Kejujuran akan membawa kebaikan bagi para pelakunya yang termasuk Hikmah kejujuran adalah

Antara/Fanny Octavianus

Panitia menunjukan stiker bertema kejujuran yang dibagikan saat Deklarasi Koalisi Masyarakat Pendukung Kejujuran di aula Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (16/6). Acara deklarasi tersebut terinspirasi dari kejujuran Siami.

Red: Heri Ruslan

REPUBLIKA.CO.ID,  Oleh: Dr Amir Faishol Fath
Banyak orang mengajar kebahagiaan di balik kemegahan materi. Padahal, itu semua hanyalah kesemuan belaka. Kalau ingin bahagia jujurlah. Jujur kepada Allah sebagai hamba-Nya, jangan basa-basi dan jangan setengah-setengah. Jujur sebagai suami maka selalu menjauhi dosa dan memberikan nafkah secara halal dan maksimal. Jujur sebagai istri maka selalu menjaga kehormatan diri dan harta suami dan benar-benar menjadi tempat berteduh bagi suami. Jujur sebagai pemimpin maka selalu menjunjung tinggi asa musyawarah dan bekerja keras untuk menegakkan keadilan dan memastikan kesejahtraan rakyatnya.Bila kejujuran seperti tersebut di atas terwujud, banyak hikmah yang akan dipetik. Pertama, jujur akan mengantarkan ke surga. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan kepada kebaikan dan kebaikan akan mengantarkan ke surga … dan sungguh kebohongan akan mengatarkan kepada dosa, dan dosa akan mengantarkan kepada neraka .…” (HR Bukhari-Muslim).Berdasarkan ini, jelas bahwa tidak mungkin kebaikan akan datang jika manusia yang berkumpul di dalamnya adalah para pembohong dan pendusta. Bila di tengah mereka menyebar kebohongan maka otomatis dosa akan semakin merajalela. Bila dosa merajalela maka jamainanya adalah neraka.Kedua, jujur akan melahirkan ketenangan. Rasulullah SAW bersabda, “… maka sesungguhnya kejujuran adalah ketenangan dan kebohongan adalah keraguan .…” (HR Turmidzi). Orang yang selalu jujur akan selalu tenang, sebab ia selalu membawa kebenaran. Sebaliknya, para pembohong selalu membawa kebusukan dan kebusukan itu membawa kegelisahan akibat kebusukannya. Ia akan selalu dihantui dengan kebohongannya dan takut hal itu akan terbongkar. Dan, bila seorang pembohong seperti ini menjadi pemimpin maka ia tidak akan sempat mengurus rakyatnya, karena ia sibuk menyembunyikan kebusukan dalam dirinya.Ketiga, jujur disukai semua manusia. Abu Sofyan pernah ditanya oleh Heraklius mengenai dakwah Rasulullah SAW.  Abu Sofyan menjelaskan bahwa di antara dakwahnya adalah mengajak berbuat jujur. (HR Bukhari-Muslim).Rasulullah SAW terkenal sebagai manusia yang paling jujur. Bahkan, sebelum kedatangan Islam, beliau sudah masyhur sebagai orang yang jujur. Orang-orang kafir Makkah pun mengakui kejujuran Rasulullah SAW, sekalipun mereka tidak beriman. Bahkan, mereka memberi gelar al-Amin (orang yang tepercaya) kepada Rasulullah. Selain itu, mereka juga selalu menitipkan barang berharga kepada Rasul SAW.Keempat, jujur akan mengantarkan pelakunya pada derajat tertinggi. Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang memohon dengan jujur untuk mati syahid, (maka ketika ia wafat) ia akan tergolong syuhada sekalipun mati di atas kasurnya.” (HR Muslim).

Dan kelima, jujur akan mengantarkan pada keberkahan. Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan bahwa seorang pembeli dan pedagang yang jujur dalam melakukan transaksi perdagangannya maka ia akan diberkahi oleh Allah. Sebaliknya, jika menipu maka Allah akan mencabut keberkahan dagangannya. (HR Bukhari Muslim). Wallahu a’lam.

  • hikmah
  • jujur
  • islam
  • muslim
  • rasulullah saw
  • amir faishol

Kejujuran akan membawa kebaikan bagi para pelakunya yang termasuk Hikmah kejujuran adalah

Hikmah Perilaku Jujur akan didapat oleh seorang yang memiliki perilaku jujur, perilaku jujur adalah perilaku yang sesuai antara hati, perkataan serta perbuatan, niat yang ada didalam hati, di ucapkan secara lisan oleh mulut lalu menghasilkan sebuah perbuatan yang sesuai dengan apa adanya. Perilaku Jujur (shidiq) dalam kehidupan sehari-hari sangat diperlukan, namun untuk menjadi seorang yang jujur tidaklah mudah, maka dari itu kita dapat melatih diri untuk berperilaku jujur mulai dari hal-hal yang terkecil hingga hal yang besar. Perilaku Jujur akan memberikan Hikmah yang baik bagi pelakunya baik secara dhahir maupun batin, Perilaku Jujur akan menyelamatkan kita dari berbagai dampak yang buruk dalam kehidupan sehari-hari serta selamat di akherat kelak.

Kejujuran akan membawa kebaikan bagi para pelakunya yang termasuk Hikmah kejujuran adalah

Di dalam syariat agama islam Allah subhanahu wa ta'ala memerintahkan kepada umatnya untuk menjadi orang yang jujur (menegakkan kebenaran), sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surat Al-Maidah ayat 8 :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil, Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. ( QS. Al-Maidah :8)

Perilaku Jujur merupakan perilaku yang sesuai antara isi hati dan perkataan sesuai dengan kenyataan yang ada. Orang yang jujur akan membawa kebenaran, dan mereka yang jujur adalah orang-orang yang bertakwa dan beriman kepada Allah Subhanahu wa ta'ala,

Dan orang-orang yang tidak memiliki perilaku jujur adalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.

1. Perilaku Jujur termasuk orang yang bertakwa kepada Allah SWT.

Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surat Az-Zumar ayat 33 :

وَالَّذِي جَاءَ بِالصِّدْقِ وَصَدَّقَ بِهِ ۙ أُولَٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ

Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya. mereka itulah orang-orang yang bertakwa (QS. Az-Zumar :33)

2. Orang yang Jujur adalah orang yang beriman kepada Allah SWT

Firman Allah Subhanahu wa ta'ala dalam Al-Qur'an surat At-Taubah ayat 119:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. ( QS. At-Taubah : 119)

3. Orang yang tidak memiliki Perilaku Jujur yaitu orang yang tidak beriman

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman didalam Al-Qur'an surat An-Nahl ayat 105 : 

إِنَّمَا يَفْتَرِي الْكَذِبَ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْكَاذِبُونَ

Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta. (QS. An-Nahl : 105)

4. Perilaku Jujur akan membawa ke surga

Orang-orang yang jujur akan mendapatkan pahala surga, sebagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda : 

(عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَاِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِيْ اِلَى الْبِرِّ اِنَّ الْبِرِّيَهْدِيْ اِلَى الْجَنَّةِ (رواه البخارى ومسل

"Dari Abdullah ibn Mas'ud, dari Rasulullah SAW bersabda : " Sesungguhnya jujur itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga" (HR. Bukhari dan Muslim).

5. Orang-orang yang tidak Jujur termasuk golongan Orang yang Munafik

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا ائْتُمِنَ خَانَ

Tanda orang munafik itu ada tiga, jika berkata dia berdusta, jika berjanji dia mengingkari, dan jika diberi amanah dia khianati". (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

6. Orang-orang yang memiliki Perilaku Jujur akan mendapat pahala yang besar

إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا

Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu', laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya. laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS. Al-Ahzab : 35)

7. Orang-orang yang mempunyai Perilaku Jujur akan mendapatkan Surga

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda (diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas'ud) : 

إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حَتَّى يَكُونَ صِدِّيقًا وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا

Sesungguhnya jujur itu menunjukkan kepada kebaikan, dan kebaikan menunjukkan kepada surga. Sesungguhnya akan ada seorang laki-laki yang berbuat jujur sehingga ia akan dicatat sebagai orang yang sangat jujur. Sebaliknya, dusta menunjukkan Kepada kemaksiatan, dan kemaksiatan mengantarkan seorang ke neraka, sungguh akan ada seorang laki-laki yang pandai berdusta sehingga ia dicatat di sisi Allah sebagai seorang pendusta". (HR. Bukhari dan Muslim)

Adapun Hikmah dari perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut :

1. Orang yang jujur akan selalu mendapat Ridho dari Allah Subhanahu wa ta'ala

2. Allah SWT akan memberikan kemudahan-kemudahan kepada orang-orang yang berperilaku jujur

3. Orang- orang yang memiliki perilaku jujur akan selamat dari bahaya serta selamat dari Azab Allah

4. Orang yang berprilaku jujur hatinya, pikirannya dan perasaannya akan selalu tenang

5. Allah Akan memberikan pahala yang tinggi terhadap orang-orang yang memiliki perilaku jujur

6. Orang-orang yang jujur termasuk kedalam golongan orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.

Seorang yang tidak memiliki Perilaku Jujur dia tidak akan dapat melihat kejujuran dari orang lain, ia tidak dapat membedakan antara orang yang jujur dengan orang yang bohong. sebagaimana hadits yang disampaikan dalam kitab ihya' ulumiddin :

وقال رجل لحكيم: ما رأيت صادقا! فقال له:  لو كنت صادقا لعرفت الصادقين

"Seorang laki-laki datang kepada hakim : Aku tidak bisa mengenali orang-orang yang jujur!" Kemudian dijawab oleh hakim : "Seandainya kamu adalah orang yang jujur kamu juga akan mengenal orang-orang yang jujur".

Al-Ghazali mengartikan Jujur dalam berbagai makna, diantaranya; Jujur dalam Perkataan, Jujur dalam niat & kehendak, Jujur didalam tekad (azam), Jujur dalam melaksanakan azam, Jujur didalam perbuatan dan Jujur didalam menerapkan maqamat didalam agama.

1. Jujur dalam perkataan / lisan

Jujur dalam perkataan atau lisan berkaitan secara langsung dengan berita atau informasi yang disampaikan, apakah hal tersebut benar atau salah, baik yang telah lalu, yang sedang terjadi, maupun yang akan terjadi.

2. Jujur dalam niat & kehendak

Jujur dalam kategori ini didasari dengan keiklasan, berperilaku jujur semata-mata hanya karena Allah Subhanahu wa ta'ala, niatnya tidak bercampur dengan nafsu.

Hal ini berkaitan dengan hadits Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah :

فَقَالَ : مَا عَمِلْتَ فِيهَا ؟ قَالَ : تَعَلَّمْتُ الْعِلْمَ وَقَرَأْتُ الْقُرْآنَ وَعَمِلْتُهُ فِيكَ ، قَالَ : كَذَبْتَ ، إِنَّمَا أَرَدْتَ أَنْ يُقَالَ فُلاَنٌ عَالِمٌ ، وَفُلاَنٌ قَارِئٌ ، فَقَدْ قِيلَ ، فَأُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِيَ فِي النَّارِ

...Kemudia ditanyakan (kepadanya): "Apa yang engkau perbuat sewaktu didunia?" ia menjawab:"Aku menuntut ilmu dan membaca Al-Qur'an serta mengamalkannya dijalan-Mu". Lalu dijawab, "Bohong! Kamu melakukannya hanya ingin disebut sebagai orang yang alim, yang qari". Kemudian Allah memerintahkan untuk disungkurkan wajahnya dan dilempar ke dalam apai neraka. (HR. Hakim)

3. Jujur dalam tekad (azam)

Merupakan kejujuran yang memiliki tekad yang kuat, kejujuran ini tidak akan goyah, ia akan tetap berpegang teguh kepada kejujuran.

4. Jujur dalam melaksanakan tekad (azam)


artinya, ketika seorang yang telah memiliki tekad dan ia telah mempunyai kesempatan untuk melaksanakan tekadnya. namun ketika ia tidak melaksanakan tekadnya maka bisa dikatakan sebagai kebohongan (tidak jujur)

Adalah usaha seseorang untuk berlaku jujur yang ditunjukkan dengan perbuatan secara lahiriah yang sesuai dengan apa yang ada didalam hatinya.

6. Jujur dalam menerapkan maqamat didalam agama

Hal ini merupakan tingkat Jujur yang paling tinggi, seseorang  yang jujur dalam kategori ini ialah orang yang Jujur karena takut kepada Allah dan mengharapkan ridha dari Allah Subhanahu wa ta'ala.

Hikmah Perilaku Jujur akan didapatkan oleh orang-orang yang senantiasa berbuat baik dan berlaku jujur, orang-orang yang ber- Perilaku Jujur adalah orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, Orang-orang yang ber-Perilaku Jujur karena Allah semata akan mendapat pahala yang besar serta balasan surga.

Referensi / Daftar Pustaka :

1. Terjemah Al-Qur'an (terkait tentang kejujuran)

2. Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim
3. Kita Ihya' ulumiddin (Imam Abu Hamid Al-Ghazali): Jujur, Keutamaan dan Hakekatnya; fi al-Shidqi wa Fadhilatih wa Haqiqatihi

Gambar hanya sebagai ilustrasi dan referensi
Sesungguhnya saya hanyalah seorang manusia, kadang salah dan kadang benar. Oleh karena itu, lihatlah pendapatku semua yang sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah ambillah. Dan semua yang tidak sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah tinggalkanlah (abaikan saja) : (Imam Malik HR. Ibnu 'Abdil Barr;Al Jami,Ibnu Hazm;Ushul Al Ahkam;Ashl Sifah Shalatin Nabi)