Kesalahan yang terdapat dalam kutipan surat penawaran tersebut terletak pada

Kesalahan yang terdapat dalam kutipan surat penawaran tersebut terletak pada

Surat resmi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan resmi baik itu perseorangan, instansi maupun organisasi. Surat resmi dapat berupa undangan, surat edaran dan surat pemberitahuan. Mempelajari surat resmi merupakan hal penting bagi kamu yang berkecimpung di bidang-bidang yang saya sebutkan tadi, maka dari itu alangkah baiknya jika kamu mengetahui kesalahan apa saja yang sering terjadi dalam penulisan surat resmi.

Berikut beberapa kesalahan-kesalahan dalam penulisan surat resmi:

Sebaiknya, kepala surat disusun dan dicetak dalam bentuk yang menarik. Dalam kepala surat tercantum nama kantor, alamat, nomor telepon (apabila ada), nomor kotak pos (apabila ada), nama kantor cabang, nama bankir, bidang usaha dan lambang instansi yang bersangkutan atau logo. Beberapa kesalahan bahasa dalam kepala surat terlihat dalam contoh berikut:

P.T.ASRI JAYA

Jln. Tanah Datar 5-Ciledug-Tanggerang-Jawa Barat

PO.Box 519/K.B.Y.Tilp.5.864.238

Kesalahan pertama dalam kepala surat diatas adalah P.T. yang menggunakan tanda titik. Jika singkatan dengan huruf kapital bukan singkatan gelar akademik atau bukan singkatan nama orang, singkatan itu tidak diberi titik. Jadi, singkatan itu harus PT tanpa titik

Kesalahan berikutnya ialah penulisan Jln. yang seharusnya ditulis lengkap Jalan

Pembatas unsur-unsur alamat haruslah tanda  koma dan bukan tanda hubung seperti diatas yang benar adalah Jalan Tanah Datar 5, Ciledug, Tanggerang, Jawa Barat

PO BOX merupakan kata asing, yang seharusnya ditulis Kotak Pos. KBY ditulis tanpa titik

Kata Tilp. harus dituliskan lengkap, Telepon dengan nomor telepon tanpa diberi titik atau spasi, seperti 5.864.238 atau 5 864 238 karena bukan suatu jumlah, tetapi yang benar adalah 5864238. Jadi, penulisan kepala surat yang benar adalah sebagai berikut:

PT ASRI JAYA3

Jalan Tanah Datar 5, Ciledug, Tanggerang, Jawa Barat

Kotak Pos 519/KBY Telepon 5864238

Bagian lampiran tidak selamanya harus dicantumkan apabila misalnya, surat itu tidak melampirkan . Jika bersama surat itu, ada sesuatu yang dilampirkan, apa yang dilampirkannya itu hendaknya ditulis dengan lengkap. Akan tetapi, jika surat tersebut tidak melampirkan barang yang lain, seperti brosur, fotokopi, atau buku, kata lampiran tidka perlu dicantumkan dalam surat, misalnya:

Nomor : 211/U/2000

Lampiran : -

Perihal : Rapat Penilaian

Kata lampiran dicantumkan tanpa memiliki fungsi yang jelas, karena memang surat tidak melampirkan sesuatu, pencamtuman tanda hubung, tanda petik atau angka nol terasa sangat dipaksakan karena sekedar mengisi kekosongan tanpa tujuan yang jelas. Karena tanpa sesuatu yang dilampirkan, kata lampiran tidak harus dicantumkan, seperti perbaikan berikut ini:

Nomor : 211/U/2000

Perihal : Rapat Penilaian

Dalam surat dinas dan surat niaga, sebelum tanggal surat, tidak dicantumkan kota sebab nama kota itu sudah tercantum dalam kepala surat.

Dalam surat pribadi atau surat dinas yang tidak menggunakan kepala surat, nama kota harus dicantumkan sebelum tanggal surat. Selanjutnya, penulisan tanggal surat hendaknya tanggal, bulan dan tahun ditulis secara lengkap. Tanggal 28 Oktober 2000 tidak disingkat 28 Okt 2000 atau diganti dengan lambang bilangan menurut urutannya, seperti 28-10-2000, tetapi harus ditulis lengkap 28 Oktober 2000

Selain dicantumkan pada sampul surar, alamat surat juga perlu dicantumkan pada lembar surat. Alamat surat hendaknya ditulis dengan jelas, singkat dan lengkap. Penulisan alamat surat yang efisien dan efektif dapat dilakukan dengan aturan-aturan sebagai berikut:
Alamat tidak diawali dengan kata kepada sebab siapapun sudah mengetahui bahwa alamat yang ditulis itu adalah alamat yang dituju. Selain itu, kata kepada berfungsi sebagai kata penghubung intra kalimat yang menyatakan tujuan, sedangkatn alamat surat bukan berupa kalimat, sama halnya dengan alamat pengirim yang tidak perlu menggunakan kata dari Alamat pada lembar surat ditulis disebelah kiri di antara perihal dan salam pembuka dengan tidak diikuti tanda baca apapun

Kata sapaan seperti Saudara, Bapak, Ibu dan Tuan tidak perlu ditulis didepan gelar, pangkat dan jabatan. Kata sapaan digunakan jika diikuti langsung oleh nama yang dituju.

Contoh alamat surat yang salah:

Kpd Yth.

Bapak Direktur CV Kencana Wungu

Jln.Wonosobo No.40 SURABAYA Kepada Yth Bapak Kepala Kantor Wilayah Ditjen Binaguna Provinsi Jawa Barat Jln.Taman Sari No.32

Bandung



Kepada Yth. Bapak Drs.Edy Sanjaya Manaje Personalia PT Dahona Jalan Gajah Mada No.127 UJUNG PANDANG Kesalahn pada contoh pertama adalah penggunaan kata Kepada dan Bapak. Selain itu, kata jalan hendaknya ditulis lengkap. Nama kota SURABAYA tidak perlu ditulis dengan kapital seluruhnya, tetapi hruf awalnya saja yang kapital Kesalahan pada contoh kedua hampir sama dengan contoh pertama. Garis bawah dan segala tanda baca pada nama kota Bandung merupakan tanda-tanda yang tidak menambah informasi Kesalahan pada contoh ketiga juga hampir sama dengan contoh pertama dan kedua. Gelar akademik Drs. tidak perlu didahului kata Bapak. Sebaliknya, kata sapaan Bapak tidak perlu diikuti gelar akademik yang dituliskan didepan nama Alamat-alamat surat di atas seharusnya ditulis: Yth. Direktur CV Kencana Wungu Jalan Wonosobo No.40 Surabaya Yth. Kepala Kantor Wilayah Ditjen Binaguna Provinsi Jawa Barat Jalan Taman Sari No.32 Yth. Drs.Edy Sanjaya Manager Personalia PT Dahona Jalan Gajah Mada No.127 Ujung Pandang

dengan hormat.

Dengan Hormat,

Salam pembuka di atas merupakan contoh salam pembuka yang salah. Salam pembuka seharusnya ditulis dengan huruf kapital pada kata dengan dan tidak menggunakan huruf kapital pada kata hormat kemudian diikuti dengan tanda koma. Jadi penulisan salam pembuka yang benar adalah:

Dengan hormat,

Salam penutup juga memiliki aturan yang sama dengan salam pembuka, yaitu kata hormat harus menggunakan huruf kapital sedangkan kata kami tidak menggunakan huruf kapital kemudian diikuti tanda koma, seperti:

Hormat kami,

Yup! itulah tadi pemaparan saya mengenai kesalahan-kesalahan apa saja yang sering terjadi dalam pembuatan surat resmi. Kalau ada yang terasa kurang dimengerti atau ada saran yang ingin disampaikan, silahkan komen di kolom komentar. Semoga Bermanfaat!

About Admin MC3

This is dummy text. It is not meant to be read. Accordingly, it is difficult to figure out when to end it. But then, this is dummy text. It is not meant to be read. Period.

Surat resmi atau yang sering disebut dengan surat dinas merupakan salah satu jenis surat yang memiliki bentuk formal. Surat resmi biasanya digunakan oleh antar instansi/lembaga atau dari lembaga ke perorangan. Isi dari surat resmi dapat digunakan dalam beberapa tujuan seperti undangan resmi, edaran, dan pemberitahuan atau himbauan. Karakteristik dari surat resmi adalah terdapat unsur formal seperti kop surat, nomor surat, lampiran surat, hal, tanggal, jabatan pemegang surat, pemakaian bahasa formal, tembusan, dan lain sebagainya. Beberapa surat resmi dibuat dengan kesalahan pada beberapa bagiannya. Contoh kesalahan penulisan surat resmi biasa terjadi pada bagian kepala surat (kop surat), penulisan lampiran, tanggal surat, dan alamat surat.

Penggunaan surat resmi biasanya untuk kegiatan formal atau acara dengan dinilai penting. Kesalahan yang terdapat dalam surat resmi dapat mengurangi nilai dari surat tersebut. Sehingga, surat resmi perlu dibuat dengan sebaik mungkin dan menghindari adanya kesalahan. Surat resmi memiliki beberapa aspek yang perlu diperhatikan yaitu struktur surat, format penulisan, ejaan dan bahasa yang digunakan, tanda tangan dengan nama terang, serta identitas penerima dan pengirim surat.

Dengan mengenali kesalahan yang dapat terjadi dalam surat resmi, sobat idschool dapat membuat surat resmi dengan baik. Sobat idschool dapat menyimak bagaimana contoh kesalahan penulisan undangan resmi serta bentuk perbaikannya melalui ulasan di bawah.

Contoh Kesalahan Penulisan Surat Resmi pada Bagian Kepala Surat

Letak kepala surat atau kop surat dari surat resmi berada pada bagian paling atas surat. Kop surat memuat identitas lembaga/instansi yang menunjukkan pengirim atau asal surat. Dalam kop surat terdapat logo, nama instansi, alamat lengkap, nomor telepon, dan alamat website/lambang instansi. Kop surat menjadi bagian paling menarik dengan nama instansi biasanya dicetak lebih besar dari bagian kop surat lainnya.

Kesalahan yang terdapat dalam kutipan surat penawaran tersebut terletak pada

Kesalahan yang ditemui dalam kop surat dapat terjadi pada penulisan nama isntansi dan alamat. Nama instansi dalam kop surat dicetak lebih besar dari bagian lainnya. Jika instansi merupakan Peseroan Terbatas maka nama instansi ditulis PT (tanpa tanda titik) diikuti nama perusahaan. Begitu juga jika instansi merupakan Persekutuan Komanditer (Commanditaire Venootschap) maka ditulis CV diikuti nama perusahaannya. Untuk instansi atau lembaga negara ditulis nama kementerian yang lengkap dan bukan singkatan.

Penulisan alamat dalam kop surat berada di bawah nama instasi yang ditulis berdasarkan ejaan yang benar. Penulisan Jalan tidak disingkat dengan Jln. dengan pembatas antar unsur alamat dengan tanda koma. Contoh penulisan alamat yang benar: Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270.

Kata Telp. Dalam kop surat harus dituliskan lengkap dengan Telepon yang diikuti nomor telepon tanpa diberi titik atau spasi. Contoh penulisan nomor telepon dalam kop surat resmi adalah Telepon (021) 5711144.

Contoh kesalahan dalam penulisan surat resmi dan perbaikannya pada bagian kepala surat terlihat seperti berikut.

Kesalahan yang terdapat dalam kutipan surat penawaran tersebut terletak pada

Baca Juga: Panduan Penulisan Daftar Pustaka dengan Contoh dari Berbagai Sumber

Kesalahan Penulisan Alamat Surat

Alamat surat dicantumkan pada sampul bagian depan surat, selain itu juga berada pada lembar surat. Penulisan alamat surat dibuat secara jelas, singkat, dan lengkap.

Cara menuliskan alamat tidak diawali dengan kata kepada, namun langsung dituliskan penerima beserta alamat lengkapnya. Fungsi kata kepada adalah sebagai kata penghubung intra kalimat yang menyatakan tujuan, sedangkan  alamat surat bukan merupakan kalimat. Letak alamat pada lembar surat resmi ditulis disebelah kiri di antara perihal dan salam pembuka dengan tidak diikuti tanda baca apapun.

Kata sapaan untuk penerima surat seperti Saudara, Bapak, Ibu dan Tuan diberikan langsung di depan nama yang dituju. Namun, jika penerima yang dituju dituliskan gelar, pangkat dan jabatan maka penggunaan kata sapaan tidak dibutuhkan.

Contoh beberapa kesalahan penulisan surat resmi pada bagian alamat dan perbaikannya adalah sebagai berikut.

Kesalahan yang terdapat dalam kutipan surat penawaran tersebut terletak pada

Baca Juga: Kalimat Ambigu (+Contoh)

Kesalahan Penulisan Tanggal Surat

Penulisan tanggal dituliskan dengan urutan tanggal, bulan yang ditulis lengkap tanpa singkatan, dan tahun. Letak tanggal pada surat resmi berada di bawah kop surat. Dalam surat resmi yang tidak menggunakan kepala surat, penulisan tanggal mencantumkan nama kota yang terletak sebelumnya. Antara nama kota dan tanggal dipisahkan oleh tanda koma.

Contoh penulisan tanggal yang benar:

  • 28 Oktober 2020
  • Yogyakarta, 28 Oktober 2020

Contoh penulisan tanggal yang salah:

  • 28 Okt 2000
  • 28 – 10 – 2000

Kesalahan Penulisan Lampiran

Bagian lampiran tidak selamanya harus dicantumkan jika surat yang diterbitkan tidak melampirkan sesuatu. Pencantuman lampiran dengan isi tanda hubung atau angka nol bukan cara yang tepat dan tanpa tujuan jelas. Sehingga, surat yang tidak memiliki lampiran tidak perlu menyertakan kata lampiran di dalamnya. Jika ada lampiran yang perlu disertakan maka pada surat ditulis banyak lampiran yang disertakan.

Contoh penulisan lampiran yang tidak tepat (lampiran kosong):Nomor : 211/U/2000

Lampiran : –


Perihal : Rapat Penilaian