Jumlah pola lantai dalam tarian kupu-kupu sebanyak

Setelah sebelumnya kita membahas tentang beberapa tari Bali, seperti tari kecak, barong, legong, dan pendet. Pada kesempatan kali ini, RimbaKita.com akan menyuguhkan tarian khas Bali lain yang tidak kalah unik dan populer dibanding tarian tradisional lainnya.

Bali merupakan salah satu destinasi wisata yang menjadi wajah Indonesia bagi para wisatawan mancanegara. Pulau Dewata ini menyimpan beragam kearifan lokal dengan keanekaragaman budaya disetiap sudutnya.

Salah satu warisan kebudayaan yang menjadi karakter Bali adalah tarian tradisional. Hal ini bisa dilihat saat kita berkunjung ke Bali. Hampir dipastikan, kita akan disuguhi dengan aneka jenis tarian khas Bali. Tarian ini dibawakan oleh seluruh elemen masyarakat, baik tua, muda, laki-laki serta perempuan.

Keelokan tari asli Bali nampak dari gerakan, iringan musik, makna dan filosofi yang dikisahkan, kesakralan, nilai budaya, serta penggunaan kostum dan properti saat menari. Tari Bali merupakan pintu bagi wisatawan lokal maupun mancanegara untuk lebih mengenal warisan luhur Pulau Dewata.

Oleh sebab itu, diperlukan perlakuan dan kesadaran untuk menjaga eksistensi budaya Indonesia agar tetap lestari di masa mendatang. Misalnya dengan menggelar pementasaan saat upacara budaya dan keagamaan, sebagai sarana hiburan, ajang komunikasi masyarakat, serta mempelajari aneka tarian tradisional khas daerah masing-masing.

Seni Tari

Seni tari merupakan bagian dari kesenian dengan dengan media ungkap gerakan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia menyampaikan pengertian seni tari adalah salah satu bentuk kesenian yang memilki media ungkap atau substansi gerak melalui gerakan manusia.

Adapula pengertian lain tentang seni tari, misalnya berdasarkan KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa seni tari tari adalah aliran seni berkaitan dengan gerakan badan (tangan dan lainnya) yang berirama dan umumnya diringi bunyi (musik, gamelan, dan lainnya).

Substansi dasar dalam tarian adalah gerak. Namun gerak yang dimaksud bukan gerakan realistis atatau keseharian, melainkan gerakan ekspresif. Gerak ekspresif merupakan gerakan indah dan mampu mempengaruhi perasaan melalui ritme tertentu.

Gerakan indah tersebut tidak terbatas pada gerakan lembut atau halus, sebab bisa juga gerakan kuat, kasar, keras dan penuh tekanan dapat menghasilkan gerakan yang indah.

Tari Tradisional

Setidaknya ada lebih dari 117 tarian daerah yang berasal dari seluruh provinsi di Indonesia. Beberapa diantaranya bahkan diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia, seperti tari Bali, yaitu tari barong ket, tari baris, tari legong keraton, tari rejang dan sebagainya.

Tari tradisional adalah suatu tarian yang berasal dari masyarakat daerah tertentu yang secara turun-temurun di wariskan serta menjadi budaya asli masyarakat setempat.

Suatu tarian dapat dikategorikan sebagai tari tradisional jika memiliki ciri seperti berkembang secara turun-temurun, diiringi musik tradisional, serta berkembang di masyarakat umum.

Tari tradisional di Indonesia dibagi menjadi 3 jenis tarian, yaitu tari klasik yang merupakan tari tradisional yang lahir di lingkungan keraton, hidup dan berkembang sejak zaman feodal, serta diwariskan secara turun temurun di kalangan bangsawan. Contohnya adalah tari serimpi, tari bedhaya, tari bondan, dan sebagainya.

Kemudian tari kerakyatan atau folklasik yang merupakan tarian tradisional yang lagi dari kebudayaan masyarakat lokal, hidup dan berkembang di masa primtif dan diturunkan secara waris hingga saat ini. Contohnya adalah tari polostomo, erang dan bardin.

Sedangkan tari kreasi baru adalah tarian klasik yang digubah dan dikembangkan sesuai zaman dengan mempertahankan nilai yang dimilikinya. Contohnya adalah tari merak dan tari kupu-kupu.

Tari Bali

Tari asli Bali mempunyai ciri dan karakteristik tersendiri dibanding tarian daerah lainnya. Biasanya tarian-tarian dari Pulau Dewata memiliki ikatan dengan keagamaan serta unsur-unsur sakral.

Tarian asal Bali dapat dikelompokkan dalalam 3 kategori, yaitu tari wali / sakral, tari bebali / semi sakral, dan tari balihan / hiburan. Berikut ini adalah penjelasan masing-masing kategori tari Bali tersebut, yaitu:

1. Tari Wali / Bali / Sakral

Tari sakral Bali adalah sebutan lain untuk tari wali atai tari sanghyang. Tarian yang masuk kelompok ini hanya boleh dipentaskan ketika upacara keagamaan. Biasanya tarian-tarian wali merupakan pelengkap upacara keagamaan.

Selain itu, ada pula anggapan jika tari sakral wali adalah hiburan yang ditujukan untuk para leluhur atau dewa-dewi khayangan yang turun ke bumi (mercapada). Umumnya kategori tarian Bali ini digelar di area pura dengan perlengkapan dan pakaian adat. Bahkan beberapa diantaranya hanya boleh ditarikan oleh gadis yang masih suci.

Tari tradisional Bali yang masuk kategori tari sakral adalah tari sanghyang dedari, shanghyang jaran, tari rejang, tari baris, dan tari pendet.

2. Tari Bebali / Semi Sakral

Tarian ini adalah jenis tari semi sakral yang dapat difungsikan untuk acara adat keagamaan serta tari hiburan. Jika dipentaskan di area pura, biasanya dilakukan di halaman tengah atau madya madala. Kisah yang diangkat dalam tarian ini adalah kalon terkait upacara tersebut.

baca juga:  Taman Nasional Bukit Barisan Selatan - Flora Fauna & Wisata

Berikut ini adalah beberapa jenis tarian semi sakral Bali atau tari bebali, yaitu tari topeng (sanghyang, sidakarya, panca, pajegan) dan tari gambuh.

3. Tari Balihan / Hiburan

Kelompok tari ini berfungsi sebagai tarian hiburan masyarakt. Umumnya tari jenis ini dipentaskan di panggung atau gedung serta are terluar pura. Tari balihan selalu mengalami dinamika dan perkembangan oleh senimat tari Bali.

Beberapa tarian yang masuk dalam kategori ini antara lain tari janger, kecak, cendrawasih, puspa anjalai, manukrawa dan tarian tradisional modern lain.

Berbagai Macam Tari Tradisional Bali

Berikut ini adalah daftar lengkap berbagai macam tarian tradisional yang berasal dari Bali, antara lain:

1. Tari Kecak

Tari kecak adalah tarian Bali yang sangat terkenal. Tarian ini dimainkan oleh puluhan bahkan ratusan penari laki-laki yang membentuk formasi lingkaran. Ciri utama dari tari kecak adalah teriakan kata “cak cak cak” secara serentak oleh para penari dengan gerakan dua tangan keatas.

Jumlah pola lantai dalam tarian kupu-kupu sebanyak
Pixabay

Tarian kecak mengisahkan tentang cerita Ramayana, yaitu saat terjadinya pertempuran antara Rama yang dibantu oleh Hanoman untuk melawan Rahwana. Tari ini merupakan ciptaan dari seniman tari bali bernama Wayan Limbak yang bekerjasama dengan seniman lukis Jerman bernama Walter Spies pada tahun 1930-an.

2. Tari Pendet

Tari pendet adalah tarian pemujaan yang sering dipentaskan di pura oleh umat Hindu sebagai bagian dari prosesi ibadah untuk menyambut datangnya Dewa dari langit. Jenis tarian Bali ini dimainkan oleh penari wanita dalam jumlah tertentu dengan mengenakan pakaian adat khas Bali. Para penari dilengkapi pula dengan hiasan bunga serta membawa sesajen.

Jumlah pola lantai dalam tarian kupu-kupu sebanyak
its.ac.id

Tarian ini juga berkembang menjadi tari penyambutan atau lebih dikenal tari selamat datang bagi tamu atau wisatawan yang berkunjung ke Pulau Dewata. Selain itu, tari pendet juga kerap dipentaskan saat pembukaan acara-acara resmi.

3. Tari Barong

Tari yang berasal dari Bali ini dimainkan oleh penari dengan mengenakan kostum barong berwajah seram berhiaskan ornamen khas Bali. Kata barong dalam tarian ini diduga berasal dari kata “bahruang” atau berarti beruang.

Meski berasal dari akta beruang, akan tetapi banyak model topeng lain, seperti barong asu, baron blablasan, barong gajah, barong macan dan sebagainya. Oleh beberapa masyarakat, topeng barong terkadang juga menjadi hiasan rumah.

Jumlah pola lantai dalam tarian kupu-kupu sebanyak
Pixabay

Tarian barong dilakukan oleh dua orang penari laki-laki. Penari posisi depan adalah pemakai topeng, sedangkan penari yang berda dibelakangnya bertugas untuk menggerakan tubuh dan ekor barong.

Nilai, makna dan filosofi yang diangkat dalam tari barong Bali adalah peperangan antara sifat baik dan buruk. Sifat baik diwakili oleh barong, sedangkan sifat jahat diwakili oleh rangda. Tarian ini sangat sakral dan hanya dipentaskan pada upacara ritual tertentu.

4. Tari Legong

Menurut sejarahnya, tari legong adalah tarian yang berasal dari lingkungan keraton. Akan tetapi seiring perkembangan zaman, tarian ini menyebar di masyarakat dan dapat dijumpai saat acara-acara lain. Kata “legong” mempunyai makna, yaitu “leg” atau luwes dan “gong” yang berarti gamelan tradisional Bali.

Jumlah pola lantai dalam tarian kupu-kupu sebanyak
indonesia.go.id

Saat menarikan tarian ini, penari legong yang berjumlah 2 atau 3 orang akan membawakan gerakan elok dan gemulai dengan membawa kipas. Gerakan penari akan diiringi oleh alat musik tradisional Bali. Beberapa jenis tari legon Bali adalah legong keraton atau lasem, legong jobog, legong legod bawa, legong sudarsana, dan legong kuntul.

5. Tari Trunajaya

Trunajaya adalah tari Bali yang mengisahkan tentang seorang lelaki yang jatuh cinta dan ingin memikat hati perempuan pujaannya. Pada awalnya tarian ini hanya dimainkan oleh penari pria, akan tetapi kemudian berkembang dan tarian ini dilakukan pula oleh wanita.

Tari trunajaya adalah tarian heroik. Kata truna berarti pemuda, sedangkan jaya berarti puncak. Tarian ini diciptakan pada tahun 1915 oleh Pan Wandres dalam bentuk kebyar legong dan kemudian disempurnakan oleh I Gede Manik.

Keunikan tari trunajaya berada pada gerakan penari yang membelalakkan mata sambil memasang kuda-kuda. Gerakan ini adalah simbol daro kejantanan penari ketika hendak menyatakan cintanya.

6. Tari Baris

Tari baris adalah salah satu tarian ritual Bali yang kini berkembang menjadi tarian hiburan masyarakat. Sesuai dengan namanya, tarian ini dilakukan dengan pola atau formasi berbaris 8 hingga 40 penari laki-laki.

Tari baris adalah tarian Bali yang bercerita tentang ketangguhan para ksatria Bali. Hal tersebut juga ditampilkan pada gerakan-gerakan badan penari yang terlihat tangguh.

Para penari mengenakan kostum kahs Bali dengan ornamen di bagian kepala, badog, lamak, awir, baju beludru dan celana panjang. Tarian ini juga dipentaskan sebagai persembahan dan wujud rasa syukur.

7. Tari Panji Semirang

Panji semirang adalah tari Bali yang diciptakan oleh seniman bernama I Nyoman Kaler pada tahun 1942. Tari panji semirang mengisahkan tentang petualangan Putri Galuh Candrakirana saat mengebara dan menyamar sebagai lelaki bernama Raden Panji untuk menghilangkan kesedihan seusai suaminya meninggal.

Ciri dari tarian ini adalah penari wanita yang mengenakan kostum, riasan dan properti untuk menyamar sebagai pria dan gerakan membelalakkan mata sambil tersenyum. Tari panji semirang termasuk tarian hiburan sehingga tidak dipentaskan di area pura.

8. Tari Margapati

Tari margapati adalah tarian bali yang mempunyai makna sebagai tarian menuju kematian. Ketika melihat pentas tarian ini, kita akan menyaksikan penari gagah dan bergerak lincah bagai laki-laki. Gerakan tersebut dilakukan secara cepat seakan-akan hendak menyergap.

Margapati berasal dari dua kata, yakni marga yang berarti binatang dan pati yang berarti raja. Tarian ini termasuk tari putra keras dan melukiskan gerak gerik singa yang tengah berkelana memburu mangsa.

baca juga:  Taman Wisata Alam Talaga Bodas - Rekreasi Eksotis

9. Tari Wirayudha

Tari wirayudha adalah tarian perang dari Bali yang diperankan oleh 2 sampai 4 orang penari pria dilengkapi senjata tombak. Tari Bali ini bercerita tentang sekelompok Bali Dwipa yang sedang bersiap untuk maju dan bertempur di peperangan.

Wirayudha berasal dari dua kata, yaitu wira yang berarti pahlawan dan yidha yang berarti perang. Sosok prajurit kerajaan yang gagah berani adalah gambaran dari gerakan tarian ini.

Tari wirayuda diciptakan pada tahun 1979 sebagai hasil kreasi tari tradisional modern oleh I Wayan Dibia. Karena bertema perang, maka penari mengenakan hiasan ikat kepala yang disebut udeng-udengan.

10. Tari Condong

Menurut kepercayaan masyarakat yang diwariskan secara turun temurun, tari Condong adalah tarian Bali yang berasal dari mimpi pangeran dari Sukawati saat sakit pada abad ke-19. Saat itu, ia bermimpi berjumpa dengan dua orang gadis cantik yang sedang menari dengan gerakan lemah gemulan nan anggun.

Jumlah pola lantai dalam tarian kupu-kupu sebanyak
metrobali.com

Sang pangeran yang melihat gerakan dengan iringan gamelan Bali tersebut sangat terkagum-kagum. Kemudian setelah pangeran sembuh, ia mengajarkan gerakan tarian yang dilihat dalam mimpinya kepada beberapa wanita.

11. Tari Janger

Tari Janger adalah tari Bali yang masuk dalam kelompok tari pergaulan anak muda yang dipercaya telah ada sejak tahun 1930. Tarian ini dimainkan oleh pasangan penari putra dan putri yang berjumlah 10 sampai 16 orang. Penari-penari tersebut juga menyanyikan lagu janger secara bersahut-sahutan.

Jumlah pola lantai dalam tarian kupu-kupu sebanyak
smkn5denpasar.sch.id

Menurut cerita, tarian ini terinsipirasi dari gerakan memetik kopi. Tarian janger masuk dalam kategori tari balihan sebagai tarian upacara dan hiburan.

12. Tari Puspanjali

Tari puspanjali adalah tarian Bali yang berfungsi sebagai tari penyambutan. Tarian ini dimainkan oleh 5 sampai 7 orang penari wanita dengan mengenakan pakaian adat Bali. Pakaian yang dikenakan terinspirasi dari upacara rejang dalam penyambutan tamu undangan.

Ciri dari tari puspanjali adalah penari yang membawa bokoran serta melakukan gerakan lemah lembut dan gemulai dengan iringat musik yang dinamasi. Tarian ini diciptakan oleh N.L.N Swasthu Wijaya (peanta tari) dan I Nyoman Windha (penata tabuh) apda tahun 1989.

13. Tari Topeng Bali

Tari topeng Bali adalah salah satu tarian sakral dari Bali. Bagi masyarakt Bali, topeng mempunyai arti dan makna penting. Hal tersebut terkati dengan upacara keagamaan Hindu.

Tari topeng Bali merupakan tarian yaang kental dengan unsur magis dan menjadi seni yang sakral. Filosofi topeng yang dikenakan penari adalah representasi dewa-dewa yang menganugerahkan ketentraman dan keselamatan bagi masyarakat Bali.

14. Tari Baris Tunggal

Tari baris tunggal adalah seni tari yang berasal dari dari Pulau Dewata. Berdasarkan perkiraan, tarian ini muncul pada abad ke-16. Dugaan ini berasal dari informasi dalam Kidung Sunda. Dalam naskah tersebut diceritakan bahwa ada tujuh jenis tari baris yang dibawakan dalam upacara kremasi di Jawa.

Selain itu, ada pula keterangan bahwa pada awal kemunculan tari baris tunggal merupakan bagian dari ritual keagamaan saat itu.

15. Tari Cendrawasih Bali

Tari cendrawasih merupakan hasil karya dari seniman tari bernama I Gede Manik. Menurut sumber sejarah, tarian ini pertama kali ditampilkan di subdistrik atau kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng pada tahun 1920-an.

Tarian ini juga diolah oleh koregrafer bernama N.LN Swasthi Waiyaja Bandem pada tahun 1988 dan hingga kini sering dipentaskan. Tari cendrawasih Bali adalah tarian yang menggambarkan keindahan corak tubuh burung khas Papua. Sebab bagi masyarakat Bali, burung cendrawasih dikenal sebagai manuk dewata.

Tari ini dipentaskan oleh 2 orang penari yang berperan sebagai cendrawasih jantan dan betina. Gerakan-gerakan penari merupakan simbol perilaku sepasang burung yang tengah memadu kasih.

16. Tari Kebyar Duduk

Kebyar duduk adalah tari Bali yang diciptakan oleh maestro kesenian tari asal Tabanan bernama I Ketut Mario pada tahun 1925. Tarian ini juga dikenal sebagai tari kebyar terompong ketika dimainkan dengan alat musik terompong.

Gerakan tari kebyar duduk didominasi oleh gerakan dalam posisi duduk dengan menyilangkan dua kaki atau bersila. Gerakan-gerakannya dilakukan dalam posisi sulit, yaitu setengah jokngkok dan nampak sangat unik saat penari bergerak melangkah dan berpindah dengan sangat cepat.

Tarian ini adalah tari tunggal. Unsur yang ingin disampaikan tari kebyar duduk adalah nuansa musik dan ekspreis waja serta gerakan penari.

17. Tari Durga Mahisasura Mardini

Tari durga mahisasura mardini adalah karya seni tari Bali yang merupakan tarian kreasi dan terinspirasi dari kisah durga mahisasura mardini sesuai yang tertulis di lontar siwagama.

Tarian ini sangat erat dengan budaya Bali. Esensi tarian Bali terlihat dalam gerakan, tata rias, pakaian tradisional serta musik yang mengalun mengiringi tarian ini.

18. Tari Cilinaya

Tari tradisional Bali ini diciptakan oleh I Wayan Dibia, seorang maestro tari Bali pada tahun 1986. Mulanya, tari cilinaya diciptakan untuk pentas Sekaa Gong Patra Kencana Singapadu di Gianyar. Cili merupakan busana penari yang melambangkan keceriaan dan kegembiraan sebagai pesan utama tarian ini.

19. Tari Gopala

Tari tradisi Bali berikutnya adalah tari gopala yang menceritakan tingkah laku sekelompok penggembala sapi yang sedang berada di ladang atau area penggembalaan. Kata gopala berasal dari bahasa kawi yang berarti penggembala sapi.

Tarian ini diciptakan oleh I nYoman Suarsa sebagai penata tari dan I Ketut Gede Asnawa sebagai penata musik. Jumlah penari gopala antara 4 sampai 8 orang penari pria. Hal menarik dari tarian ini adalah ekspresi humoris dari penari melalu gerakan-gerakan yang dilakukannya.

20. Tari Ciwa Nataraja

Tari Ciwanataraja adalah tarian khas Bali dan termasuk tarian persembahan. Dewi Ciwa Nataraja adalah perwujudan dari Siwa sebagai dewa para penari.

Gerakan peanri ciwa adalah pacanran tenaga prima yang menyatu sehingg menciptakan alam semesta. Oleh masyarakat Bali, tarian ini dipercaya sebagai gabungan unsur Hindu, seni dan ilmu pengetahuan.

21. Tari Belibis

Tari belibis adalah karya cipta N.L.N Swasthi Wijaya Bandem dan I Nyoman Windah pada tahun 1984. Tari Bali ini diilhami dari kisang Angling Dharma. Saat sedang mengembara, Raja Angling Dharma bertemu dengan putri raksasa pemakan manusia. Kemudian karena khawatir diketahui sosoknya, kemudian Angling Dharma mengutuknya menjadi burung belibis.

Tarian ini ditarikan dalam sebuah kelompok. Gerakannya terlihat sangat lentur seperti seekor burung belibis. Contohnya adalah gerakan kepala dan leher, pandangan mata, serta gerakan tangan dan kaki.

Tari belibis diiringi oleh gamelan Bali yang dimainkan secara agresif dan lincah. Alat musik dalam gamelan Bali antara lain Gangsa, Cengceng, Reong, Kempul, Penyahcah, Suling, Kendang, Gong, Jegogan, dan Kajar.

22. Tari Manukrawa

Tari manukrawa merupakan tarian Bali yang masuk dalam kelompok tari tradisional. Tarian ini diciptakan pada tahun 1981 oleh I Wayah Dibia sebagai koreografer dan I Wayan Beratha sebagai komposer.

Awalnya, tari manukrawa adalah bagian dari sendratari ramayana mahabarata bale gala-gala karya tim sendratari ramayana mahabarata Bali uang dipentaskan pada tahun 1980. Kemudian dikembangkan dan lepas sebagai tarian hiburan.

Nama tarian ini merujuk pada kata “manu” yang berarti burung, serta “rawa” yang berarti rawa-rawa. Umumnya tarian ini dipentaskan oleh 5 sampai 7 penari wanita. Gerakan tarian ini menggambarkan perilaku sekelompok burung rawa yang ada dalam kisah wana parwa dari epos mahabarata. Keunikan lain dari tarian ini adalah adanya unusr gerak tari Jawa dan Sunda yang telah disesuaikan sedemikian rupa.

23. Tari Rejang

Tari rejang adalah seni tari tradisional Bali yang populer digelar saat kegiatan upacara keagamaan di pura. Tarian ini memiliki gerakan sederhana naum lincah dan progresif.

Tari rejang adalah simbol pengabdian kepada dewa-dewi agama Hindu Bali. Para penari mengenakan pakaian adat Bali serta hiasan yang khas. Pola lantai tarian ini membentuk barisan melingkar di halaman pura atau pelinggih dan kadang dilakukan dengan berpegangan tangan.

24. Tari Tenun

Tari tenun adalah tarian adat dari Bali yang menggambarkan perempuan Bali saat membuat kain tenun atau kain tradisional khas Bali timur. Para penari menyuguhkan ekspresi gembira saat melakukan tarian.

Tarian ini diciptakan pada tahun 1962 oleh I Nyoman Ridet dan I Wayan Likes. Biasanya tari tenun Bali dibawakan oleh 3 orang penari atau lebih. Busana tari ini memiliki keunikan, yaitu kepala penari memakai lelunakan, baju menggunakan tapih, kamen dan selendang yang dililit di dada, sabuh prada, bunga sandat berjumlah 3 buah, serta bunga semanggi.

25. Tari Gambuh

Tari gambuh adalah tari tradisional Bali berupa drama yang dipengaruhi oleh kultur Jawa-Hindu dari Jawa Timur. Tarian ini menjadi warisan drama tari klasik yang terlahir dari Puri dan masih dilestarikan hingga kini.

26. Tari Telek

Tarian telak adalah salah satu tari Bali yang masih dipentaskan secara teratur oleh sejumlah banjar atau desa adat di Bumi Serombotan, Klungkung, Pancoran Geigel dan Jumpai. Bagi masyarakat Bali, tarian ini adalah sarana meminang keselamatan dunia.

Bahkan mereka percaya jika tarian ini tidak dipentaskan, maka akan mengundang sasab atau penyakit, merana atau hama penyakit tanaman dan ternak, serta marabahaya dan mengacaukan harmonisasi dunia.

27. Tari Wiranata

Tari wiranata adalah tari kreasi dari Bali hasil ciptaan I Nyoman Ridet pada tahun 1960. Tarian ini menggambarkan sosok heroik yang menyampaikan pesan dan kesan gagah, berwibaha dan berpengaruh.

Tarian ini umumnya ditarikan oleh penari putir, meskipun juga bisa ditarikan oleh penari putra. Penari tersebut dalam melakukan secara tunggal maupun berkelompok.

28. Tari Panyembrama

Panyembrama adalah tari penyambutan dari Bali yang diciptakan oleh I Wayan Berata pada tahun 1970-an. Selain sebagai tari selamat datang, tari ini juga dipentaskan dalam upacara agama Hindu di pura lengkap dengan persembahan sebelum tari sanghyang atau rejang.

Tarian ini dipentaskan oleh beberapa penari perempuan dengan ciri lirikan mata, senyum dan gerak gemulai anggun mempesona. Musik pengiring tarian panyembrama adalah gamelan gong kebyar dan penari mengenakan pakaian adat Bali.

29. Tari Sanghyang

Tari sanghyang adalah tarian sakral umpat Hindu Bali. Tarian ini merupakan pelengkap upacara dan berguna untuk mengusir wabah penyakit yang melanda desa atau daerah tertentu. Selain itu, masyarakat Bali percaya bahwa tarian ini dapat menjadi pelindung dari kekuatan negatif.

Tari sanghyang Bali merupakan warisan kebudayaan pra-Hindu yang biasanya ditarikan oleh dua gadis yang belum dewasa dan masih suci. Terdapat aturan khusus bagi penari yang disebut pantangan, yaitu tidak boleh lewat bawah jemuran pakaian, tidak boleh berkata kasar, tidak boleh berbohong dan tidak boleh mencuri.

Tari sanghyang dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain sanghyang dedar, deling, penyalin dan celeng.

30. Tari Kupu-kupu

Tari ini mempunyai sebutan lain, yaitu tari kuku-kupu tarum. Tarian ini termasuk tari Bali tradisional. Menurut sejarah, tari kupu-kupu diciptakan oleh I Wayan Beratha pada tahun 1960-an.

Tari ini dimainkan oleh 5 orang penari perempuan atau lebih. Inti cerita yang ingin disampaikan kepada penonton digambarkan melalui kupu-kupu bewarna biru tua atau tamum yang terbang dan hingga dari satu bunga ke bunga lainnya. Gerakan peanri menggambarkan keindahan, kedamaian dan eksotisme Pulau Dewata.