Kepastian hari kiamat akan datang terdapat pada firman Allah surat

Al Quran, Sumber: Pixabay

Sebagai bagian dari rukun iman, mengimani hari akhir atau hari kiamat adalah kewajiban setiap Muslim. Mengutip buku Pendidikan Agama Islam : Akidah Akhlak Untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas IX oleh Drs. H. Masan AF, M.Pd, dengan mengimani hari akhir, seorang Muslim akan senantiasa berupaya menunaikan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Sebab, apa yang kita lakukan di dunia akan menentukan kehidupan kita di akhirat kelak. Seseorang yang mengimani hari akhir tidak akan berani melakukan apa yang dilarang Allah SWT.

Pasalnya, semua perbuatan akan ditimbang dan mendapat belasannya. Allah SWT berfirman dalam surat Al Zalzalah ayat 7-8 yang artinya: "Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah-pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah-pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula".

Di dalam Al Quran sendiri ada beberapa ayat yang berbicara mengenai hari kiamat. Salah satunya surat Al Hajj ayat 7. Bagaimana bunyi dan isi ayat tersebut?

Bencana alam, Sumber: Pixabay

Berikut bunyi dan arti surat Al Hajj ayat 7:

وَّاَنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيْهَاۙ وَاَنَّ اللّٰهَ يَبْعَثُ مَنْ فِى الْقُبُوْرِ

Artinya: "Dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur."

Mengutip situs Kementerian Agama RI (Kemenag), surat Al Hajj ayat 7 ini memberitahu umat Muslim bahwa kiamat adalah takdir yang suatu hari nanti akan dan pasti terjadi. Allah SWT mengingatkan umat-Nya untuk jangan pernah mengabaikan hari kiamat.

Walau tidak ada seorang pun yang tahu kapan peristiwa itu akan terjadi, Allah SWT telah memastikan bahwa hari itu akan datang. Pada hari itu semua yang berada dalam kubur akan dibangkitkan oleh Allah untuk dikumpulkan di Mahsyar.

Semua rincian yang diciptakan Allah memiliki akhir. Planet ini memiliki pembukaan dan penutupan, begitu juga dengan segala hal yang menduduki alam semesta.

Kepastian hari kiamat akan datang terdapat pada firman Allah surat

Tegasnya, banyak orang yang sok tahu karena memang tidak tahu bahwa yang tahu soal kapan terjadinya kiamat hanya Allah. Tegasnya, banyak orang yang sok tahu karena memang tidak tahu bahwa yang tahu soal kapan terjadinya kiamat hanya Allah.

Belakangan kita dihidangkan dengan sebaran informasi terkait ramalan hari kiamat yang jatuh pada pertengahan bulan Ramadhan tahun ini. Sebaran informasi di media sosial ini didasarkan pada hadits dukhan yang terjadi pada 15 Ramadhan dan bertepatan dengan hari Jumat.


Informasi ini sejatinya tidak dapat menjadi pedoman bagi umat Islam. Pasalnya, kepastian soal tanggal dan tahun terjadinya hari kiamat hanya diketahui oleh Allah. Kita hanya diminta untuk berbuat sebaik-baiknya.


Adapun soal kepastian hari kiamat bukan menjadi urusan manusia, tetapi urusan Allah. Kita hanya diberikan informasi perihal tanda-tanda kedatangan hari kiamat, bukan informasi perihal kepastian datangnya sebagaimana tersebut pada Surat Al-A’raf ayat 187 berikut ini:


يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ رَبِّي ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُوَ ۚ ثَقُلَتْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً ۗ يَسْأَلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ اللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ


Artinya, “Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat, ‘bilakah terjadinya?’ Katakanlah, ‘Sungguh pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku. Tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepada kalian melainkan dengan tiba-tiba.’ Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah, ‘Sungguh, pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,’" (Surat Al-A'raf ayat 187).


Ayat ini menegaskan bahwa tidak seorang pun tahu kapan terjadinya kiamat. Bahkan Nabi Muhammad SAW pun tidak tahu. Yang tahu hanya Allah SWT.


Jadi, jika ada orang ngomong soal waktu terjadinya kiamat, pasti dia mengada-ada. Jika dia mengutip sebuah hadits, maka haditsnya harus diteliti: bisa jadi hadits maudhu' (palsu).


Yang menarik, akhir ayat tersebut menegaskan bahwa "Yang mengetahui kapan terjadinya kiamat itu hanya Allah, tetapi sebagian besar manusia tidak tahu." Tegasnya, banyak orang yang sok tahu karena memang tidak tahu bahwa yang tahu soal kapan terjadinya kiamat hanya Allah.


Tugas manusia adalah menjalani hidup ini dengan baik dan benar. Membangun peradaban. Jangan memikirkan apa-apa yang bukan tanggung jawabnya. Urusan kiamat serahkan saja kepada Allah. Titik…

Adapun orang-orang yang sering ngomong soal kiamat pasti punya masalah dengan hidupnya. Mereka adalah orang-orang pesimis memandang hidup ini. 


Orang-orang optimis pasti lebih memikirkan bagaimana menciptakan kehidupan ini menjadi lebih baik: untuk dirinya dan untuk orang lain. Mereka sadar betul bahwa kiamat sepenuhnya adalah urusan Allah. Nabi Muhammad pun tidak tahu kapan datangnya kiamat.


Dakwah itu harus membangun cara berpikir manusia agar mampu berpikir sehat dan optimis. Dakwah kok nakut-nakutin. Dosa, tauk!...


KH Muhammad Taufik Damas, Wakil Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta.

Kumpulan Khutbah Jumat Hari Santri

وَقَالَتِ ٱلْيَهُودُ لَيْسَتِ ٱلنَّصَٟرَىٰ عَلَىٰ شَىْءٍۢ وَقَالَتِ ٱلنَّصَٟرَىٰ لَيْسَتِ ٱلْيَهُودُ عَلَىٰ شَىْءٍۢ وَهُمْ يَتْلُونَ ٱلْكِتَٟبَ ۗ كَذَٟلِكَ قَالَ ٱلَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ مِثْلَ قَوْلِهِمْ ۚ فَٱللَّهُ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٟمَةِ فِيمَا كَانُوا۟ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ ﴿﴾

Dan orang-orang Yahudi berkata: “Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan“, dan orang-orang Nasrani berkata: “Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan,“ padahal mereka (sama-sama) membaca Al Kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili diantara mereka pada hari Kiamat, tentang apa-apa yang mereka berselisih padanya.