Koneksi komputer menggunakan kabel dan hub swicth dalam satu ruangan disebut

Kalau dilihat sekilas, mungkin beberapa orang akan mengira bahwa switch dan hub memiliki kesamaan, bahkan bentuknya pun hampir mirip. Namun nyatanya, ada perbedaan yang cukup mencolok antara Hub dan Switch.

Memang, Hub dan Switch memiliki fungsi yang nyaris sama, yakni menghubungkan port yang ada di komputer dengan menggunakan satu perangkat saja. Meski secara fungsi sama, namun perbedaan Hub dan Switch ini begitu kentara dari segi cara kerjanya.

Nah, sebelum mengetahui perbedaan Hub dan Switch, ada baiknya jika kita mengetahui definisi dari Hub dan Switch terlebih dahulu. Yuk, simak selengkapnya di artikel Carisinyal ini sampai akhir.

Apa Itu Hub?

Koneksi komputer menggunakan kabel dan hub swicth dalam satu ruangan disebut

* sumber: www.amazon.com

Jika Anda bertanya-tanya apa itu hub? Jawaban ter-simple adalah, Hub sebuah perangkat yang memungkinkan Anda untuk mentransfer berbagai data dengan mengandalkan port hub yang sudah tersedia.

Umumnya, Hub juga digunakan untuk menghubungkan segmen LAN. Hub sendiri biasanya punya beberapa port, tergantung dengan variasinya, ada yang memiliki 4 port, 5 port, dan lain-lain. Jika Anda menghubungkan satu paket di dalam satu port pada Hub, maka port lain yang ada di Hub akan ter-copy secara otomatis.

Nah, berdasarkan penggunaan Hub, Anda juga harus tahu 2 tipe penggunaan Hub, yakni Hub pasif dan Hub Aktif. Apa bedanya? Untuk Hub aktif memiliki fungsi sebagai repeater. Jadi, Hub tipe ini bisa mengirimkan transmisi yang sudah diperkuat. Sedangkan untuk Hub pasif sendiri memiliki fungsi yang bisa memisahkan dan membagi sinyal yang masuk untuk ditransmisikan ke jaringan.

Apa Itu Switch?

Koneksi komputer menggunakan kabel dan hub swicth dalam satu ruangan disebut

* sumber: www.cisco.com

Berbeda dengan Switch, jika Hub secara otomatis akan melakukan copy untuk semua port yang ada, maka Switch akan membiarkan penggunanya untuk mengatur setiap port yang ada. Jadi, Switch juga bisa didefinisikan sebagai sebuah jaringan yang bisa menghubungkan banyak jaringan berdasarkan MAC Address.

Nah, untuk Switch juga dibagi menjadi switch manage dan switch unmanaged. Jika Anda memiliki jaringan dalam jangkauan yang kecil, seperti di rumah atau kantor kecil, maka gunakanlah switch unmanaged. Tipe Switch ini lebih praktis dan tidak perlu mengatur konfigurasi tertentu. Cukup sambungkan kabel LAN ke Switch dan setiap komputer akan terhubung pada jaringan.

Namun, jika Anda memiliki jaringan yang lebih luas, maka Anda bisa mengandalkan tipe switch manage di mana Anda bisa mengatur kecepatan port, host, dan lainnya. Selain itu juga, dengan switch manage ini, Anda bisa membuat VLAN (Virtual LAN).

Selain dua tipe tadi, saat ini juga sedang eksis yang namanya switch smart manage. Kalau untuk tipe yang satu ini, menggabungkan antara tipe switch manage dan switch unmanage. Penggunaannya lebih mudah ketimbang switch manage, hanya saja fiturnya masih lebih lengkap switch manage.

Perbedaan Hub dan Switch

Nah, kini Anda sudah mengetahui definisi, tipe, dan fungsi dari Hub dan Switch, saatnya menelisik perbedaan Hub dan Switch. Tidak sulit untuk membedakannya, kok, Anda bisa lihat ketujuh perbedaannya berikut ini.

1. Bekerja di OSI Layer Berbeda

Koneksi komputer menggunakan kabel dan hub swicth dalam satu ruangan disebut

* sumber: www.youtube.com

Meski sekilas bentuk dan fungsinya terlihat sama, namun perbedaan Hub dan Switch yang menonjol ada pada OSI Layer. OSI sendiri adalah singkatan dari Open System Interconnection di mana ini adalah sebuah model referensi dengan bentuk kerangka konseptual yang bisa menjadi patokan untuk standar koneksi sebuah komputer, dan OSI Layer punya 7 tingkatan berbeda.

Nah, untuk Hub sendiri bekerja pada OSI Layer pertama, sebuah Layer fisik yang hanya bisa mengirimkan data melalui transmisi alias hanya mampu untuk mengirim data saja. Sedangkan untuk Switch menggunakan OSI Layer 2 di mana bisa menambahkan MAC Address pada paket berupa Data Link.

2. Cara Kerja yang Berbeda

Koneksi komputer menggunakan kabel dan hub swicth dalam satu ruangan disebut

* sumber: fossbytes.com

Dari OSI Layer pun sudah berbeda, otomatis Switch dan Hub pun memiliki cara kerja yang berbeda pula. Untuk Hub sendiri hanya bisa menerima dan mengirimkan sinyal-sinyal listrik dari kabel yang sudah disambung.

Nah, kalau Switch ini punya cara kerja yang lebih kompleks di mana tidak hanya bisa mengirim atau menerima sinyal saja, Switch mampu untuk melakukan porses informasi yang ada di Layer Data Link. Untuk informasinya sendiri berupa MAC Address dari setiap komputer atau perangkat yang disambungkan.

3. Tingkat Kehandalan

Koneksi komputer menggunakan kabel dan hub swicth dalam satu ruangan disebut

Kalau Anda bertanya, mana yang lebih handal antara Hub dan Switch, maka jawabannya adalah Switch. Mengapa demikian? Pasalnya, Switch ini menggunakan sistem seleksi untuk semua perangkat, termasuk komputer, yang terhubung dengan Switch. Jadi, Switch ini bisa memilih perangkat mana yang bisa terhubung dengan Switch melalui MAC Address.

Sayangnya, untuk Hub tidak bisa melakukan hal ini. Maka dari itulah, Switch dikatakan lebih handal ketimbang Hub. Jika Anda menggunakan Hub, maka Hub hanya menerima sinyal dari setiap port dan langsung dikirimkan ke semua port yang ada di Hub. Jadi intinya, Hub tidak memiliki kemampuan untuk menyeleksi port yang bisa menerima sinyal.

Ilustrasi Switch. Foto: Pixabay

Dalam perangkat jaringan komputer, ada istilah yang dikenal dengan hub dan switch. Dilihat dari bentuknya, kedua perangkat ini hampir terlihat sama. Namun, perbedaan hub dan switch bisa dilihat pada fitur dan kinerja fungsinya.

Hub dan switch secara umum diintegrasikan ke dalam suatu perangkat jaringan secara bersamaan. Oleh sebab itu, orang awam akan sulit mengenali perbedaannya.

Artikel ini akan membahas lebih jelas mengenai perbedaan hub dan switch, mulai dari pengertian, fungsi, hingga perbedaannya dengan router.

Ilustrasi Hub. Foto: Buku Teknologi Jaringan Nirkabel oleh Muhammad Amin dkk.

Hub adalah istilah umum yang sering digunakan untuk menjelaskan central connection point pada sebuah jaringan komputer yang berfungsi untuk menerima sinyal dari satu komputer dan mentransfernya ke komputer lain.

Mengutip Teknologi Jaringan Nirkabel oleh Muhammad Amin dkk. (2022: 23), hub merupakan komponen jaringan komputer untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya dalam sistem jaringan, sehingga komputer yang terhubung melalui hub dapat saling bertukar data satu sama lain.

Penggunaan hub tidak hanya terbatas pada perangkat komputer, tetapi beberapa perangkat lain juga dapat terhubung asalkan memiliki konektor yang sama.

Berdasarkan penggunaannya, hub dapat terbagi menjadi tiga jenis, yaitu active hub, passive hub, dan intelligent hub. Berikut penjelasannya.

  • Active hub, yaitu hub yang berfungsi sebagai repeater. Hub ini akan meregenerasi kemudian mengirimkan transmisi yang telah diperkuat.

  • Passive hub, yaitu hub yang berfungsi sebagai pemisah dan pembagi sinyal yang masuk untuk ditransmisikan ke jaringan komputer.

  • Intelligent hub, yaitu hub yang dilengkapi dengan fungsi-fungsi tambahan yang berguna, sehingga dapat melakukan pengaturan dan pemeriksaan terhadap arus pergerakan data yang terjadi pada hub tersebut.

Pada umumnya, hub digunakan pada sistem jaringan yang tidak terlalu besar dan memiliki kompleksitas jaringan yang tidak terlalu tinggi, misalnya pada satu ruangan kantor dengan beberapa unit komputer.

Ilustrasi Switch. Foto: Buku Teknologi Jaringan Nirkabel oleh Muhammad Amin dkk.

Switch atau biasa disebut sebagai smart hub merupakan komponen jaringan komputer yang digunakan untuk menghubungkan beberapa perangkat komputer agar dapat melakukan pertukaran paket, baik menerima data, memproses data, dan meneruskan ke perangkat lain.

Switch adalah salah satu perangkat yang juga digunakan dalam menghubungkan banyak hub untuk membentuk jaringan komputer yang lebih besar serta jaringan yang membutuhkan bandwidth yang besar dan kompleksitas yang tinggi.

Berdasarkan kemampuan dikelolanya, switch terbagi menjadi dua jenis, yaitu unmanageable switch dan manageable switch. Berikut penjelasannya.

  • Unmanageable switch, yaitu switch yang umumnya hanya digunakan pada jaringan lokal kecil terbatas. Switch jenis ini tidak dapat di-setup atau dikelola karena hanya memiliki satu virtual LAN (Local Area Network).

  • Manageable switch, yaitu switch yang dapat dikelola sesuai kebutuhan. Switch jenis ini dapat di-setup sebagai virtual LAN yang berbeda. Artinya, dengan menggunakan satu perangkat switch, dapat memiliki beberapa LAN tertutup yang tidak saling mengganggu.

Sementara itu, berdasarkan spesifikasi layer komunikasi, switch terbagi menjadi dua jenis, yaitu switch layer 2 dan switch layer 3.

  • Switch layer 2, yaitu switch yang hanya mampu berkomunikasi dengan host (perangkat yang terhubung ke jaringan) dalam satu segmen yang sama.

  • Switch layer 3, yaitu switch yang dapat bertindak sebagai router, mengomunikasikan host antarsegmen yang berbeda.

Ilustrasi koneksi switch. Foto: Pixabay

Switch memiliki perbedaan dengan hub walaupun fungsi utamanya sama-sama untuk membagi sumber daya jaringan. Berikut perbedaannya berdasarkan beberapa indikator.

Switch mentransmisikan paket data sesuai permintaan dari komputer yang membutuhkan paket data tersebut, sedangkan hub mentransmisikan paket data yang masuk ke seluruh komputer yang terhubung dengan jaringannya.

2. Kecepatan Transfer Data

Switch memiliki kecepatan transfer data yang lebih baik dibandingkan dengan hub. Switch mampu melakukan prioritas transmisi data dari alamat MAC (Media Access Control) yang akan dituju, sehingga mampu mentransmisikan paket data lebih cepat daripada hub yang hanya menyebarkan paket data ke seluruh komputer yang terhubung jaringannya.

Dari segi keamanan, hub memiliki tingkat keamanan lebih rendah daripada switch. Switch memakai sistem seleksi terhadap komputer yang terhubung dengannya berupa alamat MAC. Hal ini memungkinkan pemblokiran pada alamat MAC yang menimbulkan masalah jaringan.

Hub tidak bisa melakukan pengaturan perangkat yang terhubung ke jaringan, sedangkan switch bisa diatur untuk melakukan pemblokiran terhadap komputer atau alamat MAC yang dirasa mengganggu transmisi data.

Switch sendiri jika dipakai pada jaringan yang kecil seperti di rumah, tidak perlu melakukan pengaturan yang susah, hanya perlu mencolok kabel LAN langsung ke switch.

Untuk jaringan yang lebih besar seperti di kantor, memerlukan jenis manageable switch yang biasanya di-setup dengan membuat virtual LAN.

5. Beban Kinerja pada Jaringan

Dilihat dari kinerjanya, hub memiliki beban kerja yang lebih sederhana dan tidak rumit, sedangkan switch memiliki beban kerja yang lebih kompleks.

6. Letak pada Lapisan OSI Layer

Hub dan switch bekerja pada lapisan OSI layer yang berbeda. OSI adalah singkatan dari Open System Interconnection, yaitu model referensi dengan bentuk kerangka konseptual yang dapat menjadi acuan untuk standar koneksi suatu komputer dan memiliki tujuh lapisan berbeda.

Hub bekerja pada lapisan OSI layer pertama yang dinamakan dengan Physical Layer, yaitu sebuah layer fisik yang hanya bisa mengirimkan data melalui transmisi alias hanya mampu mengirim data saja.

Sementara, switch melakukan pekerjaannya pada lapisan OSI layer kedua yang dinamakan Data Link Layer, yaitu sebuah layer yang mampu menambahkan alamat MAC untuk memilah data mana saja yang harus dihubungkan.

Dari segi harga, switch lebih mahal dari hub karena kelebihan fungsi dan keamanan yang ditawarkan switch.

Jumlah hub dan switch untuk koneksi port berbeda. Jumlah maksimal koneksi port pada hub adalah 4, sedangkan switch dapat memiliki 24 hingga 32 port.

Sementara itu, fungsi hub dan switch masing-masing adalah sebagai berikut.

Berikut beberapa fungsi hub.

  • Memfasilitasi penambahan, pengurangan, dan pemindahan pada sistem jaringan dengan mudah.

  • Memberikan manajemen servis data informasi dan diagnostik yang terpusat.

  • Memudahkan untuk menggunakan interface yang berbeda.

  • Menjadi repeater yang bisa menambah jarak sistem jaringan.

  • Membantu memecah jaringan dari satu server ke beberapa komputer yang ada terkoneksi di dalam jaringan.

  • Melakukan proses transfer paket data dari server ke komputer lain.

Berikut beberapa fungsi switch.

  • Menjadi penguat sinyal atau repeater untuk menghubungkan kabel-kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) dari satu komputer ke komputer lain.

  • Menerima informasi dari sumber yang terhubung dengan switch.

  • Meneruskan informasi data secara langsung ke tujuan yang sesuai.

  • Memelihara daftar alamat MAC yang dihubungkan ke port.

  • Melakukan koneksi antara satu komputer dengan komputer yang lain dalam LAN.

  • Mengurangi terjadinya traffic network yang biasa terjadi jika mentransmisikan paket ke semua port.

Perbedaan antara Hub, Switch, dan Router

Ilustrasi Router. Foto: Pixabay

Selain hub dan switch, dalam jaringan komputer dikenal istilah router. Router adalah sebuah perangkat jaringan yang bertugas menghubungkan antarjaringan yang berbeda arsitekturnya.

Sebuah router akan menerima paket-paket data dan mengirimkan paket-paket data tersebut menuju sebuah alamat IP tertentu. Cara kerja router adalah dengan memilih jalur (route) yang paling cepat dan paling baik untuk mengirimkan paket tersebut.

Perbedaan router dengan switch dan hub terletak pada fungsinya. Hub dan switch umumnya berfungsi untuk menghubungkan beberapa komputer sehingga dapat saling berkomunikasi.

Sementara itu, router berfungsi untuk menentukan jalur mana yang perlu dipilih ketika harus meneruskan paket data secara tepat ke komputer sasaran.

Router mengidentifikasi paket data yang dikirimkan untuk melihat sumber dan tujuan dari sebuah transmisi dan mengarahkan transmisi tersebut benar-benar sampai pada tujuannya.

Selain itu, perbedaan lainnya adalah hub dan switch tidak dapat menghubungkan jaringan komputer yang berbeda, sehingga hanya dapat terhubung pada sistem jaringan yang sama. Sementara, router dapat menghubungkan sistem jaringan komputer yang berbeda.