Jenis pahat yang digunakan untuk meraut dan memahat pada bagian-bagian sudut adalah pahat

Mengurangi bahan menggunakan alat pahat dan palu dengan teknik pahat merupakan salah satu prosedur Berkarya seni patung dengan bahan

Jelaskan pengertian level gerak tari, macam macam level gerak tari, dan berikan contohnya

I ______________ up and ______________ the teachers room quietly while the teachers ______________ extra courses on Saturdays lively. a. stood / left … / still discussed b. was standing / left / were still discussing c. was standing / was leaving / still discussed d. stood / left / were still discussing

pola lantai yang biasya terdapat pada jenis tarian rakyat atau tradisional adalah​

jelaskan kerajinan mesin contoh kerajinan mesin perbedaan kerajinan mesin dengan kerjainan tangan

Bahan Baku, Peralatan dan fungsiPersiapan Peralatan : 1. Pahat sebagai peralatan pokok terdiri beberapa jenis yaitu:a. Pahat Kuku, pahat ini berjumlah sekitar 20 batang dengan berbagai ukuran, pahat ini digunakan untuk memahat bagian-bagian yang melengkung.b. Pahat lurus (Pengancap) berjumlah sekitar 10 batang dengan berbagai ukuran, pahat ini digunakan untuk memahat bagian yang lurus.c. pahat Col/penatar berjumlah 4 batang, digunakan untuk meratakan bagian dasar ukiran yang mencorok kedalam yang tidak dapat dijangkau oleh pahat lurus.d. Pahat setengah lingkaran berjumlah 3 batang berbagai ukuran, digunakan untuk memahat bagian motif lengkung dan mencorok kedalam yang tidak dapat dijangkau oleh pahat kuku.e. Pahat miring 2 batang, digunakan untuk meraut dan memahat pada bagian-bagian sudut.2. Cara Perawatan Pahat UkirPerawatan pahat ukir kayu meliputi :a. Penggunaan yaitu pahat harus digunakan sesuai dengan fungsinya, misalnya pahat kuku harus digunakan untuk memahat bagian yang lengkung, cembung, cekung. Pahat lurus harus digunakan untuk memahat bagian yang lurus, demikian juga fungsi pahat yang lainnya. Penggunaan pahat yang tidak sesuai dengan fungsinya akan merusak mata pahat.b. Cara Mengasah yaitu agar dalam mengasah mata pahat tidak berubah dan pahat menjadi lebih tajam, oleh karena itu masing-masing pahat ada cara tersendiri dalam mengasah, misalnya pahat kuku diasah pada sisi sudut batu asah, dan dimulai dari pahat yang paling kecil sampai pada pahat yang paling besar. Pahat lurus diasah pada permukaan batu asah yang datar dimulai dari pahat yang paling besar sampai pahat yang paling kecil.Pahat miring diasah pada permukaan batu asah yang datar menuju ke sudut, diputar-putar pada permukaan batu asah. Pahat segitiga diasah hanya pada bagian luar saja agar bentuk mata pahat tidak berubah. Pahat col diasah pada permukaan batu asah yang datar bergantian bagian bawah dan atas. Dan pahat cengkrong diasah dengan cara sama seperti pahat kuku.c. Kebersihan Pahat. Sebelum dan sesudah pemakaian pahat harus dibersihkan dari kotoran dan debu agar pahat tidak mudah tumpul. Penyimpanan pahat harus dipisahkan berdasarkan jenisnya agar mata pahat tidak menyentuh pahat lain, dan untuk menjaga agar pahat tidak berkarat sesekali harus diminyaki dengan minyak kelapa atau minyak pelumas lainnya.

2. Peralatan Penunjang a. Palu kayu : kayu yang baik untuk bahan palu adalah kayu-kayu yang berat seperti kayu asam, kayu jambu, dan kayu cemara, diusahakan dari serat kayu terpilin agar tidak mudah pecah.batu asah.b. Sikat ijuk : digunakan untuk membersihkan ukiran dari kotoran bekas pahatan dan menghilangkan debu yang melekat pada ukiran.c. Alat-alat gambar : digunakan untuk membuat desain baik desain pokok maupun desain motif, jenis peralatan tersebut adalah pensil, spidol, penggaris, karet penghapus, jangka, routring, dan lain-lain.d. Alat-alat pertukangan seperti gergaji, schaap, meteran, kapak, siku-siku, dan lain-lain.e. Batu asah : untuk menajamkan peralatan baik pahat atau paralatan lainnya. Batu asah ada dua jenis yaitu batu asah kasar untuk memperbaiki mata pahat yang rusak mempercepat pengasahan, dan batu asah halus, untuk menyempurnakan ketajaman pahat.3. Bahan Bahan yang perlu dipersiapkan adalah:a. Kayu Sebagai Bahan Pokok : Jenis kayu yang baik diukir antara lain; kayu jati, cempaka, aghatis, mahoni, suar, nangka, sonokeling, sonokembang, kepelan dan sejenisnya. Untuk mengetahui kualitas suatu jenis kayu perlu dipelajari pengetahuan tentang kayu yang menyangkut sifat-sifat kayu, bagian-bagian kayu, faktor perusak kayu, keawetan kayu dan lain-lain. Hal ini tidak mungkin saya jelaskan secara detail dalam pelatihan ini karena keterbatasan waktu dan padatnya materi.b. Bahan Penunjang yaitu; bahan-bahan untuk finishing : cat, politur, tinner, amplas, clear, dan lain-lain.

Sejarah Kerajinan Ukiran Kayu

SENI UKIRSeni ukir atau ukiran merupakan gambar hiasan dengan bagian-bagian cekung (kruwikan) dan bagian-bagian cembung (buledan) yang menyusun suatu gambar yang indah. Pengertian ini berkembang hingga dikenal sebagai seni ukir yang merupakan seni membentuk gambar pada kayu, batu, atau bahan-bahan lain.Bangsa Indonesia mulai mengenal ukir sejak zaman batu muda (Neolitik), yakni sekitar tahun 1500 SM. Pada zaman itu nenekmoyang bangsa Indonesia telahmembuat ukiran pada kapak batu, tempaan tanah liat atau bahan lain yang ditemuinya. Motif dan pengerjaan ukiran pada zaman itu masih sangat sederhana. Umumnya bermotif geometris yang berupa garis, titik, dan lengkungan, dengan bahantanah liat, batu, kayu, bambu, kulit, dan tanduk hewan Pada zaman yang lebih dikenal sebagai zaman perunggu, yaitu berkisar tahun 500 hingga 300 SM. Bahan untuk membuat ukiran telah mengalami perkembangan yanitu menggunakan bahan perunggu, emas, perak dan lain sebagainya. Dalam pembuatan ukirannya adalah menggunakan teknologi cor. Motif-motif yang di gunakanpada masa zaman perunggu adalah motif meander, tumpal, pilin berganda, topeng, serta binatang maupun manusia. Motif meander ditemukan pada nekara perunggu dari Gunung merapi dekat Bima. Motif tumpal ditemukan pada sebuah buyung perunggu dari kerinci Sumatera

Barat, dan pada pinggiran sebuah nekara (moko dari Alor, NTT. Motif pilin berganda ditemukan pada nekara perunggu dari Jawa Barat dan pada bejana perunggu darikerinci, Sumatera. Motif topeng ditemukan pada leher kendi dari Sumba. Nusa Tenggara, dan pada kapak perunggu dari danau Sentani, Irian Jaya. Motif ini menggambarkan muka dan mata orang yang memberi kekuatan magis yang dapatmenangkis kejahatan. Motif binatang dan manusia ditemukan pada nekara dari Sangean. Setelah agama Hindu, Budha, Islam masuk ke Indonesia, seni ukir mengalami perkembangan yang sangat pesat, dalam bentuk desain produksi, dan motif. Ukiran banyak ditemukan pada badan-badancandi dan prasasti-prasasti yang di buat orang pada masa itu untuk memperingati para raja-raja. Bentuk ukiran juga ditemukan pada senjata-senjata, seperti keris dan tombak, batu nisan, masjid, keraton, alat-alat musik, termasuk gamelan dan wayang. Motif ukiran, selain menggambarkan bentuk, kadang- kadang berisi tentang kisah para dewa, mitos kepahlawanan, dll. Bukti-bukti sejarahpeninggalan ukiran pada periode tersebut dapat dilihat pada relief candi Penataran di Blitar, candi Prambanan dan Mendut di Jawa Tengah. Saat sekarang ukir kayu dan logam mengalami perkembangan pesat. Dan fungsinyapun sudah bergeser dari hal-hal yang berbau magis berubah menjadi hanyasebagai alat penghias saja.pada ukiran kayu meliputi motif Pejajaran, Majapahit, Mataram, Pekalongan, Bali, Jepara, Madura, Cirebon, Surakarta, Yogyakarta, dan berbagai macam motif yang berasal dari luarJawa. Motif-motif

KERAJINANRajin : suka dan giat bekerja, selalu berusaha, getol. Kerajinan : hal ( sifat ) rajin, kegetolanContoh :Barang-barang kerajinan yaitu barang-barang hasil pekerjaan tangan. Created by Jon Budi PrayogoJadi dengan demikian yang dimaksud dengan Kerajinan Ukir adalah barang-barang ukiran atau hiasan yang dihasilkan oleh seseorang yang dalamperwujudannya memerlukan ketekunan, keterampilan, dan perasaan seni dengan cara di toreh / dipahat di atas kayu, batu, logam, gading, dsb. Sedangkan yang dimaksud dengan kerajinan ukir kayu adalah jenis kerajinan yang menggunakan teknik ukir pada bahan

kayu. Sedangkan teknik ukir adalah teknik pembuatan hiasan yang menggunakan alat berupa tatah / pahat ukir. Seni Ukir merupakan gubahan dari bentuk-bentuk visual yang dalam pengolahannyamempunyai sifat kruwikan ( Jawa ) dengan susunan yang harmonis, sehingga memikiki nilai estetis. Seni ukir diujudkan melalui bahan kayu, logam, gading , batu dan bahan-bahan lain yang memungkinkan untuk dikerjakan. Adapun bentuk-bentuk gubahan tersebut merupakan stilisasi dari bentuk alam yang meliputi tumbuh- tumbuhan, binatang, awan, air, manusia, dsb.

Selanjutnya yang dimaksud dengan kerajinan adalah jenis kesenian yangmenghasilkan berbagai macam perabot, hiasan atau barang-barang yang artistik,terbuat dari kayu, besi, porselin, emas, gading, kain tenunan, dsb. Hasil dari suatukerajinan tangan juga di sebut seni guna

oleh: I Wayan Seriyoga Parta S.Sn dan I Wayan Sudana M.Sn

Persiapan Peralatan :

1. Pahat sebagai peralatan pokok terdiri beberapa jenis yaitu:

(a) Pahat Kuku, pahat ini berjumlah sekitar 20 batang dengan berbagai  ukuran, pahat ini digunakan untuk memahat bagian-bagian yang melengkung.

(b) Pahat lurus (Pengancap) berjumlah sekitar 10 batang dengan berbagai ukuran, pahat ini digunakan untuk memahat bagian yang lurus.

(c) pahat Col/penatar berjumlah 4 batang, digunakan untuk meratakan bagian dasar ukiran yang mencorok kedalam yang tidak dapat dijangkau oleh pahat lurus.

(d) Pahat setengah lingkaran berjumlah 3 batang berbagai ukuran, digunakan untuk memahat bagian motif lengkung dan mencorok kedalam yang tidak dapat dijangkau oleh pahat kuku.

(e) Pahat miring 2 batang, digunakan untuk meraut dan memahat pada bagian-bagian sudut.

2. Cara Perawatan Pahat Ukir

Perawatan pahat ukir kayu meliputi :

-Penggunaan yaitu pahat harus digunakan sesuai dengan fungsinya, misalnya pahat kuku harus digunakan untuk memahat bagian yang lengkung, cembung, cekung. Pahat lurus harus digunakan untuk memahat bagian yang lurus, demikian juga fungsi pahat yang lainnya. Penggunaan pahat yang tidak sesuai dengan fungsinya akan merusak mata pahat.

– Cara Mengasah yaitu agar dalam mengasah mata pahat tidak berubah dan pahat menjadi lebih tajam, oleh karena itu masing-masing pahat ada cara tersendiri dalam mengasah, misalnya pahat kuku diasah pada sisi sudut batu asah, dan dimulai dari pahat yang paling kecil sampai pada pahat yang paling besar. Pahat lurus diasah pada permukaan batu asah yang datar dimulai dari pahat yang paling besar sampai pahat yang paling kecil.Pahat miring diasah pada permukaan batu asah yang datar menuju ke sudut, diputar-putar pada permukaan batu asah. Pahat segitiga diasah hanya pada bagian luar saja agar bentuk mata pahat tidak berubah. Pahat col diasah pada permukaan batu asah yang datar bergantian bagian bawah dan atas. Dan pahat cengkrong diasah dengan cara sama seperti pahat kuku.

– Kebersihan Pahat. Sebelum dan sesudah pemakaian pahat harus dibersihkan dari kotoran dan debu agar pahat tidak mudah tumpul. Penyimpanan pahat harus dipisahkan berdasarkan jenisnya agar mata pahat tidak menyentuh pahat lain, dan untuk menjaga agar pahat tidak berkarat sesekali harus diminyaki dengan minyak kelapa atau minyak pelumas lainnya.

b. Peralatan Penunjang

(a) Palu kayu : kayu yang baik untuk bahan palu adalah kayu-kayu yang berat seperti kayu asam, kayu jambu, dan kayu cemara, diusahakan dari serat kayu terpilin agar tidak mudah pecah.batu asah.

(b) Sikat ijuk : digunakan untuk membersihkan ukiran dari kotoran bekas pahatan dan menghilangkan debu yang melekat pada ukiran.

(c) Alat-alat gambar : digunakan untuk membuat desain baik desain pokok maupun desain motif, jenis peralatan tersebut adalah pensil, spidol, penggaris, karet penghapus, jangka, routring, dan lain-lain.

(d) Alat-alat pertukangan seperti gergaji, schaap, meteran, kapak, siku-siku, dan lain-lain.

(e) Batu asah : untuk menajamkan peralatan baik pahat atau paralatan lainnya. Batu asah ada dua jenis yaitu batu asah kasar untuk memperbaiki mata pahat yang rusak mempercepat pengasahan, dan batu asah halus, untuk menyempurnakan ketajaman pahat.

3. Bahan

Pemahaman tentang kayu adalah penting, karena hal ini akan memberikaan wawasan kepada mahasiswa jenis kayu yang baik dalam pembuatan karya seni kriya. Di dalam pengenalan bahan kayu ini menyangkut masalah struktur kayu, ini penting diketahui adalah untuk menentukan bagian kayu yang mana yang baik untuk pembuatan karya dan bagian-bagian kayu yang mana saja yang tidak baik dalam pengerjaan karya ukir maupun karya kriya. Pembahasan mengenai materi tentang kayu itu telah dibahas secara mendalam pada MK. Pengetahuan Bahan kriya.

Bahan yang perlu dipersiapkan adalah:

(a) Kayu Sebagai Bahan Pokok : Jenis kayu yang baik diukir antara lain; kayu jati, cempaka, aghatis, mahoni, suar, nangka, sonokeling, sonokembang, kepelan dan sejenisnya. Untuk mengetahui kualitas suatu jenis kayu perlu dipelajari pengetahuan tentang kayu yang menyangkut sifat-sifat kayu, bagian-bagian kayu, faktor perusak kayu, keawetan kayu dan lain-lain. Hal ini tidak mungkin saya jelaskan secara detail dalam pelatihan ini karena keterbatasan waktu dan padatnya materi.

(b)  Bahan Penunjang yaitu; bahan-bahan untuk finishing : cat, politur, tinner, amplas, clear, dan lain-lain.