Kenapa suami istri harus tidur berdua

Jakarta - Pasangan suami istri (pasutri) yang tidak tidur satu ranjang kerap dianggap rumah tangganya bermasalah. Padahal, beberapa pasangan memang ada yang sengaja tidur terpisah, alasannya demi kenyamanan kedua belah pihak semata.

Seperti diungkapkan psikolog bersertifikat dan terapis seks Arlene Goldman, PhD, jika seseorang tidak bisa mendapat tidur malam yang baik karena ia tidur dengan pasangannya, tidur terpisah akan lebih baik. Meskipun, Goldman menekankan ada sisi negatif dan positif ketika pasangan memang sudah sepakat untuk tidur terpisah.

"Mari berpikir realistis. Tidur itu sangat penting untuk tubuh kita. Jika Anda mendapat tidur malam yang baik, keesokan harinya tubuh jadi berenergi dan suasana hati lebih baik. Sehingga, tidak masalah jika memang pasangan sepakat tidur terpisah toh ada manfaat yang diperoleh. Ketimbang Anda memaksakan tidur seranjang tapi justru buruk dampaknya," terang Goldman.

Selain itu, tidur terpisah juga bisa memicu efek negatif. Jika pasutri tidak berhati-hati, dikatakan Goldman keintiman pun bisa terganggu. Seringkali, pasutri berpelukan saat bangun tidur atau saat hendak tidur, dan hal itu bisa berujung pada hubungan intim. Namun, jika tidur terpisah benar-benar menjauhkan Anda dengan pasangan, keintiman bahkan hubungan Anda berdua pun bisa jadi taruhan.

Untuk itu, Goldman menyarankan di malam hari, sempatkanlah untuk berduaan dengan pasangan sebelum Anda memutuskan tidur di tempat tidur masing-masing. Esok paginya, secara bergantian hampiri pasangan di tempat tidurnya dan lakukan kemesraan yang biasa Anda lakukan. Jangan lupa, pastikan Anda tetap rutin bercinta entah itu di kamar tidur istri atau suami.

Baca juga: Ingin Tidur Nyenyak Tanpa Insomnia Malam Ini? Begini Triknya

"Anggaplah tidur di ranjang yang terpisah hanya ketika Anda hendak memejamkan mata saja. Selama mata masih terjaga, Anda ingin berduaan dengan suami, itu tidak masalah. Yang penting, tidur terpisah bisa membawa manfaat bagi Anda di mana keesokan harinya suasana hati bisa lebih baik dan tubuh lebih segar," tutur Goldman seperti dikutip dari Women's Health pada Rabu (25/11/2015).

Tidur terpisah dialami salah satunya oleh wanita bernama Tori. Ia mengaku beberapa waktu lalu baru sembuh dari insomnia. Kebetulan, sang suami punya kebiasaan tidur dengan TV menyala dan hal itu membuat Tori harus berjuang untuk bisa tidur. Belum lagi ditambah jam kerja sang suami yang tak tentu sehingga ia sering pulang larut malam.

"Tidur terpisah membuat kami bisa mendapatkan istirahat masing-masing dan bukan berarti kedekatan kami berdua berkurang. Kami masih tetap bisa bermesraan dan bisa bersenang-senang di kamar tidur dia atau saya, tanpa kita berdua harus tidur dalam artian sebenarnya di satu ranjang," kata Tori.

Lain Tori, lain pula Laura. Ia sudah menikah 17 tahun dan beberapa waktu lalu akhirnya memutuskan tidur terpisah dari sang suami. Sebab, Laura hobi membaca sebelum tidur dengan lampu terang dan si suami harus tidur tepat waktu. Perbedaan kebiasaan itu pastinya bisa mengganggu kedua belah pihak. Belum lagi ketika Laura baru hendak memejamkan mata, tapi sang suami sudah tertidur pulas lantas mendengkur, hal itu membuatnya terbangun.

Maka dari itu, ia mengatakan tidur terpisah adalah pilihan terbaik bagi ia dan suaminya tanpa harus mengurangi kedekatan berdua. Bahkan, keempat anaknya bisa tetap tidur dengan ayah atau ibunya ketika mereka merasa ketakutan.

Baca juga: Terus-terusan Tidur Ngorok? Ini Dampaknya

(rdn/up)

Liputan6.com, Jakarta Jauhkan gawai setelah Anda dan pasangan sudah di ranjang. Lalu, sampaikan kepadanya kabar baik yang terjadi hari ini sebelum tidur. Cara ini rupanya efektif membuat hubungan suami istri makin intim.

Dalam studi yang dipresentasikan pada Society for Personality and Social Psychology Annual Convention 2017, terbukti ada banyak manfaat bila pasangan berbagi kabar baik sebelum tidur. Pertama, keintiman meningkat. Kedua, ikatan emosi makin kuat. Ketiga, komunikasi berjalan baik. Keempat, tidur jadi lebih nyenyak.

"Berbicara dnegan pasangan setiap malam merupakan bagian penting dalam membangun keintiman. Ketika hal ini dilakukan akan membuat keduanya merasa nyaman, dihargai dan merasa didengar oleh pasangan," kata terapis hubungan yang juga psikolog Marni Ansellem.

Selain itu, ada lima hal lainnya yang bisa Anda lakukan bila ingin memperkuat hubungan dengan suami atau istri. Selengkapnya seperti dilansir Bustle, Sabtu (15/12/2018).

1. Kontak fisik

Mengelus pipi atau rambut, mengenggam tangan, dan aneka kontak fisik lain sambil bercerita merupakan hal baik yang dilakukan sebelum tidur. Cara ini terbukti merekatkan hubungan. 

"Sentuhan fisik merupakan cara yang baik untuk meningkatkan hormon oksitosin, sebauh hormon pengikat," kata terapis hubungan, Lesli Doares.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Apa hukumnya suami istri tidak tidur bareng?

Menurut al-Muawalli, makruh hukumnya seseorang suami yang meninggalkan istrinya tidur sendiri dalam keadaan suci. Walaupun hukum asalnya boleh, al-Muawalli tidak menganjurkan para suami berbuat demikian, kecuali karena hajat yang amat mendesak.

Kenapa suami lebih nyaman tidur sendiri?

Suami memilih tidur sendiri bukan selalu karena sudah tak cinta, tapi juga mempertimbangkan masalah kesehatan. Salah satu alasan utamanya mungkin ingin mendapatkan waktu istirahat yang berkualitas.