jelaskan yang dimaksud dengan karya seni terapan

Seni rupa terapan (bahasa Inggris: applied art) adalah karya seni rupa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang mana mengandung nilai fungsi tertentu di samping nilai seni yang dimilikinya. Fungsi karya seni rupa bisa dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi estetis dan fungsi praktis. Fungsi estetis adalah fungsi yang semata-mata ditujukan sebagai benda hias misalnya, karya batik atau tenun yang dibuat khusus untuk hiasan dinding, benda kerajinan, topeng, dan vas bunga. Sedangkan fungsi praktis adalah karya seni yang tujuan pokok pembuatannya ditujukan sebagai benda pakai misalnya, perabotan rumah tangga, meja, kursi dan tekstil.

  • Rumah Adat

Rumah adat di indonesia mempunyai bentuk yang beranekaragam. Apabila melihat struktur bangunan rumah adat di Indonesia secara keseluruhan maka kita bisa membedakan bangunan adat ini berdasarkan atapnya, ragam hiasnya, bentuk dan bahan bakunya. Sebagai contoh yaitu rumah beratap joglo di jawa, rumah beratap gonjong di minangkabau, Rumah panggung di Kalimantan.

  • Arsitektur Bangunan

Arsitektur Bangunan di Indonesia sangat beranekaragam. Seni rupa terapan juga terlihat dari di berbagai arsitektur bangunan di Indonesia. Candi merupakan salah satu contoh arsitektur bangunan di Indonesia yang menerapkan seni rupa terapan.

  • Senjata Tradisional

Berbeda dengan fungsi senjata pada masa lalu, penggunaan senjata tradisional saat ini lebih sering ditujukan sebagai peralatan untuk bekerja. Ada pula yang menggunakannya sebagai perlengkapan ritual, perlengkapan pakain adat, pertunjukan seni tradisional, dan sebagai benda hias. Contohnya, Mandau dari Kalimantan, Celurit dari Madura, Pasa Timpo dari Sulawesi Tengah, Kujang dari Jawa Barat dan lain lain.

  • Transportasi Tradisional

Alat Transportasi yang masih mempertahankan bentuk dan ciri khas tradisionalnya masih dapat dijumpai di wilayah Nusantara. Misalnya, perahu, kereta kuda, pedati dan becak.

  • Seni Kriya

Seni Kriya sangat luas, tetapi secara garis besar bisa dibagi dalam 4 kelompok, antara lain:

  1. Kriya Pahat
  2. Kriya Tekstil
  3. Kriya Anyaman
  4. Kriya Keramik
  • Ragam hias
  • Seni Dekoratif
  • Ornamen (arsitektur)
  • Kolase
  • Seni terapan
 

Artikel bertopik seni ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Seni_rupa_terapan&oldid=17460696"

Pengertian Seni Rupa Terapan – Grameds pasti pernah menjumpai karya seni rupa yang memiliki fungsi praktis di kehidupan sehari-hari. Karya seni itulah yang masuk dalam jenis karya seni rupa terapan atau applied art yang dapat kita manfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari seperti untuk piring, gelas, vas bunga, keranjang, dan sebagainya.

Seni rupa terapan selain memiliki nilai estetika juga memiliki nilai fungsi yang tinggi dalam kehidupan seseorang. JIka Grameds ingin mengetahui lebih jelas tentang seni rupa terapan maka bisa simak artikel ini sampai selesai:

Pengertian Seni Rupa Terapan

Seni rupa terapan adalah salah satu jenis karya seni rupa yang diciptakan dengan tujuan utama memberi nilai fungsi atau nilai guna sebagai benda dibandingkan nilai estetisnya. Itulah sebabnya seni rupa yang memiliki nama lain applied art ini banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari karena tidak hanya memiliki fungsi estetis saja melainkan juga fungsi praktis. Jadi seni rupa ini bisa memenuhi kebutuhan dalam aktivitas keseharian kita.   

Dari keutamaan fungsi praktisnya ini lah yang membedakan seni rupa terapan dengan seni rupa murni. Bahkan banyak yang menganggap bahwa lebih susah membuat terapannya dibandingkan yang murni yang lebih bebas tanpa harus mempertimbangkan fungsi dalam karya seni tersebut. Anggapan tersebut mungkin akan terdengar klise jika membicarakan seni karena untuk menilai karya seni bisa dilihat dari berbagai fungsinya. Bahkan bisa jadi membuat lukisan tertentu lebih sulit dibandingkan membuat bangunan rumah. 

Berdasarkan dari makna katanya, terap berarti penerapan atau perwujudan dalam praktik yang sifatnya aplikatif. Sifat aplikatif pada karya seni adalah pengaplikasian bentuk-bentuk fungsional untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Contoh wujud fungsional tersebut antara lain pakaian,  perabotan rumah tangga, perlengkapan makan, perlengkapan ibadah, sampai perlengkapan pertunjukan. 

Dalam penciptaan karyanya, bisanya seni rupa terapan dimulai dengan proses perancangan atau desain. Itulah sebabnya istilah desain sebenarnya juga berkaitan dengan seni rupa terapan yang melingkupinya secara luas, termasuk di dalamnya pula kriya, arsitektur, dan sebagainya. Jadi dalam seni terapan juga memiliki berbagai macam jenis karya dengan nilai fungsinya. 

Fungsi Seni Rupa Terapan

Karya Seni rupa sebagai salah satu unsur budaya tentu memiliki fungsi dalam kehidupan manusia, baik itu untuk kebutuhan lahir atau batin seseorang. Dalam praktiknya, karya seni rupa akan terus lestari jika fungsi-fungsinya masih melekat dalam pemaknaan seseorang.

Bahkan satu karya seni rupa bisa memiliki lebih dari satu fungsi dalam penciptaannya. Berikut ini fungsi karya seni rupa terapan yang perlu Grameds ketahui agar bisa menikmati dan memaknai karya seni rupa dengan maksimal:  

1. Fungsi Individual

Setiap manusia memiliki unsur psikis dan fisik masing-masing, yang dapat merasakan fungsi karya seni secara individual atau pribadi. Fungsi individual dalam unsur fisik dapat berupa pemenuhan kebutuhan seperti pakaian, peralatan makan, rumah,  transportasi, dan sebagainya. Sedangkan fungsi individual dalam unsur psikis atau emosional dapat berupa kenyamanan dan kesenangan saat menggunakan benda seni tersebut. 

2. Fungsi Sosial

Karya seni terapan memiliki fungsi sosial yang dapat dinikmati dan bermanfaat bagi banyak orang atau lingkungan tertentu. Dalam praktiknya, fungsi sosial karya seni dapat terwujud dalam beberapa bentuk seperti berikut ini:

  • Sebagai Rekreasi Atau Hiburan
    Karya seni dapat menghilangkan kejenuhan dari berbagai macam masalah, seperti beban pekerjaan, masalah pribadi, dan masalah lainnya. Contoh karya seni terapan yang memiliki fungsi hiburan adalah film, komik, photo booth, dan lainnya.
  • Sebagai Sarana Komunikasi
    Karya seni dapat menjadi media untuk memberikan informasi maupun menampung keluhan orang banyak sebagai ekspresi diri. Contoh karya seni terapan yang memiliki fungsi komunikasi adalah iklan, poster, spanduk, website, dan sebagainya.
  • Sarana Pendidikan Atau Edukasi
    Seni terapan dapat menjadi sarana penunjang dalam bidang pendidikan karena dunia seni mampu berkontribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan.  Contoh karya seni yang memiliki fungsi dalam bidang pendidikan adalah ilustrasi dalam buku pelajaran, poster tata cara prosedur suatu sistem, dan sebagainya.
  • Bentuk Religi Atau Keagamaan
    Selain pendidikan, seni rupa terapan juga dapat menjadi media seseorang dengan keagamaan yang mereka anut.  Contoh seni terapan yang bisa kita temukan dalam keagamaan adalah pakaian religi modern, perabotan rumah tangga bernuansa religi, hingga ke kebutuhan ibadah yang beragam.

Unsur Seni Rupa Terapan

Jika Grameds tertarik ingin membuat karya seni terapan maka perlu memperhatikan beberapa unsur yang ada didalamnya. Karena karya seni terapan terapan memiliki nilai fungsi yang tinggi maka unsur-unsurnya harus digunakan agar tujuan karya tersebut dapat tercapai. Berikut ini unsur-unsur yang perlu Grameds ketahui saat membuat karya seni terapan:

1. Arah

Arah adalah unsur seni rupa yang ditunjukan dengan lurus, belok, horizontal, vertical, condong, dan sebagainya. Karya yang memiliki arah condong dan belok-belok akan lebih terkesan dinamis, sedangkan gerak arah yang horizontal atau vertical akan terkesan lebih stabil.  

2. Garis

Garis adalah unsur seni rupa yang sederhana dan mudah digunakan sebagai alat ekspresi dalam membuat karya seni. Garis juga menjadi unsur kuno yang masih dimanfaatkan untuk menciptakan karya seni terapan hingga sekarang. Ada tiga karakter garis, yakni garis bias yang terkesan emosional dan kaku, garis tipis yang terkesan lembut, dan garis tebal yang terkesan lebih tegas. 

3. Ukuran

Ukuran jadi unsur yang penting dalam karya seni terapan yakni berupa besar kecil, panjang pendek, lebar sempit, sebagainya. Unsur ukuran inilah yang dapat menimbulkan kesan do dalam pemaknaan karya tersebut. 

4. Bangunan Atau Shape

Unsur bangunan atau shape dapat menjadi bidang atau area dan pola yang terbentuk. Contohnya bentuk segitiga, kotak, kubis, lingkaran, dan sebagainya. 

5. Warna

Unsur warna paling banyak dimanfaatkan saat menciptakan karya seni terapkan untuk mensekresikan dan menambah nilai dari karya tersebut. Selain itu warna juga membuat karya lebih bermakna.  

6. Gelap Terang Atau Value

Unsur gelap terang atau value sebenarnya adalah tindak lanjut dari kreasi unsur warna pada karya seni. Unsur ini akan semakin memperkuat unsur yang lain pada karya seni, terutama warna untuk memberikan nilai yang lebih pada karya seni. 

Macam-macam Jenis Seni Rupa Terapan dan Contohnya

Setelah mengetahui pengertian, fungsi, dan unsur seni rupa terapan, Grameds pasti sudah bisa menemukan beberapa benda yang merupakan jenis seni terapan di lingkungan sekitar. Berikut ini macam-macam jenis seni rupa terapan dan contohnya yang bisa Grameds temui dalam kehidupan sehari-hari: 

1. Desain

Seni desain adalah jenis karya yang mencakup perancangan gambar sampai benda pakai yang diterapkan untuk kebutuhan sehari-hari. Jenis karya ini mungkin hanya bisa kita jumpai pada sang pencipta atau orang yang membuat sebuah karya terapan tersebut. Contoh jenis seni terapan desain antara lain, desain produk, desain brosur, desain kemasan, dan sebagainya.

2. Arsitektur

Arsitektur adalah salah satu seni terapan untuk merancang sebuah bangunan tertentu, baik secara estetis maupun fungsinya. Perlu grameds ketahui, hunian-hunian yang mungkin sekarang kalian huni adalah hasil dari seni terapan. Selain itu bangunan atau monumen-monumen bersejarah di Indonesia juga menunjukan seni terapan yang luar biasanya.

Contoh seni terapan dalam bidang arsitektur milik Indonesia yang terkenal adalah candi Borobudur dan beberapa peninggalan candi-candi lainnya yang menjadi bukti sejarah seni arsitektur Indonesia yang sangat luar biasa. Selain itu Indonesia juga memiliki arsitektur rumah adat yang beragam dari setiap daerah dan beberapa tempat ibadah. 

Perkembangan seni arsitektur Indonesia terus berkembang dari zaman dahulu hingga sekarang yang memiliki ciri khas sendiri dan dapat menyesuaikan dengan zaman. Hal ini juga menunjukan bahwa karya seni juga akan terus berkembang sesuai dengan berjalannya zaman. 

3. Kriya Terapan

Seni terapan berbentuk kriya adalah bentuk karya seni yang dibuat dengan keterampilan dan kerajinan tangan yang memerlukan keahlian khusus untuk membuatnya. Itulah sebabnya banyak produk hasil seni kriya yang memiliki nilai guna tinggi kemudian bisa digunakan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh seni terapan jenis kriya adalah berbagai macam keramik, seperti piring keramik, gelas keramik, vas keramik, asbak keramik, teko keramik, dan sebagainya. 

Selain keramik adapun berbagai jenis kerajinan tangan seperti keranjang atau tas dari anyaman rotan, anyaman bambu dan sebagainya. Banyak peralatan rumah tangga kita yang terbuat dari kerajinan tangan. Nah hasil kerajinan tangan yang kita sering kita lihat itu adalah contoh jenis seni terapan kriya. Jenis barang-barang hasil kerajinan menjadi pilihan untuk menggunakan alat-alat kebutuhan sehari-hari yang lebih estetis.    

4. Pakaian Dan Perlengkapan Busana

Perlu Grameds ketahui bahwa pakaian yang kita pakai sehari-hari adalah hasil seni terapan yang bisa jadi paling popular yang akhirnya berkembang menjadi bidang fashion yang terus berkembang. Indonesia memiliki beragam seni terapan dalam bentuk pakaian mulai dari tradisional yang sudah ada sejak dahulu sampai perkembangan busana modern. Contoh pakaian tradisional Indonesia adalah pakaian adat daerah yang mungkin sudah jarang dipakai namun masih tetap dilestarikan. 

Misalnya pakaian adat Jawa, atau disebut juga sebagai busana kejawen seperti kebaya, kemben, lurik yang mempunyai simbol atau ciri khas utama bagi orang Jawa yang biasa menggunakannya. Pakaian adat kejawen ini memiliki penuh makna dengan piwulang sinandhi ala orang Jawa dan ajaran atau nilai-nilai yang tersirat terkait dengan filosofi Jawa. Melalui seni terapan pakaian tersebut ada nilai- nilai ajaran bagaimana melakukan segala sesuatu di dunia ini dengan harmoni sesuai dengan adat budaya Jawa.

 Jadi nilai-nilai budaya dapat ditanamkan dari hal-hal kecil dan dekat dengan kita melalui pakaian yang masih berkaitan dengan aktivitasnya sehari-hari. Yakni baik itu berhubungan dengan sesama manusia, diri sendiri, atau dengan Tuhan Yang Maha Kuasa. Selain itu ada pakaian adat Bali yang juga menggunakan kamen, kebaya, udeng, sarung, dan sebagainya untuk keperluan upacara adat, seperti proses persembahyangan, Purnama, Tilem, dan di beberapa acara resmi di Bali.

Seni terapan dalam hal pakaian adat yang menjadi ciri khas Nusantara adalah menggunakan kain batik. Kain batik ini kemudian menjadi salah satu bahan pembuatan pakaian dengan pewarnaan yang menggunakan malam untuk melukis motifnya. Bahkan batik Indonesia kini juga sudah diakui UNESCO sebagai salah satu warisan dunia. Hal ini menunjukan bahwa Indonesia memiliki perkembangan budaya dalam seni terapan pakaian yang sangat luar biasa. 

5. Gambar Ilustrasi

Ilustrasi adalah bentuk gambar-gambar petunjuk untuk memberikan konteks lebih terhadap penjelasan teks. Dalam praktiknya ilustrasi dapat ditemukan dan digunakan dalam berbagai kebutuhan seperti surat kabar, iklan, poster, maupun karya seni pendukung lainnya. Karya ilustrasi dapat dikatakan karya murni yang kemudian bisa dimaksimalkan menjadi karya terapan yang lebih berguna. 

Dalam prosesnya, ilustrasi juga memerlukan desain grafis yang proporsional agar menghasilkan karya yang diinginkan. Contohnya poster atau plakat yang menjadi salah satu karya seni atau desain grafis dengan komposisi gambar dan huruf pada kertas berukuran besar dengan tema tertentu. Pengaplikasian poster biasanya ditempel di dinding atau permukaan datar lainnya. 

Hal ini bermaksud sebagai sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin sesuai tujuan poster itu sendiri dibuat. Misalnya poster sebagai alat protes, promosi, dan sebagainya.  Poster biasanya dibuat dengan komposisi warna-warna kontras dan kuat agar bisa memenuhi tujuan poster tersebut dibuat. Dalam praktiknya, poster kemudian bisa menjadi sarana iklan, pendidikan, propaganda, dan dekorasi yang efektif secara praktis dan estetis. Selain itu poster juga bisa berupa salinan karya seni terkenal agar bisa dinikmati banyak orang.

6. Patung Terapan

Beberapa bentuk patung bisa menjadi seni terapan saat diciptakan dengan tujuan tertentu secara fungsional.  Contohnya patung yang mengilustrasikan sesuatu di zaman dahulu untuk memberikan gambaran atau pengetahuan keadaan di zaman dahulu, seperti patung manusia zaman purba di museum, monumen- monumen nasional, dan sebagainya. Patung replika tersebut kemudian tidak hanya bernilai estetis namun juga memiliki nilai fungsional secara tidak langsung. 

Perbedaan Seni Rupa Terapan dan Seni Rupa Murni

Dalam praktiknya dalam kehidupan manusia, karya seni kemudian menjadi memiliki perbedaan dalam kaitannya dengan pemaknaan seseorang. Itulah sebabnya ada perbedaan mencolok antara seni rupa terapan dengan seni rupa murni yang perlu Grameds ketahui berikut ini agar tidak tertukar dalam memaknainya:

  1. Seni terapan lebih mengedepankan nilai efektifitas fungsi dan kegunaan, sedangkan seni murni lebih  mengutamakan keindahan dan keunikannya dari karya tersebut saja
  2. Saat menciptakan seni terapan perlu mempertimbangkan perihal kebutuhan penggunaan karya tersebut, sedangkan seni murni lebih dalam bebas berkreasi tanpa melihat kebutuhan pasar atas karya tersebut
  3. Dalam membuat seni terapan menggunakan berbagai teori yang sudah teruji dan terbukti keberhasilan dan keefektifannya, sedangkan seni murni lebih bebas untuk bereksperimen dengan berbagai teori yang baru sekalipun
  4. Karya seni terapan tidak perlu memiliki pesan ekstrinsik seperti pesan sosial didalamnya, Sedangkan karya seni murni lebih cenderung memiliki amanat atau pesan sosial sebagai bentuk parameter nilai keunikan yang dimilikinya
  5. Karya seni terapan perlu menyesuaikan dan mengikuti trend zaman terkini agar bisa bersaing di pasar, sedangkan karya seni murni tidak perlu mengikuti trend atau perkembangan zaman karena tetap bisa mengikuti isu terbaru peradaban.

Baca juga :

Nah, itulah penjelasan tentang karya seni rupa terapan, mulai dari pengertian, fungsi, unsur, dan jenis-jenis lengkap dengan contoh-contohnya. Grameds pasti sudah tidak asing kan dengan contoh karya seni terapan di sekitar lingkungan? Kita dapat dengan mudah menemukan barang-barang hasil karya seni rupa terapan dalam kebutuhan sehari-hari. Jadi sebenarnya kehidupan manusia itu memang tidak bisa jauh-jauh dari nilai-nilai estetis untuk dan keterampilan dalam seni rupa. 

Membahas karya seni rupa memang tidak pernah ada habisnya karena kehidupan manusia yang tidak bisa dilepaskan dari karya seni. Jika Grameds tertarik belajar lebih banyak tentang karya seni rupa, baik terapan maupun murni, maka bisa kunjungi koleksi buku Gramedia di www.gramedia.com dan www.ebooks.gramedia.com. Grameds akan menemukan banyak referensi tentang seni rupa baik secara teoritis maupun praktis untuk mempelajarinya dari dasar. 

Berikut ini rekomendasi buku Gramedia yang bisa Grameds baca tentang karya seni rupa: Selamat belajar. #SahabatTanpabatas

Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien