportasi dan perdagangan di Indonesia mengalami perkembangan dari masa ke masa, sejak zaman kerajaan di Nusantara, era kolonial, kemerdekaan, hingga sekarang ini.

Kepulauan Indonesia atau Nusantara terletak di antara dua benua yakni Asia-Australia, dan dua samudera yakni Hindia-Pasifik. Dengan begitu, bisa dikatakan bahwa Indonesia berada di posisi silang antara empat unsur tersebut.

Sebagai titik tengah dari persilangan, wilayah Indonesia ternyata memiliki konsekuensi tersendiri. Berdasarkan catatan Kustopo dalam Geografi Paket C: Negeri Subur (2018:30), terungkap bahwa konsekuensi tersebut bisa negatif dan positif.

Negatifnya, Indonesia musti mengatasi segala ancaman yang bisa saja terjadi di sepanjang jalur transportasi lautnya. Sedangkan sisi positifnya, Indonesia bisa dengan mudah berinteraksi dengan negara-negara tetangga dalam kancah internasional.

Sejalan dengan itu, terdapat sejarah mengenai jalur transportasi Indonesia yang sudah dilalui berbagai bangsa internasional sejak zaman dulu. Lantas, bagaimana perkembangan jalur tersebut hingga saat ini?

Baca juga:
  • Sejarah Perkembangan Batalyon Kavaleri Militer di Indonesia
  • Sejarah & Perkembangan Akulturasi Budaya Islam di Indonesia
  • Modernisasi Transportasi Darat: Sejarah & Dampaknya

Perkembangan Jalur Transportasi Indonesia

Sebagai negara maritim, nenek moyang bangsa Indonesia dikenal sebagai pelaut ulung. Kaum pelaut sangat mengandalkan kapal sebagai alat transportasi untuk melakukan perjalanan laut alias pelayaran.

Menurut buku Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia (2019:39-40) karya Nurbidawati, bukti pertama yang menunjukkan orang-orang Indonesia memanfaatkan kapal dalam jalur transportasinya terlihat pada relief di Candi Borobudur.

Di relief candi Buddha yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, itu, tampak gambar yang menggambarkan kehidupan nenek moyang di masa lalu, yakni perahu atau kapal orang Nusantara yang sudah pernah sampai ke Madagaskar, Afrika.

Baca juga:
  • Candi Mendut: Sejarah & Arsitektur Peninggalan Bercorak Buddha
  • Sejarah Candi Borobudur: Pembangunan Warisan Dunia
  • Sejarah Candi Plaosan: Wajah Toleransi Beragama Hindu-Buddha

Bukan hanya itu, salah satu kapal yang disebut pinisi" asal Sulawesi Selatan juga menjadi bukti pemanfaatan jalur transportasi laut Indonesia.

Kemudian, perkembangan terjadi ketika bangsa asing datang dan Indonesia mendapat pengetahuan baru terkait teknologi navigasi dan pelayaran.

PT. PAL Indonesia yang bernaung di bawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) misalnya.

Pada masa kolonial Hindia Belanda, perusahaan ini merupakan bengkel reparasi kapal yang didirikan pada 1823 oleh V.D. Capellen dengan nama NV. Nederlandsch Indische Industri.

Setelah itu, dikutip dari website PT PAL, perusahaan berubah nama menjadi Marine Establishment (ME) yang diresmikan oleh Pemerintah Belanda pada 1939.

Setelah kemerdekaan tahun 1945, Pemerintah Indonesia menasionalisasi perusahaan ini dan mengubah namanya menjadi Penataran Angkatan Laut (PAL).

Kemudian pada tanggal 15 April 1980, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1980, status perusahaan berubah dari Perusahaan Umum menjadi Perseroan Terbatas.

Kini, PT PAL Indonesia (Persero) memproduksi berbagai kapal unggulan untuk kepentingan negara demi memperlancar perdagangan domestik serta internasional.

Baca juga:
  • Sejarah Asal-Usul Terbentuknya Kepulauan Nusantara atau Indonesia
  • Mengenal Letak Geografis Indonesia dan Pengaruhnya pada Musim
  • Tugas TNI: Sejarah, Peran, & Fungsinya sebagai Alat Pertahanan RI

Perdagangan Internasional di Indonesia

Letak Indonesia yang berada di posisi silang membuat kawasan Nusantara dilalui oleh para pelaut dari berbagai negeri, baik untuk berdagang atau sekadar transit.

Kegiatan perdagangan di Indonesia disokong oleh fasilitas transportasi laut yang sudah disiapkan oleh negara. Namun, konsekuensi bagi para pelaut asing yang ingin datang nantinya, harus meminta izin terlebih dahulu.

Baik perdagangan domestik maupun internasional, kini Indonesia sudah menyiapkan program tol laut yang menyediakan harga lebih murah. Tentu, ini akan memberikan keefektifan yang lebih dan bisa menurunkan biaya jalan.

Dengan begitu, bukan hanya pedagang dari pulau ke pulau Indonesia lainnya saja yang akan diuntungkan, namun juga pedagang asing yang menjual dagangannya di jalur perairan Indonesia.

Baca juga:
  • Sejarah Masa Demokrasi Parlementer atau Liberal di Indonesia
  • Sejarah Sistem Demokrasi Terpimpin di Indonesia 1959-1965
  • Alasan Jepang Menyerah Kepada Sekutu

Baca juga artikel terkait JALUR PERDAGANGAN atau tulisan menarik lainnya Yuda Prinada
(tirto.id - prd/isw)


Penulis: Yuda Prinada
Editor: Iswara N Raditya
Kontributor: Yuda Prinada

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Sejarah Perkembangan Jalur Transportasi & Perdagangan di Indonesia.