Konflik yang terjadi antara Indonesia Belanda setelah proklamasi kemerdekaan disebabkan karena

Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia
Indonesia telah memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, tapi Belanda tidak mengakui proklamasi kemerdekaan Indonesia. Belanda tetap berusaha untuk mempertahankan kekuasaannya di Indonesia. Walaupun proklamasi kemerdekaan telah diproklamirkan oleh dwitunggal Soekarno dan Muhammad Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945, namun bangsa Belanda masih juga ingin tetap menjajah Indonesia kembali, hal ini  menimbulkan konflik. Kemerdekaan yang telah berhasil direbut dengan darah dan nyawa tentu saja dipertahankan melalui berbagai cara. Perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan RI dilaksanakan baik melalui perjuangan fisik maupun dengan cara diplomasi. Akibatnya, terjadilah kembali konflik Indonesia-Belanda pada awal kemerdekaan. Terjadinya konflik Indonesia-Belanda antara lain disebabkan oleh faktor-faktor berikut.


a. Keinginan Belanda untuk Berkuasa Kembali di Indonesia

Setelah Jepang menyatakan menyerah kepada pasukan Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945, Belanda langsung bersiap-siap untuk kembali menguasai  bekas jajahannya. Ini menjadi salah satu penyebab konflik Indonesia Belanda setelah proklamasi kemerdekaan. Sebenarnya Belanda tidak memiliki hap apapun lagi atas wilayah Indonesia. Pemerintah Hindia Belanda telah menandatangani dokumen Pada tanggal 9 Maret 1942 di Kalijati, yang menyatakan bahwa mereka menyerah tanpa syarat kepada bala tentara Jepang. Di atas sepotong kertas, Belanda telah ”menyerahkan” seluruh wilayah Hindia Belanda [Indonesia] kepada Pemerintah Jepang.


b. Adanya Dukungan Tentara Sekutu terhadap Belanda

Atas nama sekutu, Belanda dan Inggris menanda tangani Civil Affairs Agreement [CAA] pada tanggal 24 Agustus 1945 yang isinya tertuang dalam ”Nota tanggal 24 Agustus 1945”. Butir yang paling penting dalam perjanjian ini adalah penyerahan wilayah Indonesia yang telah ”dibersihkan” dari tentara Jepang. Penyerahan wilayah ini dilakukan oleh Inggris kepada Belanda lewat Netherlands Indies Civil Administration [NICA]. Hal ini merupakan salah satu penyulut dan menjadi penyebab konflik Indonesia Belanda setelah proklamasi kemerdekaan Pasukan Sekutu mendarat di Indonesia pada tanggal 29 September 1945. Pasukan tersebut bertugas melucuti tentara Jepang sekaligus menerima penyerahan kekuasaan dari tangan bangsa Jepang. Tugas ini dilakukan oleh komando pertahanan Sekutu di Asia Tenggara yang dipimpin oleh Lord Lous Mountbatten. Untuk melaksanakan tugas itu, Lord Lous Mountbatten membentuk satuan komando khusus yang bernama Allied Forces Netherland East Indies [AFNEI]. AFNEI dipimpinan  Letnan Jenderal Sir Philip Christison. Pada mulanya kedatangan Sekutu disambut baik oleh bangsa Indonesia. Akan tetapi, bangsa Indonesia pun mulai melakukan perlawanan setelah mengetahui bahwa ternyata kedatangan Sekutu diboncengi oleh NICA [Netherland Indies Civil Administration]. Pada awalnya, Kedatangan Sekutu tersebut disambut dengan sikap netral oleh bangsa Indonesia. Tetapi setelah tahu ternyata Sekutu membawa NICA, sikap masyarakat Indonesia pun berubah menjadi curiga karena NICA merupakan pegawai sipil dari pemerintah Hindia Belanda yang dipersiapkan untuk mengambil alih pemerintahan sipil Indonesia. Sambutan dengan tembakan selamat datang diberikan oleh para pemuda Indonesia. Kemudian situasi menjadi semakin memburuk sejak Belanda melalui NICA mempersenjatai kembali para tentara KNIL yang baru saja dibebaskan dari tawanan Jepang. Melihat kondisi yang semakin memburuk itu, maka pada tanggal 1 Oktober 1945, Panglima AFNEI menyatakan pengakuan atas Republik Indonesia secara de facto. Dengan sikap tersebut, pasukan AFNEI kemudian diterima dengan baik oleh para pejabat RI di daerah-daerah guna membantu memperlancar tugas-tugas AFNEI di Indonesia. Tapi pada kenyataannya, di daerah-daerah Indonesia yang dikunjungi pasukan Sekutu selalu saja terjadi insiden pertempuran dengan pihak RI. Hal itu dikarenakan Sekutu tidak pernah bersungguh-sungguh berniat menghormati kedaulatan RI. Pihak Sekutu kewalahan dengan perlawanan Indonesia di berbagai daerah, mereka kemudian menuduh pemerintah RI tidak mampu menjaga keamanan dan ketertiban hingga terorisme merajalela. Belanda yang bertujuan mengembalikan kekuasaannya di Indonesia berupaya memanfaatkan situasi tersebut dengan cara memberi dukungan kepada pihak Sekutu. Laksamana Helfrich sebagai Panglima Angkatan Perang Belanda memerintahkan pasukannya untuk membantu Sekutu.

c. Keinginan Bangsa Indonesia untuk Mempertahankan Kemerdekaan



Pada tanggal 17 Agustus 1945 para pemimpin bangsa Indonesia yang diwakili sang dwi tunggal menyatakan kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 18 Agustus 1945 Ir. Soekarno dipilih sebagai presiden didampingi Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden. Mereka berdua kemudian membentuk kabinet untuk melaksanakan roda pemerintaha Republik Indonesia. Selain itu, Juga ditunjuk gubernur-gubernur yang mengepalai beberapa provinsi. Dengan demikian, 3 syarat pembentukan suatu negara telah terpenuhi di Indonesia, yaitu adanya wilayah, penduduk, dan pemerintahan. Oleh sebab itu, seluruh elemen bangsa Indonesia berusaha mempertahankan negara Indonesia yang telah berdiri dengan sah. Hal tersebut menjadi penyebab konflik Indonesia Belanda setelah proklamasi kemerdekaan dari sisi bangsa Indonesia

Page 2

Faktor Yang menyebabkan terjadinya konflik antara Indonesia dan Belanda setelah Proklamasi Kemerdekaan Adalah?

  1. NICA membantu mengamankan Jepang
  2. NICA berusaha mempersenjatai KNIL
  3. Indonesia membantu Jepang menghadapi Belanda
  4. Indonesia membantu sekutu menghadapi Belanda
  5. Semua jawaban benar

Jawaban: B. NICA berusaha mempersenjatai KNIL

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, faktor yang menyebabkan terjadinya konflik antara indonesia dan belanda setelah proklamasi kemerdekaan adalah nica berusaha mempersenjatai knil.

Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Selain Faktor cuaca, penyebab terjadinya gambar diatas adalah karena kebijakan pemerintah yang tidak akurat dalam mengatasi kelangkaan garam, yaitu? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.

Lihat Foto

Dok TRIBUNNEWSWIKI.COM

Peristiwa terjadinya Bandung Lautan Api [BLA].

KOMPAS.com - Proklamasi kemerdekaan Indonesia dikumandangkan oleh Presiden Soekarno pada 17 Agustus 1945.

Tujuan dilaksanakannya proklamasi sendiri adalah untuk terlepas dari jerat penjajah dan mencapai cita-cita bangsa. Kendati demikian, setelah peristiwa bersejarah itu, bangsa Indonesia masih harus meladeni pertempuran di berbagai daerah.

Lantas, apa saja pertempuran yang terjadi setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia?

Pertempuran Medan Area

Pada 9 Oktober 1945, Sekutu mendarat di Medan dengan dipimpin oleh Ted Kelly. Hal itu diikuti oleh NICA [Netherlands Indies Civil Administration], yang menurunkan pasukannya di bawah pimpinan Westerling untuk mengambil alih pemerintahan.

Melihat kondisi ini, para pejuang Indonesia segera membentuk Tentara Keamanan Rakyat [TKR].

Akibatnya, pada 13 Oktober 1945, terjadilah perlawanan rakyat terhadap Sekutu di Medan, Sumatera Utara, yang kemudian dikenal sebagai peristiwa Pertempuran Medan Area.

Baca juga: Pertempuran Medan Area: Latar Belakang, Konflik, dan Dampak

Bandung Lautan Api

Peristiwa Bandung Lautan Api terjadi pada 13 Oktober 1945, di mana pasukan Sekutu diboncengi NICA tiba di Bandung.

Alasan Sekutu menduduki kota Bandung karena hendak melucuti dan menawan tentara Jepang.

Sebulan setelahnya, yakni pada 27 November 1945, Sekutu mengeluarkan ultimatum agar rakyat Indonesia segera pergi dari area Bandung Utara, tetapi ditolak.

Di sisi lain, pejuang Indonesia juga bingung untuk ikut perintah yang berbeda dari Jakarta dan Yogyakarta. Pasalnya, Pemerintah RI dari Jakarta menginstruksikan agar mereka tidak pergi dari Bandung.

Lihat Foto

C.J. [Cees] Taillie

Iring-iringan tentara saat Agresi Militer Belanda I pada 1947.

KOMPAS.com - Konflik antara Indonesia dan Belanda yang terjadi pada masa awal kemerdekaan disebabkan oleh keinginan Belanda untuk kembali berkuasa di wilayah Indonesia.

Dilansir dari buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2004 [2005] karya M.C Ricklefs, tujuan kedatangan Belanda di Indonesia adalah menghancurkan sebuah negara yang bekerja sama dengan Jepang dan memulihkan pemerintahan kolonial yang telah mereka bangun selama 350 tahun.

Kedatangan Belanda di Indonesia

Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II berakibat pada hilangnya daerah kekuasaan Jepang di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Inggris ditunjuk oleh aliansi Sekutu untuk melucuti, memulangkan tentara Jepang di Indonesia. Inggris membentuk AFNEI [Allied Forces Netherlands East Indies] untuk melakukan tugas tersebut.

Baca juga: Kedatangan Belanda di Indonesia

Pasukan Sekutu mendarat di Jakarta pada September 1945. Kedatangan pasukan Sekutu ini ternyata diboncengi oleh NICA [Netherland Indies Civil Administration – pemerintahan sipil Hindia Belanda] yang ingin kembali berkuasa atas wilayah Indonesia.

Kedatangan NICA di Indonesia mendapat penolakan dan perlawanan rakyat Indonesia di berbagai daerah yang ingin mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Perlawanan rakyat Indonesia terhadap Belanda menyebabkan konflik yang berkepanjangan. Konflik antara Indonesia – Belanda berlangsung dari September 1945 – Desember 1949.

Belanda melancarkan Agresi Militer Belanda I [1947] dan Agresi Militer Belanda II [1948] dengan tujuan meruntuhkan pemerintahan Republik Indonesia. Dalam menghadapi Agresi Militer Belanda, pemerintah Indonesia menempuh jalur pertempuran fisik dan diplomasi.

Baca juga: Reaksi Bangsa Indonesia Terhadap Kedatangan Belanda

Pengaruh Konflik Indonesia-Belanda

Konflik yang terjadi antara Indonesia dan Belanda tentu berimbas di berbagai bidang, berikut di antaranya: 

Konflik antara Indonesia dan Belanda menimbulkan pengaruh yang besar dalam bidang politik. Belanda kembali menerapkan politik devide et impera [memecah persatuan] di berbagai daerah Indonesia.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề