Ketika menulis teks editorial apa yang harus anda ungkapkan dalam bagian pernyataan ulang pendapat

Ketika menulis teks editorial apa yang harus anda ungkapkan dalam bagian pernyataan ulang pendapat

Ketika menulis teks editorial apa yang harus anda ungkapkan dalam bagian pernyataan ulang pendapat
Lihat Foto

ISTIMEWA

Sampul buku Zaman Keemasan Soeharto, Tajuk Rencana Harian Surabaya Post 1989-1993 (Penerbit Buku Kompas, 2013) karya DH Assegaff.

KOMPAS.com - Menyampaikan atau mengungkapkan pendapat jadi hal lumrah di negara demokratis, seperti Indonesia.

Pendapat dapat disampaikan melalui teks. Salah satu cara untuk menyampaikan pendapat tersebut disebut juga teks editorial atau opini. Teks editorial adalah berisi analisis subjektif berdasarkan fakta dan data.

Teks editorial dapat sering kita jumpai dalam surat kabar, media online, atau majalah. Teks editorial yang terdapat dalam media biasa juga disebut tajuk rencana.

Teks tersebut berisi pandangan redaksi mengenai isu yang diangkat dalam pemberitaan. Sementara, ruang untuk menyampaikan pendapat pribadi biasa terdapat dalam rubrik khusus opini.

Terdapat dua macam teks opini, yaitu opini analitis dan opini hortatoris. Opini analitis berkenaan dengan konsep atau teori tentang sesuatu.

Sedangkan opini hortatoris berkenaan dengan tindakan yang perlu dilakukan atau kebijakan yang perlu dibuat.

Baca juga: Ciri-ciri Teks Berita

Ciri-ciri teks editorial

Sementara ciri-ciri teks editorial antara lain:

  • bersifat aktual dan faktual. Tulisan mengangkat topik yang hangat, sedang berlangsung, atau banyak dibicarakan masyarakat secara luas
  • sistematis dan logis
  • berisi argumentasi (argumentatif) karena pada dasarnya teks editorial adalah pendapat
  • menggunakan kalimat yang singkat, padat, dan jelas agar menarik dibaca.

Dalam menulis atau menyusun teks editorial terdapat struktur yang membangunnya. Struktur teks editorial atau opini, yaitu:

Tesis disebut juga pernyataan pendapat. Biasanya berisi sebuah teori yang akan diperkuat oleh argumen. Pada bagian ini penulis menyampaikan sudut pandang tentang masalah yang dibahas.

Argumentasi merupakan bukti atau alasan untuk memperkuat pernyataan dalam tesis. Argumentasi dapat berupa pertanyaan umum/data hasil penelitian, pernyataan para ahli, maupun fakta-fakta berdasarkan referensi yang bisa dipercaya.

Reiterasi (reinteration) atau disebut pernyataan atau penegasan ulang pendapat. Bagian ini berisi penegasan ulang pendapat. Penegasan ulang biasa berada di bagian akhir teks.

Baca juga: Kaidah Kebahasaan Teks Berita

Kaidah kebahasaan teks editorial

Melansir Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan (2017), selain ciri dan struktur, teks editorial juga memiliki kaidah kebahasaan. Kaidah kebahasaan teks editorial antara lain:

  • Adverbia: kata keterangan. Ditujukan agar pembaca meyakini teks yang dibahas, dengan menegaskan menggunakan kata keterangan (adverbia frekuentatif).
  • Konjungsi: kata penghubung pada teks.
  • Verba Material: verba yang menunjukkan perbuatan fisik atau peristiwa.
  • Verba Relasional: verba yang menunjukkan hubungan intensitas dan kepemilikan.
  • Verba Mental: verba yang menerangkan persepsi (conothnya “melihat”, atau “merasa”), afeksi (contohnya “suka” atau “khawatir”), dan kognisi (contohnya “berpikir” atau “memahami”).

Ketika menulis teks editorial apa yang harus anda ungkapkan dalam bagian pernyataan ulang pendapat

Ketika menulis teks editorial apa yang harus anda ungkapkan dalam bagian pernyataan ulang pendapat
Lihat Foto

KOMPAS.com/BAMBANG P. JATMIKO

Ilustrasi

Mari belajar menulis teks editorial atau opini. Agar lebih mudah, kita dapat menyusun teks editorial singkat dengan mengacu pada strukturnya.

Tesis

Angkat satu tema yang sedang berlangsung atau ramai dibicarakan orang. Kalian dapat mencarinya melalui pembicaraan di media sosial atau berita. Kita ambil contoh dengan tema penanganan Covid-19. Maka penulisan bisa jadi seperti berikut:

Pandemi Covid-19 belum juga reda hingga pengujung tahun. Masyarakat mempertanyakan kinerja menteri. Semakin hari protokol kesehatan dilonggarkan padahal angka kematian terus bertambah. Bisa jadi pemerintah kurang becus menangani pandemi. Hal ini bisa membuat rasa kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah semakin berkurang

Argumentasi

Pendapat yang kita ungkapkan dalam tesis hanya jadi bualan belaka bila tidak disertai data dan fatka. Maka untuk menulis teks editorial, kita perlu menyuguhkan data dan fakta. Berikut contohnya:

Berdasarkan suvei Litbang Kompas pada 7 sampai 11 Juli 2020 587 responden dari 23 provinsi, ada hasil cukup signifikan soal tingkat kepuasan publik terhadap kinerja menteri. Sebanyak 71,1 persen responden merasa tidak puas dengan kinerja jajaran menteri terkait penyediaan fasilitas kesehatan. Sedangkan 75,1 persen responden tidak puas dengan penyaluran bantuan sosial. 87,8 persen menyatakan ketidakpuasannya terhadap kinerja menteri.

Baca juga: Fakta dan Opini: Arti dan Ciri-cirinya

Kekurangan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan hingga sulitnya masyarakat mendapatkan masker pada awal pandemi mendorong rasa ketidakpuasan publik pada bidang kesehatan. Penyerahan bantuan yang belum merata dan tidak tepat sasaran menjadi salah satu penyebab yang mendorong rasa ketidakpuasan publik.

Data kepuasan masyarakat tersebut berhubungan juga dengan rasa kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Pemerintah kurang serius sejak awal kemunculan pandemi. Kita tidak akan pernah lupa bahwa beberapa jajaran pemerintah menyepelekan pandemi dengan menyuguhi publik guyonan basi.

Reinterasi

Di bagian akhir, kita pertegas lagi gagasan yang ingin kita sampaikan. Sebutkan kembali tesis di awal tulisan dengan dikuatkan data pada argumentasi.

Maka, tidak seharusnya protokol kesehatan dilonggarkan selama pandemi masih ada. Pemerintah tidak seharusnya memikirkan untung rugi dalam menangani Covid-19. Lebih lagi, pemerintah dan menteri harus memperbaiki komunikasi ke publik agar membangun kembali rasa kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Suara.com - Teks editorial seringkali ada di dalam surat kabar dan juga majalah. Teks ini biasanya berisi opini atau pendapat yang dituliskan oleh pimpinan redaksi.

Dalam penulisan teks editorial harus memperhatikan struktur penulisan, kaidah, hingga fungsinya.

Berikut adalah penjelasan mengenai teks editorial mencaup pengertian, contoh, tujuan, struktur dan fungsi.

Pengertian Teks Editorial

Baca Juga: Surat Kabar Pro Demokrasi Terbesar di Hong Kong Putuskan Tutup

Teks editorial adalah sebuah artikel yang biasa dimuat di majalah ataupun surat kabar. Isi dari teks ini adalah pandangan atau pendapat yang berasal dari penulis mengenai isu yang terjadi di lingkungan sekitar.

Isu ini bisa dari berbagai bidang, mulai dari kesehatan, kecantikan, politik, hingga pendidikan. Teks editorial ini akan terbit setiap hari di koran atau majalah.

Pada penulisan teks editorial tidak boleh sembarangan, melainkan harus memenuhi peraturan yang berlaku. Mulai dari struktur penulisan, kaidah, hingga fungsinya.

Selain itu dalam penulisan teks editorial, harus dilengkapi dengan argumen yang logis, fakta, dan juga bukti yang nyata. Sehingga dalam penulisan teks ini tergolong nyata adanya, bukan mengada – ada.

Teks editorial sangat mudah dikenali ciri dan strukturnya. Dalam teks editorial akan mengulas tentang peristiwa yang sedang terjadi di lingkungan. Artinya adalah isu yang dibahas selalu baru.

Baca Juga: Nasib Tragis Surat Kabar Hong Kong Pro Demokrasi

Kemudian teks editorial ini memiliki sifat yang logis dan sistematis. Artinya pendapat yang dikatakan sesuai dengan fakta yang ada. Sehingga bukanlah isapan jempol belaka.

Ketika menulis teks editorial apa yang harus anda ungkapkan dalam bagian pernyataan ulang pendapat

Ilsutrasi menulis. (Image by Daniel Friesenecker from Pixabay)

Bola.com, Jakarta - Teks editorial adalah jenis teks yang berisi pendapat berdasarkan fakta dan didukung dengan data. Meski berdasarkan fakta, teks editorial sering disebut sebagai teks opini.

Dalam opini tersebut harus didasari argumen disertai fakta yang mendukung. Setiap opini yang disampaikan harus meyakinkan seseorang dengan logis.

Beragam tema yang bisa disampaikan, seperti tema kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan opini publik.

Secara tak sadar, teks editorial sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Teks editorial biasanya banyak ditemui dalam majalah, surat kabar atau media online.

Hal tersebut yang membuat teks editorial disebut sebagai sebuah artikel dalam surat kabar, yang berisi pendapat atau pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa yang aktual atau sedang menjadi perbincangan hangat.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks editorial merupakan suatu gagasan, ide atau pendirian seseorang yang ditulis melalui kaidah kebahasaan teks opini.

Walau berupa opini atau pendapat, teks editorial dilengkapi dengan bukti, fakta, dan argumentasi yang logis. Dengan begitu, apa yang dikemukakan mampu memberikan wawasan dan dampak bagi seseorang yang membacanya.

Dalam teks editorial tersebut terdapat tiga struktur yang membentuknya, yakni pernyataan pendapat (tesis), argumentasi, dan penegasan ulang pendapat.

Bagi kamu yang akan membuat teks editorial harus terdapat ketiga struktur tersebut. Jika masih bingung, kamu bisa mencari contohnya.

Berikut ini beberapa contoh teks editorial lengkap sesuai dengan strukturnya, seperti dilansir dari laman Voi.co.id, Jumat (26/3/2021).

                                                                 Pentingnya Meningkatkan Pelayanan Rumah Sakit

  • Pernyataan Pendapat (Tesis)

Pada tahun lalu banyak masyarakat mengadu mengenai pelayanan kesehatan yang berada di rumah sakit Indonesia. Satu di antara keluhan masyarakat yaitu penanganan dokter untuk melayani pasien yang kurang memuaskan.

Seharusnya pemerintah lebih mengutamakan bidang kesehatan dengan cara membarui atau meningkatkan mutu setiap dokter di Indonesia. Hal itu dilakukan demi meningkatkan pelayanan dan memberikan kepuasan pada masyarakat.

Terdapat pengaduan yang berjumlah sekitar 268 dan dilaporkan kepada Kementerian Kesehatan. Namun, pada kenyataannya masih banyak laporan yang belum diterima, bhwa masyarakat masih kurang puas dengan pelayanan rumah sakit yang diberikan.

  • Pernyataan Ulang Pendapat

Masyarakat terus berharap agar mendapatkan peningkatan pelayanan rumah sakit yang ada di Indonesia guna membuat pasien menjadi lebih nyaman.

                                                                  Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan

  • Pernyataan Pendapat (Tesis)

Pendidikan merupakan kebutuhan setiap manusia untuk mencapai ilmu pengetahuan dan merupakan kemajuan suatu negara. Pendidikan yang berkualitas sangat penting ditingkatkan agar bisa sejajar dengan negara maju. Namun, nyatanya, pendidikan di Indonesia belum begitu bagus dibandingkan dengan negara maju lainnya.

Setiap lembaga pendidikan harus menciptakan dan mencetak lulusan yang baik serta berkualitas. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi menghadapi perubahan dan tantangan yang makin sulit.

Untuk menciptakan peningkatan kualitas pendidikan, diperlukan upaya yang benar-benar serius sehingga akan mendapatkan solusi dari permasalahan yang akan dihadapi.

Untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, lembaga pendidikan harus mendukung setiap murid menjadi lebih berkualitas dan mampu bersaing dengan negara lain. Hal ini demi kemajuan IPTEK, globalisasi, dan menciptakan tenaga ahli

Namun, di era saat ini sudah lebih mudah dengan adanya teknologi yang makin canggih seperti internet untuk mencari materi belajar sehingga guru bukanlah satu-satunya sosok utama dalam menuntut ilmu atau mencari informasi. Saat ini peran guru sudah bergeser dengan menjadi dinamisator, motivator, dan fasilitator.

Peran guru tetap menjadi hal yang sangat penting dan tak tergantikan dalam hal mendidik setiap murid. Oleh sebab itu, perlu ditingkatkan kembali peran guru agar mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

                                                                            Gaya Hidup dan Kesehatan

  • Pernyataan pendapat (Tesis)

Kesehatan tentu sangat penting bagi setiap individu. Maka dari itu, diperlukan gaya hidup yang sesuai untuk menjaga kesehatan dan kekuatan dalam tubuh agar tidak mudah terkena penyakit.

Pasalnya, penanganan penyakit menular belum sepenuhnya berhasil sehingga bisa menciptakan beban ganda penyakit. Adapun penyakit tidak menular atau penyakit degeneratif memiliki persoalan sama. Bahkan sejumlah orang yang terkena penyakit tidak menular meningkat secara pesat sehingga menjadi pembunuh nomor satu, penyakit tersebut misalnya diabetes, kanker, hipertensi, jantung, stroke.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), penyebaran penyakit relatif merata di setiap kota besar dan kecil. Hal ini menandakan keadaan kesehatan serta penyakit pada masyarakat telah bergeser sejak beberapa waktu.

Oleh sebab it, diperlukan gaya hidup yang baik, seperti menjaga pola makan dan minum serta memperhatikan kandungan gizi pada makanan yang dikonsumsi. Perubahan pola yang dilakukan bersamaan dengan adanya demografi yang menyatakan bahwa lebih besar jumlah penduduk usia produktif dibandingkan jumlah penduduk tidak produktif. Hal tersebut disertai perilaku konsumtif dibandingkan produktif yang termasuk pola makan dan minum.

Indonesia memang bukanlah satu-satunya negara yang memiliki masalah penyakit ganda, namun kita bisa belajar dari negara lain soal pencegahan penyakit tidak menular. Prinsip untuk menangani penyakit adalah dengan mencegahnya dibandingkan harus mengobati. Dengan begitu, pemerintah bisa membuat upaya untuk mewajibkan label informasi kandungan gizi di setiap makanan atau minuman kemasan.

Pencegahan penyakit lebih baik dari mengobati penyakit. Jadi, masyarakat harus lebih memperhatikan pola hidup yang sehat. Program yang dilaksanakan juga perlu dukungan dari kementerian atau lembaga yang terkoordinasi dengan melibatkan masyarakat untuk hidup sehat.

Sumber: Voi