Jelaskan tentang fungsi laten agama

Dalam buku Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan (2010) karya J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, lembaga agama merupakan seperangkat aturan yang mengatur hubungan antara manusia dengan dunia ghaib, khusunya dengan Tuhannya. Selain itu, lembaga agama juga merupakan sumber nilai moral dan sosial dalam masyarakat.

Fungsi lembaga agama

Fungsi dan peran lembaga agama, diantaranya yaitu:

- Sebagai pedoman hidup.

- Sebagai sumber kebenaran.

- Sebagai pengatur tata cara hubungan antara sesama manusia dan manusia dengan Tuhan.

- Sebagai tuntunan prinsip benar dan salah.

- Sebagai pedoman pengungkapan perasaan persaudaraan dalam agama yang mewajibkan berbuat baik pada sesama manusia.

- Sebagai pedoman keyakinan manusia untuk melakukan perbuatan baik dan selalu disertai dengan keyakinan bahwa perbuatannya merupakan kewajiban dari Tuhan dan perbuatannya tersebut akan mendapatkan pahala, meskipun perbuatan sekecil apapun.

- Sebagai pedoman kebenaran yang pada hakikatnya makhluk hidup di dunia merupakan ciptaan tuhan.

- Sebagai pengungkapan perasaan nilai estetika manusia yang cenderung menyukai keindahan.

- Sebagai pedoman rekreasi dan hiburan. Dalam mencari kepuasan batin melalui rekreasi dan hiburan, haruslah tidak melanggar kaidah-kaidah agama.

Dilansir dari buku Pengantar Ringkas Sosiologi: Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial (2020) karya Elly M. Setiadi, dijelaskan bahwa lembaga agama memiliki dua fungsi, yaitu:

Fungsi nyata (manifest) Fungsi nyata lembaga agama berhubungan dengan segi-segi doktrin, ritual, dan aturan perilaku dalam agama. Selain itu, juga berfungsi untuk membujuk manusia agar melaksanakan ritus agama, bersama-sama menerapkan ajaran agama, dan menjalankan kegiatan yang telah diperintahkan agama .

Fungsi tersembunyi (latent) Fungsi tersembunyi lembaga agama adalah menawarkan kehangatan bergaul, meningkatkan mobilitas sosial, mendorong terciptanya stratifikasi sosial, dan mengembangkan seperangkat nilai ekonomi. Contoh stratifikasi sosial yang diciptakan oleh lembaga agama adalah sistem strata sosial dalam bentuk kekastaan yang ada pada agama Hindu.

Macam macam lembaga agama

Berikut ini Macam-Macam Contoh  Lembaga Agama di Indonesia, dia

- Islam = Majelis Ulama Indonesia (MUI).

- Kristen = Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI).

- Katolik = Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI).

- Hindu = Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI).

- Buddha = Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi).

- Khonghucu = Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin)

Demikian pembahasan tentang pengertian lembaga agama, fungsi lembaga agama, macam-macam jenis dan contoh lembaga agama di Indonesia secara lengkap. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.

Referensi bacaan : https://www.pelajaran.co.id/

Lembaga Agama – Apa itu lembaga agama? Lembaga agama merupakan suatu lembaga yang mengatur kehidupan manusia. Untuk lebih jelasnya kami mengulas materi makalah definisi mengenai Lembaga Agama mulai dari Pengertian, Ciri-Ciri, Fungsi Dan Peran. Maka simaklah ulasannya di bawah ini.

Jelaskan tentang fungsi laten agama

Pengertian Lembaga Agama

Lembaga agama merupakan suatu lembaga yang mengatur kehidupan manusia. Hal ini juga sebagaimana yang telah di kemukakan oleh para ahli, salah satunya yakni Emile Durkheim beliau menyatakan bahwa agama ialah suatu sistem kepercayaan dan perilaku yang berhubungan dengan hal-hal yang dianggap sakral dan dilarang.

Selain itu, lembaga agama ini juga dapat mempersatukan seluruh penganutnya menjadi satu komunitas moral yang berdasarkan nilai-nilai bersama. Adapun agama sebagai suatu kepercayaan yang didalamnya memuat ajaran dan petunjuk agar penganutnya selamat di dunia dan pada kehidupan yang selanjutnya.

Definisi lain, agama merupakan seperangkat hukuman / aturan perilaku yang selalu mengacu kepada Tuhan Yang Maha Esa. Adapun agama yang terdapat di Indonesia yakni adalah agama Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Konghucu dan Buddha,

Ciri-Ciri Lembaga Agama

Ciri-Ciri lembaga agama yakni sebagai berikut :

  1. Sebagai pendorong, penggerak, dan pengendali tingah laku.
  2. Adalah sistem keyakinan.
  3. Adalah perwujudan sesuatu yang diyakini sebagai hal gaib.
  4. Menyatukan umat.
  5. Memiliki tujuan memuliakan umatnya.

Fungsi dan Peran Lembaga Agama

Secara garis besar , Peran & fungsi lembaga agama dibedakan menjadi 2, yakni manifes (nyata) dan laten (tersembunyi).

1. Fungsi Manifes Lembaga Agama

Adapun fungsi manifes (tersembunyi) lembaga agama sebagai berikut.

Lembaga agama tentunya memberikan pembelajaran berupa pendidikan moral (berfungsi edukatif) bagi penganutnya tentang hal yang baik yang di maksudkan sebagai pedoman tingkah laku pemeluknya. Setiap ajaran agama tentunya memberikan penjelasan mengenai tindakan yang baik yang mana kebaikan itu harus dilakukan dan menjelaskan tentang hal yang harus dihindari oleh umat beragama.

Lembaga agama juga berperan langsung dalam mewujudkan keteraturan sosial yang harus ada dalam kehidupan bermasyarakat melalui larangan-larangan yang terdapat/tertuli dalam kitab suci setiap agama. Dalam kitab suci atau ajaran agama terdapat sanksi yang akan diterima jika masyarakat melanggarnya atau tidak mematuhinya.

Dengan adanya lembaga agama menjadikan setiap masyarakat mempunyai keyakinan dan akan terselamatkan kehidupannya di dunia maupun pada kehidupan selanjutnya. Karena setiap manusia tidak akan bisa terhindar dari berbagai masalah dalam kehidupannya sehingga dengan adanya agama dapat menjadikan manusia terselematkan.

Dengan adanya Lembaga agama, mampu mempertemukan kelompok / golongan manusia yang heterogen berkenaan dengan hal kebudayaan, ras, dan suku bangsa ke dalam suatu keluarga besar lembaga agama. Persaudaraan ini dapat terjalin apabila setiap masyarakat memiliki solidaritas dan kesatuan yang kokoh karena adanya satu kepercayaan agama tertentu.

2. Fungsi Laten Lembaga Agama

Fungsi laten, lembaga agama dapat juga memunculkan sikap fanatisme. Dengan adanya nggapan bahwa agama tertentu lebih baik dibanding agama lain maka inilah yang dapat menimbulkan sikap fanatisme sehingga berdampak buruk terhadap kerukunan dan ketenteraman manusia ataupun kehidupan umat beragama.

Contoh Lembaga Agama

Khususnya Negara Indonesia, seperti yang kita maklumi bersama bahwasannya di Indonesia ini memiliki berbagai lembaga agama. Contoh salah satunya yakni adalah MUI (Majelis Ulama’ Indonesia) yang mengakomodasi dan mengewasi setiap kegiatan agama, khususnya Agama Islam. Demikian pula terhadap agama lain, misalnya dalam Agama Katolik yakni seperti ;  KWI ( Konferensi Wali Gereja Indonesia ). Adapun pada Agama Kristen yakni seperti ; PGI (Persekutuan Gereja-Gereje Indonesia).

Demikianlah ulasan kami mengenai Lembaga Agama, Semoga bermanfaat..

Artikel lainnya :

Fungsi Laten Lembaga Agama – Ajaran agama yang sangat penting untuk meningkatkan moralitas manusia, terutama dalam kaitannya terhadap hubungan antar manusia.

Sistem terintegrasi yang terdiri dari kepercayaan dan praktik yang dapat berhubungan dengan hal-hal yang sakral dan menyatukan semua dalam pengikut mereka.

Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan mengenai Fungsi Laten Lembaga Agama dengan cara jelas dan lengkap. Untuk ulasan selengkapnya, yuk… Simak sebagai berikut.

Apa itu Lembaga Agama ?

Pengertian Lembaga Agama merupakan adanya sebuah institusi yang dapat mengatur dalam kehidupan manusia.

Jelaskan tentang fungsi laten agama

Hal ini diungkapkan dengan para ahli, termasuk sosiolog Emile Durkheim, yang mengatakan bahwa agama adalah sistem kepercayaan dan perilaku yang berkaitan dengan hal-hal yang dianggap suci dan dilarang.

Definisi lembaga keagamaan ini harus menyatukan semua pengikutnya dalam komunitas moral dengan berdasarkan nilai-nilai secara bersama. Agama sebagai pandangan dunia yakni telah mengandung ajaran dan instruksi sehingga pengikutnya aman di dunia dan di kehidupan selanjutnya.

Agama merupakan sebuah seperangkat hukuman atau kode etik yang selalu merujuk kepada Allah SWT. Agama-agama yang diakui di Indonesia adalah Islam, Budha, Katolik, Kristen, Hindu, dan Konghucu.

Fungsi laten dari lembaga keagamaan adalah untuk memprovokasi fanatisme. Asumsi bahwa agama-agama tersebut yakni lebih baik daripada yang lain dapat menyebabkan fanatisme yang dapat mengganggu harmoni dan kedamaian terhadap hidup yang beragama.

Fungsi Manifes Lembaga Agama

Terdapat beberapa fungsi dalam lembaga agama, diantaranya ialah sebagai berikut:

Baca Juga :  Pengertian Ergonomi

a. Penyelamat

Melalui lembaga-lembaga terhadap keagamaan, setiap jemaat percaya bahwa hidup mereka akan diselamatkan baik di dunia maupun di kehidupan selanjutnya. Setiap orang tidak terhindar dan memiliki berbagai masalah dalam kehidupannya sehingga agama bisa menjadi penyelamat terhadap manusia.

b. Edukatif

Institusi agama yakni telah mengajarkan dan memberikan pada suatu pendidikan yang bermoral (pendidikan) kepada pengikut tentang hal-hal baik atau buruk sebagai panduan untuk perilaku pengikut. Pendidikan agama memberikan penjelasan tentang tindakan yang harus diambil dan dihindari dengan umat beragama.

c. Persaudaraan

Institusi-institusi terhadap keagamaan yakni dapat menyatukan kelompok-kelompok atau kelompok-kelompok orang yang heterogen dalam hal ras, budaya, dan etnis untuk membentuk sebuah keluarga besar institusi-institusi keagamaan. Ikatan dalam persaudaraan terbentuk ketika komunitas mengalami solidaritas dan persatuan yang kuat karena adanya sebuah kepercayaan agama tersebut.

d. Fungsi Laten Lembaga Agama

Fungsi laten dari lembaga keagamaan merupakan untuk memprovokasi fanatisme. Asumsi bahwa agama-agama tersebut yakni lebih baik dari pada yang lain dan dapat menyebabkan sebuah fanatisme yang dapat mengganggu dengan cara harmoni dan kedamaian terhadap hidup yang beragama.

e. Pengawas Sosial

Institusi agama yakni dapat memainkan peran langsung dalam mewujudkan tatanan sosial dalam kehidupan sosial melalui larangan yang terkandung dalam kitab suci masing-masing agama. Dalam tulisan suci dan ajaran agama, ada sanksi yang diterima jika mereka melanggarnya.

Contoh Lembaga Agama

Indonesia yakni sebagai negara dengan banyak agama tentu menciptakan institusi terhadap keagamaan yang berbeda. Contoh lembaga keagamaan di Indonesia adalah MUI (Majelis Ulama Indonesia), yang memulai dan memantau semua kegiatan keagamaan, khususnya Islam.

Baik dengan agama lain, misalnya dalam suatu agama Kristen, merupakan sebuah lembaga agama PGI (Persekutuan Gereja-Indonesia), serta pada agama Katolik terdapat KWI, yang berarti Konferensi Penjaga Gereja Indonesia.

Baca Juga :  Pengertian Erosi

Ciri – Ciri Lembaga Agama

Terdapat beberapa ciri-ciri dalam sebuah lembaga agama yang akan dijelaskan sebagai berikut:

  • Merupakan dalam perwujudan dari sesuatu yang diyakini ajaib.
  • Dengan tujuan memuliakan bangsanya.
  • Adalah sebuah sistem untuk kepercayaan.
  • Menjadi penggerak, pendorong, dan pengendali perilaku.
  • Menyatukan kalangan masyarakat.

Ajaran agama yang sangat penting untuk meningkatkan moralitas manusia, terutama dalam kaitannya terhadap hubungan antar manusia. Agama merupakan sebuah seperangkat hukuman atau kode etik yang selalu merujuk kepada Allah SWT.

Baca Juga :

  • Wewenang Komisi Yudisial
  • Pengertian Etnosentrisme
  • Pengertian Strategi Menurut Ahli
  • Pengertian Norma Agama
  • Sejarah Burung Garuda

Demikian pembahasan yang telah kami sampaikan dengan cara jelas dan lengkap yakni mengenai Fungsi Laten Lembaga Agama. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semua.