Kaki manakah yang dijadikan tumpuan untuk meloncat?

Lompat tinggi adalah suatu bentuk gerakan melompat ke atas dengan cara mengangkat kaki ke depan ke atas sebagai upaya membawa titik berat badan setinggi mungkin dan secepat mungkin jatuh (mendarat) dengan cara melakukan tolakan pada salah satu kaki untuk mencapai suatu ketinggian tertentu. Tujuan utama dari lompat tinggi adalah mengangkat badan setinggi mungkin agar dapat melewati mistar. Tingginya lompatan bergantung pada tiga faktor. Pertama, pelompat harus mengembangkan daya angkat sebesar mungkin agar dapat melempari badan ke udara dengan kecepatan yang sebesar-besarnya. Tinggi yang dicapai oleh badan sesuai dengan kecepatan yang digunakan untuk meningalkan tanah. Kedua, sudut tolakan sedapat mungkin mendekati tegak lurus agar dapat memusatkan gaya untuk mencapai ketinggian, namun sudut tolakan itu harus cukup untuk membawa badan dari sebelah mistar ke sebelah yang lain. Ketiga, jarak di mana titik berat badan dapat diangkat terbatas. Pada target lompatan, batas jarak harus antara 2 dan 3 kaki dimana seseorang pelompat yang terbaik dapat menolakan titik beratnya ke atas dari sikap berdiri dengan tangan disamping badan.[1]

Kaki manakah yang dijadikan tumpuan untuk meloncat?
Yelena Slesarenko pada Stavanger Games 2007.

Gaya guling perut salah satu gaya dalam lompat tinggi di mana posisi badan telungkup untuk melewati mistar. Karakteristik dalam pelaksanaan gaya guling perut diawali dengan gerakan awalan, tolakan atau tumpuan, sikap badan di atas mistar dan mendarat. Pada awalan pelompat mengambil langkah dari depan mistar atau bilah ke belakang 5 atau 7 langkah, pada hitungan 5 atau 7 langkah kaki kiri atau tumpu menginjak balok tolakan. Pada waktu akan melakukan tumpuan, pelompat pada tiga atau lima langkah terakhir harus sudah mempersiapkan kakinya untuk melakukan tolakan yang sekuat-kuatnya, sehingga dapat mengangkat tubuhnya melayang ke atas. Tolakan dimulai dari tumit, terus ke telapak kaki dan berakhir pada ujung jari kaki yang dilakukan secara cepat dan tepat. Pada saat titik berat badan berada di atas kaki tolakan, secepat mungkin pergelangan kaki ditolak lurus ke atas, badan dicondongkan ke belakang hingga berat badan berada pada kaki belakang (kaki ayun) sikap badan di atas mistar dibentuk mulai dari saat lepasnya kaki tolak sampai melayang di atas mistar.[5] Posisi badan di atas mistar yaitu setelah tungkai yang diayunkan melewati mistar, posisi badan telungkup di atas mistar, dengan posisi pinggul lebih tinggi dari punggung. Kaki tolak dengan lutut dibengkokkan menuju ke samping. Sementara itu, kepala di miringkan kebawah mistar, tubuh akan jatuh menuju tempat pendaratannya.[6] Pada waktu mendarat atau jatuh yang pertama kali kena adalah kaki kanan dan tangan, bila tumpuan menggunakan kaki kiri, lalu bergulingnya yaitu menyusur punggung, tangan dan berakhir pada bahu dan punggung badan.[5]

Guling sisiSunting

Gaya guling sisi adalah gaya dimana pelompat melakukan tolakan dengan kaki yang terdekat dengan mistar. Cara melakukannya adalah pertama pelompat mengambil awalan atau ancang-ancang dari samping dengan sudut antara 35° sampai 45° dari pada letak mistar. Misalnya jika si pelompat melakukan tolakan dengan kaki kiri, maka awalannya dari samping kid. larak awalan tergantung dari pelompat sendiri, apakah tiga langkah, lima langkah, tujuh langkah, dan seterusnya. Hal ini biasanya disesuaikan dengan ketinggian mistar yang akan dilompatinya. Hal yang harus diperhatikan adalah tiga langkah yang terakhir harus dilakukan dengan langkah yang lebih panjang dan lebih cepat. Kedua, melakukan tolakan sekuat-kuatnya ke atas agar dapat membawa atau mengangkat seluruh tubuh melayang ke udara setinggi-tingginya. Melakukan tolakan dengan kaki yang terdekat pada mistar. Ketiga, setelah kaki ayun (kaki kanan) mencapai ketinggian maksimum. secepatnya kaki tolakan (kaki kiri) diayunkan atau diangkat ke atas bersamaan dengan badan diputar ke samping kiri hingga sikap tubuh berubah (lay out). Seolah-olah seperti tidur miring pada sisi badan sejajar dengan mistar. Kemudian badan digulingkan ke kiri melewati mistar dengan kaki tolakan dilipat dekat ke badan, dan kaki ayun diluruskan. Keempat, setelah kaki tolakan melewati mistar segera turunkan, untuk mendarat dibantu dengan kedua tangan jika diperlukan dengan sikap badan.[7]

GuntingSunting

Gaya gunting adalah gaya lompat tinggi tertua di dunia. Gaya ini muncul dengan hadirnya olahraga atletik lompat tinggi di olimpiade Skotlandia di abad ke-19. Pada gaya ini posisi kaki yang melompat, mengayun dan melewati mistar tampak seolah-olah seperti gerakan gunting. Gaya gunting diawali dengan lompatan yang berasal dari tolakan kaki terkuat dan dilanjutkan dengan ayunan kaki satunya ketika tubuh mendekati mistar sehingga akhirnya kedua kaki dan seluruh tubuh bisa lobos melewati mistar pada ketinggian tertentu. Selanjutnya gaya gunting ini disempurnakan oleh Michael Sweeney dan perbedaannya terletak pada awalan untuk melakukannya. Pada gaya gunting klasik, gaya lompat yang dilakukan merupakan gaya jongkok dan posisi tubuh berada di depan mistar, sementara Sweeney mengubahnya menjadi awalan dengan posisi tubuh berada di samping mistar segingga gerakan gunting ini dilakukan dengan posisi tubuh miring atau sejajar dengan mistar. [8]

PunggungSunting

Lari awalan pada lompat tinggi gaya puggung yang diperhatikan adalah harus dapat dilakukan dengan cepat dan menikung (curved run up). Dari mulai start harus sedikit menikung, kemudian semakin tajam tikungannya. Bentuk lari awalan tersebut membawa pelompat kepada sikap lari yang khas pada lompat tinggi gaya punggung. Caranya badan akan condong atau miring ke dalam. Apabila pelompat menggunakan tolakan dengan kaki kanan, maka lari awalannya dilakukan dari sebelah kiri mistar. Tetapi bila menggunakan tolakan dengan kaki kiri, awalan dilakukan dari sebelah kanan mistar. Jumlah langkah dalam menentukan lari awalan antara 5 sampai 9 langkah. Sikap saat di atas mistar adalah badan seakan-akan terlempar mundur melintasi mistar, yaitu setelah menolak dari tanah. Badan di atas mistar terlentang agak serong di atas mistar, jadi perut dan muka menghadap ke atas. Arah badan pada saat melayang di atas mistar adalah serong menyilang di atas mistar dan arah kaki tolak (kaki kanan) pada saat menolak adalah serong menuju mistar. Mendarat pada lompat tinggi gaya punggung adalah dengan punggung dan seluruh pundaknya atau tengkuknya. [9]

RujukanSunting

  1. ^ Refiater, Ucok Hasian (2012-09-01). "HUBUNGAN POWER TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI". JURNAL HEALTH AND SPORT (dalam bahasa Inggris). 5 (03): 670.
  2. ^ Soemawinata, Nenny (2016-02-05). Fusion Leadership (Harmoni dua dunia). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hlm.178. ISBN978-602-03-2464-7.
  3. ^ Nelistya, Anne (2007). MENJADI PEMAIN ATLETIK YANG TANGGUH. Jakarta: Be Champion. hlm.10. ISBN978-602-8884-07-5.
  4. ^ Susila, Wawan (Juli 2019). "EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN DRILL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT TINGGI GAYA GULING (STRADDLE) TERHADAP SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI NGABEYAN 01 KECAMATAN KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2017/2018". Konvergensi. 6 (29): 173. ISSN2301-9050.
  5. ^ a b Sriawan, Sriawan (2015). "IDENTIFIKASI KESALAHAN DALAM MELAKUKAN LOMPAT TINGGI GAYA GULING PERUT SISWA KELAS V sdn iii PENGASIH WATES KULONPROGO". Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia (dalam bahasa Inggris). 11 (1): 5658. doi:10.21831/jpji.v11i1.8171. ISSN2581-2300.
  6. ^ Ilham, Zulfikar (2017-06-22). "HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE SISWA PUTRA KELAS X SMK YPS PRABUMULIH". JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN (dalam bahasa Inggris). 16 (1): 17. doi:10.24114/jik.v16i1.6449. ISSN2549-9777.
  7. ^ Muhtar, Tatang; Irawati, Riana (2020). Atletik. Sumedang Utara: UPI Sumedang Press. hlm.85. ISBN978-602-6438-91-1.
  8. ^ Indarto, Pungki; Sistiasih, Vera Septi (2018). Pandai Mengajar dan Melatih Atletik. Surakarta: Muhammadiyah University Press. hlm.91. ISBN978-602-361-142-3.
  9. ^ Lengkana, Anggi Setia (2015-11-19). Belajar & Berlatih Atletik. Bandung: CV Salam Insan Mulia. hlm.98. ISBN978-602-74162-5-3.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lompat_tinggi&oldid=19065390"