Kegiatan manusia yang mendukung kelangsungan daur air adalah

Avisena Ashari Selasa, 2 Juni 2020 | 07:15 WIB

Penghijauan adalah salah satu aktivitas manusia yang berdampak positif terhadap kelestarian air [Designed by macrovector / Freepik]

Bobo.id – Bayangkan jika siklus air terganggu atau bahkan terhenti, teman-teman. Wah, pasti ketersediaan air di Bumi juga semakin menipis.

Karenanya, sebagai manusia kita harus menjaga kelestarian air. Kegiatan manusia ada yang berdampak positif dan ada yang berdampak negatif terhadap kelestarian air.

Ayo, ketahui apa saja kegiatan manusia yang berdampak positif dan yang berdampak negatif terhadap kelestarian air!

Kegiatan yang Berdampak Positif pada Kelestarian Air

1. Pembuatan Daerah Resapan Air

Salah satu kegiatan manusia yang berdampak positif pada kelestarian air adalah pembuatan daerah resapan air, teman-teman.

Air tanah biasanya lebih jernih dibandingkan dengan air yang ada di pemukaan Bumi.

Sebabnya, air tanah sudah melewati proses “penyaringan” oleh lapisan tanah yang dilewatinya, juga perakaran tumbuhan.

Karenanya, salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga ketersediaan air tanah adalah membuat daerah resapan air ini, teman-teman.

Baca Juga: Yuk, Kita Jaga Kelestarian Pesisir Laut dengan Menabur Bibit Mangrove!

Page 2

Page 3

Designed by macrovector / Freepik

Penghijauan adalah salah satu aktivitas manusia yang berdampak positif terhadap kelestarian air

Bobo.id – Bayangkan jika siklus air terganggu atau bahkan terhenti, teman-teman. Wah, pasti ketersediaan air di Bumi juga semakin menipis.

Karenanya, sebagai manusia kita harus menjaga kelestarian air. Kegiatan manusia ada yang berdampak positif dan ada yang berdampak negatif terhadap kelestarian air.

Ayo, ketahui apa saja kegiatan manusia yang berdampak positif dan yang berdampak negatif terhadap kelestarian air!

Kegiatan yang Berdampak Positif pada Kelestarian Air

1. Pembuatan Daerah Resapan Air

Salah satu kegiatan manusia yang berdampak positif pada kelestarian air adalah pembuatan daerah resapan air, teman-teman.

Air tanah biasanya lebih jernih dibandingkan dengan air yang ada di pemukaan Bumi.

Sebabnya, air tanah sudah melewati proses “penyaringan” oleh lapisan tanah yang dilewatinya, juga perakaran tumbuhan.

Karenanya, salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga ketersediaan air tanah adalah membuat daerah resapan air ini, teman-teman.

Baca Juga: Yuk, Kita Jaga Kelestarian Pesisir Laut dengan Menabur Bibit Mangrove!

tirto.id - Air sangat penting bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di bumi. Jumlah air di bumi selalu tetap, namun air bergerak dalam lingkaran peredaran yang disebut siklus air atau siklus hidrologi.

Walau jumlah air selalu tetap, tetapi adanya perubahan musim membuat suatu wilayah bisa mengalami kekurangan air atau kelebihan air. Saat musim kemarau, air menjadi sulit ditemukan. Sedangkan musim hujan air berlimpah dimana-mana. Semua ini terjadi karena adanya daur air atau siklus air.

Siklus Air

Siklus air adalah perputaran air di permukaan bumi yang diawali dari penguapan benda-benda biotik dan benda abiotik sebagai akibat pemanasan sinar matahari. Siklus ini terjadi karena adanya pengaruh dari panas sinar matahari, yang membuat air menguap.

Penguapan itu terjadi pada air laut, sungai, danau, rawa, dan semua tempat dimana terdapat air dan terjangkau oleh sinar matahari. Proses penguapan ini disebut evaporasitransporasi, demikian dilansir laman Sumber Belajar Kemdikbud.

Uap air naik ke tempat yang lebih tinggi dan bersuhu rendah sampai mengalami proses kondensasi dan menjadi kumpulan titik-titik air yang disebut awan. Untuk wilayah yang lebih tinggi dan dingin, uap air akan membeku menjadi es atau salju yang disebut proses sublimasi.

Setelah menjadi hujan dan air meresap ke tanah [proses inflitrasi], maka air menjadi air tanah. Air akan mengalir melalui mata air ke sungai [disebut run-off] atau sumber air lainnya. Jika air tertinggal di dedaunan dan meresap, proses itu disebut intersepsi.

Siklus air dibagi menjadi 3 yaitu:

  • Siklus pendek: saat terjadi penguapan air laut, uap tersebut mengalami proses kondensasi menjadi awan, lalu hujan dan turun lagi ke laut.
  • Siklus sedang [menengah]: saat terjadi penguapan air laut, mengalami kondensasi, dibawa angin ke darat, lalu hujan turun di darat, kemudian air hujan meresap ke tanah, dibawa sungai kembali ke laut.
  • Siklus panjang [siklus besar]: saat air laut menguap, mengalami kondensasi menjadi awan, terbawa angin ke pegunungan, lalu jatuh sebagai salju, salju menjadi gletser, kemudian mencair dan masuk ke sungai, kemudian air sungai kembal ke laut.
Mengutip laman bsd.pendidikan.id Siklus air atau daur air sudah terjadi sejak berjuta tahun lalu, dan jumlah air tidak mengalami perubahan namun dapat mengalami penurunan kualitas.

Penurunan kualitas air maksudnya adalah saat air tercemar racun, polusi, zat berbahaya dan berbagai kotoran lainnya. Jika air tercemar maka manusia dan kehidupan tentu akan terancam. Karena itu manusia harus menjaga kelestarian air bersih.

Kegiatan manusia yang memengaruhi siklus air

Menjaga kelestarian air adalah tanggung jawab semua manusia. Manusia dan kegiatan yang dilakukannya, dapat memengaruhi terjadinya siklus air. Misalnya pada wilayah yang memiliki hutan lebat dan aneka tanaman yang subur, air dapat dijumpai dengan mudah di wilayah tersebut.

Sebaliknya, di wilayah tandus tanpa hutan, pohon, tanaman, tanah kering dan berpasir, apakah mudah ditemukan air? Tentu sulit. Pohon adalah salah satu faktor yang membuat air dapat tertahan di dalam tanah. Akar-akar tanaman mampu menyimpan air, menahan air agar tidak terus mengalir ke sungai.

Jika manusia membabat hutan secara besar-besaran, maka siklus air dapat terganggu. Tanah tak mampu menahan air, akibatnya banjir melanda wilayah tanpa pepohonan. Untuk mencegah banjir, manusia harus melakukan reboisasi atau penghijauan kembali hutan yang gundul.

Selain penghijauan kembali, wilayah yang tak punya hutan dianjurkan untuk membuat bak-bak resapan air, pembuatan waduk, bendungan, dan saluran irigasi agar daur air tetap terjaga.

Penghematan air

Melakukan penghematan air juga disarankan agar semua makhluk hidup dapat merasakan segarnya air bersih secara merata. Kegiatan manusia yang menggunakan air semisal mencuci, mandi, memasak, menyiram tanaman, dan lainnya sebaiknya dilakukan dengan bijak dan hemat tidak berlebih-lebihan.

Jika manusia menyedot air bersih dengan pompa secara serampangan, maka makhluk hidup lain bisa menderita akibat kurang air. Hewan juga butuh minum, ikan dan tanaman juga demikian. Jika hewan, tanaman, ikan mati akibat kurang air, nantinya manusia juga yang susah.

Beberapa cara menghemat air antara lain:

1. menutup kran dengan rapat setelah selesai menggunakan;

2. mandi dan mencuci pakaian dengan air secukupya;

3. menyiram halaman rumah dengan air bekas cucian;

4. menyiram tanaman dengan air bekas mencuci sayuran.

Baca juga:

  • Apa Penyebab Terjadinya Air Laut Pasang dan Surut?
  • Tahap Siklus Air: Evaporasi, Transpirasi, Kondensasi, & Presipitasi

Baca juga artikel terkait SIKLUS AIR atau tulisan menarik lainnya Cicik Novita
[tirto.id - cck/wta]


Penulis: Cicik Novita
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
Kontributor: Cicik Novita

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề