Kenapa penyakit asam lambung bisa menyebabkan kematian

Kenapa penyakit asam lambung bisa menyebabkan kematian

Kompas.com

Ilustrasi sakit asam lambung

GridHot.ID - Sakit asam lambung bisa dialami oleh siapa saja, mulai dari bayi hingga orang dewasa.

Perlu diketahui, sakit asam lambung merujuk pada naiknya cairan asam ke kerongkongan.

Naiknya asam lambung ke kerongkongan ini akan menyebabkan rasa mulas atau sensasi terbakar di dada.

Melansir Verywell Health, bentuk kronis dari sakit asam lambung adalah refluks gastroesofageal (GERD).

GERD didiagnosis ketika asam lambung naik terjadi lebih dari dua kali seminggu.

Banyaknya kasus asam lambung atau GERD ini di tengah masyarakat Indonesia tentu mengkhawatirkan.

Dilansir dari laman Universitas Gajah Mada via Kompas.com, Dosen Biokimia Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, Ahmad Hamim Sadewa mengimbau agar setiap orang harus menjaga keseimbangan asam lambung dalam tubuh.

Sebab, asam lambung diperlukan untuk memulai proses pencernaan.

"Tanpa asam lambung, pencernaan tidak bisa dimulai, berbagai jenis makanan dalam bentuk besar menjadi kecil, tapi asam lambung berlebihan akan menyebabkan kembali naik ke kerongkongan karena berlebihan," kata dia, Kamis (18/11/2021).

Baca Juga: Wajib Tahu, Stres dan Kecemasan Ternyata Memperburuk Penyakit Asam Lambung, Ini Penelitiannya

Asam lambung naik tak sebabkan kematian

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi Hepatologi, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam Sp.PD-KGEH, MMB menegaskan bahwa penyakit asam lambung tidak menyebabkan kematian.

"GERD tidak menyebabkan kematian dan GERD bisa disembuhkan," kata Ari kepada Kompas.com, Rabu (15/12/2021).

Ari menjelaskan, GERD sebenarnya termasuk penyakit kronis dan jika penyakit berlanjut, memang bisa menyebabkan gangguan pada paru-paru.

"Tetapi, GERD sendiri tidak bisa menyebabkan langsung terjadinya kematian," jelasnya.

Meskipun tidak langsung bisa menyebabkan kematian, GERD memang dapat menyebabkan berbagai komplikasi.

Hal ini terjadi karena asam lambung atau isi lambung yang naik dapat menyebabkan luka pada dinding dalam kerongkongan.

Luka yang terjadi lantas bisa makin luas dan bisa menyebabkan penyempitan dari kerongkongan bawah.

Ari mengatakan GERD dapat menyebabkan perubahan struktur dari dinding dalam kerongkongan yang menyebabkan terjadinya penyakit Barrett’s yang merupakan lesi pra kanker.

Di luar saluran cerna, asam lambung yang tinggi dapat menyebar ke gigi (erosi dental), tenggorokan (faringitis kronis), sinus (sinusitis), pita suara (laringitis), saluran pernafasan bawah (asma) bahkan sampai paru-paru (Fibrosis paru Idiopatik).

(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Video Pilihan

Jakarta, CNBC Indonesia - Gastroesophageal reflux disease atau GERD adalah gangguan pencernaan di mana ditandai dengan refluks asam lambung yang berulang dalam jangka panjang. Refluks asam lambung sendiri adalah kondisi di mana asam lambung kembali naik kembali menuju ke kerongkongan.

Lalu, benarkah GERD dapat menyebabkan kematian? Bagaimana pengobatannya? Simak ulasan di bawah ini untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai penyakit GERD.

Pilihan Redaksi

  • Simak, 5 Hal yang Perlu Kamu Tahu Soal Pasta Gigi
  • Bun, Ini 25 Tanda-Tanda Kehamilan yang Penting Diketahui ya
  • Mudah & Murah, Ini 8 Cara Hilangkan Jerawat dari Rumah Saja

Definisi GERD

GERD atau penyakit asam lambung adalah gangguan pencernaan yang disebabkan oleh katup atau sfingter yang terletak di kerongkongan bagian bawah melemah. Pada umumnya, katup atau sfingter ini akan terbuka untuk memberikan jalan makanan dan minuman masuk menuju lambung.

Jika makanan dan minuman yang dikonsumsi berhasil masuk ke dalam lambung, katup ini akan otomatis tertutup kencang agar mencegah isi lambung kembali naik menuju kerongkongan.

Berbeda dengan penderita penyakit GERD, katup ini justru akan melemah, sehingga tidak mampu menutup dengan baik. Akibatnya, isi lambung dan asam lambung akan kembali naik ke kerongkongan.

Asam lambung yang naik ke kerongkongan bisa mengikis dan menyebabkan iritasi, sehingga akan menimbulkan sensasi nyeri pada ulu hati dan juga rasa terbakar pada tenggorokan (heartburn).

Setiap orang bisa memproduksi asam lambung dengan jumlah yang berbeda-beda. Namun, produksi asam lambung cenderung meningkat setelah makan karena diperlukan untuk proses pencernaan. Setelah itu, asam lambung akan kembali menurun.

Tetapi, kenaikan asam lambung juga menjadi tanda adanya gangguan pada pencernaan jika terjadi berulang-ulang dan cenderung sering. Inilah yang kemudian disebut dengan penyakit GERD atau refluks gastroesofagus. Jika kondisi GERD terjadi secara terus-menerus, lapisan kerongkongan penderitanya bisa mengalami iritasi sampai dengan peradangan.

Penyakit GERD termasuk ke dalam masalah pencernaan yang cukup umum dan bisa dialami oleh siapa saja, baik laki-laki atau perempuan. Ada beberapa orang yang memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit GERD, di antaranya:

- Orang yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas;

- Orang yang memiliki gangguan jaringan ikat atau scleroderma;

- Wanita yang sedang hamil;

- Seorang perokok aktif, dan

- Orang yang sering meminum minuman alkohol.


Gejala Penyakit GERD

Gejala yang sering dirasakan oleh penderita GERD adalah rasa nyeri pada ulu hati, sensasi terbakar pada dada dan rasa asam atau pahit di mulut. Gejala tersebut biasanya semakin parah ketika penderitanya berbaring, membungkuk atau saat selesai makan. Adapun gejala lain dari penyakit GERD secara garis besar adalah sebagai berikut:

- Nyeri di bagian ulu hati

- Heartburn yang menjalar hingga ke leher

- Rasa mual dan ingin muntah

- Isi lambung (cairan atau makanan) yang keluar tanpa disadari

- Gangguan pernapasan seperti batuk dan sesak napas (orang dengan penyakit asma akan sering kambuh saat gejala GERD kumat)

- Kerusakan gigi karena terkena asam lambung terlalu sering

- Bau mulut

- Mengalami gangguan tidur

- Suara serak

Beberapa orang terkadang menyalahartikan gejala GERD dengan serangan jantung karena keduanya sama-sama menimbulkan rasa perih di dada dan nyeri pada ulu hati. Namun, gejala keduanya memiliki perbedaan.

Nyeri dada karena serangan jantung akan dirasa sangat berat, menjalar sampai ke lengan, leher, rahang dan pada umumnya muncul setelah melakukan aktivitas fisik.

Nyeri ulu hati pada penyakit GERD disertai dengan rasa asam pada mulut, tidak menjalar atau menyebar, tidak diperparah karena aktivitas fisik dan akan terasa semakin berat saat berbaring. Masih ada tanda-tanda penyakit GERD lainnya yang tidak disebutkan di atas. Silahkan konsultasikan ke dokter jika Anda merasakan gejala tertentu.

Penyebab Penyakit GERD

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa asam lambung umum terjadi dan paling sering dipicu oleh kebiasaan makan dengan porsi banyak, mengonsumsi makanan tertentu atau karena langsung berbaring setelah selesai makan.

Bedanya, asam lambung yang menjadi penyakit GERD memiliki penyebab utama, yaitu karena sfingter kardia atau otot-otot berbentuk cincin yang membatasi lambung dan kerongkongan mulai melemah.

Penderita GERD memiliki otot-otot sfingter yang lemah, sehingga bisa terbuka walaupun tidak ada makanan yang bergerak dari kerongkongan dan menyebabkan asam lambung naik. Jika terjadi terus menerus, akan menyebabkan peradangan serta iritasi pada esfagitis karena sifat asam lambung yang kuat dan mengikis.

Ada beberapa faktor yang membuat risiko terkena penyakit GERD ini meningkat. Berikut faktor yang menyebabkan seseorang rentan dengan penyakit GERD:

- Mengalami obesitas atau berat badan berlebih

- Perut kosong dalam waktu yang lama

- Memiliki kebiasaan makan yang buruk

- Mengalami hiatal hernia (tonjolan pada perut bagian atas yang bersinggungan dengan diafragma)


Faktor yang Memperparah Gejala GERD

Ada faktor-faktor yang bisa memperburuk gejala penyakit asam lambung. Salah satu penyebab yang tidak disangka-sangka adalah stres. Menurut penelitian, stres yang cukup parah akan memicu kambuhnya penyakit GERD. Kecemasan dan stres bisa memperburuk gejala penyakit asam lambung. Adapun alasan yang menghubungkan antara stres dan penyakit asam lambung adalah:

- Stres bisa mengurangi tekanan pada katup kerongkongan bawah.

- Stres dan kecemasan bisa menyebabkan ketegangan otot yang cukup lama, sehingga memengaruhi otot-otot sekitar perut dan meningkatkan tekanan pada organ lambung, serta mendorong asam lambung naik ke kerongkongan.

- Tingkat kecemasan serta stress yang parah bisa meningkatkan produksi asam lambung.

Jadi, orang yang memiliki tingkat stres yang tinggi akan memperparah gejala penyakit GERD seperti nyeri dan rasa mulas pada perut. Hubungan keduanya layaknya lingkaran setan, penyakit asam lambung menyebabkan stres, namun stres juga memiliki kontribusi kambuhnya penyakit GERD.

Ada faktor lain yang mungkin bisa memperparah gejala GERD, yaitu:

- Perokok aktif

- Minum kopi atau teh

- Mengonsumsi alkohol

- Makan makanan pemicu asam lambung (makanan pedas, asam, gorengan dan makanan berlemak)

- Mengonsumsi obat-obatan anti inflamasi non steroid atau NSAID (aspirin, naproxen atau ibuprofen).

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Manfaat Lidah Buaya yang tak Terduga, Bisa Buat GERD

(wia)

Apakah asam lambung bisa menyebabkan orang meninggal?

Tidak jarang gejala penyakit ini disalahartikan sebagai serangan jantung. Namun, asam lambung naik tidak akan memengaruhi jantung dan tidak menyebabkan kematian mendadak.”

Apa benar penyakit maag dan lambung bisa menyebabkan kematian?

Penyakit maag tergolong penyakit ringan, dan tidak sampai menyebabkan kematian. Pengobatan menggunakan antibiotik untuk membunuh bakteri H. pylori, melakukan diet, serta merubah gaya hidup dapat membantu proses penyembuhan penyakit maag.

Apa Akibat fatal dari asam lambung?

Jika tidak diobati selama bertahun-tahun, asam lambung yang terus naik ke kerongkongan berpotensi menyebabkan esofagus Barret. Bahaya asam lambung yang satu ini merupakan komplikasi serius dari penyakit GERD. Pada esofagus Barrett, terjadi kerusakan jaringan kerongkongan yang menghubungkan mulut dengan lambung.

Apakah asam lambung sangat berbahaya?

Paparan asam lambung juga berisiko menyebabkan pendarahan di dalam saluran pencernaan. Esofagitis. Penyakit yang satu ini ditandai dengan meradangnya lapisan kerongkongan, iritasi, pendarahan, dan luka pada kerongkongan.