Jenis alga yang mempunyai makanan cadangan berupa laminarin ditunjukkan oleh angka

Jakarta -

Alga merupakan jenis protista yang mirip tumbuhan. Sebab, organisme yang memiliki satu sel (uniseluler) dan bersel banyak (multiseluler) ini memiliki klorofil untuk fotosintesis.

Namun, alga tidak memiliki akar, daun, dan batang sejati. Sehingga, tidak dapat dimasukkan dalam kategori tumbuhan. Dikutip dari buku 'Mini Smart Book Biologi SMP' terbitan Indonesia Tera, alga tumbuh di tempat basah, dan berair.

6 Macam Alga, Jenis Protista yang Mirip Tumbuhan:

  • 1. Pyrrophyta (ganggang api)

Merupakan ganggang uniseluler yang hidup sebagai plankton. Contoh protista mirip tumbuhan adalah gymnodinium dan gonyaulax. Adapun ciri protista mirip tumbuhan ini adalah

-Memiliki dua flagel-Kebanyakan hidup di laut, hanya sedikit di air tawar-Mengandung klorofil a dan c-Warna bervariasi, mulai dari kuning kehijauan sampai cokelat

-Beberapa bersimbiosis dengan hewan laut, seperti koral

Merupakan ganggang uniseluler yang hidup sebagai plankton. Adapun, karakteristik protista mirip tumbuhan ini adalah dapat hidup di air laut dan air tawar.

-Memiliki klorofil a dan b-Memiliki alat gerak berupa flagela (1-3 flagela)

-Contoh protista mirip tumbuhan adalah euglena

  • 3. Phaeophyta (ganggang cokelat)

-Mempunyai pigmen fikosantin, klorofil, dan karoten-Sebagian besar hidup di laut-Tubuhnya panjang, mencapai beberapa meter-Memiliki makanan cadangan berupa minyak laminarin dan asam alginat

-Contoh protista yang mirip tumbuhan adalah turbinaria (mempunyai daun serupa turbin atau corong) dan sargassum (banyak ditemukan i laut sargasso.

  • 4. Chrysophyta (ganggang keemasan)

-Hidup di air tawar, laut, dan permukaan tanah yang basah-Ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak-Warna keemasan disebabkan oleh pigmen karoten dan xantofil-Memiliki kloroplas kecil-Memiliki makanan cadangan berupa minyak atau lemak dan sedikit pati

-Contoh jenis protista yang mirip tumbuhan adalah ganggang kersik (diatomae) an ganggang kuning (vaucheria sessilis)

  • 5. Rhodophyta (ganggang merah)

-Hidup di laut dalam, terutama di laut beriklim panas-Mengandung pigmen klorofil a dan b, fikobilin, dan fikoeritrin-Dikenal sebagai rumput laut

-Contoh jenis protista yang mirip tumbuhan adalah Eucheuma spinosum, gelidium sp, gracilaria sp, dan condrus.

  • 6. Chlorophyta (ganggang hijau)

-Memiliki klorofil a dan -Umumnya hidup di air tawar-Tubuhnya bersel satu seperti benang, lembaran, dan tumbuhan tinggi

-Contoh jenis protista yang mirip tumbuhan adalah chlorella (bentuk bola-bola kecil biasanya untuk obat-obatan, kosmetik, dan bahan makanan), ulva dikenal sebagai selada laut.

Selamat belajar, detikers!

Simak Video "PT Antam Tbk Bantu UMKM Masyarakat Gunung Pongkor"


[Gambas:Video 20detik]
(pay/pal)

Protista mirip tumbuhan uniseluler sering disebut juga sebagai fitoplankton, sedangkan Protista mirip tumbuhan multiseluler sering disebut alga. Sistem klasifikasi alga atau ganggang dibedakan menjadi dua, yaitu berdasarkan struktur talus dan berdasarkan pigmen atau zat warna yang dikandungnya.

Jenis alga yang mempunyai makanan cadangan berupa laminarin ditunjukkan oleh angka

Berdasarkan pigmen atau zat warna yang dikandungnya, alga atau ganggang diklasifikasikan menjadi 7 Filum, yaitu sebagai berikut.

 Filum Chlorophyta (Ganggang Hijau)

 Filum Phaeophyta (Ganggang Cokelat)

 Filum Rhodophyta (Ganggang Merah)

 Filum Bacillariophyta (Diatom)

 Filum Pyrrhophyta/Dinaflagellata (Ganggang Api)

 Filum Chrysophyta (Ganggang Keemasan)

 Filum Euglenophyta

Lalu tahukah kalian apa saja ciri-ciri atau karakteristik dari ketujuh Filum ganggang di atas? Berikut ini akan diuraikan secara lengkap ciri-ciri dari Chlorophyta, Chrysophyta, Phaeophyta, Rhodophyta, Euglenophyta, Pyrrophyta dan Bacillariophyta. Silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini.

1. Ciri-Ciri Chlorophyta (Alga Hijau)

Ganggang hijau (Chlorophyta) mempunyai ciri atau karakteristik secara umum sebagai berikut.

 Tubuhnya mengandung klorofil dan bewarna hijau. Sel mengandung kloroplas yang berisi klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil.

 Inti sel bersifat eukariotik karena inti sel telah memiliki membran.

 Telah memiliki dinding sel yang tersusun atas selulosa.

 Hidup melayang-layang di air tawar atau air laut dan berperan sebagai plankton sebagai sumber makanan organisme akuatik.

 Ada yang uniseluler (bersel satu) dan ada pula yang multiseluler (bersel banyak) sederhana.

 Bersifat autotorof, karena memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis.

 Ada yang hidup soliter (sendiri), berkoloni (berkelompok) dan ada juga yang membentuk simbiosis dengan organisme lain. Salah satu contoh simbiosis mutualisme yang terkenal adalah simbiosis antara Chlorophyta dan Fungi (jamur) membentuk Lichenes (lumut kerak).

 Bentuk tubuh bervariasi, ada yang bulat, berbentuk filamentus (bentuk benang), lembaran dan ada yang menyerupai tumbuhan tingkat tinggi.

 Bentuk kloroplas bermacam-macam, ada yang seperti mangkung, spiral, bintang, jala dan ada pula yang seperti busa.

 Memiliki pirenoid sebagai tempat penyimpanan hasil fotosintesis berupa amilum dan lemak.

 Selain kloroplas, organel sel yang dimiliki Chlorophyta antara lain badan golgi, mitokondria dan retikulum endoplasma (RE).

 Memiliki stigma (bintik mata merah) bagi ganggang hijau yang motil (bergerak). Stigma ini berfungsi untuk menuntun ganggang ke arah cahaya sehingga fotosintesis dapat terjadi.

 Memiliki satu atau dua flagella yang ukurannya sama panjang bagi ganggang hijau yang motil.

 Memiliki vakuola kontraktil sebagai alat osmoregulasi untuk mengatur tekanan osmosis.

 Memiliki bentuk tubuh tetap.

 Memiliki habitat di air tawar, laut, tanah-tanah yang basah, namun ada pula di tempat yang kering. 90% Chlorophyta hidup di air tawar dan 10% hidup di laut sebagai plankton atau bentos, di tanah dan menempel pada organisme lain.

2. Ciri-Ciri Chrysophyta (Alga Keemasan)

Ganggang keemasan (Chrysophyta) mempunyai ciri atau karakteristik secara umum sebagai berikut.

 Inti sel bersifat eukariotik karena inti sel telah memiliki membran.

 Ada yang uniseluler (bersel satu) dan adapula yang multiseluler (bersel banyak). Ganggang yang uniseluler di perairan berperan sebagai komponen fitoplankton.

 Bersifat autotorof, karena memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis. Namun adapula yang bersifat heterotrof dengan menyerap makanan.

 Habitat di wilayah perairan seperti air tawar, air payau maupun air laut dan ada juga yang hidup darat terutama di tempat-tempat yang basah.

 Ada yang memiliki dinding sel dan ada yang tidak.

 Dinding sel mengandung selulosa, pektin atau silika.

 Sebagian besar Chrysophyta mempunyai flagela untuk bergerak terutama yang memiliki dinding sel. Namun ada juga yang bersifat amoeboid (bergerak merayap seperti Amoeba) bagi Chrysophyta yang tidak berdinding sel.

 Memiliki pigmen karoten, xantofil, klorofil a dan klorofil c.

 Sebagian besar bersifat mikroskopis (tidak dapat diamati dengan mata telanjang).

 Hidup soliter atau berkoloni.

 Menyimpan cadangan makana dalam bentuk laminarin atau minyak.

3. Ciri-Ciri Phaeophyta (Alga Cokelat)

Ganggang coklat (Phaeophyta) memiliki ciri atau karakteristik secara umum, yaitu sebagai berikut.

 Inti sel bersifat eukariotik karena inti sel telah memiliki membran.

 Multiseluler (bersel banyak).

 Berbentuk lembaran, bahkan ada yang menyerupai tumbuhan tinggi (Plantae) karena memiliki bagian menyerupai akar, batang, dan daun.

 Memiliki gelembung-gelembung udara yang berfungsi sebagai pelampung.

 Memiliki ukuran talus mikroskopis sampai makroskopis.

 Memiliki pigmen klorofil a, klorofil c, violaxantin, b-karotin, diadinoxantin, serta xantofil yang jumlahnya dominan.

 Berbentuk filamen bercabang, tidak bercabang dan ada juga yang tegak.

 Bersifat autotorof, karena memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis.

 Memiliki kloroplas tunggal berbentuk seperti benang ada pula yang berbentuk cakram (discoid).

 Kloroplas mengandung pirenois untuk menyimpan cadangan makanan.

 Cadangan makanan yang disimpan berupa laminarin.

 Memiliki dinding sel.

 Pada dinding sel dan ruang intersel terdapat algi (asam alginate), bagian dalam dinding sel tersusun oleh lapisan selulosa.

 Memiliki jaringan untuk transportasi seperti tumbuhan tingkat tinggi.

 Hampir semua jenis Phaeophyta memiliki habitat di laut terutama di daerah yang dingin, yaitu hidup di batu-batuan di dasar perairan sedalam 1,5  5 meter dari permukaan air.

 Semua Phaeophyta hidup berkoloni dengan bentuk bervariasi dari yang sederhana hingga yang berbentuk besar (lebih dari 30 meter) dengan organisasi sel yang rumit.

Ganggang merah (Rhodophyta) memiliki ciri atau karakteristik secara umum, antara lain sebagai berikut.

 Inti sel bersifat eukariotik karena inti sel telah memiliki membran.

 Sebagian besar multiseluler (bersel banyak).

 Umumnya makroskopis (dapat dilihat dengan kasat mata) dengan panjang dapat mencapai 1 meter.

 Satu-satunya alga yang tidak memiliki fase berflagel dalam siklus hidupnya.

 Bersifat autotorof, karena memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis.

 Kloroplas mengandung pirenoid untuk menyimpan hasil fotosintesis.

 Cadangan makanan disimpan dalam bentuk tepung fluoride (sejenis karbohidrat), floridosid (senyawa gliserin dan galaktosa) dan tetes-tetes minyak. Floridosid akan bewarna kemerah-merahan jika ditambah dengan iodium.

 Bentuk talus berupa helaian atau berbentuk seperti pohon.

 Talus bewarna merah sampai ungu tetapi ada juga yang pirang atau kemerah-merahan.

 Tubuhnya diselimuti kalsium karbonat (CaCO3).

 Dinding sel terdiri atas komponen yang berlapis-lapis. Dinding sel sebelah dalam tersusun dari myofibril, sedangkan sel sebelah luar tersusun dari zat lendir.

 Memiliki pigmen klorofil a dan b, karotenoid, fikosianin (biru) dan pigmen dominan fikoeritrin (merah).

5. Ciri-Ciri Euglenophyta

Euglenophyta atau Euglenoid memiliki ciri atau karakteristik secara umum, yaitu sebagai berikut.

 Uniseluler (bersel tunggal)

 Dari mulutnya muncul satu sampai empat flagela (bulu cambuk) yang berfungsi sebagai alat gerak.

 Pada umumnya memiliki flagela yang tidak sama panjang (Heterokontae)

 Bersifat motil (cenderung bergerak).

 Bewarna hijau karena mengandung klorofil.

 Sel berbentuk oval memanjang.

 Di salah satu ujungnya terdapat mulut sel.

 Umumnya hidup di air tawar yang kaya bahan organik.

 Autotrof dan atau heterotrof. Bersifat autotrof, karena memiliki klorofil a dan b, beta karoten dan beberapa xantofil. Bersifat heterotrof karena memakan partikel organik (ex. bakteri) yang tersedia. Beberapa jenis Euglena yang autotrof dapat menjadi heterotrof ketika tingkat cahaya rendah.

 Ada yang memiliki kloroplas (untuk berfotosintesis) dan ada juga yang tidak.

 Bersifat fototrofik (membuat makanan sendiri), osmotrofik (makan dengan cara difusi), dan fagotrofik (makan dengan cara menangkap makanan).

 Cadangan makanan berupa paramilum, yaitu bentuk lain dari polisakarida.

 Tidak memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa tetapi memiliki membran sel tipis yang tersusun atas lapisan-lapisan protein berbentuk spiral.

 Memiliki bintik mata yang disebut stigma. Stigma (eyespot) bewarna merah terang yang sensitif terhadap cahaya. Warna merah pada stigma ini merupakan pigmen astaxanthin. Bintik mata ini berfungsi untuk melindungi detektor cahaya yang berada pada dekat dasar flagella. Dengan detektor tersebut, Euglena dapat bergerak menuju arah cahaya yang intensitasnya sesuai.

 Tubuh diselimuti pelikel.

 Memiliki vakuola kontraktil dan vakuola makanan.

 Ujung anterior dari sel berupa sitostom dan di bawahnya berupa kerongkongan.

6. Ciri-Ciri Pyrrophyta (Dinoflagellata)

Pyrrophyta atau Dinoflagellata atau Ganggang Api memiliki ciri atau karakteristik secara umum, yaitu sebagai berikut.

 Uniseluler (bersel tunggal)

 Bersifat motil (aktif bergerak)

 Memiliki flagela (bulu cambuk)

 Memiliki dinding sel nyata yang terdiri atas lempengan-lempengan yang mengandung selulose, tetapi ada beberapa yang tidak memiliki dinding sel, misalnya Gymnodinium sp.

 Memiliki sel dengan ciri khas yaitu terdapat celah dan alur serta di dalam sel terdapat plastida yang mengandung pigmen klorofil a dan c, serta karotenoid sehingga bewarna cokelat kekuning-kuningan.

 Bersifat autotrof (mampu melakukan fotosintesis atau bersifat fotosintetik) dan berperan sebagai fitoplankton di lautan.

 Bersifat yang bersifat heterotrof yang hidup dengan cara menelan materi organik dan sel-sel hidup lain.

 Ada juga yang bersifat sebagai parasit yang hidup dengan cara menempel pada tubuh berbagai hewan laut, contohnya Protogonyaulax catenella.

 Hidup bebas atau bersimbiosis pada tubuh beberapa jenis karang, anemon laut, cacing pipih, dan kerang raksaksa.

 Pada beberapa jenis, cangkagnya mengandung fosfor sehingga memendarkan cahaya di malam hari.

 Sebagian besar berhabitat di air laut tetapi adapula yang hidup di air tawar.

 Memiliki vakuola non-kontraktil yang berfungsi untuk mengapung dan osmoregulasi.

7. Ciri-Ciri Bacillariophyta (Diatom)

Diatom atau Bacillariophyta  memiliki ciri atau karakteristik secara umum, yaitu sebagai berikut.

 Umumnya uniseluler (bersel tunggal) dan hidup bebas. Namun ada beberapa anggota yang membentuk koloni dalam berbagai bentuk seperti filamen.

 Tipe sel eukariotik karena sudah memiliki selaput inti.

 Bersifat autotrof karena mampu melakukan fotosintesis.

 Sel mikroskopis dalam berbagai bentuk seperti oval, bulat, segitiga, kapal dan sebagainya.

 Tubuh bersifat simetris bilateral atau simetris radial.

 Memiliki dinding sel yang kaku yang terbuat dari zat pektin dan silika.

 Memiliki pigmen fotosintesis yaitu klorofil a dan klorofil c serta santofil seperti fukosantin, diatosantin dan diadinosantin.

 Cadangan makanan disimpan dalam bentuk minyak.

 Merupakan alga yang sebagian besar berhabitat di air tawar dan air laut.