Kenapa bayi tidak boleh di kasih bantal?

Meskipun sekilas terlihat nyaman, hal itu tidak berlaku untuk si kecil. Para ahli kesehatan justru menganjurkan agar bayi tidur tanpa bantal.

Berikut penjelasan kenapa sebaiknya bayi tidur tanpa bantal, kapan bayi boleh tidur pakai bantal, sampai tips memilih bantal yang aman untuk bayi.

Baca juga: Bolehkah Bayi Tidur Tengkurap?

Kenapa sebaiknya bayi tidur tanpa bantal?

Manfaat bayi tidur tanpa bantal utamanya untuk mengurangi risiko kecelakaan saat tidur dan mencegah sindrom kematian mendadak pada bayi.

Dilansir dari What to Expect, memberikan bantal untuk bayi saat tidur bisa berbahaya, karena terkadang si kecil bergerak saat tidur dan wajahnya dapat tertutup bantal.

Mengingat refleks bayi belum bagus, wajah yang tertutup bantal atau barang lain dikhawatirkan bisa menghambat pernapasan dan meningkatkan risiko sindrom kematian mendadak pada bayi.

Selain tidak dianjurkan memberikan bantal, para orangtua juga tidak disarankan menidurkan bayi di dekat selimut, boneka, guling, dsb.

Untuk itu, bayi disarankan tidur di tempat tidur dengan permukaan yang rata, kokoh, bebas dari bantal dan barang-barang yang riskan menutupi wajah bayi.

Orangtua sebaiknya juga tidak membiarkan bayi tidur di bantal menyusui. Pasalnya, bayi berisiko berguling tengkurap saat tidur, atau kepala bayi jatuh terantuk ke depan. Hal itu bisa menghambat jalan napas dan berisiko fatal.

Jadi, seketika setelah ibu kelar memberikan susu untuk bayinya dengan bantal menyusui, segera pindahkan si kecil ke tempat tidurnya.

Baca juga: 4 Pola Tidur Bayi 0-12 Bulan

Melansir WebMD, ahli yang tergabung di American Academy of Pediatrics sepakat merekomendasikan bayi boleh tidur pakai bantal setelah usia si kecil menginjak dua tahun.

Selama satu tahun pertama kehidupan si kecil, bayi paling aman tidur tanpa bantal dan barang-barang lainnya.

Setelah usianya bayi menginjak dua sampai tiga tahun, orangtua bisa melatih si kecil menggunakan bantal.

Apabila orangtua merasa belum siap dengan patokan umur kapan bayi boleh tidur pakai bantal di atas, orangtua juga bisa memberikan bantal untuk buah hatinya ketika merasakan refleks bayi sudah lebih baik.

Perlu diingat, jenis bantal yang bisa diberikan untuk membantu menopang kepala si kecil adalah bantal khusus bayi. Jangan berikan bantal orang dewasa untuk bayi.

Menjaga kualitas tidur bayi perlu dilakukan karena berhubungan dengan tumbuh kembang fisik serta emosional si Kecil. Tidur bayi yang berkualitas adalah ketika si Kecil mampu tidur tenang dan nyenyak, tanpa sering terbangun. 

Bagi orang dewasa, mereka membutuhkan bantal untuk tidur nyenyak. Namun berbeda dengan orang dewasa, menidurkan bayi perlu hati-hati. Sebab, menidurkan bayi secara sembarangan bisa menyebabkan kematian yang berkaitan dengan tidur atau disebut sleep-related infant deaths. 

Lalu, apakah penggunaan bantal diperbolehkan untuk bayi, terutama untuk meningkatkan kualitas tidurnya? Faktanya, penggunaan bantal untuk bayi masih sering diperdebatkan.

Untuk membantu Mama memahaminya, Popmama.com telah merangkum penjelasannya seperti di bawah ini.

1. Bantal sebaiknya digunakan bayi berusia di atas 2 tahun

Kenapa bayi tidak boleh di kasih bantal?
Freepik/KamranAydinov

Bayi yang baru lahir memerlukan waktu tidur selama 16 sampai 20 jam per hari. Oleh karena itu, si Kecil membutuhkan suasana tidur yang nyaman agar tidur mereka berkualitas. 

Dikutip dari laman Baby Center, bayi berusia di bawah dua tahun sebaiknya tidak menggunakan bantal saat tidur. Bantal baru boleh digunakan oleh bayi yang sudah berusia lebih dari dua tahun. Sebab, bayi berusia lebih dari dua tahun sudah bisa tidur di kasur, bukan di box bayi lagi. 

  • 7 Rekomendasi Kasur Bayi di Bawah Rp 500 Ribu, Dilengkapi Kelambu
  • Bolehkah Bayi Makan Buah Kelengkeng?
  • 6 Rekomendasi Rice Crackers untuk Bayi yang Aman dan Enak

2. Batal dapat menyebabkan SIDS

Kenapa bayi tidak boleh di kasih bantal?
Freepik

Dilansir dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sleep-related infant deaths bisa terjadi ketika bayi mengalami gangguan irama jantung atau trauma. Kondisi tersebut bisa terjadi ketika bayi merasa terbekap saat tidur. Itulah sebabnya, Mama perlu berhati-hati memposisikan bayi ketika tidur. 

Penggunaan bantal saat bayi tidur bisa menyebabkan kematian mendadak akibat SIDS atau sudden infant death syndrome. Sebab, pengisi bantal bayi bisa keluar secara tidak sengaja dan membuat bayi tersedak ketika tidur. 

3. Bantal bisa sebabkan kepanasan

Kenapa bayi tidak boleh di kasih bantal?
Freepik

Beberapa orangtua memilih sarung bantal bayi karena motifnya yang menarik. Padahal sarung bantal umumnya terbuat dari polyester atau kain. Bahan tersebut bisa meningkatkan suhu panas di bawah kepala si Kecil. 

Akibatnya, bayi akan berkeringat saat tidur. Bayi yang berkeringat secara berlebihan bisa mengalami hipertermia yang berisiko kematian mendadak. Selain bantal, hindari juga penggunaan pakaian dan selimut yang terlalu tebal, terutama ketika suhu ruangan sedang panas. 

4. Bantal membuat tubuh bayi lemas

Kenapa bayi tidak boleh di kasih bantal?
Freepik/Freepic.diller

Bagi orang dewasa, penggunaan bantal memang dapat meningkatkan kualitas tidur. Sebaliknya, penggunaan bantal pada bayi justru membuat si Kecil merasa lemas. 

Pasalnya, kepala bayi akan tenggelam ketika diganjal bantal dan lubang hidung akan tertekan oleh bantal. Kondisi itulah yang menyebabkan tubuh bayi mudah lemas ketika menggunakan bantal. 

Selain itu, penggunaan bantal yang terlalu lama juga menimbulkan sindrom kepala datar karena kepala tertekan dalam waktu lama. 

5. Hal yang harus diperhatikan ketika bayi tidur

Kenapa bayi tidak boleh di kasih bantal?
Freepik

Selain menghindari penggunaan bantal, Mama juga perlu memerhatikan posisi bayi ketika tidur. Mama sebaiknya menidurkan bayi dalam posisi telentang. Posisi tidur menyamping atau tengkurap bisa menyebabkan bayi tersedak atau mengalami sesak napas saat tidur. 

Kemudian, gunakan matras yang padat, bukan alas tidur yang empuk atau berbahan kain yang dapat menyebabkan bayi kepanasan.

Hindari juga meletakkan barang-barang berbahaya di sekitar tempat tidur bayi, termasuk bantal, guling, dan selimut. Terakhir, jangan membedong bayi terlalu kencang hingga membuat si Kecil susah bernapas. 

Nah itulah fakta mengenai penggunaan bantal saat bayi tidur. Menidurkan bayi memang tidak boleh sembarangan. Mama perlu memerhatikan kondisi sekitar dan posisi tidur bayi agar si Kecil mendapatkan kualitas tidur yang baik. 

Bolehkah bayi pakai bantal saat tidur?

Sebenarnya, bayi baru lahir tidak membutuhkan bantal sebagai alas kepala untuk tidur. Penggunaan bantal untuk bayi baru lahir atau masih berusia di bawah usia satu tahun ternyata berisiko besar pada kondisi kematian mendadak atau SIDS.

Kenapa bayi lebih baik tidak pakai bantal?

Penggunaan bantal pada bayi yang baru lahir justru akan meningkatkan risiko terjadinya sindrom kematian mendadak (SIDS). Kenapa bisa begitu, ya? Jadi, penggunaan bantal dikhawatirkan dapat menutupi mulut dan hidung saat bayi tertidur dengan posisi miring.

Apakah bahaya bayi pakai bantal?

Bantal dapat mengunci posisi kepala bayi dalam waktu yang lama. Ini karena bayi belum bisa mengubah posisi kepalanya dan menyebabkan area kepala yang tertutup bantal menjadi kepanasan. Isi bantal, seperti busa, kapuk, atau bulu, mungkin saja bisa keluar dan bisa membuat bayi tersedak.

Bolehkah bayi 1 bulan tidur tanpa bantal?

Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) Atas dasar itu, bayi di bawah usia 1 tahun tidak disarankan untuk menggunakan bantal. Sebab, ketika usia bayi masih terlalu muda, bayi belum punya kemampuan untuk menyingkirkannya ketika bantal tanpa sengaja menutupi wajahnya.