Jelaskan teknik dan prosedur PEMOTONGAN Plat Plat tipis

Cara menggunakan alat potong yng baik dan benar

1. Cara menggunakan kikir


  • Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum menggunakan kikir untuk pembentukan bahan adalah pilihan bahan ragum penjepit bahan yang sesuai tinggi benda agar posisi pengikiran sesuai.
  • Langkah kedua atur posisi badan pada saat menggunakan kikir.
  • Langkah ketiga jepit benda kerja yang akan dikikir pada mulut ragum dengan kuat dan tidak terlalu tinggi keluar mulut ragum agar bahan tidak bergetar pada saat dikikir yang akan mengakibatkan bunyi berdesing dan kerusakan pada gigi kikir dan hasil kikiran bergerigi.
Nah setelah sudah melakukan langkah-langkah berikut, kita sudah bisa melakukan pengikiran yang baik dan benar.
2. Menggunakan gergaji tangan Langkah pertama yang harus diperhatikan adalah pada pemasangan daun gergaji. sebelum melakukan pemotongan bahan adalah sudut potong daun gergaji harus menghadap kedepan. dengan catatan daun gergaji terpasang pada sangkang harus kuat. Memulai menggergaji :
  • Beri garis yang akan digergaji.
  • Beri tekanan ringan pada awal penggergajian
  • Mulailah dari sisi depan dengan posisi gergjian menukik dengan kemiringan seddang.
  • Tekanan diberikan saat gergaji didorong kedepan
  • Tekan dikurangi pada saat gergaji ditarik mundur.
Untuk memudahkan pemotongan berbagai macam bahan yang akan digergaji dapat dipilih daun gergaji dengan jumlah gigi yang sesuai.

3. Cara menggunakan mata bor (mengebor)

Untuk memulai pengeboran dengan menggunakan mesin bor adalah memasang mata bor pada mesin bor, mata bor dengan kepala silinderis dipang dengan menggunakan chuck bor, untuk mata bor dengan kepala tirus dipasang langsung pada sumbu utama pada mesin bor. jika kepala tirus bor lebih kecil dibandingkan lubang tirus sumbu utama atau sarung tirus terrlebih dahulu. Berikut langkah-langkah mengebor.
  • Pilih tingkatan putaran yang ada dimesin bor.
  • Persiapkan alat pencekaman benda kerja
  • Persiapkan pada benda kerja
  • Tentukan titik senter lubang dengan penitik senterr untuk lubang presisi,
  • Buatlah lingkar pengawasan.
4. Menggunakan rimer tangan
  • Bor lubang yang akan dirimer dengandiameter mata bor 0,2mm lebih kecil dari diameter rimer.
  • Tempatkan rimer satu sumbu dengan lubang yang akan dirimer
  • Rimer kemudian diputar searah jarum jam kekanan, dengan tekanan yang merata dan diputar terus hingga kekedalaman dan jangan diputar balik.
  • Untuk primer bahan baja beri sedikit minyak pelumas, sedangkan bahan besi tuang dan tembaga dapat dirimer kering.
  • Selesai.
5. Cara menggunakan tap tangan
  • Bor lubang dengan diameter yang sesuai dengan tab yang akan diapakai
  • Masukan tab pertama kedaalam lubang tersebut lalau diputar tangkai tapnya searah jarum jam, putar kekanan dengan tekanan ringan.
  • Setiap kali putaran dibalikan arahnya supaya tatal atau bram putus.
  • Jaga selalu agar kedudukan tab tetap satu sumbu dengan lubang bor.
  • Lumasi dengan minyak pelumas.
  • Setelah tap pertama gannti dengan tap kedua kemudian terakih finising dengan mengguanakan tap ketiga.
6. Cara mengguanakan snai
  • Siapakan poros dengan diameter nominala ulir yang akan diabuat.
  • Pinggul chamfer ujung poros akan disnai.
  • Tempelkan sisi tirus snei pada ujung poros yang telah dipinggul tersebut, putar tangkaitersebut searah atau berlawnan arah jarum jam sesuai dengan macam ulir kiri atau kanan.
  • Lumasi dengan pelumas, supaya hasilnya sempurna.
7. Menggunakan gunting tangan
Alat-alat potong tangan untuk plat-plat yang tipis dapat berupa gunting tangan, dengan cara kerja menggerakan rahang potong gunting dengan tangan. pada saat digunakan rahang gunting tidak dirapatkan semuanya karena akan mengakibatkan bekas sobekan pada pelat yang dipotong....

You're Reading a Free Preview
Pages 6 to 9 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 13 to 21 are not shown in this preview.

Pembentukan Plat

Jelaskan teknik dan prosedur PEMOTONGAN Plat Plat tipis
Gambar 1. Mesin Pembentuk Plat

1.1 Pengertian

Kerja pelat adalah suatu proses membuat benda kerja dari lempengan pelat yang dibentuk sedemikian juga agar dapat membentuk suatu benda yang dapat digunakan. Lempengan pelat yang kita gunakan dalam pembuatan benda kerja memiliki ketebalan 0,8 mm. Dalam melakukan praktik kerja kita harus mengetahui urutan langkah-langkah kerja sebagai berikut, antara lain: 1. Pembuatan Gambar kerja 2. Melakukan pemotongan pelat 3. Menghitung besarnya Bending (penekukan) 4. Melakukan Penekukan 5. Assembling

6. Finished Work (Pengamplasan)


1.2 Peralatan yang digunakan

Dalam kerja pelat kita memerlukan sejumlah peralatan pendukung untuk menyelesaikan benda kerja yang akan kita bentuk, peralatan tersebut diantaranya adalah: a. Penggores Penggores digunakan untuk menggambar bentangan pada permukaan pelat. Penggores yang baik untuk digunakan harus bersudut 250-300.   Macam-macam penggores menurut bentuknya antara lain - Penggores sederhana - Penggores dengan ujung yang dibengkokkan - Penggores dengan ujung yang dapat diganti-ganti b. Penitik Penitik dapat digunakan untuk menitik bagian benda kerja yang akan di bor. Bentuk penitik yang sering digunakan adalah silinder yang dikartel dengan ujung tirus yang bersudut 250 sampai 300. c. Mistar baja Mistar baja ini berfungsi untuk mengukur benda kerja yang berukuran pendek, selain itu juga dapat dipakai untuk membimbing penggoresan dalam melukis batangan pada pelat yang digunakan, ukuran panjang dari mistar baja ini bermacam-macam, ada yang berukuran 30 cm, 60 cm, dan 100 cm. d. Mistar siku Alat ini digunakan untuk menyiku ketelitian dari benda kerja, ukuran panjangnya 30 cm terbuat dari bahan baja. e. Roll meter

Merupakan alat ukur yang berbentuk lempengan pelat tipis yang dapat digulung. Karena roll meter ini tipis dan panjang maka dapat digunakan untuk mengukur bidang yang melingkar. Roll meter ini terdiri dari bermacam-macam ukuran yaitu 3 m, 5 m, 10 m


. f. Gunting pelat Berfungsi sebagai alat pemotong pelat yang berukuran pendek atau yang sulit dijangkau oleh mesin potong serta untuk memotong pelat yang berbentuk radius atau lingkaran. g. Kikir Kikir ini digunakan untuk menghilangkan bagian yang tajam. Pada umumnya pekerjaan yang sederhana akan lebih ekonomis. Kikir terbuat dari baja karon tinggi yang ditempa sesuai dengan panjangnya. Macam-macam kikir antara lain: a. rata d. bulat b. segi empat e. setengah lingkaran

c. segi tiga f. bujur sangkar


1.3 Mesin-mesin yang digunakan

Selain peralatan pendukung, dalam melakukan kerja pelat juga memerlukan beberapa mesin yang digunakan antara lain: a. Mesin Potong Hidrocut Mesin ini digunakan untuk memotong pelat yang akan dikerjakan, mesin ini mampu memotong pelat dengan ketebalan 6 mm serta panjang maksimal 3 meter. b. Mesin Potong Manual Mesin ini digunakan untuk memotong pelat dengan ketebalan maksimal 3 mm dan panjang maksimal 1,5 meter. c. Mesin Bending Manual dan Promecam Mesin ini digunakan untuk melipat atau menekuk pelat kerja yang telah diselesaikan untuk pekerjaan awal. Mampu menekuk pelat dengan tebal maksimum 3 mm dan panjang maksimal 1,5 meter, sedangkan untuk mesin bending promecam untuk pembendingan pelat yang tidak dapat dibending dengan bending manual. d. Mesin Bor

Mesin bor digunakan untuk melubangi benda yang akan dikerjakan, dalam hal ini untuk menyambung pelat satu dengan yang lain menggunakan paku keling serta untuk jalan keluar panas pada benda yang dibuat.


LANGKAH KERJA
2.1 Menggambar Bukaan

Langkah awal kerja pelat adalah menggambar bukaan. Gambar bukaan benda kerja dapat digambar langsung pada pelat yang akan digunakan.Adapun peralatan yang digunakan untuk menggambar bukaan tersebut adalah: A. Penggores, digunakan untuk menggaris pelat atau menandai sehingga pada pelat terdapat goresan sket bukaan. B. Mistar siku, digunakan untuk melihat kesikuan dari garis, dan sudut pelat tersebut. C. Mistar baja, digunakan untuk mengukur, menarik garis, serta sebagai pedoman dalam penggoresan.

D. Roll meter, digunakan untuk mengukur panjang pelat yang tidak memungkinkan diukur dengan mistar.

2.2 Melakukan Pemotongan


Setelah selesai menggambar bukaan pada pelat, langkah selanjutnya adalah melakukan pemotongan menurut garis pada gambar tersebut. Pemotongan dapat dilakukan dengan mesin potong atau dengan menggunakan manual. Adapun cara pemotongan dengan gunting pelat adalah sebagai berikut: - Pegang benda kerja dengan tangan kiri, cukup jauh dari bibir gunting. - Bibir gunting dibuat tegak lurus terhadap benda kerja dan tepat pada garis lukisan. - Jari manis tangan kanan diletakkan diantara bibir yang terkatub seluruhnya. - Mengatupkan bibir dengan menekan tangkainya.

- Untuk menggunting bentuk lingkaran atau radius dapat digunakan gunting dengan bibir lengkung kiri/kanan, atau gunting dengan universal.


2.3 Melakukan Pembendingan (penekukan)
Setelah pelat yang kita potong dan kita hitung besar pembandingnya, maka langkah berikutnya adalah penekukan pembendingan. Bending dapat kita lakukan baik secara manual dengan mesin bending dan dengan menggunakan palu (dipukul).
Menghitung besar bending (Penekukan)

2.4 Penyambungan dan Pembentukan

Teknik penyambungan pada kerja pelat dapat dilakukan dalam berbagai cara yaitu: a. Menyambung dengan sekrup b. Menyambung dengan lipatan c. Menyambung dengan paku keling

d. Menyambung dengan las titik


2.5 Pengecatan
Setelah proses diatas selesai dan benda kerja juga telah terbentuk sesuai dengan perencanaan. Kemudian kita dapat melakukan pengecatan untuk melapisi permukaan benda kerja agar tidak berkarat. Akan tetapi sebelum dilakukan pengecatan sebaiknya dilakukan proses pengamplasan agar hasil pengecatan lebih maksimal.


Page 2