Kelebihan dan kekurangan vaksin sinovac dan astrazeneca

Vaksin Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Mana Paling Manjur?

Vidya Pinandhita - detikHealth

Jumat, 11 Jun 2021 12:00 WIB

BAGIKAN

Komentar

Kelebihan dan kekurangan vaksin sinovac dan astrazeneca

Jakarta, CNBC Indonesia - Tiga jenis vaksin corona yakni Sinovac, Sinopharm dan AstraZeneca saat ini digunakan di Indonesia. Masing-masing dari ketiga jenis vaksin corona ii memiliki kelebihan dan kekurangannya, namun ketiganya juga telah mengantongi izin penggunaan dari organisasi Kesehatan dunia WHO.

Di antara ketiga jenis vaksin Covid-19 ini, yaitu Sinovac, AstraZeneca dan Sinopharm, manakah yang paling meyakinkan ?

Berikut kami rangkum perbandingannya.



Sinovac

Efikasi
Secara efikasi, berdasarkan uji klinis dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) , Efikasi dan Sinovac sebesar 65,3% dimana angka ini telah memenuhi persyarakan WHO yakni di atas 50%.

Efek Samping

Dalam uji klinis yang dilakukan di bandung menunjukkan efek samping Sinovac bersifat rinngan hingga sedang.

Baca:
Hoax dari dr Lois Akhirnya Memakan Korban Jiwa

Beberapa efek samping local yang sering terjadi :

Nyeri
Indurasi atau iritasi
Kemerahan
Pembengkakan

Efek samping sistemik :

Myalgia atau nyeri otot
Fatigue atau kelelahan
Demam

Dosis dan interval penyuntikan

Vaksin COVID-19 Sinovac memiliki dosis 0,5 ml per penyuntikan, dengan jarak penyuntikan pertama hingga kedua 28 hari pada dewasa berusia 18-59 tahun.

Vaksin AstraZeneca


BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN :

1 2 3

TAG: vaksin vaksinasi covid-19 sinovac sinopharm astrazaneca

1. Penyimpanan

Kelebihan dari vaksin AstraZeneca adalah tidak memerlukan pendinginan di suhu yang sangat rendah.

Melansir CNN, 24 November 2020, Kepala Ilmuwan WHO Dr Soumya Swaminathan mengatakan vaksin dapat disimpan dan stabil pada suhu 2 hingga 8 derajat Celcius.

Sebagai perbandingan, vaksin Pfizer perlu disimpan pada suhu sekitar minus 75 derajat Celcius.

“Keunggulan dari vaksin ini adalah dapat disimpan dalam suhu lemari es biasa,” kata Swaminathan.

Dengan begitu, akan mempermudah dalam pendistribusian ke daerah-daerah bahkan ke pedesaan di seluruh dunia.

Baca juga: Simak, Berikut Tingkat Efikasi 7 Vaksin Covid-19

Perbedaan Antara Vaksin Corona Jenis AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna

Belum lama ini, ada beberapa vaksin yang sudah mendapatkan otorisasi dari Food and Drug Administration (FDA), yaitu Pfizer, Moderna, serta AstraZeneca. Sejauh ini, hanya AstraZeneca yang sudah siap didistribusikan di beberapa negara, termasuk juga Indonesia. Tentu hal ini dapat membuat perubahan yang besar dalam upaya melakukan imunisasi secara global agar pandemi dapat dihentikan.

Vaksin ini ditemukan oleh peneliti dari Universitas Oxford dan disetujui di Inggris pada 30 Desember silam. Vaksin corona ini juga telah mendapatkan persetujuan dari WHO di bulan Februari yang telah didistribusikan ke sebagian besar Eropa, Asia, serta Afrika. Namun, tingkat kemanjurannya yang lebih rendah terhadap varian yang tersebar di Afrika Selatan, serta potensi efek sampingnya menghambat peluncurannya lebih dini.

Namun, apa perbedaan yang dapat diketahui antara vaksin corona jenis AstraZeneca, Pfizer, dengan Moderna? Berikut ulasannya!

1. Penyimpanan dan Distribusi

Salah satu keunggulan dari vaksin corona jenis AstraZeneca adalah dapat disimpan pada suhu yang lebih tinggi. Vaksin ini dapat ditaruh di ruangan dengan suhu antara 2–8 Celsius, yang merupakan suhu lemari es normal. Sementara itu, vaksin corona Moderna dan Pfizer harus disimpan pada suhu di bawah nol hingga siap digunakan. Maka dari itu, AstraZeneca cocok untuk iklim di Indonesia yang tropis.

2. Harga

Faktor lainnya yang membuat AstraZeneca cocok dipilih di Indonesia adalah harganya yang terbilang murah. Vaksin corona ini diperkirakan hanya membutuhkan biaya sekitar Rp 60.000 per dosisnya. Sedangkan untuk Pfizer, kocek yang dikeluarkan per dosisnya sekitar Rp 300 ribuan dengan Moderna yang lebih mahal lagi antara Rp 400 ribu hingga 600 ribu. Meski begitu, harga ini kemungkinan besar akan berfluktuasi sejalan dengan waktu dan perkembangan dari vaksin.

Baca juga: Inilah Syarat Penerima Vaksin Corona di Indonesia

3. Efek Samping

Efek samping yang ditimbulkan ketiga vaksin corona ini dapat dibilang serupa, seperti perasaan nyeri di area suntikan dan gejala menyerupai flu layaknya demam, kelelahan, sakit kepala, hingga nyeri otot. Penyempurnaan sistem imunitas baru terjadi setelah seseorang mendapatkan dosis kedua. Memang ada laporan jika vaksin AstraZeneca menimbulkan pembekuan darah, tetapi angkanya benar-benar kecil hanya 30 kasus dari 5 juta orang yang divaksin. Namun, hal ini masih terus mendapatkan penelitian khusus.

4. Total Efikasi

Pada vaksin mRNA, seperti Pfizer dan Moderna memiliki sedikit keunggulan terkait efikasi. Disebutkan jika tingkat keefektifannya sekitar 95 persen efektif melawan COVID-19 setelah dosis kedua diberikan dalam uji klinis. Sama seperti vaksin lainnya, dua vaksin ini juga dapat mengurangi risiko penyakit parah bahkan jika seseorang telah terinfeksi oleh virus SARS-CoV-2.

Sedangkan pada vaksin corona jenis AstraZeneca, tingkat efikasinya mencapai 76 persen dalam melawan penyakit COVID-19, hingga tiga bulan meski hanya satu dosis diberikan. Selain itu, vaksin ini menjadi lebih efektif dengan waktu tunggu yang lebih lama di antara pemberian dosis dengan infeksi yang lebih kecil, kemungkinannya saat seseorang menerima suntikan kedua lebih dari 12 minggu setelahnya. Hal ini dibandingkan dengan seseorang yang menerima vaksin kedua kurang dari enam minggu setelahnya. Meski begitu, penelitian lebih lanjut masih dilakukan.

Baca juga: Vaksin Corona Tetap Dibutuhkan Meski Sudah Pernah Terinfeksi

Itulah pembahasan mengenai perbedaan antara vaksin corona jenis AstraZeneca, Pfizer, dengan Moderna. Meski tingkat efikasi dari vaksin AstraZeneca lebih rendah, tetapi dari sisi lainnya lebih unggul dan cocok untuk negara tropis layaknya Indonesia. Diharapkan saat semua orang sudah mendapatkan vaksin corona, pengaplikasian herd immunity dapat dilakukan dengan tujuan akhir menghentikan pandemi.

Apabila kamu masih memiliki pertanyaan terkait vaksin corona, dokter dari Halodoc siap membantu untuk menjawabnya dengan tepat. Caranya mudah sekali, cukup dengan download aplikasi Halodoc, kamu bisa mendapatkan akses langsung pada ahli medis tanpa perlu bertatap muka. Maka dari itu, unduh aplikasinya sekarang juga!

Kelebihan dan kekurangan vaksin sinovac dan astrazeneca

Referensi:
Prevention. Diakses pada 2021. How Does AstraZeneca’s COVID-19 Vaccine Compare to Pfizer’s, Moderna’s, and Johnson & Johnson’s?


Bagus Mana Vaksin Sinovac dan AstraZeneca? Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Masih banyak warga yang belum tahu beda vaksin Sinovac dan AstraZeneca.

Newswire - Solopos.com
Senin, 5 April 2021 - 10:11 WIB