Jelaskan sifat-sifat mulia sahabat umar bin khattab saat menjadi khalifah

Jelaskan sifat-sifat mulia sahabat umar bin khattab saat menjadi khalifah

Kunci jawaban Sejarah Kebudayaan Islam kelas 5 MI. /Tangkapan layar buku Sejarah Kebudayaan Islam kelas 5 MI

RINGTIMES BALI – Hai adik-adik semua, semoga kalian sehat selalu ya. Ingat, jangan bermalas-malasan hari ini dan tetap semangat belajarnya.

Pada halaman 135 kalian akan disuruh untuk menjawab pertanyaan yang ada. Tetapi, adik-adik semua harus membaca materi pada bab tersebut agar bisa menjawabnya.

Sebelum adik-adik melihat kunci jawaban, sebaiknya mengerjakan secara mandiri terlebih dahulu untuk mengetahui seberapa pemahaman kalian terhadap materi.

Baca Juga: Kunci Jawaban Matematika Kelas 6 SD Halaman 98, 99, Bab 3 Sifat Bangun Limas

Dilansir dari buku Sejarah Kebudayaan Islam kelas 5 MI edisi revisi 2020 pada tanggal 17 Oktober 2021, berikut adalah kunci jawabannya:

Jawablah soal-soal berikut dengan benar!

>

1. Mengapa sahabat Umar bin Khattab diberi gelar al-Faruq? Jelaskan!

Jawaban: Sahabat Umar bin Khattab diberi gelar al-Faruq, karena beliau bisa membedakan suatu hal yang salah dan benar.

2. Untuk meneladani sikap sahabat Umar bin Khattab yang teguh memegang janji, jelaskan salah satu contoh sikap memegang janji dalam kehidupan sehari-hari!

Baca Juga: Kunci Jawaban Sejarah Kebudayaan Islam Kelas 5 MI Halaman 118, Sahabat Abu Bakar As-Siddiq

tirto.id - Apa saja sifat-sifat mulia Umar bin Khattab? Umar adalah salah seorang sahabat terbaik Nabi Muhammad SAW, yang kemudian menjadi khalifah kedua dalam Kekhalifahan Rasyidin. Sifat-sifat terpuji beliau kerap dipelajari sebagai teladan bagi umat Islam.

Salah satu sifat paling menonjol pada Umar bin Khattab adalah sifat pemberani dalam menghadapi orang kafir Quraisy. Beliau juga dikatakan sebagai orang terbaik kedua dalam Islam setelah Abu Bakar As-Shiddiq. Hal ini dijelaskan dalam sabda Nabi Muhammad sebagai berikut:

“Ikutilah orang-orang sesudahku dari para sahabatku, yaitu Abu Bakar dan Umar."

Umar bin Khattab memiliki nama lengkap Umar bin Khattab bin Nufail bin Abdil Uzza bin Riyaah Al-Quraisy.

Umar bin Khattab merupakan seorang pemuka Quraisy Makkah. Ia juga seorang pegulat gesit, berlaga sebagai hobi, dan nyaris tak terkalahkan.

Ketika ia masuk Islam, Umar kemudian mengajak istri-istrinya turut masuk Islam. Pada mulanya, ia memiliki 4 atau 5 orang istri yang kemudian ia ceraikan, lantaran menolak dan tidak mau ikut masuk Islam.

Sebelum menjadi pembela Islam, Umar bin Khattab merupakan seorang penentang dan pembenci ajaran yang disampaikan oleh Rasulullah SAW. Ia bahkan kerap mengganggu dan menyiksa orang-orang yang mengikuti Islam, terutama pada masa awal kenabian.

Meskipun demikian, Nabi Muhammad SAW mendambakan jika Umar masuk Islam. Hal ini didasarkan kepada keberanian dan pengaruh yang dimiliki oleh Umar bin Khattab. Nabi Muhammad SAW membayangkan dakwah Islam akan berkembang jika Umar memperoleh hidayah dari Allah SWT.

Rasulullah SAW bahkan pernah memanjatkan doa yang menyebut nama Umar bin Khattab sebagai berikut:

"Ya Allah, muliakan Islam dengan salah satu dari dua orang yang Engkau cintai yaitu Abu Jahal bin Hisyam atau Umar bin Khattab," (H.R. Ibnu Hibban).

Allah SWT kemudian menjawab doa Rasulullah SAW dengan meluluhkan hati Umar bin Khattab melalui lantunan ayat suci Al Quran yang dibaca oleh saudarinya, Fatimah bin Khattab.

Umar bin Khattab menyadari kebenaran ayat-ayat suci Al Quran dan setelahnya memilih memeluk Islam.

Baca juga:

  • Kisah Utsman bin Affan: Pemilik Dua Cahaya, Terbunuh karena Fitnah
  • Ali bin Abi Thalib & Siapa Saja yang Masuk Assabiqunal Awwalun

Sifat-sifat Terpuji Umar bin Khattab

Umar bin Khattab memiliki sifat-sifat mulia sebagai seorang tokoh yang berpengaruh di masa awal perjuangan Islam. Selanjutnya, Umar bin Khattab juga menjadi khalifah setelah Abu Bakar As-Shiddiq dalam Kekhalifahan Rasyidin.

Beberapa sifat-sifat teladan dan terpuji dari Umar bin Khattab adalah sebagai berikut:

1. Berkarakter kuat

Umar bin Khattab dikenal sebagai sosok yang memiliki karakter tangguh dalam menegakkan kebenaran.

Ia bahkan tidak menyembunyikan keislamannya kepada para kepala suku kafir Quraisy. Keberanian Umar bin Khattab dijelaskan dalam sebuah hadis riwayat Ibnu Majah sebagai berikut:

“Seseorang paling penyayang terhadap umatku adalah Abu Bakar; orang yang paling teguh berpegang pada agama Allah adalah Umar," (H.R. Ibnu Majah).

2. Rasa tanggung jawab

Umar bin Khattab memiliki rasa tanggung jawab yang besar. Semasa memimpin, Umar bin Khattab kerap mengubah penampilannya, menyamar menjadi rakyat jelata, dan berkeliling kota untuk mengetahui keadaan rakyatnya.

Rasa tanggung jawab dari Umar bin Khattab dijelaskan dalam sebuah riwayat sebagai berikut:

“Suatu hari Ali melihat Umar bergegas lewat. Dia bertanya ke mana dia pergi. Umar berkata:

'Saya menangkap salah satu unta amal yang telah melarikan diri.' Dia juga berkata: 'Jika seekor kambing hilang di tepi [sungai] Efrat, Umar akan bertanggung jawab atasnya pada hari kiamat'," (Riwayat Ibnu Al-Jauzi).

3. Pandai dan berpengetahuan

Umar bin Khattab memiliki banyak pengetahuan dari Nabi Muhammad SAW. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis riwayat Imam Bukhari:

“Ketika saya sedang tidur, saya melihat diri saya minum [yaitu susu], dan saya sangat puas sehingga saya melihat susu mengalir melalui kuku saya.

Kemudian saya berikan (susu) kepada Umar. Mereka (yaitu para sahabat Nabi) bertanya: 'Apa yang Anda tafsirkan?' Dia SAW berkata: 'Pengetahuan'," (H.R. Bukhari)

Baca juga:

  • Kisah Umar bin Abdul Aziz: Sejarah, Gaya Kepemimpinan, Keteladanan
  • Kisah Abu Bakar As-Siddiq: Kekasih Rasulullah dan Khalifah Pertama

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2022 atau tulisan menarik lainnya Syamsul Dwi Maarif
(tirto.id - sym/hdi)


Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Abdul Hadi
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Ilustrasi artikel Keteladanan Umar bin Khattab dan Sifat-sifat Mulianya sebagai Khalifah. Sumber: freepik.com

Umar bin Khattab adalah khalifah kedua setelah Abu Bakar Ash Shiddiq. Ia dijuluki sebagai Al Faruq yang artinya pembeda karena ia dapat membedakan yang benar dan yang batil, yang baik dan yang buruk.

Umar bin Khattab memiliki banyak sifat-sifat mulia yang patut diteladani oleh umat Muslim, yakni sebagai berikut.

Sifat-Sifat Mulia Umar bin Khattab yang Patut Diteladani Umat Muslim

Berikut ini adalah sifat-sifat mulia Umar bin Khattab yang dirangkum dari buku Sahabat Rasul: Umar bin Khattab oleh Ariany Syurfah (2021: 22-36) dan buku Kisah Hidup Umar bin Khattab oleh Dr. Musthafa Murad, diterjemahkan oleh Ahmad Ginanjar Sya'ban dan Lulu M. Sunman (2009: 33-34). Sifat-sifat mulia ini patut dijadikan teladan untuk umat Muslim.

Umar bin Khattab memiliki sifat keberanian yang luar biasa. Ia sangat tegas dalam membuat keputusan dan disiplin dalam menunaikan semua tanggung jawabnya. Umar juga tidak pernah ragu untuk berjuang dalam kebenaran Islam. Sebagai umat Muslim kita dapat meneladani keberanian Umar bin Khattab dalam kehidupan sehari-hari dengan cara seperti menyampaikan pendapat yang benar.

Umar bin Khattab adalah pribadi yang bertanggung jawab. Ia selalu bertanggung jawab terhadap setiap tugas yang diamanahkan kepadanya. Saat menjadi khalifah ia selalu berkeliling memeriksa keadaan rakyatnya di ma;am hari.

Ada sebuah kisah yang terkenal tentang Umar bin Khattab yang menolong seorang ibu yang memasak batu untuk menghibur anaknya yang kelaparan karena tidak mempunyai bahan makanan apapun.

Umar yang tersentuh hatinya segera mengambil sekarung gandum kemudian memikul gandum tersebut ke rumah ibu tersebut dan memasakkan bubur untuk ibu dan anak itu. Umar juga berpesan pada ibu itu untuk mengambil jatahnya ke Baitul Mal pada esok hari.

Kisah tersebut menunjukkan tanggung jawab Umar bin Khattab sebagai khalifah dan kepeduliannya pada rakyat.

Ilustrasi sifat amanah dan peduli pada rakyat yang membutuhkan. Sumber: freepik.com

Umar bin Khattab juga dikenal selalu bersikap adil kepada siapa pun tanpa pandang bulu sekalipun kepada orang terdekatnya. Umar bin Khattab tidak peduli kedudukan atau jabatan apapun. Jika seseorang berbuat salah, maka harus dihukum. Sikap adil ini layak dijadikan teladan ketika kita menjadi pemimpin. Ketika ada anggota yang mengadu kita tidak boleh terburu-buru mengambil keputusan namun harus mengumpulkan bukti dan keterangan dari berbagai pihak yang terlibat terlebih dahulu. Setelah ada bukti dan ditemukan pelakunya kita harus memberikan sanksi yang adil.

Umar bin Khattab dikenal sebagai sosok yang sederhana. Meskipun diangkat sebagai seorang khalifah, Umar tetap bersikap sederhana. Sikap sederhana sangat penting diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu dengan cara tidak mengenakan pakaian dan perhiasan yang berlebihan, membeli sesuatu sesuai kebutuhan, dan menggunakan uang secukupnya.

Umar bin Khattab terkenal cakap dalam bidang tulis menulis, kepenyairan, penerjemahan, dan susastra. Setiap kali Nabi Muhammad SAW menerima wahyu, Umar adalah orang yang paling lekas bergegas untuk merekam apa yang telah Nabi terima.

Umar bin Khattab, selain menjadi juru tulis andalan Nabi, juga adalah seorang juru diplomasi yang andal. Kecakapan dalam bidang ini juga telah dimiliki Umar jauh sebelum masuk Islam, ketika Umar adalah duta besar dan juru runding klan Quarisy yang paling diandalkan.

Kita juga dapat meneladani kecerdasan Umar bin Khattab ini dengan terus belajar, menambah pengetahuan dan ilmu, serta memperbanyak keterampilan yang bermanfaat dalam hidup.

Itulah pemaparan mengenai sifat-sifat mulia Khalifah Umar bin Khattab. Semoga sifat-sifat yang telah disebutkan dalam artikel ini dapat menjadi inspirasi untuk umat Muslim agar menjadi pribadi yang lebih baik. (IND)