Jelaskan selaput pembungkus yang melindungi embrio di dalam rahim !

A. Sistem Reproduksi Pria

Alat-alat pada Sistem Reproduksi Pria
Fungsi alat-alat pada Sistem Reproduksi Pria

B. Sistem Reproduksi Wanita

Alat-alat pada Sistem Reproduksi Wanita
Fungsi alat-alat pada Sistem Reproduksi Wanita

C. Siklus Menstruasi Wanita

Jika setelah ovulasi sel telur tidak dibuahi sel sperma, jaringan dinding rahim yang telah menebal dan mengandung pembuluh darah akan rusak dan luruh disebut haid (menstruasi). Peristiwa tersebut terjadi pada wanita setiap ± 28 hari sekali. Luruhnya dinding rahim tersebut ditandai dengan keluarnya darah melalui vagina.

Siklus Menstruasi

  Penjelasan Gambar Siklus Menstruasi

Kejadian pada Siklus Menstruasi

Tahapan pada Siklus Menstruasi

D. Pembuahan (Fertilisasi)

Setelah sel telur di dalam ovarium masak, dinding rahim menebal dan banyak mengandung pembuluh darah. Pembuahan didahului oleh peristiwa ovulasi, yaitu lepasnya sel telur yang masak dari ovarium. Jika sperma bertemu dengan ovum akan terjadi pembuahan atau fertilisasi. Pembuahan terjadi di oviduk. Sel telur yang telah dibuahi akan membentuk zigot. Zigot yang terbentuk segera diselubungi oleh selaput, kemudian menuju ke rahim.Di dalam rahim zigot menanamkan diri pada dinding rahim yang telahmenebal. Zigot yang telah berada di rahim akan terus tumbuh dan berkembang menjadi embrio sampai dilahirkan. Masa embrio/masa kehamilan manusia sekitar 9 bulan 10 hari. Di dalam rahim embrio mendapat makanan dari tubuh induk melalui plasenta (ari-ari).

E. Selaput pembungkus dan pelindung Embrio di dalam rahim

Jelaskan selaput pembungkus yang melindungi embrio di dalam rahim !
Selaput pembungkus dan pelindung Embrio

1. Amnion, merupakan selaput yang membatasi ruangan tempat terdapatnya embrio. Dinding amnion mengeluarkan getah berupa air ketuban yang berguna untuk menjaga embrio agar tetap basah dan menahan goncangan.

2. Korion, merupakan suatu selaput yang berada di sebelah luar amnion. Korion dan alantois akan tumbuh membentuk jonjot pembuluh darah yang berhubungan dengan peredaran darah induknya melalui plasenta.

3. Sakus vitellinus (kantong kuning telur) terletak di antara amnion dan plasenta. Sakus vitelinus merupakan pemunculan sel-sel dan pembuluh darah yang pertama.

4. Alantois terletak di dalam tali pusat. Alantois berfungsi untuk respirasi, saluran makanan, dan ekskresi. Waktu embrio berkembang, jaringan epitelnya menghilang dan tinggal pembuluh darah yang berfungsi sebagai penghubung embrio dan plasenta.

F. Perkembangan embrio manusia berdasarkan usia

Perkembangan embrio

G. Gangguan dan Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia

Gangguan dan Penyakit pada Sistem Reproduksi

H. Penyakit AIDS

Jelaskan selaput pembungkus yang melindungi embrio di dalam rahim !
Penyakit AIDS

AIDS bukanlah penyakit pada sistem reproduksi. Namun, AIDS dapat disebabkan karena adanya hubungan seksual, yang merupakan proses reproduksi pada manusia, oleh penderita AIDS. AIDS menuntut perhatian kita semua karena beberapa alasan, yaitu semua orang bisa terkena AIDS, belum ditemukan vaksin pencegahnya, penyebarannya sangat cepat dan tidak diketahui proses pengobatannya AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome), Acquired berarti diperoleh, Immuno Deficiency berarti kekebalan yang rapuh dan Syndrom berarti penyakit, sehingga pengidap AIDS mudah sekali terserang penyakit yang berbahaya.

1. Penyebab AIDS

AIDS disebabkan oleh virus, yang diberi nama HIV (Human Immuno Deficiency Virus), virus ini menyerang sel darah putih tertentu, dimana sel darah putih berfungsi sebagai system kekebalan tubuh yaitu menangkal infeksi atau serangan penyakit terhadap tubuh. Apabila virus HIV bersarang dalam sel darah putih dan merusak sel darah putih maka tubuh akan menjadi lemah dan mudah terserang penyakit.

2. Penularan AIDS

Virus HIV dapat berpindah dari seseorang ke orang lain atau dengan kata lain penyakit AIDS dapat menular. Penularan AIDS tidak menyebar melalui udara, atau karena berjabat tangan dengan penderita, AIDS juga tidak menular melalui peralatan makan penderita AIDS. Tetapi virus HIV dapat menular masuk ke tubuh orang lain melalui transfusi darah (donor darah seseorang yang terinfeksi HIV) atau melalui alat-alat yang menyebabkan luka, seperti jarum suntik, jarum infus, dapat juga melalui kontak seksual.

3. Pencegahannya

Sampai sekarang belum ditemukan cara pengobatan yang efektif pada penderita AIDS, oleh karena itu akan lebih baik bila kita berusaha menghindari penyakit ini dengan cara mencegah penularan virus HIV, antara lain: (1) Menggunakan jarum suntik yang steril dan jarum yang sekali pakai lalu dibuang. (2) Memeriksa darah sebelum transfusi darah, sehingga darah dapat dipastikan tidak terinfeksi virus HIV. (3) Hanya melakukan kontak seksual dengan pasangannya yang sah.

Referensi:

Nur Kuswanti, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 9. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Sukis Wariyono, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 9. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Elok Sudibyo, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 9. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Dewi Ganawati, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 9. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Gambar penderita AIDS dan Selaput Pelindung Embrio dari Google Images

Bagian-Bagian Selaput Pembungkus Embrio - Pada kehamilan dan persalinan melibatkan perkembangan zigot disertai kerjasama hormon sejak terjadinya pembuahan sampai kelahiran. 

Setelah ovulasi atau pelepasan sel telur, sel telur akan masuk ke dalam tuba fallopi (oviduk). Di saluran ini, ovum akan dikelilingi oleh banyak sperma, tetapi hanya satu sperma yang dapat membuahi sel telur, sedangkan ekor sperma tertinggal di luar. Kemudian, terjadi persatuan inti sel telur dengan inti sperma membentuk zigot yang mengandung separuh sifat ayah dan separuh sifat ibu.

Selanjutnya, zigot membelah secara mitosis sampai pada bentuk terakhir saat embrio terdiri atas 32 sel dan disebut morula. Morula ini kemudian menyerap cairan yang dikeluarkan oleh tuba fallopii, dan segera membentuk rongga blastosel dan disebut blastosit. Lapisan terluar blastosit disebut trofoblas

Blastosit ini bergerak menuju uterus untuk mengadakan implantasi (perlekatan dengan dinding uterus). Selama proses ini, korpus luteum membentuk hormon progesteron untuk mengadakan persiapan implantasi dengan merangsang pertumbuhan dinding uterus. Dinding uterus menjadi tebal, lunak, dan lembut, serta mengeluarkan sekret seperti air susu (uterin milk) sebagai makanan embrio. 

Selanjutnya, dinding rahim atau endometrium akan membuat hormon progesteron sehingga mencegah terjadinya menstruasi. Setelah menjadi blastosit, zigot berkembang menjadi trofoblas, kemudian embrio dan akhirnya menjadi janin. Janin ini mendapat makanan dari tubuh induknya dengan perantaraan plasenta (ari-ari atau tembuni). Selaput pembungkus embrio terdiri atas amnion, korion, sakus vitelinus dan alantois.  

Jadi, seperti apakah Bagian Selaput Pembungkus Embrio itu? simak ulasannya secara lengkap di bawah ini:

1) Sakus vitelinus (kantong kuning telur)/(Salah Satu Bagian Selaput Pembungkus Embrio)

Sakus vitelinus terletak di antara amnion dan plasenta, merupakan tempat pemunculan sel-sel darah dan pembuluh-pembuluh darah yang pertama. Selaput-selaput  tersebut berfungsi untuk melindungi embrio terhadap kekeringan dan goncangan-goncangan dan membantu proses pernapasan, eksresi dan fungsi-fungsi penting lainnya selama kehidupannya didalam rahim.

Amnion merupakan selaput yang menghasilkan getah berupa air ketuban yang berguna untuk menjaga embrio tetap basah dan tahan goncangan.

Jelaskan selaput pembungkus yang melindungi embrio di dalam rahim !
Gambar : Selaput pembungkus embrio  

Korion merupakan selaput yang terdapat di sebelah luar amnion. Korion mengandung banyak pembuluh pembuluh darah yang berhubungan dengan peredaran darah induknya dengan perantaraan plasenta (tembuni).

Alantois terletak di dalam tali pusat. Jaringan epitelnya menghilang dan yang menetap adalah pembuluh pembuluh darah yang berfungsi untuk menghubungkan siokulasi embrio dengan plasenta 

Bila pertumbuhan dan perkembangan janin telah sempurna, janin akan keluar melalui vagina. Selubung janin akan pecah, diikuti keluarnya plasenta. Pada saat proses kehamilan, progesteron dan estrogen merangsang pertumbuhan kelenjar air susu, tetapi setelah kelahiran hormon prolaktin yang dihasilkan kelenjar hipofisis yang merangsang produksi air susu.  

Nah, sekian informasi mengenai Bagian-Bagian Selaput Pembungkus Embrio, semoga bermanfaat. Mari belajar biologi

Bagian-Bagian Selaput Pembungkus Embrio

4/ 5

Oleh Keanekaragaman Indonesia