Kaidah kebahasaan teks Editorial ancaman di jalan raya

Perhatikan teks berikut untuk menjawab soal nomor 3—5.

Tiap tahun jumlah kendaraan bermotor di Pulau Jawa selalu bertambah seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan pertambahan jumlah permintaan terhadap kendaraan bermotor, baik kendaraan beroda dua maupun beroda empat. Hal tersebut tentunya membuat kondisi di jalan raya selalu ramai dan macet setiap harinya.

Setiap beberapa tahun sekali, jalan raya tak hanya diperbaharui aspalnya, tetapi juga diperlebar karena jumlah kendaraan yang lewat semakin ramai. Tak hanya itu, jalan raya yang dahulu bisa dua arah kini banyak yang dibuat searah karena kemacetan yang terjadi sudah sulit diatasi.

Perkara jumlah kendaraan yang bertambah setiap tahunnya tak hanya berdampak pada kemacetan semata, tetapi juga berdampak pada peningkatan jumlah kecelakaan yang terjadi di jalan raya.

Kata yang bercetak tebal pada kutipan tersebut merupakan salah satu kaidah, yaitu ....

Kaidah kebahasaan teks Editorial ancaman di jalan raya
Teks Editorial : Pengertian, Struktur, Dan Contoh Teks Editorial

Teks editorial atau sering dikenal dengan tajuk rencana merupakan pernyataan mengenai fakta dan opini secara singkat, logis, menarik ditinjau dari segi penulisan dan bertujuan untuk mempengaruhi pendapat atau memberikan interpretasi terhadap suatu berita yang menonjol sebegitu rupa sehingga bagi kebanyakan pembaca surat kabar akan menyimak pentingnya arti berita yang ditajukkan tadi (Spencer dalam Assegaff: 1991).

Teks editorial adalah sebuah artikel dalam surat   kabar   yang merupakan pendapat  atau pandangan  redaksi  terhadap  suatu peristiwa yang aktual atau sedang menjadi perbincangan hangat pada saat surat kabar itu diterbitkan. Isu atau masalah aktual itu dapat berupa masalah politik, sosial, maupun masalah ekonomi yang berkaitan dengan politik. Penulisan pendapat atau opini harus dilengkapi dengan fakta, bukti dan argumentasi yang logis. 

Struktur Teks Editorial

Ada tiga struktur utama yang menyusun teks editorial/opini, yaitu:

1) Pernyataan pendapat (tesis), bagian yang berisi sudut pandang penulis tentang masalah yang dibahas, berisi sebuah teori yang akan diperkuat oleh argumen.

2) Argumentasi,   merupakan   alasan   atau   bukti   yang   digunakan   guna memperkuat pernyataan dalam tesis. Argumentasi yang diberikan dapat berupa  pertanyaan  umum/data  hasil  penelitian,  pernyataan  para  ahli, maupun fakta-fakta.

3) Pernyataan/Penegasan ulang pendapat (Reiteration), merupakan bagian yang berisi penegasan ulang pendapat yang didukung oleh fakta yang biasanya berada di bagian akhir teks.

Kaidah kebahasaan yang digunakan dalam tek editorial tidak berbeda jauh dengan teks prosedur kompleks yaitu menggunakan verba material. Adverbia, bertujuan agar pembaca meyakini teks yang dibahas dengan menggunakan kata keterangan seperti selalu, sering, biasanya, kadang-kadang, jarang dan lain sebagainya. Konjungsi yaitu kata penghubung pada teks, seperti bahkan dan lain sebagainya. Verba material yaitu verba yang menunjukan perbuatan fisik atau peristiwa. Verba rasional yaitu verba yang menunjukan hubungan intensitas(Pengertian B adalah C) dan milik (Mengandung pengertian B memiliki C). Verba mental yaitu verba yang menunjukan persepsi (melihat, dan lainnya), afeksi (khawatir dan lainnya), dan kognisi (mengerti dan lainnya). Pada verba mental ada partisipan pengindra dan fenomena.

Contoh Teks Editorial

Ancaman di Jalan Raya

Pernyataan Pendapat

Tiap tahun jumlah kendaraan bermotor di pulau Jawa selalu bertambah seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan pertambahan jumlah permintaan atas kendaraan bermotor baik yang roda dua ataupun empat. Hal tersebut tentunya membuat kondisi di jalan raya selalu ramai dan macet setiap harinya.

Argumentasi

Setiap beberapa tahun sekali jalan raya tak hanya diperbaharui aspalnya, namun juga diperlebar mengingat jumlah kendaraan yang lewat semakin ramai. Tak hanya itu, jalan raya yang dulunya bisa dua arah kini banyak yang dibuat searah mengingat kemacetan yang terjadi sudah sulit diatasi. Perkara jumlah kendaraan yang bertambah setiap tahunnya tak hanya berdampak pada kemacetan semata, namun juga berdampak pada peningkatan jumlah kecelakaan yang terjadi di jalan raya.

Secara  psikologis, kemacetan selalu  membuat  para  pengendara habis  kesabaran  dan cenderung ingin saling mendahului. Di lampu merah terutama, sering terlihat banyak sepeda motor yang berhenti melebihi batas yang disediakan. Tak jarang sebelum lampu berubah menjadi hijau, beberapa kendaraan telah melaju duluan. Hal tersebut tentu sangat berbahaya dan tak jarang kecelakaanpun terjadi. 

Menurut data yang dihimpun oleh POLRI, setiap tahun angka kecelakaan selalu meningkat. Pada tahun 2015, korban meninggal dunia akibat kecelakaan berjumlah 22.158 jiwa dan tahun 2016 angkat tersebut naik sekitar tiga persen, yakni 23.683 jiwa. Sementara itu, jumlah total kecelakaan yang terjadi pada tahun 2015 adalah 87.878 kali dan pada tahun 2016 sejumlah 96.635 kali. Tentu angka tersebut menimbulkan kerugian yang tak terkira jumlahnya. Lantas apa solusi untuk mengurangi resiko kecelakaan ini?

Sementara pemerintah telah meningkatkan jumlah dan mutu pelayanan transportasi umum seperti bus, kereta, dan pesawat. Namun demikian, alat transportasi darat seperti bus dan angkot masih belum menjadi pilihan masyarakat untuk bepergian karena memang tidak sepraktis dan seekonomis kendaraan pribadi seperti motor. Hal ini masih menjadi PR bagi pemerintah untuk mengupayakan keselamatan masyarakat dalam melakukan mobilitas. Sebenarnya masyarakat tak hanya pasif dalam hal ini, sejumlah solusi dan pendapatpun telah  disuarakan sebagai kritik, misalnya pemerintah selalu  menambah kuota jumlah kendaraan  yang  bisa  dipasarkan  di  Indonesia  dan  tidak  segera  memperbaharui  dan mempercanggih alat transportasi umum.

Bahkan sekarang, untuk mendapatkan kendaraan bermotor sangat mudah dengan cara kredit yang bahkan tanpa uang muka. Hal ini sebenarnya mengerikan karena mindset masyarakat tak akan pernah berubah dan memilih kendaraan umum sebagai sarana transportasi utama. Kalaupun pemerintah berusaha meredam pemakaian kendaraan bermotor dengan cara menaikan harga bahan bakar dan menaikkan tarif pajak, hal tersebut tak akan berdampak banyak.

Semestinya pemerintah membuat kebijakan baru, yakni mempersulit atau mengurangi angka pembelian kendaraan bermotor yang diimbangi dengan penambahan jumlah, mutu, dan jalur bagi kendaraan umum sehingga situasinya bisa seperti zaman dahulu, yakni warga lebih memilih kendaraan umum untuk bepergian.

Pernyataan Ulang Pendapat

Kemacetan yang terjadi di jalan raya akibat banyaknya jumlah kendaraan yang melintas tak hanya berdampak sepele. Ancaman di jalan raya bukanlah mitos bahwa resiko keselamatan mengendarai kendaraan pribadi untuk bepergian hanyalah 50% saja. Berhati- hati kadangkala bukanlah jaminan, pasalnya di jalan raya para pengendara berhadapan dengan pengendara lainnya yang kadangkala ceroboh dalam berkendara.

Sumber: Lestyarini, Beniati. 2019. Pendalaman Materi Bahasa Indonesia Modul 6 Genre Teks dalam Bahasa Indonesia. Kemdikbud.

Bagikan Artikel

You're Reading a Free Preview
Page 2 is not shown in this preview.

Pendidikan.Co.Id – Kamu pasti pernah menemukan sebuah teks yang berisikan sebuah pendapat pribadi dari individu atau seseorang terhadap sebuah masalah, Secara sadar atau tidak kamu sudah membaca yang namanya Teks Editorial atau disebut juga dengan Teks Opini. Oleh sebab itu untuk dapat membedakan teks editorial/opini dengan teks lain seperti misalnya teks deskripsi atau teks lainnya mari baca lebih lanjut mengenai Teks Editorial secara jelas dibawah ini.

Kaidah kebahasaan teks Editorial ancaman di jalan raya

Pengertian Teks Editorial

Teks editorial merupakan sebuah teks yang berisi sebuah pendapat pribadi individu atau seseorang terhadap sebuah isu/masalah aktual. Isu atau masalah tersebut bisa meliputi masalah politik, sosial, maupun itu masalah ekonomi yang mempunyai hubungan dengan secara signifikan dengan politik. Meskipun begitu Pengungkapan teks tersebut harus juga didasari dan dilengkapi dengan bukti, data / fakta, maupun alasan yang logis dan bijak agar pembaca atau pendengar dapat menerimanya dengan baik dan bijak juga. lantas apa tujuan dari Teks Editorial atau Opini.

Tujuan Teks Tajuk Rencana / Editorial / Opini:

Adapun Tujuan dari Teks Editorial atau opini ini antara lain ialah sebagai berikut :

  1. Untuk dapat mengajak para pembaca untuk dapat ikut berpikir didalam sebuah masalah (isu/topik) yang sedang hangat terjadi di lingkungan sekitar.
  2. Memberikan sebuah pandangan dengan berdasarkan fakta data dan alasan kepada pembaca terhadap isu yang sedang berkembang.

Manfaat Teks Editorial / Opini:

Teks editorial ini akan memberi informasi kepada pembaca, dalam merangsang pemikiran, serta juga terkadang mampu untuk dapat menggerakkan pembaca untuk ikut berpartisipasi dan juga bertindak.

Fungsi Teks Tajuk Rencana/Editorial/Opini:

Adapun Fungsi dari Teks Editorial atau opini antara lain ialah sebagai berikut :

  1. Fungsi dari Teks Opini atau editorial ini umumnya menjelaskan sebuah berita juga akibatnya pada masyarakat.
  2. Mengisi latar belakang dari berhubungan dengan berita tersebut dengan kenyataan sosial serta juga faktor yang mempengaruhi dengan lebih menyeluruh.
  3. Terkadang terdapat sebuah analisis kondisi yang berfungsi untuk dapat mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan yang dapat terjadi
  4. Meneruskan penilaian moral mengenai/tentang berita tersebut.

Ciri-Ciri Teks Editorial / Opini:

Dibawah ini merupakan ciri-ciri dari teks editorial atau opini, yakni :

  1. Tema tulisannya selalu hangat dan juga Up To Date (sedang berkembang / berlangsung dibicarakan oleh banyak orang dan juga luas), aktual dan faktual
  2. Bersifat sistematis serta juga logis
  3. Tajuk rencana / editorial atau juga opini merupakan sebuah gagasan atau pendapat yang sifatnya itu sebuah argumentasi (argumentative)
  4. Menarik untuk dibaca karna sedang Hangat, sedang Berlansung dan penggunaan kalimatnya yang singkat, padat serta jelas.

Struktur Teks Editorial

Terdapat 3 Struktur dalam membangun Teks editorial atau opini, yakni :

  1. Pernyataan pendapat (tesis):
    Bagian berisi sebuah sudut pandang penulis mengenai sebuah masalah yang dibahas. Biasanya teori akan diperkuat oleh argumen.
  2. Argumentasi:
    Alasan atau bukti yang digunakan dalam upaya memperkuat pernyataan dalam tesis, meskipun dengan secara umum argumentasi tersebut diartikan untuk dapat menolak suatu pendapat. Argumen tersebut juga bisa berbentuk pertanyaan umum/data dari hasil penelitian, dari pernyataan para ahli, ataupun juga fakta-fakta dengan berdasarkan referensi yang dapat dipercaya.
  3. Penyataan/Penegasan ulang pendapat (Reiteration):
    Bagian yang berisi penegasan ulang mengenai pendapat yang didorong oleh fakta dan data di bagian argumentasi dalam upaya memperkuat/menegaskan.

Kaidah Kebahasaan Teks Editorial

Diibawah ini merupakan kaidah kebahasaan teks editorial atau opini antara lain ialah sebagai berikut:

  • Adverbia: ditujukan agar pembaca meyakini teks yang dibahas, dengan menegaskan menggunakan kata keterangan (adverbia frekuentatif). Kata yang biasa digunakan yaitu: selalu, biasanya, sering, kadang-kadang, sebagian besar waktu, jarang, dan lainnya.
  • Konjungsi: kata penghubung pada teks, contoh nya: bahkan.
  • Verba Material: verba yang menunjukkan perbuatan fisik/peristiwa.
  • Verba Relasional:  verba yang menunjukkan hubungan intensitas (pengertian A adalah B), dan milik (mengandung pengertian A mempunyai B).
  • Verba Mental: verba yang menerangkan persepsi (misalnya melihat, merasa), afeksi (misalnya suka, khawatir), dan kognisi (misalnya berpikir, mengerti). Pada verba mental terdapat partisipan pengindra (senser) dan fenomena.

Contoh Teks Editorial dan Struktur Analisanya

CBT, Pengembangan Teknologi Pendidikan di Indonesia

            Di masa kini, pendidikan sangatlah penting dalam menjalani kehidupan. Tak dapat dipungkiri bahwa tanpa pendidikan masyarakat Indonesia akan tertinggal jauh oleh negara lain. Oleh karena itu, banyak sekali upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia tentang kemajuan pendidikan. Salah satu contoh pengupayaan nya adalah teknologi yang digunakan dalam suatu proses pendidikan, karena teknologi merupakan salah satu faktor untuk berkembangnya suatu negara.

            Baru-baru ini tidak jarang orang yang membicarakan mengenai Ujian Nasional dengan berbasis computer. Itulah salah satu upaya pengembangan teknologi di Indonesia.

            Computer Based Test atau yang sering disebut dengan istilah CBT ini memang sudah seharusnya diberlakukan pada sistem UN di Indonesia. Pada dasarnya, sistem ini tidak hanya untuk pengembangan teknologi saja, namun sistem ini juga lebih efisien dan lebih hemat dibanding dengan Paper Based Test yang harus mencetak soal ke dalam kertas. Padahal, peserta Ujian Nasional sangatlah banyak, dapat mencapai jutaan peserta. Tidak hanya itu, biaya pengiriman naskah soal pun tidak sedikit.

Pemanfaatan teknologi seperti itu sebenarnya sangatlah meringankan. Manfaat yang diberikan nya pun tidaklah sedikit. Manfaat tersebut tidak hanya didapat oleh pemerintahan saja. Untuk siswa, mereka akan lebih terbantu, karena mereka sudah tidak focus menghitamkan jawaban. Selama ini, factor menjawab pada kertas LJK sangatlah memengaruhi pada nilai mereka. Mereka hanya tinggal mengeklik jawabannya. Jadi, waktu nya tidak terbuang sia-sia.

            Kendala dari program tersebut adalah beberapa masyarakat yang belum bisa menyetujui hal tersebut. Mereka menganggap bahwa CBT tersebut akan membebankan siswa, terutama pada siswa yang belum lancar dalam masalah teknologi. Padahal,dengan itu mereka akan termotivasi untuk lebih bisa dalam teknologi seperti computer, karena pada dasarnya saat ini banyak sekali test-test yang menggunakan sistem CBT. Mereka yang tidak setuju, masih belum bisa untuk diajak berjalan menuju suatu perubahan yang lebih baik. Kecenderungan seperti itu dapat memengaruhi daya pengembangan, kreasi dan kreativitas. Padahal, untuk menjadi suatu negara yang maju, berubah itu perlu, berubah untuk yang lebih baik.

            Suatu negara memerlukan suatu kondisi paling tidak sejajar dengan negara lain yang ada di dunia. Indonesia merupakan negara berkembang dan Indonesia sendiri perlu suatu kemajuan.

MENGANALISIS TEKS EDITORIAL/OPINI

Struktur teks Kalimat dalam teks
Pernyataan pendapat 1.      Di masa kini, pendidikan sangatlah penting dalam menjalani kehidupan. Tak dapat dipungkiri bahwa tanpa pendidikan masyarakat Indonesia akan tertinggal jauh oleh negara lain. Oleh karena itu, banyak sekali upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia tentang kemajuan pendidikan. Salah satu contoh pengupayaan nya adalah teknologi yang digunakan dalam suatu proses pendidikan, karena teknologi merupakan salah satu faktor untuk berkembangnya suatu negara.
Argumentasi 2.      Baru-baru ini tidak jarang orang yang membicarakan mengenai Ujian Nasional berbasis computer. Itulah salah satu upaya pengembangan teknologi di Indonesia.

3.      Computer Based Test atau yang sering disebut dengan istilah CBT ini memang sudah seharusnya diberlakukan pada sistem UN di Indonesia. Pada dasarnya, sistem ini tidak hanya untuk pengembangan teknologi saja, namun sistem ini juga lebih efisien dan lebih hemat dibanding dengan Paper Based Test yang harus mencetak soal ke dalam kertas. Padahal, peserta Ujian Nasional sangatlah banyak, dapat mencapai jutaan peserta. Tidak hanya itu, biaya pengiriman naskah soal pun tidak sedikit.

4.      Pemanfaatan teknologi seperti itu sebenarnya sangatlah meringankan. Manfaat yang diberikan nya pun tidaklah sedikit. Manfaat tersebut tidak hanya didapat oleh pemerintahan saja. Untuk siswa, mereka akan lebih terbantu, karena mereka sudah tidak focus menghitamkan jawaban. Selama ini, factor menjawab pada kertas LJK sangatlah memengaruhi pada nilai mereka. Mereka hanya tinggal mengeklik jawabannya. Jadi, waktu nya tidak terbuang sia-sia.

5.      Kendala dari program tersebut adalah beberapa masyarakat yang belum bisa menyetujui hal tersebut. Mereka menganggap bahwa CBT tersebut akan membebankan siswa, terutama pada siswa yang belum lancar dalam masalah teknologi. Padahal,dengan itu mereka akan termotivasi untuk lebih bisa dalam teknologi seperti computer, karena pada dasarnya saat ini banyak sekali test-test yang menggunakan sistem CBT. Mereka yang tidak setuju, masih belum bisa untuk diajak berjalan menuju suatu perubahan yang lebih baik. Kecenderungan seperti itu dapat memengaruhi daya pengembangan, kreasi dan kreativitas. Padahal, untuk menjadi suatu negara yang maju, berubah itu perlu, berubah untuk yang lebih baik.

Pernyataan ulang pendapat 6.      Suatu negara memerlukan suatu kondisi paling tidak sejajar dengan negara lain yang ada di dunia. Indonesia merupakan negara berkembang dan Indonesia sendiri perlu suatu kemajuan.

Kata keterangan / adverbial frekuentatif

No Kalimat Adverbia Frekuentatif
1 Baru-baru ini tidak jarang orang yang membicarakan mengenai Ujian Nasional berbasis computer. Jarang
2 Computer Based Test atau yang sering disebut dengan istilah CBT ini memang sudah seharusnya diberlakukan pada sistem UN di Indonesia. Sering
No Kalimat Konjungsi Fungsi
1 Oleh karena itu, banyak sekali upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia tentang kemajuan pendidikan. Oleh karena itu Untuk menyatakan akibat
2 Salah satu contoh pengupayaan nya adalah teknologi yang digunakan dalam suatu proses pendidikan, karena teknologi merupakan salah satu faktor untuk berkembangnya suatu negara. karena Untuk menyatakan akibat
3 Pada dasarnya, sistem ini tidak hanya untuk pengembangan teknologi saja, namun sistem ini juga lebih efisien dan lebih hemat dibanding dengan Paper Based Test yang harus mencetak soal ke dalam kertas. Namun Untuk menyatakan keadaan pertentangan dengan keadaan sebelumnya
4 Padahal, peserta Ujian Nasional sangatlah banyak, dapat mencapai jutaan peserta. Padahal Memperkuat argumentasi
5 Manfaat tersebut tidak hanya didapat oleh pemerintahan saja. Untuk siswa, mereka akan lebih terbantu, karena mereka sudah tidak focus menghitamkan jawaban. karena Untuk menyatakan akibat
6 Selama ini, factor menjawab pada kertas LJK sangatlah memengaruhi pada nilai mereka. Selama ini Untuk menyatakan waktu
7 Jadi, waktu nya tidak terbuang sia-sia. Jadi Untuk menyatakan konsekuensi
8 Padahal, dengan itu mereka akan termotivasi untuk lebih bisa dalam teknologi seperti computer, karena pada dasarnya saat ini banyak sekali test-test yang menggunakan sistem CBT. padahal Memperkuat argumentasi
9 Padahal, untuk menjadi suatu negara yang maju, berubah itu perlu, berubah untuk yang lebih baik. padahal Memperkuat argumentasi
No Kalimat Verba Verba material/ relasional/ mental
1 Salah satu contoh pengupayaan nya adalah teknologi yang digunakan dalam suatu proses pendidikan, karena teknologi merupakan salah satu faktor untuk berkembangnya suatu negara. merupakan Verba relasional
2 Computer Based Test atau yang sering disebut dengan istilah CBT ini memang sudah seharusnya diberlakukan pada sistem UN di Indonesia. disebut Verba relasional
3 Selama ini, factor menjawab pada kertas LJK sangatlah memengaruhi pada nilai mereka. menjawab Verba material
4 Mereka menganggap bahwa CBT tersebut akan membebankan siswa, terutama pada siswa yang belum lancar dalam masalah teknologi. menganggap Verba mental
5 Padahal, untuk menjadi suatu negara yang maju, berubah itu perlu, berubah untuk yang lebih baik. menjadi Verba relasional
6 Indonesia merupakan negara berkembang dan Indonesia sendiri perlu suatu kemajuan. Merupakan Verba relasional

No

Kosakata

Arti kosakata

1

Efisien

tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya)

2

Kendala

keadaan yang membatasi, menghalangi, atau mencegah pencapaian sasaran; kekuatan yang memaksa pembatalan pelaksanaan;

3

Kreasi

hasil daya cipta; hasil daya khayal

4

Kreativitas

kemampuan untuk mencipta; daya cipta

Sekian dan terima kasih sudah membaca mengenai Teks Editorial : Pengertian , Struktur, Kaidah, Dan Contoh, semoga bermanfaat untuk anda.

  • √ Pengertian Diversifikasi, Tujuan, Bentuk, Strategi dan Manfaatnya
  • √ Pengertian Transportasi, Unsur, Fungsi, Manfaat, Jenis dan Contoh
  • √ Pengertian Reformasi, Syarat, Tujuan, dan Latar Belakang
  • √ Pengertian Defisit, Faktor Penyebab, Dampak dan Cara Mengatasinya
  • √ Pengertian Viskositas
  • √ Pengertian Antibodi, Sifat, Fungsi, Struktur dan Jenisnya
  • Pengertian Fabel
  • √ Pengertian Tulang Pengumpil, Fungsi, Bagian dan Karakteristik
  • √ Pengertian APBN
  • √ Pengertian Mulut, Struktur, Bagian, Fungsi dan Gangguannya
  • √ Pengertian Gastritis, Faktor, Tanda, Menurut Para Ahli
  • √ Pengertian Loyalitas, Karakteristik, Pembentukan, Faktornya
  • Materi Teks Editorial
  • √ Pengertian Eksploitasi, Jenis, Contoh, Dampak dan Menurut Ahli
  • √ Pengertian Akuntansi Pemerintahan