Warna kulit gelap—misalnya sawo matang—seringkali dianggap tidak lebih baik dibanding kulit dengan tona lebih terang, padahal secara medis, definisi kulit sehat bukan berarti kulit yang putih. Menurut dr. Fitria Agustina, SpKK, FINSDV, FAADV, Dermato Venereologist, kulit yang sehat yaitu kulit dengan kelembapan yang baik sehingga memiliki skin barrier optimal. Untuk lebih jelasnya, mari simak penjelasan darinya berikut ini.
Kelebihan memiliki kulit gelap
Memiliki kulit gelap juga memiliki kelebihannya sendiri. Dijelaskan oleh dr. Fitria lagi, kulit dengan tona gelap, contohnya seperti sawo matang, memiliki kandungan melanin [pigmen] yang lebih banyak dibandingkan dengan kulit yang cerah. Melanin berfungsi sebagai sun protection alami kulit dari paparan buruk ultraviolet matahari.
“Bisa disimpulkan bahwa keunggulan dan kelebihan pemilik kulit gelap, seseorang memiliki potensi perlindungan lebih baik terhadap dampak tidak baik dari matahari dibandingkan dengan kulit cerah. Dengan kata lain risiko terjadinya sunburn ataupun photoaging jadi lebih kecil pada orang dengan kulit lebih gelap,” jelasnya kepada DEWI.
Kulit bertona gelap memang memiliki kelebihan, tetapi dr. Fitria juga menjelaskan bahwa apapun tona kulit yang dimiliki seseorang, penting untuk memberikan perawatan sesuai kebutuhan kulit. Jika dirawat sesuai dengan kebutuhannya, kulit gelap pun akan tetap tampak segar berseri, karena kondisinya yang sehat dan cukup lembap. Berikut ini ciri-ciri kulit gelap yang sehat menurut penjelasan dr. Fitria:
- Kulit dengan warna rata [homogen] tidak ada flek
- Kulit diraba halus [tidak ada jerawat] dengan kelembapan yang baik [tidak ada sisik]
- Kulit dipegang kenyal dan elastis
- Jika terkena cahaya akan terlihat glowing karena cahaya dipantulkan secara merata dari permukaan kulit.
Bagaimanapun setiap tona kulit memiliki kecantikannya masing-masing. Sayangi diri dan rawat anugerah ini dengan melakukan setidaknya basic skincare rutin di pagi dan malam hari. Meski risiko sunburnt lebih sedikit dibanding kulit bertona terang, pastikan untuk tetap memakai sunscreen di siang hari dan mengulangi pemakaiannya, ya!
MARDYANA ULVA
Foto:
Pexel
Topic
BeautyAuthor
DEWI INDONESIA
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Buah sawo manila yang matang |
Sawo manila |
#D2B48C |
[210, 180, 140] |
[0, 14, 33, 18] |
[34°, 33%, 82%] |
X11 |
B: Dinormalkan ke [0–255] [bita] H: Dinormalkan ke [0–100] [ratusan] |
Sawo matang [bahasa Inggris: Tan][1] merupakan suatu warna cokelat dengan rona pucat. Warna ini diambil dari warna buah sawo yang sudah matang. Warna ini merupakan salah-satu macam warna kulit manusia yang digunakan dalam Bahasa Indonesia. Kebanyakan masyarakat Indonesia, terutama di wilayah barat dan tengah, memiliki kulit warna ini.[2] Menurut Skala Fitzpatrick, kulit sawo matang masuk dalam tipe IV dengan nilai 21-27, di mana kulit ini jarang terbakar dan menggelap dengan mudah apabila terpapar oleh sinar matahari.[3][4]
Rujukan[sunting | sunting sumber]
- ^ Times, I. D. N.; Amaratya, Alice. "Manis dan Eksotis, 10 Artis Tanah Air Berkulit Sawo Matang". IDN Times. Diakses tanggal 2020-06-07.
- ^ "Kulit Sawo Matang, Tameng Saat Terpapar Sinar UV". SehatQ. Diakses tanggal 2020-06-07.
- ^ "Warna Kulit Pengaruhi Waktu Ideal Untuk Berjemur". EGINDO.co. 2019-08-05. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-07. Diakses tanggal 2020-06-07.
- ^ //cms.haloapoteker.id/profile/Administrator [2018-12-08]. "Sunscreen, SPF, dan yang Kita Pilih Selama Ini". Haloapoteker. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-07. Diakses tanggal 2020-06-07.