Kandungan surah Ali Imran ayat 159 adalah

Kandungan surah Ali Imran ayat 159 adalah

Isi Kandungan Surat Ali Imran Ayat 159 Lengkap dengan Bacaan Arab dan Terjemahan /REUTERS

MANTRA SUKABUMI - Berikut akan kami bagikan isi kandungan surat Ali Imran ayat 159 lengkap dengan bacaan arab dan terjemahan.

Surat Ali Imran merupakan surat ke-3 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 200 ayat dan termasuk surah Madaniyah.

Surat Ali Imran diturunkan setelah surat Al-Baqarah dan surah An-Nisa.

Baca Juga: Link Twibbon Sambut Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW 1443 H, Mudah dan Gratis Tinggal Klik

Dirangkum mantrasukabumi.com dari laman Kemenag.go.id pada Minggu, 6 Februari 2022 berikut isi kandungan surat Ali Imran ayat 159 lengkap dengan bacaan arab hingga terjemahan.

Simak pembahasan Surat Ali Imran Ayat 159

>

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

Artinya:

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

Ayat ke 159 dalam surat Ali Imran memiliki beberapa isi kandungan, berikut kandungan surat ke tiga dalam Alquran ini:

SuaraJatim.id - Musyawarah untuk mufakat adalah salah satu ciri orang Indonesia. Cara ini digunakan untuk mencari jalan keluar atas suatu masalah, mulai dari tingkat keluarga hingga tataran pemerintahan. Musyawarah untuk mufakat dilakukan dengan cara membahas suatu masalah secara bersama sehingga mendapatkan sebuah keputusan yang bisa diterima oleh semua pihak. Semangat tersebut juga diwariskan dalam Al Quran. Salah satunya dalam Surah Ali Imran ayat 159.

Surah Ali Imran adalah surah ke 3 dalam Al Quran. Surah ini tergolong surah Madaiyyah dan terdapat 200 ayat di dalamnya. Laman wikishia.net menulis, banyak hal yang dibahas dalam surah Ali Imran, diantaranya mengenai sejarah para nabi, tauhid, sifat-sifat Allah dan pelajaran yang bisa dipetik dari Perang Badar dan Perang Uhud.

Nah, salah satu ayat yang berlatar belakang mengenai perang Uhud adalah Surah Ali Imran ayat 159. Ayat tersebut berbunyi sebagai berikut.

"Fabimaa rohmatim minalloohi linta lahum. Walau kunta fadhdhon gholiidhol qolbi lanfadldluu min haulik. Fa’fu ‘anhum wastaghfirlahum wasyaawirhum fil amr. Fa,idzaa azamta fatawakkal ‘alallooh. Innallooha yuhibbul mutawakkiliin"

Baca Juga: Surah Ar Rad Ayat 11: Makna Manusia Sebagai Pembuat Perubahan

Artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

Kandungan surah Ali Imran ayat 159 adalah
Ilustrasi berdoa (Pixabay)

Latar Belakang Turunnya Surah Ali Imran ayat 159

Laman umma.id menulis, Salah satu ulama yang menjelaskan isi kandungan ayat tersebut adalah Sayyid Qutb dalam kitab Tafsir Fi Zilalil Qur’an. Menurut Qutb, ayat tersebut berlatar belakang kejadian saat perang Uhud. Saat itu semangat kaum muslimin tengah berkobar untuk ikut berperang. Namun ketika dalam hendak berperang, di dalam kelompok pasukan terjadi perpecahan.

Sepertiga jumlah pasukan kembali pulang ke MAdinah sebelum terjun ke medan perang. Mereka yang berbalik arah dipimpin oleh Abdullah bi n Ubay bin Salul, yang merupakan seorang yang munafik.

Akibatnya kaum muslimin kalah dalam perang tersebut. Rasulullah ditinggalkan di tengah peperangan dan dikepung oleh musuh. Hanya beberapa sahabat saja yang bertahan melindungi Rasulullah, sementara yang lainnya porak poranda dihantam musuh.

Baca Juga: Makna Surah Ar Rad Ayat 11, Manusia Sebagai Pembuat Perubahan

Umat islam terpukul akan kejadian tersebut. Mereka marah dan emosi karena ditinggal oleh sepertiga pasukan, sehingga mengalami kekalahan dalam perang Uhud.

Dalam kondisi seperti itulah Allah menurunkan Surah Ali Imran ayat 159. Tujuannya untuk menenangkan dan menyenangkan hati Rasulullah dan pengikutnya. Dalam ayat ini Allah juga menunjukkan bahwa salah satu nikmat yang dimiliki umat muslim adalah akhlak mulia Rasulullah yang lembut, pemaaf dan tawakal.

Kandungan surah Ali Imran ayat 159 adalah
Ilustrasi Berdoa Kepada Tuhan. (pixabay.com)

Isi dan kandungan Surah Ali Imran ayat 159

Laman wislah.com menulis, meski para pengikut Rasulullah ada yang melakukan kesalahan atau pelanggaran dalam Perang Uhud, Nabi Muhammad tidak marah. Sebaliknya beliau menunjukkan contoh akhlak yang mulia dan penuh kesabaran dalam menjadi seorang pemimpin. Jika tidak demikian, bisa dibayangkan, umat Islam akan tercerai berai dan menjauh dari sisi beliau, sehingga tida ada lagi kekuatan.

Ayat ini juga mengisyaratkan pentingnya duduk bersama dalam membahas suatu permasalahan melalui cara-cara musyawarah. Dan musyawarah tersebut dipakai untuk membicarakan hal-hal yang sifatnya diniawai, seperti urusan politik, ekonomi dan kemasyarakatan.

Beberapa makna dan pelajaran yang bisa kita petik dari Surah Ali Imran ayat 159 di antaranya:

1. SIfat lemah lembut adalah rahmat Allah

Sayyid Qutb mengatakan, manusia selalu membutuhkan sosok yang penuh kasih sayang, lembut, teduh dan penuh cinta dan kelembutan. Menurut dia, hal itu ada semua di diri Rasulullah karena rahmat Allah. Penjelasan tersebut mengisyaratkan bahwa sifat lemah lembut harus dimiliki semua mukmin, terutaman yang menjadi seorang pemimpin.

2. Sifat kasar menjauhkan

Menurut Ibnu Katsir, kata-kata kasar dan keras hati adalah sikap yang dibenci oleh manusia dimanapun itu. Terlebih jika sikap itu ada pada diri seorang pemimpin. Menurut dia, seorang pemimpin akan dijauhi jika kerap bersikap kasar.

3. Seni memaafkan dan Demokratis

Poin ketiga dari Surah Ali Imran ayat 159 adalan perintah untuk memaafkan dan memohon ampun serta bermusyawarah. Menurut Sayyid Qutb dalam Tafsir FI Zilalil Qur’an, Rasulullah sendiri juga menerapkan hal tersebut. Ia mencontohkan, saat perang Badar, rasulullah bermusyawarah dan meminta pendapat para sahabat ketika akan berhadapan dengan tantara Quraisy.

4. Tawakkal dan menyikapi hasil musyawarah

Ketika menafsirkan poin ini, Ibnu Katsir mengatakan, “Yakni apabila engkau bermusyawarah dengan mereka dalam urusan itu dan kamu telah membulatkan tekadmu, hendaklah kamu bertawakkal kepada Allah.”

Menurut dia, jika sebuah musyawarah telah menghasilkan keputusan, maka peganglah keputusan tersebut dan bertawakallah kepada Allah. Jangan menyalahkan hasil musyawarah jika ada yang tidak sesuai dengan harapan.

Demikian tadi ulasan mengenai Surah Ali Imran ayat 159. Semoga kita bisa memetik hikmah ari surah tersebut dan menjadikan kita pemimpin yang baik di kemudian hari.

Kontributor : Rio Rizalino

Surah Ali Imran 159, Foto: Dok. npc.com

Surah Ali Imran merupakan surah yang memiliki urutan ke-3 dalam Alquran. Surah ini masih termasuk dalam Juz 3 dan Juz 4. Pada ayat ke 159 termasuk dalam kategori juz 4.

Bagaimana bunyi dari surah Ali Imran ayat 159? Apa makna dan kandungannya? Ketahui jawabannya di bawah ini!

Bunyi dan Arti Ali Imran ayat 159

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

(Fabimaa rohmatim minalloohi linta lahum. Walau kunta fadhdhon gholiidhol qolbi lanfadldluu min haulik. Fa’fu ‘anhum wastaghfirlahum wasyaawirhum fil amr. Fa,idzaa azamta fatawakkal ‘alallooh. Innallooha yuhibbul mutawakkiliin)

"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya."

Kandungan Surah Ali-imran 159

Berikut akan disajikan kandungan dari surah Ali Imran ayat 159 yang disarikan dari tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar dan Tafsir Al Munir.

Lemah Lembut merupakan Rahmat Allah

Hal pertama yang dapat diambil dari Surat Ali Imran ayat 159 ini adalah sifat lemah lembut Rasulullah Shalallahu'alahiwassalam adalah karena rahmat Allah.

Rasulullah Shalallahu'alahiwassalam memiliki sifat lemah lembut. Ayat ini menyatakan, sifat lemah lembut itu dikarenakan rahmat Allah ta'ala. Penjelasan yang disajikan oleh Sayyid Qutb itu mengisyaratkan, sikap lemah lembut harus dimiliki oleh setiap mukmin, terlebih lagi jika ia seorang pemimpin.

Sikap Kasar akan Menjauhkan

Hal kedua yang dapat diambil dari Surat Ali Imran ayat 159 ini menjelaskan akibat bersikap keras lagi kasar.

Kata-kata kasar dan keras hati adalah sifat yang secara fitrah dibenci oleh manusia. Jika ada pemimpin yang kata-katanya kasar dan hatinya keras, maka sudah barang tentu manusia akan menjauhinya. Jika ada yang mendekat, itupun karena takut dan terpaksa.

Memaafkan dan Sikap Demokratis

Ketiga, kandungan yang dapat diambil dari Surat Ali Imran ayat 159 ini ialah perintah untuk memaafkan dan memohonkan ampun serta bermusyawarah.

Meskipun sebagian dari kaum muslimin telah berbuat salah, Allah tetap memerintahkan Rasulullah untuk memaafkan dan memohonkan ampunan kepada Allah. Allah juga memerintahkan untuk mengajak mereka bermusyawarah.

Tawakkal dan menyikapi Hasil Musyawarah

keempat, kandungan dari Surat Ali Imran ayat 159 ini adalah perintah untuk bertawakkal, terutama setelah musyawarah.

Itulah penjelasan mengenai surah Ali Imran 159 dan isi kandungannya. Semoga bermanfaat.