Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia |
a. Keinginan Belanda untuk Berkuasa Kembali di Indonesia
b. Adanya Dukungan Tentara Sekutu terhadap Belanda
c. Keinginan Bangsa Indonesia untuk Mempertahankan Kemerdekaan
Pada tanggal 17 Agustus 1945 para pemimpin bangsa Indonesia yang diwakili sang dwi tunggal menyatakan kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 18 Agustus 1945 Ir. Soekarno dipilih sebagai presiden didampingi Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden. Mereka berdua kemudian membentuk kabinet untuk melaksanakan roda pemerintaha Republik Indonesia. Selain itu, Juga ditunjuk gubernur-gubernur yang mengepalai beberapa provinsi. Dengan demikian, 3 syarat pembentukan suatu negara telah terpenuhi di Indonesia, yaitu adanya wilayah, penduduk, dan pemerintahan. Oleh sebab itu, seluruh elemen bangsa Indonesia berusaha mempertahankan negara Indonesia yang telah berdiri dengan sah. Hal tersebut menjadi penyebab konflik Indonesia Belanda setelah proklamasi kemerdekaan dari sisi bangsa Indonesia
Page 2
Faktor Yang menyebabkan terjadinya konflik antara Indonesia dan Belanda setelah Proklamasi Kemerdekaan Adalah?
- NICA membantu mengamankan Jepang
- NICA berusaha mempersenjatai KNIL
- Indonesia membantu Jepang menghadapi Belanda
- Indonesia membantu sekutu menghadapi Belanda
- Semua jawaban benar
Jawaban: B. NICA berusaha mempersenjatai KNIL
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, faktor yang menyebabkan terjadinya konflik antara indonesia dan belanda setelah proklamasi kemerdekaan adalah nica berusaha mempersenjatai knil.
Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Selain Faktor cuaca, penyebab terjadinya gambar diatas adalah karena kebijakan pemerintah yang tidak akurat dalam mengatasi kelangkaan garam, yaitu? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.
Dok TRIBUNNEWSWIKI.COM
Peristiwa terjadinya Bandung Lautan Api [BLA].
KOMPAS.com - Proklamasi kemerdekaan Indonesia dikumandangkan oleh Presiden Soekarno pada 17 Agustus 1945.
Tujuan dilaksanakannya proklamasi sendiri adalah untuk terlepas dari jerat penjajah dan mencapai cita-cita bangsa. Kendati demikian, setelah peristiwa bersejarah itu, bangsa Indonesia masih harus meladeni pertempuran di berbagai daerah.
Lantas, apa saja pertempuran yang terjadi setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia?
Pertempuran Medan Area
Pada 9 Oktober 1945, Sekutu mendarat di Medan dengan dipimpin oleh Ted Kelly. Hal itu diikuti oleh NICA [Netherlands Indies Civil Administration], yang menurunkan pasukannya di bawah pimpinan Westerling untuk mengambil alih pemerintahan.
Melihat kondisi ini, para pejuang Indonesia segera membentuk Tentara Keamanan Rakyat [TKR].
Akibatnya, pada 13 Oktober 1945, terjadilah perlawanan rakyat terhadap Sekutu di Medan, Sumatera Utara, yang kemudian dikenal sebagai peristiwa Pertempuran Medan Area.
Baca juga: Pertempuran Medan Area: Latar Belakang, Konflik, dan Dampak
Bandung Lautan Api
Peristiwa Bandung Lautan Api terjadi pada 13 Oktober 1945, di mana pasukan Sekutu diboncengi NICA tiba di Bandung.
Alasan Sekutu menduduki kota Bandung karena hendak melucuti dan menawan tentara Jepang.
Sebulan setelahnya, yakni pada 27 November 1945, Sekutu mengeluarkan ultimatum agar rakyat Indonesia segera pergi dari area Bandung Utara, tetapi ditolak.
Di sisi lain, pejuang Indonesia juga bingung untuk ikut perintah yang berbeda dari Jakarta dan Yogyakarta. Pasalnya, Pemerintah RI dari Jakarta menginstruksikan agar mereka tidak pergi dari Bandung.
C.J. [Cees] Taillie
Iring-iringan tentara saat Agresi Militer Belanda I pada 1947.
KOMPAS.com - Konflik antara Indonesia dan Belanda yang terjadi pada masa awal kemerdekaan disebabkan oleh keinginan Belanda untuk kembali berkuasa di wilayah Indonesia.
Dilansir dari buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2004 [2005] karya M.C Ricklefs, tujuan kedatangan Belanda di Indonesia adalah menghancurkan sebuah negara yang bekerja sama dengan Jepang dan memulihkan pemerintahan kolonial yang telah mereka bangun selama 350 tahun.
Kedatangan Belanda di Indonesia
Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II berakibat pada hilangnya daerah kekuasaan Jepang di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Inggris ditunjuk oleh aliansi Sekutu untuk melucuti, memulangkan tentara Jepang di Indonesia. Inggris membentuk AFNEI [Allied Forces Netherlands East Indies] untuk melakukan tugas tersebut.
Baca juga: Kedatangan Belanda di Indonesia
Pasukan Sekutu mendarat di Jakarta pada September 1945. Kedatangan pasukan Sekutu ini ternyata diboncengi oleh NICA [Netherland Indies Civil Administration – pemerintahan sipil Hindia Belanda] yang ingin kembali berkuasa atas wilayah Indonesia.
Kedatangan NICA di Indonesia mendapat penolakan dan perlawanan rakyat Indonesia di berbagai daerah yang ingin mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Perlawanan rakyat Indonesia terhadap Belanda menyebabkan konflik yang berkepanjangan. Konflik antara Indonesia – Belanda berlangsung dari September 1945 – Desember 1949.
Belanda melancarkan Agresi Militer Belanda I [1947] dan Agresi Militer Belanda II [1948] dengan tujuan meruntuhkan pemerintahan Republik Indonesia. Dalam menghadapi Agresi Militer Belanda, pemerintah Indonesia menempuh jalur pertempuran fisik dan diplomasi.
Baca juga: Reaksi Bangsa Indonesia Terhadap Kedatangan Belanda
Pengaruh Konflik Indonesia-Belanda
Konflik yang terjadi antara Indonesia dan Belanda tentu berimbas di berbagai bidang, berikut di antaranya:
Konflik antara Indonesia dan Belanda menimbulkan pengaruh yang besar dalam bidang politik. Belanda kembali menerapkan politik devide et impera [memecah persatuan] di berbagai daerah Indonesia.