TRIBUNJAKARTA.COM - Beberapa orang kerap mengeluh jadi sering kencing setelah minum air putih.
Saat minum segelas air putih, terkadang Anda jadi bolak-balik ke kamar mandi untuk kencing sampai lebih dari sekali.
Terlebih saat cuaca sedang dingin, atau suhu ruangan disetel lebih adem dibandingkan biasanya.
Melansir Live Strong, kendati terasa mengganggu, sering kencing setelah minum air putih bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan.
Anda justru perlu waspada saat minum air putih sedikit, tapi kencing terus-menerus. Atau, sudah cukup minum tapi tidak bisa kencing.
Sering kencing yang normal
Dalam kondisi normal, tubuh akan berkemih atau kencing mengeluarkan air seni setelah Anda memberikan cairan.
Air seni adalah limbah atau sisa cairan yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh.
Organ vital yang terlibat dalam produksi urine adalah ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.
Ginjal melakukan pekerjaan utama, menyaring semua limbah dari darah. Termasuk sisa pencernaan dan metabolisme tubuh.
Ginjal juga mengeluarkan sisa atau kelebihan air dari darah untuk menjaga keseimbangan elektrolit, seperti natrium dan kalium. Sisa air dan limbah tersebut adalah air seni.
Jumlah air minum dan cairan yang Anda minum idealnya sebanding dengan jumlah urine atau keringat yang Anda keluarkan.
Itulah sebabnya, kencing setelah minum air putih adalah respons yang normal.
Terkait frekuensi kencing yang normal, tidak ada patokan baku. Namun, rata-rata orang kencing tujuh kali dalam rentang 24 jam.
Jakarta, CNBC Indonesia - Pernah mengalami sering buang air kecil padahal jarang minum? Ketika mengalami kondisi ini, sebagian orang akhirnya menahan pipis karena alasan capek bolak balik ke kamar mandi.Dalam istilah medis, sering kencing disebut overactive bladder atau beser dalam bahasa Jawa. Suhu dingin maupun terlalu banyak minum adalah salah satu pemicunya. Selain itu, obat-obatan diuretik, kopi dan beberapa jenis makanan atau minuman lain juga bisa memicu overactive bladder. Ini adalah kondisi ketika kandung kemih terlalu aktif akibat sinyal saraf antara kandung kemih dan otak tidak berfungsi dengan baik. Kondisi ini menyebabkan masalah terkait pembuangan urine seperti sering buang air kecil, mengompol saat bersin, tertawa atau aktivitas fisik lainnya, serta rasa ingin pipis hingga terbangun saat malam hari
Terlalu sering buang air kecil patut diwaspadai jika mulai mengganggu aktivitas harian dan waktu tidur malam. Ini bisa menandakan adanya masalah kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca:Kenali Gejala Virus Langya yang Diduga Berasal dari Tikus
Mengutip SehatQ, normalnya seseorang bisa buang air kecil sebanyak 6-7 kali per hari. Jika frekuensi buang air kecil lebih dari 7 kali dalam 24 jam, atau telah mengeluarkan urine lebih dari 3 liter per hari, kondisi ini disebut dengan poliuria.
Berikut adalah penyebab Anda sering buang air kecil, seperti dikutip dari berbagai sumber:
1. Infeksi saluran kemih [ISK]
Infeksi saluran kemih adalah penyebab poliuria yang paling umum. ISK membuat Anda sering buang air kecil tapi sedikit, dan ada sensasi tidak tuntas. ISK juga menyebabkan Anda sering buang air kecil dan terasa sakit.
2. Pembesaran prostat
Pada laki-laki lansia sering kencing mungkin tanda salah satu masalah prostat yang membesar atau benign prostatic hyperplasia [BHP]. Pembesaran prostat menekan uretra dan menghalagi aliran urine. Akibatnya kandung kemih tidak bisa kosong dengan cepat atau seutuhnya dan laki-laki itu sering merasa ingin kencing lagi.
Baca:Crazy Rich New York Rela Operasi Agar tak Beser Saat Liburan
3. Urethritis
Urethritis adalah peradangan pada uretra, yakni saluran yang membawa urine dari kandung kemih keluar tubuh. Iritasi yang terjadi dapat menyebabkan sakit saat buang air kecil, kebutuhan yang sering atau keinginan mendesak untuk buang air kecil, dan terkadang keluar cairan tidak normal pada vagina atau penis.
4. Diabetes
Diabetes menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi tinggi. Buang air kecil menjadi salah satu mekanisme tubuh untuk membuang kelebihan gula dalam darah. Selain sering buang air kecil, diabetes juga disertai gejala sering minum atau haus berlebihan [polidipsia] dan sering makan [polifagia].
5. Menopause
Pada perempuan lanjut usia [lansia] sering kencing adalah tanda menopause yang paling umum. Ketika tingkat estrogen turun, lapisan uretra menipis dan otot yang mengelilingi pelvis melemah.
Baca:Siapa 'Desainer' Baju Adat Bangka Belitung Jokowi?
6. Kehamilan
Sering kencing juga merupakan tanda paling khas kehamilan. Selama kehamilan, perkembangan ukuran janin dapat menekan kandung kemih sehingga ibu hamil lebih sering kencing.
7. Infeksi ginjal
Infeksi ginjal adalah jenis infeksi saluran kencing yang umumnya berawal dari uretra atau kandung kemih, kemudian menyebar pada salah satu atau kedua ginjal. Sebagian besar kasus infeksi ginjal disebabkan oleh bakteri atau virus yang masuk ke ginjal melalui saluran kemih.
Poliuria atau sering buang air kecil umum menjadi gejala awal dari infeksi ginjal karena infeksi tersebut bisa merusak filter dalam ginjal.
Sering buang air kecil apakah baik untuk kesehatan?
Berapa lama air yang kita minum jadi urin?
Bagaimana caranya agar tidak sering buang air kecil?